Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMASAN DAN PERAWATAN PRODUK KERAJINAN TEKSTIL

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN PRAKARYA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5


ANGGOTA:

1. Adelia Maharani
2. Atika Fibrisyafani
3. Auryn Putri A.
4. Muthia A.
5. Axel Christian S.
6. M. Iqbal

SMA NEGERI 1 PALEMBANG


TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, Makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu, harapan dan dukungan sarana prasarana. Makalah ini berjudul
“Pengemasan dan Perawatan Produk Kerajinan Tekstil”. Makalah ini di
selesaikan dengan kemampuan dan keterbatasan Penulis. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang masih
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga hasil-hasil yang dituang dalam
makalah ini ada manfaatnya bagi masyarakat, lingkungan, dan ilmu
pengetahuan.

Palembang, Agustus 2019


Penulis Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………. i


Kata Pengantar …………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………………… iii

BAB I
Pendahuluan ……………………………………………………………… 1

BAB II Pembahasan
A. Pengemasan Kerajinan Tekstil ……………………………………… 3
B. Perawatan Kerajinan Tekstil ……………………………………… 6

BAB III Penutup


A. Simpulan …………………………………………………………….. 8
B. Kritik dan Saran ……………………………………..……………….. 9

Daftar Pustaka …………………………………………………………… 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Pengemasan dan perawatan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk


membuat produk menjadi awet dan tahan lama. Pengemasan melindungi
produk agar tidak mengalami penurunan kualitas pada saat sampai kepada
pembeli. Selain berfung- si sebagai pelindung, kemasan juga memiliki fungsi
untuk kemudahan membawa serta pengiriman, memberikan informasi, dan
untuk menjadi daya tarik bagi calon pembeli. Pengemasan produk kerajinan
selain menjaga kebersihan dan kualitas produk tetap baik, juga akan
memudahkan dalam proses pengiriman produk. Pengemasan dapat bersifat
satuan maupun bersifat kesatuan untuk satu set atau satu paket atau satu lusin
maupun satu kodi. Teknik pengemasan yang baik akan menjaga kualitas
produk dalam pengiriman ke tempat tujuan.

Aneka bentuk karya kerajinan tekstil atau kain tradisional Indonesia,


beberapa di antaranya membutuhkan perawatan khusus. Pada umumnya, kain
tradisional Indonesia sebelum disimpan dalam lemari, tiap lembar kainnya
dibungkus dengan menggunakan kertas roti dan diberi kamper agar kain
tradisional terlindung dari gigitan rayap dan tidak mudah lapuk. Secara berkala
kain-kain tersebut harus dikeluarkan dari pembungkusnya supaya tidak lembab
dengan cara menjemurnya di tempat yang tidak mendapat terik matahari
secara langsung. Pencucian bagi kain-kain tenun cukup direndam dalam air
suam-suam kuku dan dijemur di tempat teduh. Kain batik dicuci dengan
menggunakan buah lerak agar warna kain batik tetap terjaga. Kain dibilas
dengan air bersih dan dijemur di tempat teduh. Benda-benda lain yang
menggunakan kain tradisional namun sudah dibentuk dan berfungsi selain kain
dapat dicuci biasa baik dengan menggosok menggunakan tangan maupun
dengan menggunakan mesin cuci. Keterangan cara perawatan produk
kerajinan tekstil sebaiknya juga dicantumkan pada kemasan agar pembeli
mendapat infomasi yang tepat untuk merawat produk tersebut.

1
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan
barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual,
dan dipakai.

Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau


mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi
dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGEMASAN KERAJINAN TEKSTIL


Pengemasan dapat bersifat satuan maupun bersifat kesatuan untuk
satu set, satu paket, satu lusin atau pun satu kodi. Teknik pengemasan yang
baik akan menjaga kualitas produk dalam pengiriman ke tempat tujuan.
Aneka bentuk karya kerajinan tekstil atau kain tradisional Indonesia,
beberapa di antaranya membutuhkan perawatan khusus.
Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada
karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, yang perlu
diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat
dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar sehingga tidak
bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-
karya yang berukuran kecil hingga sedang.
Cara mengemas atau membungkus barang dapat dilakukan dengan
menggunakan perlengkapan pembungkus berupa: Kertas, plastik, karton
tipis, karung, kardus, Aluminium foil, dan lain-lain.
Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
1. Kemasan Kertas
Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum
ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih
banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti
plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan
penggunaannya yang luas.
Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang
sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas.

3
2. Kemasan Kayu
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia
dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam
produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain.
Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu
di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah
banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan
juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan
penghasil kayu.
Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk,
konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi
kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik
berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi
berbagai komoditas dalam perdagangan internasional.
Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan
peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan
kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi
kemasan lain yang ada di dalamnya.
Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan
bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih
ekonomis. Berikut contoh kemasan dari kayu.

3. Kemasan Plastik
Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik.
Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen,
polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film.

4
Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan
kemasan plastik polistiren, polipropilen,polivinil klorida, dan akrilik.
Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik.
Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama
dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku
dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik
leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk
bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata.
Berikut contoh kemasan dari plastic.

Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas


dengan baik agar terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan.
Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk
kerajinannya. Kemasan untuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan
alam dapat diberi silica anti jamur yang dapat dibeli di toko kimia.
Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya kerajinan yang dijual,
tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan
bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya karya
keramik diberi kemasan kotak kayu, aksesori batu diberi wadah kotak dari
kardus, perhiasan perak diberi wadah kotak berlapiskan bludru, dan
sebagainya.
Manfaat pengemasan karya kerajinan tekstile, dalam suatu kerajinan
tekstil tentulah akan ada proses pengemasan dan proses ini bermanfaat
untuk :
1. Kemampuan atau daya membungkus yang baik untuk memudah kan
dalam penanganan.
2. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar, misalnya
dingin/panas.

