LABORATORIUM BOTANI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
H041 18 1301
2
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
I.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
I.2 Tujuan Percobaan.....................................................................................................5
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan..................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................11
METODE KERJA............................................................................................................11
III.1 Alat.......................................................................................................................11
III.2 Bahan...................................................................................................................11
III.3 Cara Kerja............................................................................................................12
III.3.1 Preparasi Sampel...........................................................................................12
III.3.2 Cara Membuat Preparat Melintang................................................................12
III.3.3 Cara Membuat Preparat Membujur...............................................................13
III.3.4 Cara Membuat Preparat Stomata...................................................................14
BAB IV............................................................................................................................15
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................15
IV.1 Hasil.....................................................................................................................15
IV.1.1 Sel dan Bagian – bagiannya..........................................................................15
IV.1.2 Epidermis dan derivatnya..............................................................................18
IV.1.3 Jaringan dasar, Jaringan Penguat dan Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan21
IV.1.4 Struktur Anatomi Batang (Caulis).................................................................22
IV.1.5 Struktur Anatomi Daun (Folium)..................................................................23
IV.1.6 Struktur Anatomi Bunga (Flos).....................................................................24
IV.1.7 Struktur Anatomi Buah dan Biji....................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
semesta. Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang,
tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan
hewan. Bukan makanan saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat
dihasilkan oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan
bumi ini. Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan,
selain itu juga memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar
lingkungan. Oleh karena itu, mari tingkatkan penghijauan sehingga kita dapat
(CO2) atau polutan lainnya, mengurangi dampak dari efek rumah kaca, dan
gangguan iklim.
yang ada pada tumbuhan serta mengetahui bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
masing-masing.
4
I.2 Tujuan Percobaan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
jaringan-jaringan yang berbeda, yang pada akhirnya terdiri atas berbagai tipe sel
yang berbeda. Jaringan (tissue) adalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur
yang sama. Organ terbentuk dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama
melaksanakan fungsi tertentu. Ketiga organ dasar pada tumbuhan terdiri atas akar,
vaskular kedalam tanah, mengabsorpsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan
karbohidrat. Batang (stem) adlaah organ yang terdiri dari sistem nodus (node)
(Campbell)
organ tumbuhan. Sistem jarigan dermis (dermal tissue system) adalah lapisan
pelindung terluar yang terdapat pada tumbuhan. Pada tumbuhan tak berkayu,
sistem jaringan ini biasanya merupakan jaringan tunggal yang disebut epidermis
(Campbell).
6
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya yang
lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi
penguapan pada dinding terluar menjadikannya kompak dan keras, sehingga dapat
derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup. Sel yang mengelilingi sel penutup
tersebut dikenal dengan sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup
(Haryanti, 2010):
sel tertentu yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk
maupun ukurannya.
3. Parasitik (Rubiaceous) yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau
4. Diasitik (Cariophyllaceus) yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel
7
5. Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang
material jarak jauh antara sistem akar dan sistem tunas. Kedua tupe jaringan
vaskular adalah xilem dan floem. Xilem (xylem) mengantarkan air dn mineral
selular, yakni spesialisasi sel-sel dalam struktur dan fungsi. Diferensiasi selular
selnyamaupun didalam dinding sel. Berfokus pada tipe utama sel tumbuhan sel
parenkim, sel kolenkim, sel sklerenkim, sel pengangkut air pada xilem dan sel
relatif tipis dan fleksibel dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat
dewasa, sel-sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar. Diagram
organik (campbell).
kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim
memiliki dinding sekunder dan tidak terdapat segmen pengeras lignin pada
8
dinding primernya. Oleh karena itu, sel-sel ini memberikan dukungan yang
fleksibel tanpa menghambat pertumbuha. Saat dewasa, sel-sel kolenkim hidup dan
bersifat fleksibel, memanjang bersama dengan batang dan daun yang didukungnya
(campbell).
