Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEMATIKA DAN TAKSONOMI

Dosen Pengampu:
Ayu Herawati M.Farm
Disusun oleh:
Eva Widiya Astuti (211030700304)
Fannisa Dini Larasati (211030700291)
Marbungaran Putra Galingging (211030700293)
Safira Nurul Islam Saputri (211030700297)

JURUSAN S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalanualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT telah memberikan rahmat serta ridho
– Nya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “ Perkembangan
Tumbuhan”.

Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Ayu werawati selaku dosen
pengampu Botani farmasi yang telah membibing kami. Kami juga mengucapkan trimaksih kepada
teman – teman yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini dijelaskan tentang perkembangan tumbuhan. Makalah ini juga ditunjukan
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Botani Farmasi . kami hanya manusia biasa, tempat
dimana ada kesalahan – kesalahan . maka kami mohon maaf jika pada pembuatan ada kesalahan
atau pun kekurangan dalam makalah yang kami buat . Untuk tercapainya kesempurnaan makalah
ini, kami mohon kritik dan saran teman – teman sekalian yang membacanya.

Wassalamualakum Wr. Wb

Pamulang, 03 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... II


DAFTAR ISI .................................................................................................. III

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
I.3 Tujuan ... .................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SISTEMATIKA TUMBUHAN


Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi
tumbuhan. Sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan tumbuhan dengan proses
evolusinya, namun dalam mata kuliah Sistematika Tumbuhan Tinggi ini ruang lingkupnya
mencakup identifikasi, tatanaman dan klasifikasi objek yaitu tumbuhan Divisio Spermatophyta.
Sistematika ataupun taksonomi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu yang telah
dipelajari sejak jaman purba, karena manusia purba waktu itu telah mengelompokkan beratus-
ratus tumbuhan disekitar mereka misalnya untuk pangan, obat-obatan, tanaman serat, dan lain-
lain. Setelah manusia berkembang menjadi kelompok-kelompok suku dengan masing-masing
bahasanya dan telah dikenalnya bahasa tulisan, maka hasil pengelompokan tumbuhan yang
mereka buat menjadi tercatat. Adanya catatan tersebut dan bertambahnya pengetahuan mereka
maka ilmu tentang tumbuhan bertambah banyak dari generasi ke generasi berikutnya.
Pengelompokan secara sederhana berdasarkan kegunaan dan bahayanya (tumbuhan
beracun) ini, merupakan awal dari ilmu taksonomi dan sistematika tumbuhan saat ini. Ilmu ini
berkembang menjadi ilmu yang sangat kompleks dengan memperhatikan prihal pengelompokan
alami dan memberi nama pada setiap kelompok. Para ilmuan yang berkecimpung dalam bidang
biokimia, ekologi, fisiologi tentang tumbuhan selalu membutuhkan nama tumbuhan yang
digunakannya. Oleh karena itu taksonomi dan sistematika tumbuhan akan selalu berguna bagi
para ilmuan yang mengkaji tumbuhan sesuai kebutuhannya.

Sasaran mempelajari Sistematika/Taksonomi Tumbuhan :


a. Mempelajari tumbuhan disuatu daerah atau di dunia mengenai macamnya, namanya,
perbedaan dan persamaannya, tempat tumbuhnya, serta hubungannya dengan penelitian botani
lainnnya
b. Mengunpulkan pengetahuan untuk menyusun suatu publikasi berupa flora, manual, monografi
dan sebagainya.
c. Mempelajari sistem klasifikasi yang logis dan universal
d. Mempelajari evolusi berbagai jenis tumbuhan
1.2 FASE PERKEMBANGAN SISTEMATIKA/TAKSONOMI TUMBUHAN
1.2.1 Fase eksplorasi dan penemuan
Ilmu ini pada awalnya timbul karena adanya inventarisasi tumbuhan di dunia. Aktivitas
ini dimulai sejak jaman purba, akan tetapi aktivitas paling menonjol sekitar tahun 1400 yaitu saat
orang-orang Eropa Barat mengadakan pelayaran menjelajahi pulau-pulau di berbagai penjuru
dunia untuk mendapatkan bahan rempah. Puncak kegiatan eksplorasi botani terjadi pada akhir
tahun 1800, walaupun kegiatan tersebut masih dilakukan orang sampai saat ini terutama di
daerah tropika.
Material yang didapatkan dari hasil ekspedisi awal ini telah dikirim kepada para ahli botani
di Eropa untuk diteliti dan diberi nama. Pada akhir tahun 1700 sampai awal tahun 1800, para ahli
botani dibanjiri oleh material tumbuhan yang ditemukan untuk diteliti. Tumbuhan koleksi
tersebut kemudian di-pres dan dikeringkan yang selanjutnya disebut sebagai herbarium. Para ahli
botani kemudian saling tukar menukar herbarium untuk diteliti lebih intensif dan beberapa dari
herbarium tersebut dikumpulkan pada pusat herbarium termashur.
Pada akhir tahun 1800 banyak terdapat pusat penelitian botani yang telah mantap baik di
Eropa maupun di Amerika Utara. Herbarium yang dimilikinya bertambah dengan pesat yang
berasal dari berbagai daerah di dunia. Pada fase ini banyak spesies tumbuhan yang telah diteliti,
diberi nama, dan diklasifikasikan dalam genera atau famili untuk yang pertama kalinya. Flora
atau tumbuhan yang berasal dari suatu daerah dapat diketahui dari hasil penelitian herbarium.

