Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOLOGI

TENTANG
STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN

OLEH :
KELOMPOK 6

LILIS NUR INDAH SARI (2030107009)


MELLA KARLINA (2030107010)

DOSEN PEMBIMBING
RESCHA, M.Pd

JURUSAN TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
BATUSANGKAR
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,Alhamdulillah rabbil ‘alamin. Segala puji syukur saya


panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Biologi Umum tentang “Transpor
Materi Intra dan antar sel”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, penulisan
makalah ini bertujuan untuk memahami ilmu dan manfaatnya. Merupakan suatu harapan
pula semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk penulis,
kritik dan saran dari makalah dan akan diterima dengan senang hati serta makalah ini
tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan
bermanfaat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Barakallahu fiikum.

Batusangkar, 09 April 2021

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... …………………………..

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................

C. Tujuan ................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Tumbuhan Tingkat Rendah ................................................................................................

2. Tumbuhan Tingkat Tinggi ..................................................................................................

3. Struktur dan Organisasi tubuh Alga, Fungi, lumut dan paku .............................................

4. Jaringan Tumbuhan ............................................................................................................

5. Sistem Organ Pada Tumbuhan dan Fungsinya ...................................................................

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan ..............................................................................................................................

Saran ........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel adalah merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Tiap-
tiap sel merupakan satuan yang melakukan proses-proses hidup. Setiap organisme
dibangun oleh sel. Organisme yang tubuhnya terdiri satu sel disebut organisme uniseluler,
seperti amoeba. Sedangkan organisme yang tubuhnya banyak sel disebut organisme
multiseluler.
Diferensiasi adalah pertumbuhan dari sel dari bentuk tidak terspesialisasi menjadi
bentuk terspesialisasi (sel mempunyai bermacam-macam bentuk). Hasil diferensiasi dan
spesialisasi adalah jaringan dan organ-organ tubuh. Selanjutnya, organ-organ tersebut
membentuk sistem organ dan akhirnya sistem organ akan membentuk tubuh organisme.
 
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur tubuh tumbuhan organisme berdasarkan diferensiasi sel?
2. Sebutkan organ-organ penyusun tubuh organisme?
3. Jelaskan fungsi organ-organ penyusun tubuh organisme?

C. Tujuan
1. Mengetahui struktur tubuh organisme berdasarkan diferensiasi sel.
2. Mengetahui organ-organ penyusun tubuh tumbuhan.
3. Mengetahui fungsi organ-organ penyusun tubuh tumbuhan.
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 

1. Tumbuhan Tingkat Rendah

Tumbuhan tingkat rendah adalah tumbuhan yang mempunyai alat reproduksi


tersembunyi dan lebih sederhana.
Ciri-ciri :
1. Berthallus sehingga disebut Tumbuhan THALLOPYHTA
2. Organ masih sangat sederhana
3. Belum  mempunyai jaringan pengangkutan.
Pembagian tumbuhan tingkat rendah :
1. Algae (Ganggang), yaitu Thallophyta berklorofil
2. Fungi (Jamur, Cendawan), yaitu Thallophyta tanpa klorofil
3. Lichenes (Lumut Kerak), yaitu simbiosis antara algae dengan fungi
4. Bryophyta (Lumut), yaitu tumbuhan yang gametofitnya lebih dominan
darisporofitnya
5. Pteridophyta (Paku-pakuan), yaitu tumbuhan yang sporofitnya lebih dominandari
gametofitnya

2. Tumbuhan Tingkat Tinggi


Tumbuhan tingkat tinggi adalah kelompok tumbuhan yang tingkat
perkembangannya sudah memiliki batang, akar, dan daun sejati.
Ciri-ciri :
1. Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA.
2. Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/jelas antara akar, daun dan batang.
3. Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
4. Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.
Struktur dan Organisasi Tubuh Alga, Fungi, Lumut dan Paku

1. Alga
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki
organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki
“organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu,
alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus. Istilah ganggang pernah dipakai
bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti
dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla.

Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi


dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan
sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu
kelompok takson tersendiri.
 Ciri-ciri Alga :
1. Merupakan organism Eukariotik
2. Tubuhnya tersusun dari banyak sel
3. ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).
4. Struktur tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan
dengan jelas antara akar, batang, dan daun
5. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki
pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin
(warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
6. Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
7. Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora)
maupun seksual (dengan oogami dan isogami).
8. Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.  Ada yang menempel pada
batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).

 Manfaat Alga:
1. Produsen ekosistem air
2. Sebaga plankton,rantai makanan di air tawar
3. Menghasilkan O2dari hasil fotosintesis yang dibutuhkan hewan lain untuk bernafas
4. Sebagai alternatif bahan pangan astronot terutama spesies chlorella( karena
mengandung vitamin E)
5. Sebagai sumber protein sel tunggal contoh chlorella
6. Sebagai bahan makanan contoh volvox,ulva dan chlorella
 
2. Fungi
Jamur menunjukkan keragaman dalam morfologi dan habitat. Jamur adalah
organisme heterotrofik, mereka mendapatkan nutrisi dengan cara penyerapan. Dinding sel
jamur yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat kitin, sedangkan dinding sel tanaman
terbuat dari selulosa. Karbohidrat yang disimpan dalam jamur adalah dalam bentuk
glikogen. ‘Buah’ tubuh jamur hanya terlihat, sedangkan tubuh yang hidup dari jamur
adalah miselium, itu terbuat dari filamen kecil yang disebut hifa. Miselium tersembunyi.
Nutrisi dalam jamur adalah dengan menyerap nutrisi dari bahan organik di mana mereka
tinggal. Jamur tidak memiliki perut, mereka mencerna makanan mereka sebelum melewati
dinding sel menjadi hifa. Rahasia hifa enzim dan asam yang memecah bahan organik
menjadi senyawa sederhana.
 Ciri-Ciri Jamur (Fungi) :
1. Organisme eukariota
2. Tidak memiki klorofil.
3. Bersifat uniseluler dan multiseluler.
4. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa.
5. Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut dengan
miselium.
6. Bereproduksi secara generatif dan vegetatif.
7. Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya.
8. Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan karbohidrat kompleks
(termasuk kitin).
9. Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat organik, sedikit
asam, dan kurang cahaya.

 Reproduksi Jamur (Fungi)

Sebagian besar jamur bereproduksi dengan spora mikroskopik, yaitu sel reprodukitf
yang tidak motil. Spora umumnya dihasilkan dari hifa  aerial yang terspesialisasi. Hifa
aerial pada beberapa jamur membentuk struktur kompleks yang disebut dengan badan buah
(fruiting body). Spora yang dihasilkan dalam badan buah. Ada tiga bentuk struktur
reproduktif pada jamur, yaitu gametangium, sporangium, dan konidiofor. Gametangium
adalah struktur tempa pembentukan gamet. Sporangium adalah struktur tempa dibentuknya
spora. Sedangkan konidiofor adalah hida yang terspesialisasi dengan menghasilkan spora
aseksual yang disebut dengan konidia.

 Peranan Jamur (Fungi)


Peranan jamur ada yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Macam-
macam peranan jamur adalah sebagai berikut:
Peranan Jamur yang Menguntungkan
1. Rhizopus stolonifer, digunakan untuk membuat tempe.
2. Aspergillus oryzae, digunakan untuk mengempukkan adonan.
3. Saccharomyces  cerevisiae, digunakan untuk membuat tape, roti, bir, dan minuman
sake.
4. Neurospora crassa, digunakan untuk membuat oncom.
5. Trichoderma sp,., digunakan untuk menghasilkan enzim selulase.
6. Rhizopus nigricans, digunakan untuk menghasilkan asam fumarat.
7. Ganaoderma lucidum,digunakan sebagia bahan obat.
 

Peranan Jamur yang Merugikan

1. Aspergillus fumigatus, Kanker pada paru-paru burung.


2. Candinda albicans, infeksi pada vagina.
3. Ustilago maydis, parasit pada tanaman jagung dan tembakau.
4. Microsporum sp, dan Trichophyton sp,  menyebabkan kurap atau panu.
5. Epidermophyton floccosum, menyebabkan penyakit pada kaki atlet.
6. Aspergillus flavus, penghasil aflatoksi, penyebab kanker pada manusia.
7. Amanita phalloides, mengandung balin yang menyebabkan kematian bagi yang
memakannya.

