Anda di halaman 1dari 21

PROSES PRODUKSI

SUSU UHT

Disusun oleh:
1. Fahir
2. Irvan Muttaqin
3. Muawwanah
4. Novitasari
5. Siti Kartika Dewi
Susu merupakan suatu campuran yang kompleks, terdiri dari
lemak, karbohidrat, protein dan banyak senyawa karbon
lainnya serta garam-garam anorganik yang terlarut atau
terdispersi dalam air.

(Marliyati, 1982)
Komposisi susu sapi per 100 gram
Teknologi UHT adalah metode pengawetan minuman (biasanya pada
susu) dengan cara pemanasan pada suhu yang sangat tinggi (135-150° C)
dalam waktu yang sangat singkat (2-4 detik). Setelah dipanaskan, susu
segera didinginkan pada suhu 4-5°C . Tujuan pemanasan dengan suhu
yang sangat tinggi adalah untuk membunuh mikroorganisme pathogen,
seperti bakteri, protozoa, dan spora sehingga susu aman untuk
dikonsumsi. Pemanasan dilakukan dengan waktu yang sangat singkat
untuk menghindari kerusakan kandungan gizi pada susu dan untuk
mendapatkan rasa, aroma, dan warna yang relatif tidak berubah.
1.Pompa vakum
2.Jalur pipa vakum
3.Heat Exchanger
4.Pompa sentrifugal
5.Cooling Tank
6.Jalur pipa susu
3. Pre – Pasteur
Pasteurization merupakan proses pemanasan makanan misalnya susu
dengan kombinasi waktu dan temperature lalu di dinginkan. Pasteurization tidak
membunuh semua mikro organism tetapi mencegah pertumbuhanya dalam
jangka waktu tertentu.Temperatur yang di pakai yaitu 72 – 75°C dengan holding
time 15 – 20 detik.
Di beberapa perusahaan proses ini dinamakan Pre Pasteur yan bertujuan untuk
membuat susu lebih tahan dalam jangka waktu tertentu sebelum diproses lebih
lanjut.

4. Mixing
Merupakan proses pencampuran raw milk dengan material lain misalnya :
1. Air : pelarut semua material
2. Gula dan Pemanis : Memberi rasa manis
3. Buffer : Penstabil PH selama proses dan penyimpanan
4. Vitamin : Sumber Vitamin
5. Flavour : Perasa produk
5. UHT & Homogenisation
UHT singkatan dari Ultra High Temperature merupakan metode
sterilisasi makanan, biasanya susu dengan memanaskanya pada
temperature 135 – 140°C dalam waktu beberapa detik untuk
membunuh mikro organisme. Di dalam kemasan, susu UHT rata
rata dapat bertahan 6 bulan.
homogensisasi ( homogenisation) berfungsi untuk
mencegah terbentuknya alur krim, untuk menambah
kekentalan atau untuk membuat tekstur yang lebih baik
dalam produk susu
6. Aseptic Tank
Fungsi Aseptic Tank menampung ( buffer ) sebagian susu yang telah
di sterilisasi dengan UHT dan sebagian lagi langsung di transfer
ke Filling Machine dengan prosentase tertentu misalkan 9 : 1. Susu
bisa di simpan di Aseptic Tank sekitar 3 hari.
Syarat Aseptic :
1.Tertutup
2.Produknya steril
3.Positive Pressure
7. Aseptic & Non Aseptic Filler
• Non Aseptic Filler ( Aseptic Packaging) :
• Produknya steril
• Mesin dan areanya higienis
• Packaging material bersih
• Di mesin dan jalur produk di lakukan CIP ( Cleaning In Place
) sebelum produksi.
• Syarat Aseptic Filler ( Aseptic Packaging ) :
• Produknya steril
• Mesin dan areanya steril (Tertutup & Positive Pressure )
• Packaging material steril
• Di mesin dan jalur produk di lakukan CIP ( Cleaning In Place ) dan
Sterilisasi sebelum produksi
Packaging materialnya antara lain :

1. Metal Can
• Metal can merupakan packaging material paling mahal di
banding Plastics, Paper-based laminates.
• Standar Metal can :
• Melindungi produk
• Tahan terhadap reaksi kimia produk
• Tahan terhadap kondisi lingkungan dan handling
• Mudah di buka dan aman
• Terbuat dari raw material yang dapat d recycle
2. Plastics 3. Paper-based laminates

Alasan memilih Plastics : • Lapisan Paper-based laminates


•Mudah di bentuk • Polyethylene : melindungi dari
kelembaban ( humidity )
•Biaya murah
• Base-paper : menguatkan
•Ringan
konstruksi packaging material
• Polyethylene : melekatkan Base-
paper dan alumunium foil
• Aluminium foil : melindungi dari
oksigen dan cahaya
• Polyethylene pertama :
melekatkan alumunium foil
• Polyethylene kedua :
untuk sealing dan kontak
langsung dengan produk
8. Post – Pasteur
Post-Pasteur hanya di lakukan dalam siklus non aseptic setelah di
isi produk di Non Aseptic Filler. Dalam proses ini kemasan botol plastic
di spray atau di panaskan dalam air dengan temperature sekitar 90°C
untuk membunuh beberapa mikro organisme yang mungkin tumbuh
setelah keluar dari Non Aseptic Filler.

9. Packaging, Warehouse & Quarantine


Untuk produk botol proses selanjutnya yaitu labeling kemasan
dan pengecekan contaminant padat menggunakan X-Ray. Pengepakan
bisa di lakukan manual ataupun otomatis menggunakan mesin. Produk
di simpan di warehouse untuk beberapa waktu untuk pengujian
sebelum di pasarkan (Quarantine).

10. Delivery to Consumen


Pengiriman produk ke konsumen di lakukan dengan kondisi tertentu
( suhu, top load dll ) sesuai spesifikasi produk dan dalam waktu tertentu pula
agar tidak sampai kadaluwarsa.
KESIMPULAN
 Susu UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135-
145oC) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan dengan
suhu tinggi ini bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme
(baik bakteri pembusuk maupun pathogen) dan spora. Waktu pemnasan
yang singkat bertujuan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta
untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah
seperti susu segar. (Amanatidis, 2002)
 Ciri utama kerusakan susu UHT: kemasan menggelembung ( terjadi
karena akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba
pembusuk tumbuh dan memfermentasi susu, fermentasi susu oleh
mikroba menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gelembung), serta
rasa susu yang masam.

Anda mungkin juga menyukai