KELOMPOK 1
DIAJUKAN SEBAGAI
TUGAS MATA KULIAH BOTANI
DISUSUN OLEH :
ABDUR RAHIM ( 01.04.23.315 )
AHMAT RIZKI NASUTION (01.04.23.316 )
AHMAT ANDANI ( 01.04.23.317 )
AIDIL SOFYAN RAHIM ( 01.04.23.318 )
AKBAR TAWAKKAL ( 01.04.23.319 )
DOSEN PENGAMPU
IBU. AISAR NOVITA, SP.,M.Si
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pratikum ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Botani oleh Ibu Aisar Novita, SP., M. Si, dengan
judul “Laporan Pratikum Jaringan Daun Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jack)’’.
Dalam penulisan laporan pratikum ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukung serta semua pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
dalam teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1
1.1. Latar Belakang......................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian..................................................................... 2
1.3. Manfaat Penelitian................................................................... 2
KESIMPULAN.............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berikut adalah penjelasan mengenai struktur dan fungsi jaringan daun yang terdiri
dari epidermis, jaringan mesofil, dan berkas vaskuler.Jaringan daun merupakan
bagian penting dari tumbuhan yang berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi.
Sebagai organ utama yang bertanggung jawab dalam proses tersebut, jaringan daun
memiliki struktur yang kompleks dan beragam. Struktur tersebut memungkinkan
daun untuk menjalankan fungsinya secara optimal.
Setiap daun memiliki struktur yang unik, tergantung pada jenis tumbuhan, lingkungan
tempat tumbuh, dan faktor-faktor lainnya.Struktur jaringan daun dapat dilihat dari
berbagai aspek, seperti bentuk daun, letak urat daun, serta sel-sel penyusun daun.
Dalam artikel ini, untuk menambah pengetahuan pembaca, Sonora hendak membahas
secara detail soal struktur dan fungsi jaringan daun pada tumbuhan.Untuk tahu lebih
jauh, simak penjelasan soal struktur dan fungsi jaringan daun berikut ini.
1. Epidermis
Epidermis pada daun terletak pada bagian permukaan yang terdapat di atas daun yang
sering disebut sebagai permukaan adaksial.Pada bagian lapisan ini, tidak ada ruang
antar sel-sel. Di antara bagian dari sel epidermis terdapat bagian sel penjaga yang
fungsinya adalah membantu pembentukan stomata.
b. Kutikula
Kutikula adalah bagian yang mengalami pembentukan dari suatu proes penebalan
pada bagian dinding sel luar dari epidermis bagian atas.
1
Fungsi kutikula adalah mencegah proses penguapan sehingga bisa juga mengurangi
kadar hilangnya air yang bisa terjadi melalui epidermis bagian atas.
c. Trikomata
Trikomata atau sel rambut halus mengalami proses pembentukan pada bagian
epidermis atas atau bawah.
Fungsi trikomata adalah mencegah terjadinya proses penguapan yang seringkali
melampaui batas atau dengan kadar yang berlebihan
2. Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil adalah suatu jaringan dasar yang terbentuk dari bagian parenkim
palisade dan bagian jaringan spons.
Jaringan parenkim palisade adalah jaringan parenkim yang ada pada daun yang
mempunyai kloroplas dengan jumlah yang relatif banyak sehingga bagian tersebut
mengalami proses fotosintesis.
3. Berkas Vaskule
Berkas vaskuler terdiri dari floem dan xilem yang letaknya pada bagian tulang daun,
bagian tulang-tulang cabang, dan bagian urat-urat daun yang tampak menonjol di
bagian permukaan di bagian bawah daun.
Xilem berfungsi untuk membantu mengeluarkan air dan juga mineral, sedangkan
floem berfungsi untuk membantu mengedarkan zat-zat organik yang merupakan hasil
dari proses fotosintesis.
1. 2 Tujuan Penelitian
Untuk Melihat Jaringan Daun pada Daun Kelapa Sawit
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae (dahulu disebut Palmae)
Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq.
Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera.
Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap
memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar
dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%.
Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang
menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang
menghasilkan buah.
3
Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap
bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat
cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul
memiliki persentase daging perbuahnya mencapai 90% dan kandungan minyak
pertandannya dapat mencapai 28%.Untuk Pembibitan Masal, sekarang digunakan
teknik kultur jaringan.
Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang.
Radikula (bakal akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama
enam bulan terus-menerus dan panjang akarnya mencapai 15 meter.
