Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KAPITA SELEKTA BIOLOGI

“BIODIVERSITAS”

DOSEN: Dr. IRDAWATI, S. Si, M. Si

OLEH: KELOMPOK 4

1. IRMA SEPTIA KOMALA SARI (20032070)

2. MARCHELYNA (20032130)

3. NOVIA SILFANI (20032029)

4. RADA ARMILIANDI (20032143)

5. WAHYU MUSTIKA RANI (20032102)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin segala puji bagi Allah Tuhan semesta


alam, Dzat yang Maha Kuasa yang telah memberikan kami begitu
banyak nikmat yang telah dilimpahkan kepada kami, terutama nikmat
yang hanya diberikan kepada manusia, yakni nikmat berakal untuk
menyelam lebih dalam ilmu pengetahuan.

Shalawat serta salam tiada hentinya kami lantunkan kepada satu-


satunya manusia pilihan-Nya untuk memberi petunjuk bagi seluruh
manusia di muka bumi, yaitu Rasulullah SAW yang telah memberikan
tauladan terbaik dalam berukhuwah dan berkasih sayang yang kita
nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti, aamiin.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada dosen


pengampu mata kuliah “Kapita Selekta Biologi” yang telah memberikan
kami kesempatan untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh.Karena itu


kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Aamiin.

Padang, 20 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL-----------------------------------------------------------i

KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------ii

DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------iii

BAB I PENDAHULUAN-----------------------------------------------------1

A. Latar Belakang-------------------------------------------------------------1
B. Rumusan Masalah---------------------------------------------------------1
C. Tujuan Penulisan-----------------------------------------------------------2

BAB II ISI----------------------------------------------------------------------3

A. Pengertian Biodiversitas--------------------------------------------------3-4
B. Prinsip Dasar Taksonomi-------------------------------------------------4-6
C. Permasalahan yang Terjadi pada Biodiversitas Secara Global dan
Nasional---------------------------------------------------------------------6-11
D. Keterkaitan antara Taksonomi dan Nomenclature--------------------11-13

BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------14

A. Kesimpulan----------------------------------------------------------------14
B. Kritik dan Saran-----------------------------------------------------------14

DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah


pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah
dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup
gen, spesies tumbuhan, hewan dan mikroorganisme serta ekosistem dan
proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.
Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan
dalam ekosistem atau bioma tertentu.keanekaragaman hayati seringkali
digunakan sebagai ukuran kesehatan system biologis.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang


menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu
daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor
genetic dan faktor luar. Faktor genetic bersifat relative konstan atau stabil
pengaruhnya terhadap morfologi organism. Sebaliknya, faktor luar relative
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organism. Limgkungan atau faktor
eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan
dan faktor lainnya diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh
terhadap fenotip suatu individu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian biodiversitas?
2. Bagaimana prinsip dasar taksonomi?
3. Apa Permasalahan yang terjadi pada biodiversitas secara global dan
nasional?
4. Bagaimana keterkaitan antara taksonomi dan nomenclature
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kapita selekta biologi
2. Untuk mengetahui apa itu biodiversitas
3. Untuk mengetahui prinsip dasar taksonomi
4. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada biodiversitas secara
global dan nasional
5. Untuk mengetahui keterkaitan antara taksonomi dan nomenclature

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Biodiversitas

Biodiversitas adalah istilah yang menunjukkan keberagaman organisme


yang hidup di suatu wilayah. Semakin banyak variasi gen, jenis, serta
spesies yang hidup di lokasi tersebut, maka semakin tinggi biodiversitasnya.

Biodiversitas juga kerap disebut sebagai keanekaragaman hayati. Kedua


hal ini memiliki arti yang sama, yaitu sebuah variasi antara hewan dan
tumbuhan yang hidup di suatu lokasi.

Namun, ada beberapa ahli yang mencoba menjelaskan apa sebenarnya


biodiversitas itu. Berikut ini adalah beberapa definisi biodiversitas menurut
para ahli

 Pengertian Biodiversitas Menurut Wilcox

Menurut Bruce A.Wilcox dalam penelitiannya untuk perserikatan


bangsa-bangsa, biodiversitas adalah keanekaragaman makhluk hidup, pada
semua level biologis, mulai dari organisme hingga bioma dan ekosistem.

 Pengertian Biodiversitas Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa

Dalam Earth Summit Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 1992,


ditetapkan bahwa biodiversitas memiliki makna sebagai variabilitas dari
makhluk hidup, baik darat maupun lautan, serta variabilitas dalam spesies,
antar spesies, dan ekosistem.

 Pengertian Biodiversitas Menurut Gaston dan Spicer


Menurut Gaston dan Spicer dalam bukunya Biodiversity, an Introduction,
biodiversitas pada dasarnya adalah variasi dari segala bentuk kehidupan di
suatu lokasi.
3

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, kita dapat menarik


kesimpulan bahwa biodiversitas pada dasarnya adalah kondisi
keanekaragaman hayati pada suatu wilayah tertentu. Semakin tinggi variasi

spesies yang hidup di lokasi tersebut, maka semakin tinggi pula


keanekaragaman hayati nya.

B. Prinsip Dasar Taksonomi

 PengertianTaksonomi

Pengertian dari taksonomi bervariasi dari berbagai sumber, tetapi inti


dari ilmu taksonomi adalah: konsepsi, penamaan, dan klasifikasi
kelompok organisme. Dua hal lain yang berhubungan dengan taksonomi,
yaitu “sistematika” dan “klasifikasi”. Hubungan yang tepat untuk
taksonomi juga bervariasi dari sumber kesumber karena penggunaan tiga
istilah dalam biologi.

