Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PENGEMASAN MAKANAN INTERNASIONAL

Oleh: Kadek Intan Arta Sarita (23/XI MIPA 3)

SMA Negeri 5 Denpasar


Jl. Sanitasi No. 2 Denpasar Selatan, Bali
2020
1. Kebab

Gambar 1. Kebab
Kebab berasal dari Timur Tengah. Merupakan daging dengan beraneka ragam
sayuran beserta mayonais yang dibalut dengan kulit tortilla.
Kemasan pada kebab:
a. Dalam frekuensi pemakaiannya, kebab menggunakan kemasan sekali pakai
(Disposable) berupa bungkus kertas sekali pakai.
Alasan: Hal ini untuk memudahkan konsumen menyantap setelah kebab matang
dan kemasan dapat dibuang ketika kebab telah habis. Selain itu penggunaan kertas
pada kebab dapat berguna sebagai penyerap minyak berlebih pada kebab setelah
proses masaknya agar tidak mengganggu kesehatan.
b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di
dalam sistem kemasan keseluruhannya kebab menggunakan kemasan sekunder.
Alasan: penggunaan bungkus sekunder berupa kertas karton berfungsi untuk
melindungi kemasan kertas pembalut kebab di dalamnya dan memudahkan kebab
untuk dibawa pulang setelah kebab matang dari tempat pembelian kebab itu
sendiri.
c. Sifat kekakuan bahan kemas pada kebab adalah kemasan fleksibel berupa kertas.
Alasan: penggunaan kemasan fleksibel berupa kertas pada kebab berfungsi untuk
memudahkan konsumen untuk membawa sehingga menyesuaikan dengan kebab
yang merupakan makanan siap santap.
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungannya, kebab menggunakan kemasan tahan
cahaya berupa kertas.
Alasan: penggunaan kertas sebagai kemasan tahan cahaya pada kebab mampu
melindungi paparan sinar berlebih yang dapat merusak makanan di dalamnya,
karena kebab mengandung vitamin yang bersumber dari anek sayuran di
dalamnya, lemak, dan juga protein.
e. Tingkat kesiapan pakai pada kebab menggunakan kemasan wadah siap dirakit
yaitu kertas.
Alasan: bungkus kertas karton pada kebab memerlukan pross perakitan agar dapat
menyesuaikan dan menciptakan ruang yang ideal pada bentuk kebab itu sendiri.
2. Sate Ayam

Gambar 2. Sate Ayam


Sate ayam berasal dari Indonesia. Merupakan daging yang dipotong kecil-kecil
kemudia ditusuk dengan tusukan lidi sedemikian rupa kemudian dipanggang dengan bara api
dan disajikan dengan berbagai jenis bumbu.
Kemasan pada sate:
a. Fekuensi pemakaian kemasan pada sate menggunakan kemasan sekali pakai
(Dissposable) berupa kertas minyak.
Alasan: penggunaan kemasan kertas minyak pada sate berfungsi untuk wadah
sate yang merupakan makanan siap santap sehingga setelah makanan habis,
bungkus kertas dapat langsung dibuang.
b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di
dalam sistem kemasan keseluruhan pada sate menggunakan kemasan primer yaitu
kertas minyak.
Alasan: penggunaan kertas minyak yang merupakan kemasan primer pada sate
berfungi langsung mewadahi sate setelah matang dan tidak lagi membutuhkan
kemasan sekunder. Penggunaan Kertas minyak berguna untuk mencegah adanya
kebocoran dikarenakan sate disajikan dengan bumbubumbu basah di dalamnya.
c. Sifat kekakuan bahan kemas pada sate menggunakan kemasan fleksibel yaitu
kertas.
Alasan: kemasan fleksibel berupa kertas pada makanan sate mampu memberi rasa
nyaman, ideal, dan tidak berlebihan yang dapat menyesuaikan dengan mkanaan di
dalamnya yaitu sate yang lengkap dengan bumbunya sehingga muncul rasa aman
saat diterima konsumen.
d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan kemasan pada sate menggunakan
kemasan tahan cahaya berupa kertas minyak.
Alasan: kertas minyak sebagai pembungkus sate dapat berfungsi untuk
menghalangi sinar berlebih memaparkan makanan di dalamnya agar protein,
lemak, dan juga vitamin yang terkandung pada bumbu kacangnya tidak terganggu
atau terkontaminasi.
e. Tingkat kesiapan pakai pada sate menggunakan wadah siap dirakit yaitu kertas
minyak.
Alasan: penggunaan kertas minyak sebagai pembungkus dari sate memerluka
proses perakitan saat membungkus sate agar dapat menyesuaikan dengan bentuk
makanan di dalamnya sehingga kemananpun akan terjamin.

3. Ice Cream

Gambar 3. Ice Cream


Ice cream berasal dari Italia. Merupakan salah satu jenis produk olahan susu
yang disajikan dalam keadaan beku dengan berbagai varian rasa.
a. Frekuensi pemakaian pada ice cream menggunakan kemasan yang tidak
dapat dibuang berupa toples plastik.
Alasan: penggunaan toples plastik pada ice crea yang termasuk kemasan
tidak dapat dibuang berguna untuk penyimpanan ice cream dalam kurun
waktu yang lama.
b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukn suatu bahan kemas
di dalam sistem kemasan keseluruhan pada ice cream menggunakan
kemasan primer berupa toples plastik.
Alasan: kemasan primer berupa toples plastik sebagai wadah ice cream
berfungsi langsung mewadahi ice cream tanpa memerlukan kemasan
tambahan atau kemasan sekunder maupun kemasan lanjutan setelahnya.
c. Sifat kekakuan bahan kemas pada ice cream menggunakan kemasan semi
kaku seperti toples palstik.
Alasan: penggunaan kemasan semi kaku seperti toples plastik pada ice
cream berguna untuk memberikan kesan kuat namun tetap fleksibel
sebagai wadah dan juga konsumen. Sehingga mampu melindungi ice
cream yang memiliki tekstur lembut.
d. Sifat perlindungan terhdap lingkungan pada ice cream menggunakan
kemasan hermetis berupa toples plastik.
Alasan: penggunaan kemasan hermetis berupa toples plastik pada ice
cream mampu ecara sempurna menjadi pelindung agar tidak dapat dilalui
oleh gas. Sehingga ice cream terjamin perlindungan dan kualitasnya.
e. Tingkat kesiapan pakai pada ice cream menggunakan wadah siap pakai
seperti toples plastik.
Alasan: penggunaan wadah siap pakai seperti toples plastik berguna untuk
wadah penyimpanan yang aman bagi ice cream setelah proses dari pabrik.

Anda mungkin juga menyukai