1.2.2 Fase sintesis


Klasifikasi pada fase ini dilakukan berdasarkan data morfologi dan antomi, yang dilihat
dari herbarium atau di laboratorium. Para ahli botani pada fase ini melakukan pengamatan dan
penelitian yang lebih mendalam tentang ciri-ciri tiap taksa. Taksonomi/sistematika dengan
klasifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan anatomi ini biasa disebut Taksonomi/sistematika
klasik. Masa berlangsungnya fase sintesis ini dimulai pada akhir tahun 1800 hingga sekarang.

1.2.3 Fase penelitian/ Taksonomi Penelitian/ Biosistematika


Taksonomi yang klasifikasinya berdasarkan pada penelitian. Biosistematika dapat pula
dikatakan sebagai studi taksonomi organisme dilihat dari segi populasinya bukan dari segi
individunya, serta penelitian proses evolusi yang terjadi di alam dari populasi tersebut. Bidang-
bidang yang diteliti untuk maksud tersebut meliputi bidang genetika, sitologi dan aspek ekologi
dari suatu populasi di lapangan atau di kebun poercobaan. Penelitian demikian saat ini masih
dilakukan orang terus menerus terutama di Eropa Barat, Amerika Utara, Rusia, Australia,
Selandia Baru dan Jepang.
Penelitian proses evolusi dari suatu populasi dapat dilihat dari adanya kemungkinan
terjadinya proses hibridisaasi dari populasi tersebut secara alami. Apabila proses hibridisasi ini
terjadi, maka pada akhirnya akan dijumpai yang menyimpang dari induknya. Berbagai macam
informasi yang didapat dari hasil penelitian spesies-spesies dari suatu populasi di dalam hal
kandungan unsur kimia, bentuk sel, jumlah kromosom,, morfologi dan lain-lain akan melengkapi
perbendaharaan pengetahuan mengenai spesies-spesies tersebut, dan dapat pula dilihat apakah
diantara spesies-spesies tersebut ada hubungan satu dengan lainnya terutama bagi spesies-spesies
yang berasal dari satu genus
Fase penelitian ini didasarkan pada kombinasi data yang digunakan untuk
menginterpretasikan evolusi atau keeratan keluarga (phylogeni), dimulai sejak timbulnya teori
evolusi dari Charles Darwin pada pertengahan abad XIX hingga sekarang. Disamping itu dengan
banyaknya penelitian dan majunya teknologi, maka saat ini telah timbul berbagai cabang ilmu
taksonomi seperti kemotaksonomi, yaitu taksonomi yang didasarkan pada data kimianya.
Sitotaksonomi yaitu taksonomi yang didasarkan pada data kromosomnya. Taksonomi numerik
yaitu taksonomi yang didasarkan pada data numeriknya dan untuk pelaksanaannya digunakan
komputer.
BAB II
PEMBAHASAN