Secara umum, sistem perakaran kelapa sawit lebih banyak berada dekat dengan
permukaan tanah, tetapi pada keadaan tertentu akar juga bisa menjelajah lebih dalam
(Fairhurst dan Hardter. 2003).
Sistem perakaran kelapa sawit merupakan sistem akar serabut, terdiri dari akar
primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Akarprimer umumnya berdiameter 6 - 10 mm,
keluar dari pangkal batang dan menyebar secara horizontal dan menghujam ke dalam
tanah dengan sudut yang beragam. Akar primer bercabang membentuk akar sekunder
yang diameternya 2 - 4 mm. Akar sekunder bercabang membentuk akar tersier yang
berdiameter 0,7 - 1,2 mm dan umumnya bercabang lagi membentuk akar-akar kuarter
(Fairhurstdan Hardter. 2003).
Batang
Batang kelapa sawit tumbuh tegak ke atas dengan diameter batang antara 40-60 cm.
Pohon kelapa sawit hanya memiliki satu titik terminal ujung batang berbentuk
kerucut diselimuti oleh daun-daun muda yang masih kecil dan lembut
(Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008). Pertambahan tinggi batang baru terlihat
secara jelas sesudah tanaman berumur empat tahun. Pertambahan tinggi
tanamankelapa sawit dapat mencapai25 - 45cm pertahun (Fauzi. 2007).
Batang kelapa sawit terdiri dari pembuluh-pembuluh yang terikat secara diskrit dalam
jaringan parenkim.Meristem pucuk terletak dekat ujung batang. Aktivitas meristem
pucuk hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap jaringan batang karena fungsi
4
utamanya menghasilkan daun dan infloresen bunga, sedangkan pada batang tidak
terjadi penebalan sekunder.Penebalan dan pembesaran batang terjadi karena aktivitas
penebalan meristem primer yang terletak di bawah meristem pucuk dan ketiak daun.
Pada tahun pertama atau kedua pertumbuhan kelapa sawit, pertumbuhan membesar
terlihatsekali pada bagian pangkal, diameter batang bisa mencapai 60 cm. Setelah 20
itu,batang akan mengecil, tetapi pertumbuhan tingginya menjadi lebih cepat.
Daun
Daun pertama kelapa sawit yang tumbuh pada stadia bibit berbentuk lanset, kemudian
tumbuh daun berbelah dua (bifurcate) dan menyusul bentuk daun menyirip (pinnate).
Pada bibit yang berumur 5 bulan akan dijumpai 5 daun yang berbentuk lanset, 4 daun
berbelah dua dan 10 daun berbentuk menyirip (Fauzi.2007).
Bunga
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman berumah satu (monocious), bunga jantan dan
bunga betinanya berada dalam satu pohon tetapi berkembang secara terpisah. Dalam
satu tandan bunga jantan dapat menghasilkan 200 spikelet, dan setiap spikelet terdiri
5
atas ± 750 bunga jantan. Bunga jantan memiliki 6 benanang sari dan dari satu tandan
bunga jantan dapat menghasilkan 25 - 50 g serbuk sari. Dalam satu tandan bunga
betina terdapat 100 - 200 spikelet dan setiap spikelet terdiri atas 30 bunga betina
(Lubis. 1992).
Inisiasi bunga terjadi pada 44 bulan sebelum masak fisiologi (SMF). Tandan bunga
kelapa sawit dibentuk pada ketiak daun segera setelah diferensiasi dari sel batang (17
bulan SMF) dan jenis kelamin jantan atau betina dapat diidentifikasi ± 8 bulan SMF.
Waktu masak (anthesis) bunga jantan dan bunga betina ditandai dengan pecahnya
seludang bunga (6 bulan SMF), masa reseptif stigma hanya berlangsung 3-5 hari.
Waktu masak bunga jantan dan bunga betina tidak bersamaan, sehingga pada
umumnya tanaman kelapa sawit menyerbuk silang(Lubis.1992).
Buah
Buah kelapa sawit termasuk jenis buah keras (drupe), menempel dan bergerombol
pada tandan buah. Jumlah buah per tandan dapat mencapai 1600buah, berbentuk
lonjong sampai membulat. Panjang buah berkisar 2 - 5 cm dan beratnya sampai 30
gram. Bagian-bagian buah terdiri atas eksokarp (kulitbuah), mesokarp (sabut), dan
biji.
Eksokarp dan mesokarp disebut perikarp sedangkan biji terdiri atas endokarp
(cangkang) dan inti (kernel). Inti (kernel) terdiri atas endosperm (putih lembaga) dan
embrio. Dalam embrio terdapat bakal daun (plumula), haustorium, dan bakal akar
(radicula). Bagian-bagian buah yang menghasilkan minyak adalah mesokarp dan inti.
