Tumbuhan
DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
HENRA (H041191068)
FAISAL (H041191020)
NUR WAHIDA AL-QADRI (H041191003)
NUR FITRAH AMELIA (H041191051)
NUR AZIZAH IBRAHIM (H041191072)
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami masih diberi kesempatan dan pengetahuan untuk dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Struktur Anatomi Dan Histologi Penampang Melintang Helai Daun
Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang mata kuliah biokimia dasar beserta teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik. Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
Penyusun
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
Daun adalah organ tubuh tanaman yang menentukan kelangsungan hidup suatu
tanaman karena didalam daun terjadi proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi proses-
proses yang terjadi didalam dauntersebut dari sudut anatomi dan morfologi. Anatomi daun
secara anatomis daun terdiri dari suatu jaringan-jaringan epidermis, mesophyl, dan vascular
bandles. Daun pada kebanyakan tumbuhan vascular merupakan organ fotosintetik utama
walaupun batang hijau juga melakukan fotosintetik. Bentuk daun sangat bervariasi namun
biasanya terdiri atas helaina pipih dengan satu tangkai daun yang menghubungkan daun
Daun termasuk organ pokok pada tubuh tumbuhan umumnya berbentuk pipih lateral.
Daun memiliki struktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas CO 2, O2, dan uap air.
Dari daun kealam sekitar dan sebaliknya. Bentuk pipih dorsal ventral dan menghadap kearah
datangnya sinar untuk efisiensi penangkapan sinar Daun memiliki fungsi antara lain sebagai
Daun merupakan alat kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitulah terjadi proses
fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis yang
Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku
dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu, terdapat pula pengaruh
lingkungan yang lain seperti ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air
disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan maupun struktur dalam dari
daun (Savitri, 2008). Dan dari pernyataan-pernyataan tersebutlah yang melatar belakangi
penulis yang kemudian membuat makalah tentang struktur anatomi dan histologi penampang
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana struktur anatomi dan histologi penampang melintang helai daun unifasial?
2. Bagaimana struktur anatomi dan histologi penampang melintang helai daun bifasial?
I.3. Tujuan
1. Mengetahui struktur anatomi dan histologi penampang melintang helai daun unifasial.
2. Mengatahui struktur anatomi dan histologi penampang melintang helai daun bifasial.
I.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dan
Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat beragam, akan tetapi ciri penting yang
dimiliki organ tersebut adalah pertumbuhan apeksnya yang segera terhenti. Daun pada
seluruh tanaman memiliki istilah phyllum, yang sebagian besat berwarna hijau. Daun hijau
berfungsi khusus dalam proses fotosintesis sehingga biasa berbentuk pipih mendatar sehingga
Daun adalah organ tubuh tanaman yang menentukan kelangsungan hidup suatu
tanaman karena didalam daun terjadi proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi proses-
proses yang terjadi di dalam daun tersebut dari sudut anatomi dan morfologi. Anatomi daun
secara anatomis daun terdiri dari suatu jaringan-jaringan epidermis, mesophyl, dan vascular
bandles. Daun pada kebanyakan tumbuhan vascular merupakan organ fotosintetik utama
walaupun batang hijau juga melakukan fotosintetik. Bentuk daun sangat bervariasi namun
biasanya terdiri atas helaina pipih dengan satu tangkai daun yang menghubungkan daun
Menurut Cutler dkk tahun 2007 bahwa secara morfologis, daun memiliki bentuk,
warna, ukuran, dan tekstur yang beragam. Hal tersebut berkaitan dengan tugas dari organ
tersebut dalam menjalankan fungsi fisiologis dasar tumbuhan. Pada Angiospermae, bagian
daun pada umumnya ialah dasar daun, tangkai daun, dan helai daun. Pada tumbuhan
monokotil, daun yang dimiliki cenderung sempit dan memiliki helai daun yang linear (lurus)
dengan venasi pararel dan dasar daun yang menyelimuti batang. Tumbuhan dikotil memiliki
petiolus yang berkembang baik dan bentuk daun cenderung elips dengan venasi retikular
(Rudall, 2007).