5
3. Kemampuan sebagai sumberdaya tarik konsumen
4. Sebagai persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi
keinginan pasar.
5. Mempunyai ukuran, bentuk, dan bobot yang sesuai dengan standar
yang ada.

B. PERAWATAN KERAJINAN TEKSTIL

Aneka bentuk produk kerajinan tekstil atau kain tradisional


Indonesia, beberapa di antaranya membutuhkan pengkhususan. Pada
umumnya, kain tradisional Indonesia sebelum di simpan dalam lemari, tiap
lembar kainnya dibungkus dengan menggunakan kertas roti dan diberi
kamper agar kain tradisional terlindungi dari gigitan rayap dan tidak mudah
rapuk. Secara berkala kain-kain tersebut harus dikeluarkan dari
pembungkusnya supaya tidak lembab dengan cara mejemurnya di tempat
yang tidak mendapat terik matahari secara langsung. pencucian bagi kain-
kain tenun cukup di rendam dalam iar suam-suam kukuu dan dijemur
ditempat teduh.
Kain batik dicuci dengan menggunakan buah lerak agar warna kain
batik tetap terjaga. Kain dibilas dengan air bersih dan dijemur ditempat
teduh. Benda-benda lain yang menggunakan kain tradisional namun sudah
dibentuk dan berfungsi selain kain dapat dicuci biasa baik dengan
menggosok menggunakan tangan maunpun dengan menggunakan mesin
cuci. Keterangan cara pengawetan produk kerajinan tekstil sebaiknya juga
dicantimkan pada kemasan agar pembeli mendapat informasi yang tepat
untuk merawat produk tekstil tersebut. Pencucian bagi kain-kain tenun
cukup direndam dalam air suam-suam kuku dan dijemur di tempat teduh.
Kain batik dicuci dengan menggunakan buah lerak agar warna kain batik
tetap terjaga. Kain dibilas dengan air bersih dan dijemur di tempat teduh.
Benda-benda lain yang menggunakan kain tradisional namun sudah
dibentuk dan berfungsi selain kain dapat dicuci biasa baik dengan
menggosok menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin
cuci. Keterangan cara perawatan produk kerajinan tekstil sebaiknya juga

6
dicantumkan pada kemasan agar pembeli mendapat infomasi yang tepat
untuk merawat produk tersebut.

Lambang pemeliharaan tekstil


Pada terkstil sering terdapat lambang pemeliharaan (Inggris: laundry
symbols) adalah piktogram yang memberi petunjuk bagaimana suatu
produk tekstil harus dirawat. Masing-masing daerah dan negara di dunia
memiliki standar tersendiri. Di Indonesia, hal ini diatur oleh Badan
Standarisasi Nasional dengan standar SNI.
Kerajinan tekstil sebaiknya juga dicantumkan pada kemasan agar pembeli
mendapat infomasi yang tepat untuk merawat produk tersebut, seperti
 Proses Pencucian Suhu maksimum 30 °C Pencucian Pencucian
tangan
Maksudnya, suhu maksimum 30 °C [(proses sedang) = Bilas dengan
suhu yang terus menurun (lebih dingin)] Jangan dicuci
 Proses Pengeringan putar
Maksudnya, pengeringan putar dengan suhu tinggi, atau pengeringan
putar dengan suhu rendah, atau Jangan dilakukan pengeringan putar.
 Proses pemutihan gunakan pemutih berbahan dasar non-klorin
Dapat menggunakan pemutih berbahan dasar klorin. Hanya gunakan
pelarut dingin (air) dan pengencer.Jangan gunakan pemutih berbahan
dasar klorin
 Suhu setrika maksimum 110 °C Suhu setrika maksimum 150 °C
Proses penyetrikaan Suhu setrika maksimum 110 °C, atau Penyetrikaan
Suhu setrika maksimum 150 °C, atau Jangan disetrika.

7
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan perlengkapan


lembaran kertas dan plastik, kemudian menempatkan barang di atas kertas
atau plastik dan melipatnya sesuai dengan keadaan barang, atau
menggunakan kertas plastik yang sudah dibuat menjadi kantung, sehingga
barang tinggal dimasukkan ke dalam kantung kemudian ditutup dengan
menggunakan alat penutup khusus seperi kertas atau plastik berlem, stapler,
alat penutup elektronik (electronic sealed tool) dan sebagainya.

Pengemasan barang-barang itu perlu dilakukan dengan baik dan


dengan cara tertentu tergantung jenis barang yang akan dibungkus. Dengan
terbungkusnya barang secara rapi maka pembeli tidak akan risi untuk
membawanya, alat pembungkus sering kali pula merupakan media promosi,
jika pada pembungkus tersebut dicetak nama atau logo perusahaan. Walaupun
barang-barang yang dari pabrik atau pemasoknya sudah dibungkus pada saat
penjual di toko menyerahkan barangnya pada pembeli sering kali diserahkan
dengan pembungkus tambahan berupa kantung plastik atau kantung kertas
tebal untuk kemudahan membawa. Pembungkus kedua tidak dapat
dikategorikan sebagai pengepakan tetapi disebut juga kemas akhir.

Pengemasan dan Perawatan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk


membuat produk menjadi awet dan tahan lama.

8
B. KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan


memakluminya, karena kami adalah hamba Tuhan yang tak luput dari salah
khilaf, Alfa dan lupa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Buku Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Untuk


sma/ma/smk/mak Kelas X Semester 1
Sumber : http://www.slideshare.net/MelaniKrismonita/materi-prakarya-
kelas-x
Sumber : Brainly.co.id/tugas/361442
Sumber : aisyaharum.blogspot.com/2013/11/manfaat-pengemasan-
karya-kerajinan.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai