Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERBEDAAN ANATOMI TUMBUHAN

MONOKOTIL DAN DIKOTIL

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 3

1. Dani Tri Marianto


2. Levi Darmansyah
3. Rio Gustiansyah
4. Rizky Aldo Septian
5. Adib
6. Ramanda Zalnianty
7. Naila Azzahra
8. Afika Priska Putri
9. Alya Riana
10. Sasya Sabila
11. Keyza Nevia Agustina
12. Yola Wiranda

SMA NEGERI 1 SAROLANGUN


TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Perbedaan Anatomi Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai tumbuhan monokotil dan dikotil. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masadepan.

Sarolangun, Agustus 2023


Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tumbuhan Dikotil Dan monokotil ………….………………. 2
B. Perbedaan Anatomi Tumbuhan Dikotil Dan monokotil ……………….. 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………..…………….. 8
B. Saran …………………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasatmata,
tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak
menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophytayang dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dantumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Angiospermae sendiri dibedakan menjaditumbuhan berkeping satu (monokotil) dan
tumbuhan berkeping dua (dikotil).Pada praktikum kali ini, akan mengamati organ
pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Dengan pengamatan ini diharapkan agar dapat
membedakan ciri-ciri dariorgan pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan dikotil
adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua. Tumbuhan jenis dikotil
mempunyai sepasang daun lembaga atau yang dikenal juga sebagai istilah kotiledon. Daun
lembaga tersebut telah terbetuk sejak awal tahapan biji yang kebanyakan tanaman berjenis
dikotil mempunyai biji yang mudah terbelah dua. Hal ini menjadi perbedaan besar antara
tanaman dikotil dengan tanaman monokotil yang mempunyai keping biji yang tunggal.
Banyak buah yang berjenis dikotil yang sudah tidak asing lagi, diantaranya adalah : Mangga,
Rambutan, Jeruk, Jambu biji, Belimbing, dan lainnya. Buah – buah tersebut mempunyai
banyak manfaat dan kegunaan jika di konsumsi oleh manusia. Misalnya mangga yang
mempunyai manfaat menutrsi kulit, menurunkan kadar kolesterol jahat. Jeruk yang
mempunyai fungsi menurunkan tekanan darah tinggi, mengandung zat antioksida yang
berfungsi untuk melindungi kulit dari radikal bebas. Rambutan yang mempunyai manfaat
mendongkrak energi tubuh anda, penangkal anemia, menguatkan sistem imun. Belimbing
yang mempunyai fungsi mengobati jerawat, mengatasi kencing manis, menyembuhkan
sariawan. Pepaya yang mempunyai manfaat mengatasi gangguan pencernaan.

B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah :
1. Apa saja perbedaaan anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya yaitu :
1. Mengetahui perbedaaan anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumbuhan Dikotil Dan monokotil


Tumbuhan berbiji (spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang dapat
menghasilkan biji. Dalam klasifikasi lama, berdasarkan letak bakal biji atau bijinya,
spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Klasifikasi sekarang
menurut Cronquist (1981), spermatophyte dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi
Pinophyta (gymnospermae) dan divisi Magnoliophyta (angiospermae). Hal ini berarti
hanya berganti namanya saja. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat
ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae. Hal ini dikarenakan tumbuhan
subdivisi angiospermae memiliki bunga yang sesungguhnya. Tumbuhan berbiji
tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Liliopsida (tumbuhan
berkeping satu / monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua / dikotil).
Pembagian ini didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur
vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji). Masing-masing
jenis tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-
beda, baik secara morfologi maupun anatomi.
Perbedaan ciri morfologi (fisik) pada tumbuhan dikotil dan monokotil antara
lain :
a. Tumbuhan dikotil

Ciri morfologi tumbuhan dikotil adalah :