Menurut Savitri tahun 2008 bahwa histologi daun yang lengkap terdiri atas helai daun
(lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (vagina). Bentuk dan ukuran daun berbiji
sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa sistem
jaringan yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar yang menyusun mesofil daun, jaringan
pengangkut. Seperti pada akar dan batang, daun juga terdiri dari suatu sistem jaringan dermal,
yakni jaringan epidermis, jaringan pembuluh dan jaringan dasar yang disebut mesofil, karena
daun biasanya tidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan sebagai sistem
dermal, namun pada sisik tunas yang bertahan lama ada sebuah kemungkinan dibentuk suatu
1. Epidermis, adalah susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula dan stomata.
Stomata bisa ditemukan dikedua sisi daun (daun amfistomatik) atau hanya di satu sisi
yakni disebelah atas atau adaksial (daun epistomatik) atau lebih sering disebelah bawah
atau sisi abaksial (daun hipostomatik). Pada daun lebar yang terdapat di kelompok dikotil,
letak stomata tersebar. Pada monokotil dan Gymnospermae, stomata tersusun dalam
deretan memanjang yang sejajar dengan sumbu daun. Sel penutup pada stomata dapat
berada ditempat yang sama tingginya, lebih tinggi atau lebih rendah dari epidermis.
Epidermis daun terdapat dipermukaan atas disebut epidermis atas (epidermis adaksial
atau epidermis ventral) maupun dipermukaan bawah disebut epidermis bawah (epidermis
abaksial atau epidermis dorsal). Umumnya epidermis terdiri dari 1 lapis sel tetapi adapula
yang terdiri dari beberapa lapis sel (epidermis ganda, multiple epidermis) (Iserep, 1993).
2. Mesofil, merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan
epidermis bawah dan di antara berkas pengangkut. Mesofil dapat tersusun atas parenkim
yang relatif homogen atau berdifferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang),
jaringan pagar dan parenkim sponsa . Bagian utama helai daun adalah mesofil yang
3. Sistem Jaringan Pengangkut, pada daun terletak di dalam tulang daun beserta vena-
venanya. Pada penampang melintang daun, berkas pengangkut ini terdiri dari 1 ikatan
pembuluh, yang xylemnya terletak menghadap ke permukaan atas daun dan floemnya ke
permukaan bawah daun. Pada tulang daun yang lebih kecil atau vena daun, berkas
pengangkutnya dapat lebih sederhana dan kadang-kadang tidak sempurna terdiri atas
xylem dan floem. Sistem jaringan pembuluh tersebar diseluruh helai daun dan dengan
demikian menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Jaringan
pembuluh membentuk sistem yang saling berkaitan, dan terletak dalam bidang median,
sejajar dengan permukaan daun. Berkas pembuluh dalam daun disebut sistem tulang daun
(Hidayat, 1995).
Secara anatomi, penampang melintang daun terdiri atas beberapa jaringan yaitu
epidermis atas, mesofil, dan epidermis bawah. Jaringan epidermis merupakan kumpulan sel
yang seragam dan berada pada bagian terluar. Sel epidermis memiliki struktur yang kompak
(padat) dengan dinding sel yang kadangkala menebal karena mengandung silika, sehingga
memperkuat helaian daun. Pada umumnya dalam jaringan epidermis juga dijumpai rambut-
rambut, stomata, dan sel spesifik lainnya. Stomata yang berfungsi dalam pertukaran gas antar
jaringan daun dan atmosfer, kadangkala terdapat pada permukaan daun bagian atas atau
bawah atau keduanya. Setiap stomata terdiri atas dua sel pengawal yang mengelilingi lubang
celah. Pada jaringan mesofil, jaringan di antara epidermis atas dan bawah, terdapat dua
daerah yang dibedakan bagian atas (parenkim palisade atau jaringan pagar) dan bagian bawah
(parenkim spongiosa atau jaringan bunga karang). Parenkim palisade lebih banyak dipadati
Daun dorsiventral memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang
berbeda. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya
ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat
ditemui pada epidermis atas. Mesofil Palisade, terletak persis di bawah epidermis atas dan
terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel-sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel-sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing-masing sel terdiri dari
banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk
tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel-sel ini, tapi dalam jumlah
yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade. Epidermis bawah, serupa dalam struktur
permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar
sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity. Sistem vaskular, potongan ke arah
daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun
dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler, di sebelah
epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel-sel kolenkim yang
indica.
1) Epidermis
merupakan bagian daun yang berkelompok berlapis tunggal dari satu yang menutupi sel-
sel yang melindungi atau menutupi daun pada tumbuhan. Lapisan ini mengalami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau juga dari lignin. Didalam epidermis ini terdapat
stomata yang digunakan sebagai proses fotosintesis. Epidermis ini terletak pada lapisan
permukaan atas dan permukaan bawah daun. Lapisan epidermis pada tumbuhan dikotil ini
memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari satu lapis sel kecuali pada tanaman ficus, khusus pada
tanaman ficus memiliki lebih dari satu sel. Selain memiliki karakteristik yang khusus,
lapisan epidermis pada daun dikotil emiliki berbagi fungsi untuk melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan, menjaga bentuk daun agar tetap membatasi penguapan
pada daun dan sebagai pelindung pada semua organ tumbuhan penyerapan air dan unsur
hara. Penyimpanan cadangan air dan
2) Kutikula
yang rumit dan berlapis-lapis. Lapisan yang pertama merupakan timbunan dari zat lilin
yang disebut sebagai lapisan lilin epikutiler. Lapisan selanjutnya merupakan kutikula
yang sebenarnya yang mengandung kutin dan lilin. Lapisan kutikula ini terletak pada
permukaan atas dan bawah daun seperti letak pada epidermis. Ciri-ciri yang sangat
spesifik yaitu adanya penebalan dari zat kutin pada daun tersebut. Lapisan kutikula ini
memiliki beberapa fungsi antara lain mencegah penguapan air yang melalui permukaan
3) Stomata
disebut dengan sel penutup. Stomata terletak pada epidermis organ tumbuhan, yang
mempunyai ciri khusus yaitu terdapat mulut daun yang terletak di epidermis dengan dua
sel penutup. Stomata sangat berperan penting pada tumbuhan karena mempunyai
berbagai fungsi antara lain sebagai sel penjaga yang mengatur membuka menutupnya
stomata itu sendiri, serta mengatur jalur metabolisme tumbuhan seperti proses
fotosintesis dan proses anaerobik pada tumbuhan. Akan tetapi fungsi stomata akan
berkurang saat dia terpapar ozon secara berlebihan karena stomata sangat sensitif pada
penyerapan ozon. Stomata memiliki beberapa tipe antara lain anomostik, anisiositik,
tetangga.
Rambut dan kelenjar merupakan bagian pada struktur jaringan daun yang terletak
di permukaan atas dan bawah pada tumbuhan . Rambut dan kelenjar ini dapat ditemukan
pada semua organ tumbuhan. Rambut pada daun ini biasanya disebut trikoma yang
merupakan alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/ rambut. Kelenjar
biasanya terdapat pada akar daun yang mengandung komponen tertentu. Ciri dari rambut
dan kelenjar ini adalah satu alat tambahan pada epidermis, terdiri dari sel
tiang) dan spons (jaringan bunga karang). Fungsi dari rambut dan kelenjar ini antara lain
Kegunaan dari rambut atau trikoma ini pada manusia yaitu pada rambut daun teh
5) Mesofil
Mesofil adalah jaringan yang terdapat pada bagian dalam daun yang terdiri dari sel
parenkim. Letak jaringan mesofil ini tepat pada bagian bawah epidermis yang
yang berfungsi untuk proses fotosintesis. Mesofil mempunyai karakteristik antara lain
bersifat homogen, sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan
mengandung klorofil dan sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur,
bercabang-cabang dan berisi kloroplas selain itu bentuknya juga renggang. Karena
terdapat kloroplas atau klorofil maka fungsi utama dari mesofil ini yaitu sebagai tempat
Urat daun merupakan salah satu struktur jaringan yang terdapat di helai daun . Urat
tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat
utama terjadinya fotosintesis. Berkaitan dengan itu daun memiliki struktur mulut daun yang
berguna untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya.
