Anda di halaman 1dari 12

MAKASSAR, 09 AGUSTUS 2022

Pe
ga ng
an
tr i
San
S a n tri
n gan
ga
Pe

BUKU MUTABA’AH
SANTRI

“Sebaik-baik diantara kalian adalah yang


mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)

Nama :
Kelas :
Cita-cita :

PONDOK TAHFIDZ QUR’AN DAAR AL FATIH MAKASSAR


CITA-CITA :
“Sebaik-baik diantara kalian adalah yang

mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya.”

(HR. BUKHARI)

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan


shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi.”

(QS.35:29)

ْ‫س ْر َنا َولَ َقد‬


َّ ‫ل ِِّلذ ْك ِر َف َهلْ مِنْ مُّدَّ ك ٍِر َي‬

“ Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang
yang mau mengambil pelajaran?”

(QS.54: 17)
MENGHAFAL TERASA NI'MAT, CARANYA....?

Berikut ini adalah delapan hal yang insyaa Allah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami
dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi
uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.

Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau…

“Ustadz, menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa khatam?”

“SEUMUR HIDUP”, jawab ust. Dede santai.

Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya, Ustadz?”

“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN.”

“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus bertanya.

“Pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH”, kata ust. Deden tegas.

Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau : CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi)
datangnya dari SYETAN.

Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu satu jam
per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi satu jam.

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari delapan prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu
qiroat, guru dari Hafs yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya yaitu Imam Asim menghafal Al-Qur’an dalam kurun
waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah
kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka
berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-
benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho. Masak untuk urusan
duniawi delapan jam betah :) . Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan? So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga
bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’.

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA AL-QUR’AN.

Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat
“Menghafal emang kudu sabar”, ya kan? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung
batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam). Bukankah di awal surat
Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang?
Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT

Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama
kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya. Bisa jadi ayat itu adalah
‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal, senanglah jadi orang yang
dirindukan ayat.
5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya.
Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar
makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah
karena terlalu banyak. Menghafal-pun demikian. Jika “’amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “’amma” diulang-
ulang. Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “’anin nabail ‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan
kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN

“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78
ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat
sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI

Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi,
keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan satu jam kita pada Allah.. syukur-syukur bisa
lebih dari satu jam. Satu jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus
bisa dong ah…

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID

Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di
kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang
berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

Membaca Al-Qur’an setelah waktu sholat

maghrib dan subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 %. Hal ini karena ada
pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari. Disamping itu, ada tiga aktivitas
sekaligus, yakni membaca, melihat dan mendengar.
MUTABA’AH TIKRAR SABAQ
Bulan : Januari -Februari
Nama :

H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6 H-7


TIKRAR
HAR

TGL

SABAQ I S L A M I S L A M I S L A M I S L A M I S L A M I S L A M I S L A M
I/

(20 X)
MUTABA’AH AGENDA AL-QUR’AN
Bulan : Januari-Februari
Nama :

MUROJA,AH TADARRUS
HARI/ MUROJA’A

Ustdzh

Ustdzh

Ustdzh
Paraf

Paraf

Paraf
TAHSIN SABAQ SABAQI BERPASANGA
TGL H BERSAMA I S L A M
TADARUS N
STRANDAR OPRASIONAL PROSEDUR

A. BANGUN MALAM

 SOP SANTRIWATI

1. Bangun pukul 03.00, paling lambat 03.15

2. Mengamalkan adab bangun tidur

3. Merapikan tempat tidur masing-masing

4. Bersih-bersih (sikat gigi, cuci muka, dll)

 SOP TEMPAT

1. Di ruang tidur tidak diperbolehkan menyimpan barang-barang yang tidak diperlukan untuk tidur.

2. Tempat tidur diusahakan dalam keadaan bersih dan rapi

3. Semua kasur harus dipasangkan seprei yang bersih.

B. SHOLAT LAIL

 SOP SANTRI

1. Santri mengikuti imam dari awal sampai akhir shalat


2. Santri mengikuti shalat Santri hadir 5 menit sebelum shalat lail dimulai
3. Santri menggunakan mukena yang bersih dan wangi
4. Santri mengikuti dengan tenang dan tertib.
5. Santri memperhatikan kerapatan dan kelurusan shaff demi kesempurnaan shalat.
C. SOP HALAQAH I

 SOP SANTRI

1. Santri hadir 5 menit sebelum halaqah dimulai

2. Santri membawa Al-qur’an, alat tulis, dan lembar mutaba’ah

3. Masuk dalam keadaan berpakaian rapi, wangi, dan berwudhu (kecuali haid)

4. Santri duduk dalam majelis di tempat yang telah disediakan.

5. Santri berusaha focus mengikuti agenda yang sedang berlangsung

6. Santri mulai melancarkan hafalan dengan suara yang jelas dan memperhatikan tajwid

7. Santri melapor ke ustadzah untuk diparaf

 SOP TEMPAT

D. SOP HALAQAH II

1. Santri hadir 5 menit sebelum kelas dimulai


2. Santri membawa mushaf Al-Qur’an, alat tulis, dan lembar mutaba’ah.
3. Masuk dalam keadaan berpakaian rapi dan berwudhu (kecuali haid)
4. Santri duduk sopan
5. Santri berusaha fokus mengikuti agenda yang sedang berlangsung.
6. Santri mulai menyetorkan hafalan ke ustadzah dengan bersuara jelas dan memperhatikan tajwid
7. Santri menjalankan tikror dan melapor ke ustadzah untuk diparaf

8. SHOLAT WAJIB

 SOP SANTRIWATI
 SOP TEMPAT

9. HALAQAH 2 (Sabaq dan Tikror)

 SOP SANTRIWATI

 SOP TEMPAT

10. AGENDA PRIBADI PAGI

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

11. APEL PAGI

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

12. HALAQAH 2 ( MaPel Diniyah)

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT
13. QAILULLAH

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

14. MAKAN SIANG

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

15. HALAQAH 3 (Muroja’ah)

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

16. HALAQAH 4 (Sabaqi Pasangan)

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT
17. AGENDA PRIBADI SORE

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

18. HALAQAH 5 (Muroj’ah bersama)

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

19. PERSIAPAN TIDUR

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

20. TIDUR

1. SOP USTADZAH

2. SANTRIWATI

3. SOP TEMPAT

Anda mungkin juga menyukai