Anda di halaman 1dari 5

Produk 1 :

1. Nama Produk : Teh Kotak


2. Varian Produk : Teh Melati
3. Deskripsi Produk : Minuman teh berkualitas dari pucuk daun teh pilihan. Penyeduhan teh
dilakukan secara langsung (bukan ekstrak) sehingga menimbulkan rasa dan aroma yang
nikmat. Produk menjadi tahan lama karena diproses secara UHT (Ultra High
Temperature).
4. Kemasan Primer : Tetra Brik Aseptik dengan Sedotan Plastik (U-Straw)

5. Detil Kemasan Primer: Tetra Brik Aseptik memiliki kekhususan dibandingkan dengan
Tetra Brik biasanya karena mengandung laminasi aluminium yang dapat memproteksinya
dari cahaya dan oksigen dalam rangka melindungi isi produk pangan. Jenis kemasan ini
berbentuk bangun balok. Bentuk seperti ini memungkinkan penggunaan bersama dengan
sedotan plastik jenis u-straw dan mudah dalam penyimpanan pada kemasan sekunder
maupun tersiernya dikarenakan mudah disusun dan ditumpuk tanpa menyisakan ruang
kosong. Sedotan dengan jenis u-straw mudah digunakan oleh anak-anak dan
penempatannya dengan dilekatkan dengan kemasan.  
6. Kelebihan dan Kekurangan Kemasan Primer:
Kelebihan : mampu menjaga aroma dan rasa serta komponen volatil yang terkandung
pada minuman teh, meminimalisir kontaminasi dari mikroorganisme karena
pengemasannya secara aseptik, bentuk kemasan yang mudah disusun pada kemasan
sekunder maupun primer, tahan terhadap benturan dan perlakuan fisik yang mungkin
ada, bentuknya kokoh dan kuat, memungkinkan labeling produk pada seluruh bagian
dari kemasan, tahan air dan cemaran dari luar.
Kekurangan : tidak efisien apabila produk ingin dikonsumsi dengan cara dituang
karena openings yang ada hanya mendukung untuk penggunaan u-straw.
7. Kemasan Sekunder : shrink wrap plastic PVC
8. Detil Kemasan Sekunder: bahan plastik shrink wrap PVC merupakan plastik pembungkus
bening yang dapat menyusut di sekitar produk saat terkena panas (thermoplastic).
Kemasan sekunder seperti ini dapat menyesuaikan dengan bentuk kemasan sekunder yang
diinginkan. Bahan yang dasar yang digunakan adalah polyvinyl chloride yang tersusun
dari unsur karbon, hydrogen, dan klorin yang terpolimerisasi yang membentuk
karakteristik kaku ketika sudah ter-seal dengan produk dan terutama menjaganya dari
perlakuan fisik seperti tusukan. Namun, bahan shrink wrap PVC ini memiliki
karakteristik tidak sekaku dan sepremium shrink wrap PE.
9. Kelebihan dan Kekurangan Kemasan Sekunder
Kelebihan : bentuk dari kemasan menyesuaikan dengan produk-produk, kemasan
sekunder masih memperlihatkan bentuk dari kemasan primer sehingga mudah
dikenali, murah dan mudah digunakan untuk produsen, memiliki proteksi kuat
terhadap kemasan primer karena sifat PVC yang kaku, mudah diaplikasikan karena
hanya membutuhkan panas saja. 
Kekurangan : Meninggalkan endapan karbon pada mesin sealer yang dapat
membahayakan, melepaskan senyawa volatil dan bau yang bersifat racun pada saat
penyegelan dan pemanasan, senyawa dekomposisi dari PVC ini berbahaya untuk
dihirup saat proses sealing.
10. Kemasan Tersier : kardus/karton (cardboard) : unbleached board; single wall, B flute
double backer
11. Detil Kemasan Tersier : merupakan kemasan kardus yang unbleached karena memiliki
karakteristik warna yang masih coklat, umumnya kemasan ini diproduksi dari 80%
unbleached natural wood pulp yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang baik.
Penggunaan jenis karton bergelombang ganda terdiri dari 1 lembar lembaran kertas
bergelombang unbleached dengan proses corrugator dan karton unbleached yang
disatukan dengan laminasi dan perekatan
12. Kelebihan dan Kekurangan Kemasan Tersier
Kelebihan : kokoh, kuat, dan kaku dalam menjaga kemasan primer maupun
sekundernya, kemasan dapat didaur ulang, kemasan mendukung proses pelabelan dan
percetakan warna sebagai media informasi untuk konsumen, kemasan mudah didaur
ulang dan murah, dapat menjaga kemasan primer maupun sekunder dari pengaruh
fisik selama proses distribusi produk
Kekurangan : rentan rusak jika terkena air, cenderung sobek dan penyok meskipun
kuat dan kokoh jika mengalami gaya tekan di luar limit/batasannya.
13. Labeling:
a. Informasi Nilai Gizi
b. Komposisi : Air, Gula, Teh Melati, Vitamin C
c. Attention : Please dispose properly 
d. Produsen : PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
e. Alamat : Padalarang, Bandung 40552, Indonesia
f. Nomor Registrasi BPOM : MD 468310006129
g. Kode Produksi : 48A 09:09
h. Isi Bersih (Berat/Volume) : 200 mL (7,76 fl.oz), ekstra 100 mL
i. Customer Care : Toll Free 0-800-11-ULTRA (85872) atau
customer_care@ultrajaya.co.id
j. Saran Penyajian : Sajikan dingin lebih nikmat (best served chilled)
k. Logo-Logo : Sertifikasi FSC, logo produsen, logo SIG, logo halal MUI
l. Klaim : Pertama Minum Teh Dalam Kemasan Karton. 50% Ekstra Gratis
m. Best Before : 08 Desember 2022
n. Barcode BPOM : ada