pendukung pada tambuhan, serta dengan dinding sekunder tebal yang biasanya
diperkuat oleh lignin sehingga sel sklerenkim lebih kaku daripada sel-sel
Sel xilem (xylem) adalah sel-sel panjang yang berbentuk pipa yang mati saat
dewasa secara fungsional. Tipe xilem terbagi atas trakeid (tracheid) dan unsur
isi selular yang hidup pada trakeid dan unsur pembuluh hancur, dinding-dinding
sel yang menebal akan tersisa, membentuk saluran tak hidup yang akan dialiri
oleh air. Dinding sekunder trakeid dan unsur pembuluh seringkali disela oleh
Air dapat berimigrasi secara internal di antara sel-sel tetangga melalui ceruk.
pembuluh dan serat. Dinding sel-sel xilem sekunder sangat terlignifikasi dan
menyebabkan kekerasan dan kekuatan kayu. Pada daerah beriklim sedang, kayu
yang terbentuk di awal musim semi, dikenal sebagai early wood, yang biasanya
terdiri dari sel-sel xilem sekunder dengan diameter yang relatif besar dan dinding
9
sel yang tipis. Struktur ini memaksimalkan pengangkutan air ke daun baru yang
Tidak seperti sel-sel pengangkut pada xylem, sel-sel pengangkut gula ada
floem (phloem) tetap hidup saat dewasa secara fungsional. Pada tumbuhan
vaskular tak berbiji dan gimnospermae, gula dan nutrien-nutrien organik yang lain
ditranspor melalui sel-sel panjang dan sempit yang disebut sebagai sel tapis (sieve
tapis, yang terdiri dari rangkaian yang disebut unsur pembuluh tapis (sieve tube
batang dari sistem jaringan dermis yang berkelanjutan. Pada sebagian besar
spesies dikotil, jaringan vaskular terdiri dari berkas vaskular yang tersusun dalam
suatu cincin. Xilem pada setiap berkas vaskular terletak disebelah empulur dan
floem pada setiap berkas terletak di sebelah korteks. Pada sebagian besar batang
cincin.
Organisasi jaringan pada daun terdiri atas jaringan dasar daun, yaitu wilayah
yang disebut mesofil (mesophyll), terjepit di antara lapisan epidermis atas dan
bawah. Mesofil terutama terdiri dari sel-sel parenkim yang terspesialisasi untuk
fotosintesis. Daun dari kebanyakan dikotil memiliki dua daerah yang berbeda,
diantaranya adalah mesofil palisade dan mesofil spons. Mesofil palisade terdiri
dari satu atau beberapa lapisan sel-sel parenkim memanjang di bagian paling atas
daun. Mesofil spons terletak di bawah mesofil palisade. Sel-sel parenkim ini
tersusun lebih longgar, dengan labirin rongga udara tempat karbondioksida CO2
dan oksigen O2 .
10
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas preparat, gelas
III.2 Bahan
11
18. Mengkudu Morinda citrifolia L.
Adapun cara kerja dari percobaan ini terdiri dari beberapa langkah dimana
ada preparasi sampel untuk mendapatkan preparat dari beberapa contoh sampel,
cara pembuatan penampang melintang untuk melihat bagian-bagian dari sel, cara
membuat penampang membujur untuk melihat bagian-bagian sel dari atas, serta
cara membuat preparat stomata untuk mengamati bentuk-bentuk stomata yang ada
1. Disiapkan objek gelas / gelas preparat, gelas penutup, pipet tetes ,tissue
3. Ditambahkan setetes air pada bagian tengah objek gelas (gunakan pipet
tetes).
ditempelkan jarum tersebut pada gelas preparat yang telah ditetesi air.
12
6. Diambil butiran beras Oryza sativa L., dibasahi sedikit dengan air dan
ditusuk dengan jarum atau dikeruk. Ditempelkan jarum preparat pada gelas
1. Disiapkan objek gelas / gelas preparat, gelas penutup, pipet tetes, air,tissue
3. Ditambahkan setetes air pada bagian tengah objek gelas (gunakan pipet
tetes).
4. Diambil sampel yang akan diamati kemudian diiris melintang dengan tipis
menggunakan silet.
5. Diletakkan pada gelas preparat yang telah ditetesi air lalu ditutup dengan
gelas penutup.
13
III.3.4 Cara Membuat Preparat Stomata
14
BAB IV
IV.1 Hasil
Keterangan:
1 1. Rambut - rambut
(Trikoma)
2
Y=95 2. Cairan sel
3 (Sitoplasma)
3. Inti sel (Nukleus)
4 4. Dinding sel (Cell
X=37 wall)
Keterangan:
1 1. Cairan sel
(Sitoplasma)
2
Y= 90 2. Inti sel (Nukleus)
3 3. Dinding sel (Cell
wall)
X=35
Keterangan:
1 1. Lembar
perkembangan
2
Y= 98 (Lamella)
3 2. Titik pertumbuhan
(Hilus)
3. Butiran amilum
D. Sel Beras Oryza sativa L.
X=40 (Amioplas)
15
Y= 98
Keterangan:
1 1. Lembar
perkembangan
2
(Lamella)
3 2. Titik pertumbuhan
(Hilus)
3. Benda ergastik
(Aleuron)
Keterangan:
1 1. Dinding sel (Cell
wall)
2
Y= 86 2. Benda ergastik
3 (Kristal Ca-Oksalat)
3. Cairan sel
(Sitoplasma)
X=37
Keterangan:
1 1. Dinding sel (Cell
wall)
2
Y= 98 2. Cairan sel
3 (Sitoplasma)
3. Benda ergastik
(Kristal Ca-Oksalat)
X=44 4. Jaringan pengangkut
(Vaskular)
16
G. Sel Jarak Ricinus communis L.
Keterangan:
1 1. Dinding sel (Cell
wall)
2
Y= 76 2. Benda ergastik
3 (Kristal Ca-Oksalat)
3. Cairan sel
(Sitoplasma)
X=43
1 Keterangan:
1. Jaringan pelindung
2 (Epidermis)
Y= 98 2. Jaringan dasar
3
(korteks)
4 3. Jaringan pengangkut
(Vaskular)
X=43 4. Empulur (Stele)
Keterangan:
1
1. Dinding sel (Cell
2 wall)
Y= 91 2. Cairan sel
3 (Sitoplasma)
3. Benda ergastik
4 (Kristal Ca-Oksalat)
X=43 4. Jaringan pengangkut
(Vaskular)
17
IV.1.2 Epidermis dan derivatnya
4 cell)
4. Sel tetangga
X=43 5 (Subsidiary cell)
5. Celah (Porus)
Keterangan:
1 1. Rambut - rambut
(Trikoma)
2
Y= 89 2. Lapisan terluar
3 (Epidermis)
3. Jaringan pembuluh
4 (Vaskular)
X=34
18
D. Sel Nangka Artocarpus integra Merr. (Penampang membujur atas)
Keterangan:
1. Kutikula
1
Y= 98 (Senyawa lignin)
2 2. Lapisan terluar
(Epidermis)
X=45
Keterangan:
1 1. Lapisan terluar
(Epidermis)
2
Y= 92 2. Celah daun
3 (Stomata)
3. Berkas pengangkut
(Vaskular)
X=34
19
G. Sel Jagung Zea mays L. (penampang membujur atas)
Keterangan:
1 1. Celah daun
(Stomata)
2 2. Lapisan terluar
Y= 96 (Epidermis)
3
3. Sel penjaga (Guard
4 cell)
4. Sel tetangga
X=43 5 (Subsidiary cell)
5. Celah (Porus)
Keterangan:
1 1. Cairan sel
(Sitoplasma)
2
Y= 88 2. Celah daun
3 (Stomata)
3. Rambut-rambut
4 (Trikoma)
X=43 4. Dinding sel (Cell
walls)
20
IV.1.3 Jaringan dasar, Jaringan Penguat dan Jaringan Pengangkut Pada
Tumbuhan
Keterangan:
1 1. Jaringan pelindung
(Epidermis)
2
Y= 98 2. Jaringan pengangkut
3 (Vaskular)
3. Jaringan dasar
4 (Parenkim)
X=45 4. Jaringan penguat
(Kolenkim)
Keterangan:
1 1. Jaringan pelindung
(Epidermis)
2
Y= 99 2. Jaringan pengangkut
3 (Vaskular)
3. Jaringan dasar
4 (Parenkim)
X=49 4. Jaringan penguat
(Kolenkim)
Keterangan:
1 1. Jaringan pelindung
(Epidermis)
2
Y=102 2. Jaringan pengangkut
3 (Vaskular)
3. Jaringan dasar
4 (Parenkim)
X=43 4. Jaringan penguat
(Sklerenkim)