Daun Unifasial merupakan struktur dikedua sisi daun sama atau jaringan mesofil tersusun
atas sel-sel yang seragam dan tidak terdiferensiasi menjadi palisade dan spons. daun unifasial
banyak ditemukan pada Spesies Daun ini dapat dijumpai pada tanaman monokotil contohnya
mempunyai tipe daun unifasial. Jaringan pembuluh ada yang terdapat hanya satu deret, ada
pula yang terdapat dua deret. Pada kebanyakan daun monokotil terbentuk sejumlah besar
sklerenkim, dimana beberapa spesies serat daun ada yang penting dalam perdagangan. Serat
tersebut ada yang berasosiasi letaknya dengan jaringan pembuluh, ada pula yang terpisah dari
unifasial terdiri atas jaringan epidermis, jaringan mesofil dan jaringan pengangkut.
1) Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis pada daun monokotil merupakan jaringan terluar dari daun.
Pada lapisan epidermis, tidak terdapat ruang antar sel. Terdapat jaringan epidermis atas
dan jaringan epidermis bawah. Jaringan epidermis atas disebut juga sebagai adaksial,
sedangkan jaringan epidermis bawah disebut juga abaksial. Sel-sel yang membentuk
jaringan epidermis atas daun berbeda dengan jaringan epidermis bawah. Jaringan
epidermis atas terdiri dari kutikula yang tersusun dari zat kutin yang berfungsi sebagai
pencegah penguapan air dan stomata yang diapit oleh sel penjaga atau sel penutup.
Sedangkan jaringan epidermis bawah memiliki dinding sel yang lebih tipis dan lapisan
kutikula yang lebih sedikit. Pada daun monokotil, lapisan epidermis terdiri dari satu
lapisan sel yang mengalami penebalan oleh zat kutin. Sel yang terdapat pada jaringan
epidermis daun monokotil biasanya berbentuk memanjang. Lapisan epidermis pada daun
berfungsi untukmencegah kekeringan pada lapisan sel bagian dalam daun, mencegah
penguapan air melalui permukaan daun, mencegah kerusakan fisik, melindungi dari
2) Jaringan Mesofil
Di antara jaringan
mengandung klorofil.
Oleh karena itu, proses fotosintesis dapat dipastikan terjadi pada jaringan mesofil.
Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan spons dan tidak memiliki jaringan
palisade atau tiang sehingga proses fotosintesis pada tumbuhan monokotil terjadi di sel
penyusun jaringan spons. Semua sel pada mesofil daun monokotil berbentuk bulat.
Tulang daun atau vena disebut juga sebagai jaringan pengangkut. Tulang daun
menyebar ke segala arah dan terletak pada helai daun di wilayah jaringan spons,
sedangkan ibu tulang daun atau costa terletak sepanjang jaringan spons. Tulang daun
berfungsi sebagai media transportasi zat hasil proses fotosintesis dan zat yang
dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Daun monokotil memiliki tulang daun yang
sejajar.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah Anatomi dan Histologi Daun yakni sebagai berikut:
1. Pada anatomi helai daun unifasial, struktur dikedua sisi daun sama atau jaringan
mesofil tersusun atas sel-sel yang seragam dan tidak terdiferensiasi menjadi palisade
dan spons. Sementara untuk histologi helai daun pada daun unifasial umumnya
dimiliki oleh daun monokotil, struktur histologi daun unifasial terdiri atas jaringan
2. Pada anatomi helai daun bifasial memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah
(abaxial) yang berbeda. Sementara pada histologi bifasial biasanya dimiliki oleh daun
dikotil.
III.2 Saran
Apabila pada penyusunan dan pembuatan makalah ini terdapat kesalahan ataupun
kekeliruan, kami mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya tidak terjadi kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
Cutler, D. F., dkk. (2007). Plant Anatomy: An Applied Approach. New York: Blackwell
Publishing.
Rudall, P. J. (2007). Anatomy of Flowering Plants. New York: Cambridge University Press.
Nugroho, Hartanto, dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Jacoeb, A. M., Arifin, M., Sulistiono, W., dan Kristiono, S. S. 2010. Deskripsi Histologis Dan
Perubahan Komposisi Kimia Daun Dan Tangkai Semanggi (Marsilea crenata Presl.,
Marsileaceae). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 13(2):1-15.