3. Lumut
Tumbuhan Lumut atau bryophyta adalah kelompok terbesar dari tanaman darat,
yang berjumlah sekitar 25.000 spesies yang berbeda ditemukan di seluruh dunia. Sebagian
besar Tumbuhan Lumut ditemukan di daerah yang lembab dan basah dengan iklim cukup
hangat sampai dingin. Bryophyta dapat menahan beku di salju tanpa kerusakan.
 

 Ciri-Ciri umum Tumbuhan Lumut :


1. Habitat : di tempat lembap, di lantai dasar hutan, di pohon, tembok, sumur, dan
permukaan batu bata.
2. merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta.
3. Rhizoid (akar semu), fungsinya untuk melekat pada substrat dan mengangkut air
dan zat-z at hara ke seluruh bagian tubuh.
4. Koloni lumut : seperti beledu dan lembaran.
5. Tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut.
6. vegetatif : pembentukan gemma, penyebaran spora, dan fragmentasi.
7. generatif : peleburan dua gamet.
8. Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara fase vegetatif (fase
sporofit) dan fase generatif (fase gametofit). Fase gametofit hidupnya lebih lama
dari fase sporofit. Sporofit hidupnya menumpang pada gametofit.
9. Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan fase gametofit.

 Manfaat Lumut bagi Kehidupan Manusia

1. Dapat menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air
sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau.
2. Marchantia sp sebagai obat hepatitis/ radang hati.
3. Sphagnum untuk bahan pembalut.
 

4. Paku

 Ciri-Ciri Tumbuhan paku Pteridophyta :


1. Tumbuhan paku berbeda dengan lumut karena sudah mempunyai akar, batang, dan
daun. Hal tersebut membuat tanaman paku termasuk ke dalam kormophyta
berspora.
2. Mempunyai pembuluh angkut pada akar, batang, serta daun, yaitu pembuluh xilem
yang mempunyai fungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar untuk di
salurkan ke daun untuk proses fotosintesis, dan pembuluh floem yang mempunyai
fungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.
3. Memilii dua fase generasi, yaitu sporofit atau menghasilkan spora dan gametofit
atau menghasilkan sel kela-min.
4. Fase sporofit pada tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan jika di bandingkan
dengan fase gametofit.
5. Dilihat dari fungsinya, daun tumbuhan paku-pakuan dibedakan menjadi dua macam
yaitu daun tropofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis dan daun sporofil yang
berfungsi untuk menghasilkan spora.
6. Sedangkan jika di lihat dari bentuknya, daun tanaman paku-pakuan dibedakan
menjadi daun mikofil yaitu daun yang berukuran kecil dan daun makrofil yaitu
daun yang berukuran besar.
7. Habitat hidup tumbuhan paku ada yang di darat ,ada pula yang di perairan serta ada
yang hidupnya menempel. Dan sangat menyukai daerah yang basah dan lembab.
8. Saat umurnya masih muda, biasanya tanaman ini mempunyai daun yang
menggulung dan bersisik.
9. Tanaman paku dalam hidupnya mempunyai kemampuan reproduksi secara aseksual
melalui pembentukan gemmae serta proses reproduksi seksual melalui peleburan
gamet jantan dan gamet betina.
10. Dalam perjalanan siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan
paku sendiri.
Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia
1. Sebagai tanaman hias, contohnya Adiantum (suplir), Platycerium sp (paku tanduk
rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Nepholepism dan Alsophila
glauca (paku tiang).
2. Bermanfaat sebagai bahan obat-obatan seperti Equisetum (paku ekor kuda) yang
mempunyai fungsi diuretik. Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine
dan Selaginella (obat luka).
3. Sebagai bahan-bahan makanan seperti sayuran, misalnya Marsilea
crenata (semanggi) dan Pteridium aquilinum (paku garuda).
4. Sebagai pupuk hijau, seperti Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang
biru Anabaena azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) bebas.
5. Sebagai bahan pembuatan petasan seperti pyrotechnics, dengan menggunakan
spora Lycopodium sp.
6. Sebagai tiang bangunan, seperti Alsophila glauca.
7. Bermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan paku Equisetum sp.
8. Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium
cernum.
Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya, jaringan tumbuhan terbagi menjadi 2 macam, yaitu jaringan
meristem dan jaringan permanen.