1. Akar
Tumbuhan dikotil memiliki system perakaran tunggang. Akar
tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari
akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis
akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai,
mangga, jeruk, dan melinjo.
2. Batang
Batang tumbuhan dikotil merupakan batang berkayu yang memiliki
kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam
dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke
arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang
tumbuhan bertambah besar dan bercabang – cabang. Contoh tumbuhan yang
memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti.
3. Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun,
tangkai daun, dan pelepah daun. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat
daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan dikotil
memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-
cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti
jaring atau jala.
Bentuk tulang daun tumbuhan dikotil juga bermacam-macam, antara
lain :
a. Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh
tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun
jambu, mangga, dan rambutan.
b. Menjari
Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia.
Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
4. Bunga
Jumlah daun mahkota (petal) dan bagian – bagian bunga yang lain
pada tumbuhan dikotil merupakan kelipatan 2, 4, atau 5.
5. Biji
Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon / daun lembaga pada bijinya.
b. Tumbuhan Monokotil

Ciri morfologi tumbuhan Monokotil adalah :


1. Akar
Tumbuhan monokotil memiliki system perakaran serabut. Akar serabut
berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di
pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh
tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung,
dan tumbuhan hasil mencangkok.
2. Batang
Batang tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan batang rumput
yang memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah
patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu karena tidak
berkambium dan tidak bercabang – cabang. Misalnya, tanaman padi, jagung,
dan rumput.
3. Daun
Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari
pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun
yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga
menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain :
a. Melengkung.
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung.
Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
b. Sejajar.
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiaptiap
ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua
jenis rumput-rumputan.

4. Bunga
Jumlah jumlah daun mahkota (petal) dan bagian – bagian bunga yang
lain pada tumbuhan monokotil merupakan kelipatan 3, 6 dan seterusnya.
5. Biji
Tumbuhan monokotil memiliki kotiledon tunggal / satu daun lembaga
pada bijinya

Tumbuhan monokotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :


1. Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingi beraceae), ex : jahe, kunyit

Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :


1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari

B. Perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil


Perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sebagai berikut;
1. Akar
Akar merupakan organ yang berperan dalam menambatkan tumbuhan di
dalam tanah, menyerap air dan mineral, dan menghantarkannya kejaringan
pengangkut dan dapat digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Struktur akar diadaptasikan sesuai dengan fungsi-fungsinya. Embrio dalam biji
angiospermae dilengkapi dengan radikula (bakalakar) yang akan berkembang
menjadi akar primer; dan plumula yang akan membentuk batang dan daun. Di bagian
radikula dan plumulater dapat titik meristem primer yang bertanggungjawab dalam
pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan memanjang. Meristem pucuk akar akan
tumbuh memanjang menuju pusat bumi (geotropismepositif), sedang plumula akan
memanjang menjauhi bumi (geotropisme negative).
Pada tumbuhan dikotil memiliki system perakaran tunggang (taproot) yang
terdiri ata sakar primer yang tumbuh besar vertical dan menghasilkan akar - akar
lateral berukuran lebih kecil. Akar tunggang merupakan suatu system penambat yang
kuat dan menembus jauh kedalam tanah, sangat membantu tumbuhan yang hidup di
tempat kering.
Akar serabut merupakan system perakaran yang dimiliki oleh tumbuhan
monokotil. Akar serabut merupakan akar samping yang keluar dari pangkal batang
yang bergerombol menggantikan akar tunggang yang tidak berkembang. Pada
tumbuhan monokotil, masa hidup akar primer sangat pendek. Akar primer digantikan
oleh sekumpulan massa akar yang muncul dari pangkal batang. Sehingga pada
system perakaran serabut tidak memiliki akar primer.

2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menopang tumbuhan,
menyalurkan air dari akar dan zat makanan dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
Beberapa tumbuhan menyimpan cadangan makanan di dalam sel-sel penyusun
batang. Batang juga dapat dijadikan alat perkembangbiakan vegetatif.

Struktur batang tumbuhan dikotil ialah berkayu dan memiliki banyak


percabangan. Struktur yang demikian dipengaruhi oleh keberadaan jaringan meristem
sekunder, kambium. Tumbuhan dikotil memiliki jaringan kambium yang
bertanggungjawab dalam pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan kearah samping.
Sehingga pada batang tumbuhan dikotil memiliki ukuran yang lebih besar dan dapat
bertambah lagi diameternya. Kambium terletak diantara jaringan pengangkut,
memisahkan jaringan xylem dan floem. Sehingga membentuk tipe berkas pembuluh
kolateral terbuka, yang terlihat teratur dalam lingkaran.

