cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan), dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah: 1. Mixing atau Pencampuran Adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% - 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35 derajat celcius. 2. Pressing atau Pengepresen Selain adoan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adoanan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastic,dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jens mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang di hasilkan adalah 1,12-1,18 mm. 3. Slitting atau Pembentukan Untaian Suatu proses pemotongan lembaran adoan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur. 4. Streaming atau Pengukusan Proses selanjutnya adalah proses pengukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memilik tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan kurang lebih 65 derajat celcius. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying. 5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong jalur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama Panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat atau berupa pisau yang berputar. 6. Frying atau Penggorengan Proses ini adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok penggorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas, dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelantisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet. 7. Cooling atau Pendinginan Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau Lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga sushu kurleb 30 derajat C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebebkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lenih 1 jam. 8. Packing atau Pengemasan Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainnya denganmenggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau ruksak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu Ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie akan dimasukan ke dalam karton. Setelah mie dimasukan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju Gudang untuk disalurkan. Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yag dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relative sedikit tetapi volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu atau menengah.