14. Pembahasan :

 Informasi yang ada pada label kemasan SUDAH LENGKAP meliputi kesesuaian
dengan UU RI No. 18 Tahun 2018 tentang Pangan Bab 8, Pasal 97, Ayat 8 bahwa
label yang ada pada kemasan harus memuat keterangan mengenai nama produk,
komposisi, isi bersih, nama dan alamat produsen, logo halal MUI, tanggal dan kode
produksi, tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa, nomor izin edar BPOM, dan asal usul
pangan. Hal demikian juga SUDAH LENGKAP untuk PP No. 69 Tahun 1999 Bab 2,
Pasal 3, Ayat 2 dan PerBPOM Nomor 31 Tahun 2018 Bab 2, Pasal 5, Ayat 1.
 Kemasan tetrapak merupakan kemasan paling baik untuk pengemas produk minuman
teh karena kemampuannya yang kuat dan tahan terhadap suhu dan tekanan tinggi
dalam proses sterilisasi dan aseptik serta UHT. Produk teh rentan terhadap kerusakan
akibat menguapnya senyawa-senyawa flavor dan aromatis yang sifatnya volatile,
namun dengan adanya kemasan tetrapak yang tertutup rapat dengan 6 lapisan mampu
menjaganya agar tetap di dalam kemasan. Selain itu, proses oksidasi senyawa-
senyawa penyebab kerusakan dapat terhindari karena tidak ada paparan cahaya
matahari langsung yang dapat menyebabkan degradasi senyawa. Kemasan primer
sayangnya cukup rentan terhadap benturan tinggi sehingga menyebabkan penyok.
Meskipun begitu, kemasan tetra pak dengan adanya sedotan memudahkan konsumen
ketika menikmatinya. Kemasan sekunder dengan hanya menggunakan plastik shrink
wrap PVC sebenarnya kurang apabila ingin diangkut dalam jumlah banyak karena
tidak dapat melindungi kemasan primer dari benturan. Namun dengan adanya
kemasan tersier kardus mampu menjaga dan mempertahankan bentuk sekaligus
proses labeling dapat dilakukan pada permukaannya. SNI 01-1898-2002 mengenai teh
wangi menyatakan pengemasan harus dilakukan pada wadah dengan tutup rapat, tidak
dipengaruhi ataupun mempengaruhi isi, dan aman selama penyimpanan dan
pengangkutan yang mana hal ini sudah dapat diperoleh dengan penggunaan kemasan
primer, sekunder, dan tersier.
 Untuk mengemas produk ini dapat juga dilakukan pada botol plastik dengan bahan
polimer PETE (polyethylene terephthalate) hanya saja penggunaan tetra pak tetaplah
yang terbaik karena memungkinkan terjadinya proses sterilisasi aseptik hingga proses
UHT dan tidak ada paparan yang dapat merusak komponen di dalamnya. Sedangkan
penggunaan PETE yang cenderung transparan dapat meningkatkan ketertarikan
konsumen dari segi visual namun rentan terhadap adanya oksidasi. Walaupun begitu,
penggunaan PETE tetap dapat menjaga komponen flavor dan senyawa-senyawa
aromatik volatilnya dan kemasan ini dapat diberi perlakuan sterilisasi hanya dengan
suhu yang tidak setinggi UHT.

Anda mungkin juga menyukai