Pada tumbuhan monokotil memiliki struktur batang tidak bercabang, namun


beruas-ruas. Batang monokotil tidak berkayu hal ini karena monokotil tidak memiliki
jaringan kayu (kambium). Susunan berkas pengangkut pada monokotil merupakan
tipe kolateral tertutup, yang tersusun secara kompleks dan tersebar. Tidak adanya
cambium pada monokotil menyeabkan batang monokotil tidak mengalami
pertumbuhan sekonder (pembesaran batang). Pada palem dan monokotil berbatang
besar lainnya, pembesaran batang dilakukan oleh aktivitas jaringan parenkim.

3. Daun
Struktur daun dipengaruhi oleh susunan pertulangan daun. Pada dikotil, daun
memiliki struktur yang menyirip atau menjari, contoh pada pohon jambu dan
singkong. Sedang pada monokotil struktur pertulangan daunnya sejajar, terlihat
seperti pita. Contoh pada padi, jagung, rumput.

4. Bunga
Bunga tersusun atas alat kelamin dan perhiasan. Bagian- bagian ini dapat dijadikan
pembeda antara monokotil dan dikotil. Jumlah mahkota bagian-bagian bunga pada
tumbuhan monokotil umumnya dalam kelipatan tiga. Sedang pada tumbuhan dikotil,
dapat ditemukan berjumlah kelipatan empat atau lima. Pengmatan lebih dalam lagi
terhadap serbuk sari (pollen) pun akan ditemukan perbedaan. Dikotil memiliki pollen
yang memiliki tiga pori sedang pada monokotil hanya memiliki satu.

5. Biji
Embrio tersimpan di dalam biji, dan dilengkapi dengan endosperm (cadangan
makanan) yang tersimpan dalam kotiledon. Perkembangan kotiledon pada biji
tumbuhan ditemukan banyak variasi yang dapat dijadikan penentu kelompok
tumbuhan tersebut. Nama dikotil berasal dari kata di berarti dua dan kotiledon hal ini
karena sebagian besar tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedang pada
monokotil hanya memiliki satu daun lembaga pada biijinya. Perbedaan jumlah
kotiledon ini adalah yang paling mendasari pengelompokkan pada tumbuhan
angiospermae.

Secara umum perbedaan dikotil dan monokotil dapat dilihat pada table berikut :
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki keeping biji hanya
satu buah dan tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki keeping biji dua.
Tumbuhan monokotil umumnya tidak berkambium dan memiliki batang yang tidak
berkayu, sedangkan tumbuhan dikotil memiliki cambium dengan batang yang
berkayu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada
tumbuhan subdivisi angiospermae. Hal ini dikarenakan tumbuhan subdivisi
angiospermae memiliki bunga yang sesungguhnya. Tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Liliopsida (tumbuhan berkeping satu /
monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua / dikotil). Pembagian ini
didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun,
akar) dan struktur generatif (bunga dan biji). Masing-masing jenis tumbuhan
berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-beda, baik secara
morfologi maupun anatomi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
sudi memberikan krtik dan saran yang membangun kepada penulis pada khusunya
juga para pembaca budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arlina. 2017. Struktur Anatomi Organ Vegetatif Eceng Gondok ( Eichhornia crassipes

(Mart) Solm) di Danau Maninjau. Skripsi. Pendidikan Biologi STKIP PGRI

Sumatera Barat

Backer, 1969. Flora Of Java. N.V.P. Noordhoff- Groningen- The Netherlands

Burhan, W., Dawair, Z., Suwirmen., Gani, A. 1994. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Padang.

Universitas Andalas

Culter, D.,Botha, T and Stevenson, D. 2007. Plant Anatomy. USA: Blackwell Publishing Ltd

Esau, K. 1962. Anatomy of Seed Plants. New York: Jhon Wiley

Anda mungkin juga menyukai