1. Jaringan meristem
Jaringan meristem (jaringan embrional) terdiri atas kumpulan sel muda yang terus
membelah menghasilkan jaringan yang lain. Contoh jaringan meristem yaitu jaringan
meristem pada pucuk batang dan akar serta jaringan kambium.
 
Ciri-ciri penyusun jaringan  meristem sebagai berikut:
1. Aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi.
2. Berukuran kecil dan berdinding tipis.
3. Berukuran nukleus yang relatif  kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak
sitoplasma.
4. Berbentuk kuboit atau prismatik.
Berdasarkan asal bentuknya, ada 3 macam jaringan meristem:
1. Promeristem : jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam
bentuk embrio
2. Meristem primer : jaringan meristem pada tumbuhan dewasa yang masih
membelah diri. Jaringan ini membuat tumbuhan bertambah tinggi
3. Meristem sekunder : jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang
mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Contoh : kambium
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan
lateral.
1. Meristem apical : meristem yang terletak di ujung akar dan batang dan
menghasilkan pemanjangan pada akar dan batang. Dalam proses pemanjangan,
akan dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang menjadi cabang samping.
2. Meristem interkalar : jaringan yang terletakl di antara meristem primer dan
dewasa. Pertumbuhan jaringan ini menyebabkan pertumbuhan bunga.
3. Meristem lateral : meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder, mristem
ini disebut juga sebagai kambium. Ada 2 macam kambium yang akan muncul,
yakni kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler berperan dalam
penebalan, sementara kambium gabus berperan sebagai lapisan pelindung.

2. Jaringan Permanen
Jaringan dewasa terdiri atas  sel-sel yang sudah tidak  membelah dan telah
mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung, jaringan dasar,
jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.

 Jaringan Pelindung (epidermis)


Jaringan pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang
merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis. Beberapa ciri
jaringan epidermis tumbuhan  sebagai berikut.
 Terdiri atas satu lapis sel.
 Tersusun dari sel-sel hidup.
 Memiliki beragam bentuk.
 Tidak memiliki klorofil.
 Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, spina
(sel silika) dan trikomata (rambut-rambut)
 Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam
berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.

 Jaringan Dasar (Parenkim)


Parenkim disebut jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian tubuh.
Ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim sebagai berikut :
 Selnya bersegi banyak.
 Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola yang besar untuk menyimpan makanan
cadangan.
 Terdiri atas sel-sel hidup.
 Mempunyai banyak ruang antarsel (untuk pertukaran gas).
 Dapat bersifat meristematis karena dapat membelah diri untuk memperbaiki
jaringan yang rusak.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi empat macam sebagai
berikut :
 Parenkim asimilasi (klorenkim), jaringan parenkim yang mengandung klorofil
(untuk fotosintesis). Contoh parenkim palisade dan parenkim spons pada daun
 Parenkim penimbun, jaringan parenkim ini dapat menyimpan makanan cadangan
dalm bentuk yang berbeda-beda, misal sebagai lautan di dalam vakuola dan dalam
bentuk partikel padat atau cairan di sitoplasma
 Parenkim air, jaringan parenkim yang mampu menyimpan air
 Parenkim udara (aerenkim), jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara.
Contoh parenkim udara pada batang teratai (untuk mengapung)

 Jaringan Penguat (Mekanik)


Jaringan penguat dalam tumbuhan digunakan untuk memperkukuh tubuh 
tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat  dibedakan menjadi jaringan
kolenkim dan sklerenkim.

 Jaringan kolenkim

Ciri-ciri jaringan kolenkim sebagai berikut.