Sistematika adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di Bumi, baik pada masa
lalu maupun sekarang, serta hubungan antara makhluk hidup sepanjang sejarah. Hubungan
tersebut divisualisasikan dalam bentuk pohon evolusi (kladogram, pohon filogenetika). Cabang
ilmu ini sangat terkait dan bahkan kadang dianggap sinonim dengan taksonomi.
Sistematika biologi merupakan cabang biologi yang mempelajari sistem klasifikasi dan
nomenklatur dari organisme. Kata sistematika berasal dari kata latin "sistema", yang berarti urutan
sistematis dari organisme. Sistematika biologi mempelajari mempelajari apa yang mencirikan
suatu spesies dan bagaimana spesies tersebut saling berhubungan seiring dengan berjalannya
waktu. Oleh karena itu, sistematika dijadikan dasar dari evolusi kehidupan. Untuk mempelajari
hubungan antar organisme tersebut, secara spesifik, peneliti dalam sistematika biologi perlu untuk
melakukan:

• Memberikan nomenklatur (nama saintifik) untuk organisme


• Menjelaskan karakterisitik organisme
• Merawat pengetahuan mengenai kumpulan organisme
• Menerapkan sistem klasifikasi
• Mengidentifikasi organisme
• Menentukan distribusi dari organisme
• Meneliti sejarah evolusi dari organisme
• Mempelajari adaptasi lingkungan terhadap organisme
Sistematika kadang tertukar dengan taksonomi. Namum, sistematika lebih luas dibandingkan
dengan taksonomi.
Hubungan yang dipelajari dalam sistematika biologi ini divisualisasikan lewat cabang dari pohon
evolusi. Pohon evolusi ada dua : filogeni yang menjelaskan hubungan sesungguhnya antara
organisme tersebut dalam evolusi dan kladogram yang menjelaskan hipotesisnya. Filogeni
memiliki dua komponen : urutan percabangan (menjelaskan hubungan antara makhluk hidup) dan
panjang cabang (menunjukkan seberapa banyak suatu sifat berubah).

Taksonomi (dari bahasa Yunani τάξις taxis yang berarti "pengelompokan"


dan νόμος nomos yang berarti "aturan") adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan hal
tertentu. Awalnya, taksonomi hanya mengacu pada kategorisasi makhluk hidup. Namun, dalam
pengertian yang lebih luas dan lebih umum, taksonomi juga bisa merujuk pada kategorisasi benda
atau konsep, serta prinsip-prinsip yang mendasari kategorisasi tersebut. Banyak taksonomi
memiliki struktur hierarki, tetapi ini bukan merupakan persyaratan. Taksonomi menggunakan unit
yang dikenal sebagai takson (bentuk jamak: taksa). Takson yang lebih tinggi bersifat lebih umum,
sedangkan takson yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi berbeda dengan meronomi,
yang berhubungan dengan kategorisasi bagian-bagian dari keseluruhan.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Taksonomi dan sistematis adalah bahwa taksonomi adalah disiplin mengklasifikasikan
organisme menjadi taksa dengan mengaturnya dalam cara yang sangat teratur
sedangkan sistematika adalah bidang biologi yang luas yang mempelajari diversifikasi spesies.
DAFTAR PUSTAKA

"Systematics Definition and Examples - Biology Online Dictionary". Biology Articles, Tutorials
& Dictionary Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-29.

Duncan Michener, Charles (1970). Systematics in Support of Biological Research (dalam


bahasa Inggris). Division of Biology and Agriculture, National Research Council. hlm. 1.

"Reading tress : A Quick Review". Understanding Evolution.

Mertens, Thomas Robert; Lines, Judy Longley (1978). Principles of Biosystematics (dalam
bahasa Inggris). Educational Methods. hlm. 29. ISBN 978-0-88462-038-9.

"Systematics: Meaning, Branches and Its Application". Biology Discussion (dalam bahasa
Inggris). 2016-05-27. Diakses tanggal 2017-04-12.

^ Brusca, Richard C.; Brusca, Gary J. (2003). Invertebrates (dalam bahasa Inggris). Sinauer
Associates. hlm. 27. ISBN 978-0-87893-097-5.

^ Fortey, Richard (2009). Dry Storeroom No. 1: The Secret Life of the Natural
HistoryMuseum (dalam bahasa Inggris). Vintage Books. hlm. 27. ISBN 978-0-307-27552-3.

^ Mayr, Ernst; Mayr, Alexander Agassiz Professor of Zoology (Emeritus) Museum of


Comparative Zoology Ernst; Ashlock, Peter D. (1991). Principles of Systematic Zoology

Anda mungkin juga menyukai