Anda di halaman 1dari 3

Prinsip pembuatan mie sehat

1.Pencampuran
Adalah proses pencampuran bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan mie.Dengan tujuan untuk mendapatkan campuran yang
sempurna.
2.Pelempengan
Yaitu proses pembentukan lembaran adonan dengan ketebalan tertentu.
3.Pemotongan lembaran mie
Lembaran mie yang telah ditaburi tapioka dimasukan ke dalam alat
pemotong mie.ada 2 jenis ukuran pemotong mie,yaitu ukuran kecil dan
ukuran besar.Lembaran mie dimasukan ke dalam alat pemotong mie dan
alat diputar sampai lembaran mie terpotong habis.Potongan mie ditaburi
dengan tepung tapioka dan siap dimasak atau disimpan.
4.Perebusan
Setelah dipotong,mie siap dimasak menjadi mie ayam dengan cara
direbus.Agar potongan mie tidak lengket satu sama lainnya,air perebus
ditambahkan minyak goreng.Mie dimasukan ke dalam air mendidih
dengan api besar.Perebusan dilakukan selama 2 menit sambil
diaduk.Pemasakan yang terlalu lama (lebih dari 2 menit)akan
menghilangkan sebagian nutrisinya dan menjadikan mie sangat lunak
serta patah-patah.
5.Pendinginan/pencucian
Pendinginan atau pencucian dengan air mengalir dilakukan pada mie
basah setelah direbus.Tujuan pendinginan atau pencucian adalah
mencegah mie lewat masak,menghilangkan tapioka yang melekat pada
permukaan mie dan mencegah agar mie tidak lengket satu dengan
lainnya.Setelah ditiriskan,mie ditambahkan minyak kelapa/kacang,lalu
diaduk sampai rata dan siap dipasarkan.Tujuan penambahan
minyak,selain agar mie tidak menempel satu dengan lainnya,juga
menyebabkan tampilan mie menjadi lebih menarik karena mengilap.
6.Pengukusan
Tahapan pengukusan dilakukan pada pembuatan mie kering maupun mie
instan.Potongan mie dikukus agar kandungan airnya turun.Pemanasan
tersebut menyebabkan gelatinisasi dan koagulasi gluten sehingga mie

menjadi keras,kuat dan kenyal serta tidak menyerap minyak terlalu


banyak saat digoreng.
7.Penggorengan
Penggorengan dilakukan untuk pembuatan mie instan selama 100 detik
dengan suhu 150o C.Tujuan penggorengan adalah untuk menurunkan
kadar air mie sehingga mie menjadi kering dan padat.Pendinginan yang
kurang sempurna menyebabkan uap air yang tersisa mengembun dan
menempel pada permukaan mie sehingga memacu timbulnya
jamur.Penggunaan suhu penggorengan yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan air menguap dengan cepat dan membentuk pori-pori halus
sehingga akan mempercepat penyerapan air pada saat dimasak.
Dengan penggorengan,mie menjadi matang sehingga penyajiannya hanya
dengan menyeduh mie dengan air mendidih atau memasaknya hanya
dalam beberapa menit saja.Pada saat penggorengan mie digunakan
minyak padat.Tujuannya agar permukaan mie menjadi tidak mengilap
seperti jika digoreng dengan minyak biasa.Selain itu,minyak dapat
kembali menjadi padat pada suhu kamar.

8.Pengeringan
Pada pembuatan mie kering,mie yang telah dikukus dikeringkan dengan
alat pengering/oven.Pengeringan dilakukan pada mie yang telah dikukus
dengan suhu 60-70o Csampai kadar air mie sekitar 11-12%.Lembaran mie
yang telah dikukus tersebut dikeringkan sampai diperoleh mie yang kering
dan renyah.
9.Pendinginan
Mie
yang
telah
dioven/dikeringkan
dan
digoreng,kemudian
didinginkan.Tjuan pendinginan adalah untuk melepaskan sisa uap
panas.Jika tidak didinginkan,sisa uap panas akan terkondensasi saat
dikemas sehingga memberi peluang jamur untuk tumbuh.
10.Pengemasan
Tujuan pengemasan adalah untuk melindungi bahan dari kerusakan fisik
akibat tekanan ,melindungi produk dari cemaran,serta memudahkan
penyimpanan,pengangkutan dan distribusi.Kemasan dapat dijadikan alat
pemikat bagi pembeli (konsumen).
Kemasan dapat juga menjadi media informasi tentang produk yang
dikemas,cara penggunaan,serta informasi komposisi isinya.Dengan

kemasan yang tepat,produk mie akan dapat dilindungi dari pengaruh


lingkungan yang dapat mempercepat kerusakan dan mempersingkat
umur simpannya.Bahan kemasan dipilih yang sesuai dengan jenis bahan
yang dikemas dan bersih.Hal yang terpenting pada kemasan adalah
kemasan tidak boleh robek atau bocor.Ada beberapa cara pengemasan
mie,yaitu sebagai berikut:
a.Pengemasan segar
Mie segar dikemas menggunakan platik polietilen (PE) atau polipropilen
(PP).Kemasan jenis ini stabil terhadap suhu tinggi,tahan terhadap
lemak,ringan dan daya tembus terhadap uap air rendah.Dengan
penggunaan pengemas jenis polipropilen diharapkan kestabilan uap air
produk tetap terjaga.Untuk memperpanjang kesegaran,mie segar
sebaiknya disimpan pada suhu dingin (15-20 o C).Penyimpanan pada suhu
ruang hanya tahan 3-8 jam setelah mie segar diproduksi.
b.Pengemasan mie basah
Pengemasan mie basah sama dengan pengemasan pada mie mentah.Pda
suhu ruang daya simpan mie basah 1-1,5 hari.
c.Pengemasan mie kering
Bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas mie kering adalah jenis
OPP,polipropilen (PP) dan polietilen (PE).
d.Pengemasan mie instan
Pengemasan mie instan dapat digunakan plastik jenis polipropilen atau
polietilen.Kemasan tersebut hanya dipakai sekali.Dalam penggunaanya
plastik jenis ini dilapisi dengan oriented polypropilen (OPP)sehingga tahan
terhadap berbagai jenis kerusakan.
Sumber:http://books.google.co.id/books?id=PBRrJ0QJ1sC&pg=PA38&lpg=PA38&dq=pengemasan+mie&source=bl&ots=bGelPph
pxp&sig=OSqXhBQ7fz6OeyYYeVG1tx5qO4&hl=en&sa=X&ei=AONPUbiPMIzkrAfXvYH4Dg&redir_esc=y#v=o
nepage&q=pengemasan%20mie&f=false

Anda mungkin juga menyukai