1. Umunya terletak dibawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu
tulang daun
2. Dinding selnya tidak mengandung lignin tetapi mengandung selulosa, pektin, dan
hemiselulosa
3. Sel-sel kolenkim mengalami penebalan setempat pada dinding selnya

 Jaringan skelerenkim
Ciri-ciri jaringan skelerenkim sebagai berikut.
1. Hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan
dan perkembangan
2. Terdiri atas sel-sel mati
3. Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin
4. Ada yang berbentuk benang panjang dan ada pula yang kecil tidak beraturan.

 Jaringan Pengangkut

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan


floem dan xilem.

 Floem

Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis


dan daun keseluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsurunsur kibral (sel-sel tapis
dan komponen bulu tapis)

 Xilem

Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas  unsur
trakeal (trakea dan trakeid), serat xilem, dan parenkim xilem.

Sistem Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya


Organ merupakan kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas
tertentu, Organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah.

 Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan  yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan
bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal
ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.
 
Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut
daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona
pendewasaan sel, disini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti
xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.

Fungsi akar pada tumbuhan di antaranya sebagai berikut :


1. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
2. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
3. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
4. Sebagai alat pernapasan.
Berikut adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar.
- Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tpis
supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut
akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan.

- Korteks

Korteks tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang
antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.

- Endodermis

Endodermis berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel.
Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.

- Stele / silinder pusat

Stele atau silinder pusat di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses yang di sebut dengan imbibisi,
difisi, dan osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah
daerah yang memiliki rambut akar  yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum
air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis),
korteks, endodermis, dan perisikel.
Struktur Akar Dikotil
Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan
dikotil tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem
mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur
kayu ke arah luar membentuk kulit.
Struktur Akar Monokotil
Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, Korteks, dan
perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xilem dan floem
mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak
memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem
secara berselang seling.

 Batang
Batang merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki fungsi
sebagai penyangga. Batang di susun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga
terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lemnut dan lunak (herbaseus), dan
tipe rumput (kalmus).
Fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh
2. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
3. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum berikut ini :
1. Epidermis
Epidermis tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis
adalah untuk melindungi jaringan dibawahnya.

2. Korteks

Korteks tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat
banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah kulit pertama.

3. Stele (silinder pusat)

Stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas
pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
 
Struktur Batang Dikotil
1. Epidermis, terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi
untuk melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air.
2. Korteks, terletak diantara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel
parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel
parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
3. Stele, terletak disebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk
memberi kekuatan pada batang. Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh
batang.
4. Berkas Pembuluh, terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh
adalah sebagai pengangkut zat.
5. Kambium, terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang
mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk
xilem dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada
di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua
berkas pengangkut.
6. Floem, terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi
floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
7. Xilem, terletak dibagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium.
Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
Struktur Batang Monokotil
1. Epidermis, erletak dibagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal dari pada
dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya
tidak banyak kehilangan air.
2. Meristem dasar, terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis.
Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
3. Berkas Pembuluh, tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip
dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil.
 Daun
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang memiliki fungsi utama sebagai
pembuat makanan melalui proses fotosintesis, selain itu juga fungsi daun adalah sebagai
tempat keluarnya air dengan cara penguatan serta respirasi.

Ada 5 struktur yang melapisi daun mulai dari atas, berikut ini kelima struktur tersebut.
1. Epidermis Atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak
klorofil.
3. Berkas pembuluh, terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat
transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5. Epidermis bawah, terdapat stomata
Secara morfologi daun terdiri dari helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (folius). Daun tumbuhan pada dikotil pada umumnya memiliki daun dengan
susunan tulang, daun menyirip dan menjari. Sedangkan untuk daun tumbuhan monokotil
umumnya memiliki susunan tulang daun sejajar ataupun melengkung.
Bagian-bagian Daun Dikotil
1. Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis
dipermukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian
dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.

2. Kutikula

Melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula adalah
untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.

3. Stomata

Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel
penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.

4. Mesofil

Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan
pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang)

5. Urat Daun
Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.

Bagian-bagian Daun Monokotil


1. Epidermis
Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di permukaan daun.
Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan dan untuk mencegah
penguapan.

2. Stomata

Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya saja letaknya
berderet diantara urat daun.

