Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti annisa

Nim : H041181010
Tugas 2 Rangkuman Materi Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke dalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun sampai tingkat terentu dan tak bisa
digunakan sesuai peruntukannya.

Pencemaran air terjadi di hulu sungai, sungai, danau dan juga lautan. Sumber pencemaran air
kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan juga limbah pabrik yang sengaja di buang ke
wilayah perairan. Ciri ciri air yang tercemar dapat dilihat dari warna, bau dan juga rasanya.
Selain itu juga bisa diukur dari derajat keasaaman dan jumlah mikroorganisme dalam air.
Namun, untuk mengukur apakah air tercemar secara akurat, maka perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut.

Karakteristik Air
Permukaan bumi tertutupi sekitar 70% air seluas ± 1,368 juta km3, air terdapat dalam berbagai
macam bentuk misalnya uap air, cairan, es dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai,
danau, air tanah (ground water), dan gunung es (glacier). Semua badan air di da-ratan
dihubungkan dengan laut dan atmosfir melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara kontinu.

Sifat Air
Air memiliki karakeristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain.
Karakteristik tersebut yaitu Pada kisaran suhu yang sesuai dengan kehidupan
Perubahan suhu berlangsung lambat, Air memerlukan energi panas dalam jumlah besar dan
tinggi, Air merupakan pelarut yang baik selanjutnya, Air memiliki tegangan permukaan yang
tinggi dan Air merupakan satu-satunya senyawa yang merengggang ketika membeku

Sumber, Bahan dan Sifat Pencemar


Sumber bahan pencemar dapat berasal dari suatu lokasi terpusat (point source) atau-pun tersebar
(disffuse source). Sumber pencemar terpusat biasanya bersifat lokal dan volu-menya relatif tetap
(knalpot kendaraan bermotor, cerobong pabrik, dan saluran limbah industri). Sumber pencemar
tersebar dapat berupa point source dalam jumlah banyak, contohnya limpasan air dari daerah
pertanian (pupuk dan pestisida), limpasan pemukiman (domestik), dan limpasan daerah
perkotaan.

a. Polutan alamiah : merupakan polutan yang memasuki suatu l perairan secara alami
( le-tusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan fenomena alam lainnya.
b. Polutan antropogenik : merupakan polutan yang masuk ke perairan sebagai akibat akti-vitas
manusia (kegiatan domestik, kegiatan urban (perkotaan), maupun industri. Intensi-tas poputan
antropogenik dapat dikendalikan dengan cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan timbulnya
poputan tersebut.
Berdasarkan sifat toksiknya, polutan dibedakan atas dua, yaitu polutan non toksik (non-toxic
pollutants) dan polutan toksik (toxic-pollutants) :
a. Polutan non Toksik : biasanya telah berada pada ekosistem secara alami, sifat destruktif
pencemar ini muncul jika berada dalam jumlah yang berlebihan sehingga dapat meng-ganggu
kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proses fisika-kimia perairan.
b. Polutan Toksik : polutan toksik dapat mengakibatkan kematian (lethal) dan bukan ke-matian
(sub-lethal), misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dan morfologi berbagai
organisme akuatik. Biasanya berupa bahan-bahan non alami (xenobiotik = polutan artificial),
misalnya pestisida, detergen, dan bahan artifisial lainnya.

Anda mungkin juga menyukai