21
D. Sel Ubi Kayu Mannihot uttilisima Pohl.
Keterangan:
1 1. Ruang kosong (Cell
Y= 95
space)
2
2. Dinding sel (Cell
wall)
X=35
Keterangan:
1 1. Pembuluh kayu
(xilem)
2
Y= 98 2. Pembuluh tapis
3 (Floem)
3.Penyokong
4 (Kambium)
X=45 4. Jaringan terluar
(epidermis)
Keterangan:
1 1. Pembuluh kayu
(xilem)
2 2. Pembuluh tapis
Y= 85
(Floem)
3 3.Penyokong
4 (Kambium)
4. Jaringan terluar
X=42 (epidermis)
22
C. Sel Rumput Teki Cyperus rotundus
Keterangan:
1
1. Pembuluh kayu
2 (xilem)
Y= 85 2. Pembuluh tapis
3 (Floem)
3. Jaringan terluar
(epidermis)
X=42
Keterangan:
1 1. Pembuluh kayu
(xilem)
2
Y= 87 2. Pembuluh tapis
3 (Floem)
3. Penyokong
4 (Kambium)
X=41 4. Jaringan terluar
(epidermis)
Keterangan:
1
1. Sel tetangga
2 (Subsidiary cell)
Y= 98 2. Sel penjaga (Guard
3 cell)
3. Celah (Porus)
X=45
23
B. Sel Karet Ficus elastic Roxb. (Penampang membujur bawah)
Keterangan:
1 1. Zat lilin (Kutikula)
Y= 75
X=32
Keterangan:
1 1. Jaringan pelindung
(Epidermis)
2
Y= 2. Jaringan pengangkut
3 (Vaskular)
3. Jaringan dasar
4 (Korteks)
X=
24
B. Sel Kembang Sepatu Hibiscus rosa-sinensis L. (Mahkota membujur)
Keterangan:
Y= 95 1 1. Tonjolan epidermis
(Papila)
2 2. Cairan sel
(Sitoplasma)
X=43
Keterangan:
1 1. Jaringan pelindung
(Epidermis)
2
Y= 2. Jaringan pengangkut
3 (Vaskular)
3. Jaringan dasar
4 (Parenkim)
X= 4. Rambut-rambut
(Trikoma)
Keterangan:
1 1. Jaringan pelindung
(Epidermis)
2
Y= 90 2. Jaringan penunjang
3 (Mekanik)
3. Jaringan dasar
(Parenkim)
X=43
25
B. Kelapa Cocos nucifera
Keterangan:
1. Kulit luar (Eksokarp)
1 2. Kulit tengah
2 (Mesokarp)
Y= 98 3. Kulit dalam
3 (Endokarp)
4. Cadangan makanan
4
(Endosperm)
X=43
Keterangan:
1 1. Kulit lapisan luar
Y= 89 (Testa)
2 2. Kulit lapisan dalam
(Tegmen)
X=43
Keterangan:
1 1. Keping biji
(Kotiledon)
Y= 98
2 2. Cadangan makanan
(Endosperm)
X=44
26
E. Kacang Merah Phaseolus vulgaris L.
Keterangan:
1 1. Kulit lapisan luar
Y= 95 (Testa)
2
2. Bakal akar
(Radikula)
X=45
27