Buah kelapa sawit mencapai kematangan (siap untuk panen) sekitar5-6 bulan setelah
terjadinya penyerbukan. Warna buah bergantung pada varietas dan umurnya
(Mangoensoekarjo dan Semangun. 2008).
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pratikum Jaringan Daun kelapa sawit
No Bahan Jumlah
1. Daun Sawit (Elaeis guineensis Jacq.), 1 helai
2. Alcohol 90% Secukupnya
3.
4.
5.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam pratikum stomata
7
3. Kemudian tunggu hingga kering.
4. Potong bagian daun tipis
5. Letakkan daun di atas kaca preparat
6. Letakkan kaca preparat kemikroskop.
7. Silahkan di amati.
8. Foto hasil pengamatan.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40×10.
Jaringan pada daun kelapa sawit terdiri dari beberapa komponen utama yang
mencakup epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh. Berikut adalah penjelasan
lebih lanjut mengenai jaringan-jaringan ini:
Epidermis:
Epidermis adalah lapisan luar dari daun yang berfungsi sebagai pelindung. Terdapat
dua epidermis pada daun, yaitu epidermis atas dan epidermis bawah.
Epidermis atas biasanya memiliki sedikit stomata, yang merupakan struktur
mikroskopis yang mengatur pertukaran gas seperti karbon dioksida masuk dan
oksigen keluar dari daun.
9
Epidermis bawah memiliki lebih banyak stomata dan bertanggung jawab atas
pertukaran gas utama dengan lingkungan.
Penting untuk dipahami bahwa epidermis pada daun kelapa sawit memiliki peran
penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan tanaman akan karbon
dioksida dan penguapan air. Epidermis atas dan bawah bekerja bersama-sama untuk
menjaga proses ini agar berjalan dengan efisien dalam berbagai kondisi lingkungan.
Mesofil
mesofil pada daun kelapa sawit adalah jaringan tengah dari daun yang terlibat dalam
proses fotosintesis dan merupakan salah satu komponen utama dalam struktur daun.
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang memiliki berbagai fungsi terkait dengan
fotosintesis.
Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh pada daun kelapa sawit adalah komponen penting yang
memainkan peran dalam transportasi air, mineral, dan hasil fotosintesis di dalam daun
dan seluruh tanaman kelapa sawit. Jaringan pembuluh ini terdiri dari dua jenis utama:
pembuluh xilem dan floem.
Kedua jenis jaringan pembuluh ini berfungsi sebagai sistem transportasi yang penting
dalam tanaman kelapa sawit dan tanaman lainnya. Mereka bekerja sama untuk
mengangkut zat-zat yang diperlukan dan menghasilkan hasil fotosintesis ke seluruh
tanaman. Dalam daun kelapa sawit, pembuluh xilem dan floem membentuk berbagai
vena atau pembuluh daun yang terdistribusi di seluruh daun untuk mendukung proses
vital tanaman.
10
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesimpulan hasil pengamatan jaringan daun kelapa sawit dapat dibuat sebagai
berikut:
Struktur Dasar Daun: Daun kelapa sawit memiliki struktur dasar yang terdiri dari
epidermis atas dan bawah, mesofil, dan jaringan pembuluh (pembuluh xilem dan
floem).
Epidermis: Epidermis atas memiliki sedikit stomata dan berperan dalam
melindungi daun dari penguapan air berlebihan dan kerusakan fisik, sementara
epidermis bawah memiliki lebih banyak stomata yang berperan dalam pertukaran
gas.
Mesofil: Mesofil terdiri dari palisade mesofil yang mengandung sel-sel dengan
kloroplas yang berfungsi dalam fotosintesis, dan jaringan spons yang mendukung
pertukaran gas.
Jaringan Pembuluh: Jaringan pembuluh terdiri dari pembuluh xilem yang
mengangkut air dan mineral dari akar ke daun, serta pembuluh floem yang
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tanaman.
Fotosintesis: Mesofil adalah tempat utama untuk fotosintesis, di mana sel-sel
klorofil berperan dalam menangkap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi
gula dan oksigen. Pembuluh floem mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
tanaman.
Adaptasi: Daun kelapa sawit memiliki adaptasi yang memungkinkannya untuk
berfungsi efisien di lingkungan yang panas dan kering, seperti distribusi stomata
yang lebih banyak pada epidermis bawah untuk mengurangi penguapan air.
11
DAFTAR PUSTAKA
12