Tahap pengadukan pada pembuatan roti tawar dan roti manis dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Pengadukan pertama, pengadukan untuk bahan-bahan kering meliputi terigu, ragi instan,
gula, garam, susu skim dan bread improver . pengadukan menggunakan mixer dengan
kecepatan 1 selama ± 3 menit.
2. Pengadukan kedua adalah menambahkan air pada hasil pengadukan II. Dilakukan selama ±
15 menit dengan kecepatan 2. pengadukan dihentikan setelah bahan kalis.
3. Pengadukan ketiga adalah menambahkan shortening pada hasil pengadukan I. Dilakukan
selama 3 menit dengan kecepatan yang sama.
4. Fermentasi awal
Ini adalah tahap mengistirahatkan atau memfermentasikan adonan untuk membentuk rasa dan
volume yang dipengaruhi oleh kelembaban udara sekitar. Biasanya suhu yang bagus untuk
fermentasi adalah pada suhu 35 – 44o C, karena suhu tersebut adalah suhu optimum
pertumbuhan Sacharomyces cereviceae. Pada saat fermentasi akan terjadi reaksi antara gula
dan ragi sehinnga terbentuk gas CO2, alkohol dan asam- asam organik.
Adonan diistirahatkan selam ± 10 menit yang mengakibatkan pemecahan gula oleh ragi
menjadi :
Gas CO2>>membuat adonan mengembang
Alkohol>>memberi aroma pada roti
Asam>>memberi rasa dan memperlunak gluten
Panas->> suhu meningkat selama fermentasi
12. Pembakaran
Suhu yang digunakan dalam pemanggangan adalah 170 o C untuk suhu atas oven dan 190o C
C untuk suhu bawah. Perbedaan suhu tersebut digunakan untuk menghindari gosong
permukaan pada roti. Sedangkan waktu yang dibutuhkan sampai diperoleh roti yang matang
bekisar antara 25 – 35 menit. Ketika pemanggangan akan terjadi proses sebagai berikut:
Volume adonan akan bertambah pada 5 – 6 menit pertama didalam oven
Aktiviitas ragi pada aonan akan berhenti pada suhu 63o C
Terjadi proses karamelisasi gula sehingga kulit mulai terbentuk
Denaturasi protein dan gelatinisasi dari tepung menjadi remah atau daging roti pada suhu 60
– 80o C
Terjadi penguapan air sebanyak 8 – 10 % dari berat adonan semula
Roti yang sudah matang akan berwarna coklat keemasan.
13. Pemindahan dari loyang
Setelah roti selesai dibakar, sebaiknya roti segera dikeluarkan dari cetakan untuk didinginkan.
Roti dikeluarkan cepat dengan tujuan menghindari perubahan bentuk pada roti selain itu
menghindari penguapan air pada bagian bawah roti sehingga menjadi berkeringat dan
basah/lembab.
14. Pendinginan
Setelah roti dikeluarkan dari cetakan dan dilanjutkan dengan proses pendinginan yang
bertujuan untuk memungkinkan pemotongan tanpa mengalami kerusakan. Biasanya
didinginkan pada udara terbuka selam ± 45 – 70 menit.
15. Pembungkusan / packaging
Pembungkusan dilakukan setelah roti benar-benar dingin. Tujuan dari pembungkusan sendiri
antara lain :
Mempertahankan kualitas
Menambah daya tahan penyimpanan
Menghindari dari kotoran
Melindungi dari benturan
Suhu pemotongan dan pengemasan sekitar 30 -38o C.Biasanya di kemas dalam plastik
transparan dan di kemas secara menarik agar disenangi konsumen. Plastik harus kedap air
dan udara sehingga daya simpan roti lebih lama.
2. ROTI MANIS
Setelah membahas mengenai pembuatan roti tawar, sekarang akan dijabarkan
mengenai pembuatan roti manis. Pada dasarnya langkah-langkah dalam pembuatan roti manis
hampir sama, yang membedakan pada roti manis penggunaan gula lebih dari 20% dan ada
pemberian isi.
Tahap –tahap yang penting dalam pembuatan roti manis
1. Penimbangan
Bahan yang akan digunakan dipilih yang berkualitas baik. Penimbangan dan
pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang standar sperti timbangan digital.
Pastikan timbangan berfungsi baik dan proses penimbangan dilakukan dengan benar agar
hasil roti maksimal.
2. Pengadukan / mixing
Proses pengadukan merupakan tahap penting dalam membuat roti. Proses pengadukan
bahan baku roti erat kaitannyadengan pembentukan zat gluten, sehingga adonan siap
menerima gas CO2 dari aktivitas fermentasi. Prinsip proses pengadukan ini adalah pemukulan
dan penarikan jaringan zat gluten sehingga struktur spiralnya akan berubah menjadi sejajar
satu dengan lainnya.
Pengadukan dilakukan sampai adonan kalis. Fungsi dari pengadukan adalah
menciptakan adonan yang homogen, membentuk dan melunakkan gluten sehingga
memungkinkan adonan menahan gas ketika proses fermentasi. Hindari overmix yang ditandai
dengan adonan yang lengket dan berair karena adonan yang overmix akan menghasilkan roti
yang bantat, lembek dan pori-pori tidak bagus.
3. Fermentasi
Setelah dilakukan mixing sampai kalis kemudian dilanjutkan dengaa fermentasi .
Suhu ideal untuk fermentasi roti ± 34-35o C. Suhu dingin akan mengakibatkan fermentasi
berjalan lambat, sedangkan suhu yang terlalu panas akan menyebabkan fermentasi berjalan
terlalu cepat dan akan mengakibatkan tesktur roti menjadi kasar. Proses fermentasi segera
diberhentikan ketika adonan sudah mengembang dua kali lipat dari besar semula ada apabila
di tekan dengan jari adonan meninggalkan bekas permanen dan tidak kembali ke bentuk
semula.
Fermentasi terlalu lama akan menyebabkan adonan over proff yaitu kondisi dimana
adonan menjadi lembek dan berair. Fermentasi terlalu singkat akan menyebabkan roti keras,
pori-pori kasar kasar dan roti tidak empuk.
4. Potong dan timbang
Adonan yang sudah di buang gasnya, kemudian dipotong dan ditimbang agar roti
yang dihasilkan besarnya seragam dengan berat dan volume yang sama.
5. Pembulatan adonan
Setelah diperoleh berat adonan yang seragam, selanjutnya adonan dibulatkan dengan
tangan agar terbentuk lapisan film untuk menahan gas selama fermentasi yang kedua.
Manfaatnya adonan lebih mudah dibentuk dan lebih elastis.
6. Pembuangangan gas (Degassing)
Setelah difermentasi kedua, adonan kemudian di giling agar gas keluar dan dibentuk
sesuai dengan kebutuhan. Pada tahap inilah sering kali dilakukan penambahan isi di dalam
adonan.
7. Fermentasi akhir
Pada tahap ini gluten menjadi halus dan meluas, volume adonan berkembang menjadi
dua kali lipat. Suhu proofing baiknya 32-38o C dengan kelembaban relatif 80-85% selama 45-
90 menit. Fermentasi dilakukan sampai adonan mengembang sempurna. Setelah adonan
mengembang maksimal, permukaan dioles dengan olesan yang terbuat dari campuran kuning
telur dan susu agar warna kulit lebih mengkilap dan bagus. Olesan bisa juga ditambahkan
larutan gula.