3. Mesofil

Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis

4. Urat daun

Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan penguat daun.

 Bunga
Bunga merupakan alat Reproduksi Tumbuhan, berikut ini adalah bagian bagian
lengkap dari Bunga.
1. Kelopak Bunga
Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan
melindungi kuncup bunga sebelum mekar.

2. Mahkota Bunga

Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga untuk datang
dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya terdapat mahkota bunga
berjumlah 4, 5,  atau kelipatannya.

3. Benang sari

Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan
terjadi pembuahan.

4. Putik

Adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.


5. Tangkai Bunga

Tempat tumbuhnya bunga, biasanya juga berwarna hijau.

Bunga sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dan keberadaan alat


perkembangbiakan. Berdasarkan jenisnya bunga terjadi menjadi :

 Bunga Lengkap
Bunga yang memiliki seluruh bagian bunga mulai dari tangkai sampai benang sari
dan putik.

 Bunga tidak Lengkap


Bunga yang tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian bunga yang telah saya
jelaskan sebelumnya.

 
Berdasrkan keberadaan alat perkembangbiakan, bunga terbagi menjadi :
1. Bunga sempurna
Bunga yang memiliki benang sari dan putik.
2. Bunga Tidak Sempurna
Bunga yang hanya memiliki putik saja atau benang sari saja.

 Buah
Buah memiliki aneka ragam bentuk, warna dan juga rasa. Buah dan biji merupakan hasil
dari perubahan pada bunga. Perubahan terjadi dalam proses perkembangbiakan atau proses
tumbuhan memperbanyak dirinya. Fungsi dari buah adalah unuk menyimpan cadangan
makanan. Buah terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
- Tangkai
Tangkai buah menghubungkan buah dengan batang
- Kulit Buah
Kulit buah bagian yang melindungi isi dari buah tersebut.
- Daging buah
Daging buah adalah bagian buah yang biasanya dapat kita makan.
 

 Biji
Biji biasanya terdapat di tengah-tengah buah.
Fungsi biji adalah untuk alat perkembangbiakan. Biji terdiri dari beberapa bagian,
yaitu : kulit biji (melindungi biji), keping biji (cadangan makanan), dan lembaga
(calon tumbuhan baru).
Sistem Organ
Sistem organ merupakan kumpulan beberapa organ yang saling bekerja sama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu pada tubuh makhluk hidup.
Sistem organ pada tumbuhan umumnya terdiri atas:
1. Sistem pengangkutan, meliputi organ pembuluh kayudan pembuluh tapis yang
terdapat pada berkas pembuluh yang terletak di akar, batang, dan daun.
2. Sistem  pernafasan, meliputi organ stomata (mulut daun) dan pembuluh
pengangkut.
3. Sistem reproduksi, meliputi organ putik, benang sari, bakal buah dan biji.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Jaringan adalah sekelompok/kumpulan-kumpulan sel yang memiliki struktur dan
fungsi sama atau berbeda. Jaringan pada tumbuhan berbeda dengan jaringan pada
hewan dan manusia. Macam-macam jaringan pada tumbuhan yaitu, jaringan
pelindung, jaringan pengisi (parenkim), jaringan penyokong dan jaringan
pengangkut.
2. Organ adalah kumpulan berbagai macam jaringan yang melakukan satu tugas atau
lebih secara bersama-sama. Organ tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga.
3. Sistem organ merupakan bentuk kerjasama antarorgan untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks. Sistem organ disebut juga kumpulan beberapa organ
yanng melakukan fungsi tertentu. Sistem organ pada tumbuhan berbeda dengan
sistem organ pada hewan dan manusia.
 
Saran
Sebaiknya generasi sekarang harus mengetahui informasi tentang makalah ini,
karena penting untuk dipelajari. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui
tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang
struktur organisasi tubuh tumbuhan.
 

DAFTAR PUSTAKA
 
Champbell, d. (2004). Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Fried, H. G. (2005). Biologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
Nasir, M. d. (1993). Penuntun Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta.
Noorhidayati, H. (2010). Bahan Ajar Biologi Umumi. Fkip Unlam: Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai