Sejarah kemasan dimulai sejak manusia mengenal jual-beli barang baik barang
kebutuhan sehari-hari hingga karya seni seperti perhiasan, keramik, sutera, dan lain-lain.
Pengemasan adalah kegiaan mencipta bungkus untuk melindungi karya seni yang
diperjualbelikan secara massal dan melalui distribusi panjang mulai dari rumah produksi,
etalase took, hingga rumah pembeli agar barang tetap dalam kondisi yang baik meski
melalui proses yang panjang.
Sejarah kemasan dari buku Steven Du Puis dan John Silva berjudul Package Design
Workbook (2011, 12) mengurutkan sejarah
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah
atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang
dibungkusnya.
(1) (2)
D. PENGEMASAN PRODUK
Pada tahap pengenalan proses pengemasan, guru perlu menjelaskan kosa kata
internasional tentang rangkaian aktivitas yang mengacu pada rangaian kegiatan yang
dilakukan oleh setiap calon pengusaha sebelum meluncurkan produk ke public. Kegiatan ini
adalah untuk memilih, menentukan, dan membuat citraan produk agar mudah diingat oleh
masyarakat.
David Airey dalam bukunya Logo Design Love (2010) menjelaskan bahwa masyarakat
cenderung membeli nilai visual produk dibandingkan nilai actual dari produk tersebut. Oleh
karena itu, proyek pengemasan produk yang berhasil di masyarakat tidak hanya
mempertimbangkan nilai actual produk tetapi juga gaya visual desain kemasan yang unik
mampu beriringan dengan tren. Enam kunci sukses pengemasan produk menurut Steven
du Puis dan John Silva dalam bukunya Package Design Workbook (2011) adalah:
proaktif, terhubung secara emosional dengan masyarakat, tidak mudah puas dengan
keseimbangan, fokus pada nilai-niai inti, validasi yang tepat, dan kolaborasi.
Sebelum memulai kegiatan, guru dapat menjelaskan pengertian dari setiap tahapan
pegemasan secara umum yakni: membuat logo, menentukan bentuk dan gaya visual
kemasan, pelabelan serta fotografi produk.
Tahapan detail proses pengemasan produk adalah sebagai berikut.
1. Menentukan bentuk dan gaya visual kemasan,
adalah kegiatan menentukan atmosfer produk sebagai upaya menarik minat target
pasar sesuai nilai guna produk dan memperindah tampilan kemasan. Pada tahap ini
produsen biasanya menggunakan pendapat ahli di bidang seni rupa untuk memberikan
2. Perancangan Logo
Adalah kegiatan perancangan tanda atau ikon yang menampilkan ciri khas produk
dalam bentuk visual tentang penamaan merek dagang. Bentuk logo dapat dirangkai dari
nama, sifat, gaya, bentuk produk. Logo seringkali berbentuk sederhana seperti tulisan
yang digayakan, tulisan dengan gambar, atau gabungan keduanya. Logo yang baik,
setidaknya harus memiliki tiga nilai yakni: sederhana, mudah diingat, dan tak lekang
oleh perubahan zaman. Biasanya, bentuk logo dapat berubah. Alasannya selain
pemodernan adalah pemilik utama ide produk berpisah dengan rekan bisnisnya.
Sehingga jika kita lihat logo-logo merek dagang dengan standar terbaik dari produk
apapun mulai dari baju, perhiasan, transportasi, minuman, dan makanan selalu
menggunakan logo yang sama selama bertahun-tahun.
Gambar 3.8. (kiri) sketsa desain logo karya David Rothwell dan (kanan) desain logo karya David Peters
Gambar 3.9. Contoh Pelabelan Merek Dagang Karya Alyce Blossom Heart Quilts
(sumber: blossomheartquilts.com/ Alyce, 2018)
Gambar 3.11. Contoh dokumentasi bentuk final pengemasan produk, karya Kemayu and Co
(sumber: Instagram.com/kemayuandco, 2022)