Sebagaititikacuan, pengertianterbarudaritaksonomidisajikan di bawahini:

 Taksonomi adalah teori dan praktek dalam pengelompokan individu


menjadi spesies, mengatur spesies dalam kelompok yang lebih besar,
dan memberikan nama kelompok-kelompok tersebut, sehingga
menghasilkan klasifikasi.
 Taksonomi adalah sebuah bidang ilmu (dan komponen utama dari
sistematika) yang mencakup deskripsi, identifikasi, nomenklatur, dan
klasifikasi.
 Taksonomi adalah Ilmu klasifikasi, dalam biologi penataan organism ke
dalam klasifikasi.
 Taksonomi adalah Ilmu klasifikasi yang diterapkan untuk organisme,
termasuk studi tentang cara pembentukan spesies, dll.
 Taksonomi adalah “Analisis karakteristik suatu organism untuk tujuan
klasifikasi”
Pada 1735, naturalis asal Swedia, yang bernama Carolus Linnaeus,
menulis jurnal yang diterbitkan dalam “Systema Naturae.” Di dalamnya, ia
mengusulkan system klasifikasi menggunakan “genus” dan “spesies”
sebagai kategori.
4

 Prinsip Taksonomi

Prinsip taksonomi adalah metode ilmiah untuk mengklasifikasi


organism sesuai dengan hubungan alam dengan cara yang terstruktur.
Dalam biologi dan zoologi, struktur hirarkis biasanya, dimulai dengan
“kerajaan” dan bekerja ke bawah untuk “spesies.”

 Genus dan Species

Dalam tatanan hierarkis, genus datang atas spesies, genus dan


mungkin berisi satu atau lebih spesies. Hal ini dikenal sebagai “binomial”
nomenklatur, sebagai organism memiliki nama genus dan spesies. Sebagai
contoh, manusia adalah baik “homo” dan “sapiens.” Homo adalah genus,
dan sapiens adalah spesies. Linnaeus juga menciptakan kategori di atas
genus dan spesies yang lebih luas, seperti “ketertiban.” Perintah “primata”
adalah contoh karena termasuk monyet, kera dan manusia. Klasifikasi
Linnaeus jelas menunjukkan bahwa manusia adalah binatang.

 Charles Darwin

Prinsip-prinsip Linnaean taksonomi diubah oleh karya Charles


Darwin. Karyanya pada prinsip-prinsip evolusi dan proses seleksi alam
menunjukkan bahwa spesies berubah dari waktu kewaktu. Namun, para
ilmuwan lebih tua, seperti Linnaeus, punya masalah menerima bahwa satu
spesies dapat berkembang ke yang lain, meskipun Linnaeus diterima
bahwa tanaman persilangan menghasilkan varietas baru.

Penemuan Darwin mengubah pendekatan untuk taksonomi, dan


klasifikasi mulai mencerminkan hubungan evolusioner dan pohon-pohon
keluarga hewan hidup hari ini.
5

 Taksonomimodern

Selain menunjukkan bagaimana spesies makhluk hidup memiliki


nenek moyang yang sama, taksonomi modern ini juga menunjukkan
bagaimana evolusi menggunakan system bercabang untuk
mempertahankan hidup. Istilah untuk ini adalah “cladistic” taksonomi.
Sistem cabang disebut “radiasi adaptif.” Hal ini menunjukkan bagaimana
hewan, dan tumbuhan, menggunakan proses adaptasi untuk bertahan hidup
di bioma tertentu dan ekosistem.

Perkembangan prinsip-prinsip taksonomi sedang berlangsung, para


ahli biologi mencoba untuk menyepakati metode baru  yaitu
mengklasifikasikan ordo dalam sistem, seperti “domain” dan “kerajaan.”  

C. Permasalahan yang Terjadi pada Biodiversitas Secara Global dan


Nasional

Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia tengah terancam.


Maraknya perdagangan satwa ilegal, pencurian keanekaragaman hayati
maupun sumber daya genetik serta lemahnya perlindungan hukum menjadi
penyebab semakin berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati Indonesia.

Faktor penyebab muncul nya keragaman hayati Indonesia:

1. Iklim Tropis yang memungkinkan banyak spesies untuk berkembang


2. Letak geografis antara dua benua, sehingga memiliki spesies yang
dipengaruhi kedua benua
3. Bentuk geografis berupa kepulauan, yang menimbulkan banyak spesies
endemik.
6

Direktur Eksekutif Yayasan Kehati M.S. Sembiring kepada Greeners


mengatakan, pada kenyataannya jumlah keanekaragaman hayati Indonesia
terus berkurang terutama beberapa spesies kunci yang dimiliki oleh
Indonesia. Ia mengkhawatirkan beberapa spesies kunci tersebut bisa
terancam punah jika tidak benar-benar diperhatikan dan dilindungi.“Kondisi
keanekaragaman hayati kita saat ini lebih buruk dan menurun kuantitasnya
dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya saat dimintai keterangan terkait Hari
Keanekaragaman Hayati Dunia, Jakarta, Minggu (22/05).Kondisi semakin
menurunya jumlah keanekaragaman hayati di Indonesia adalah dampak dari
kombinasi antara tidak adanya aturan hukum yang kuat serta lemahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengetahui dan melindungi
keanekaragaman hayati yang ada.

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun


2013, Indonesia memiliki luas wilayah 1,3 % dari luas permukaan bumi dan
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi (mega biodiversity), yaitu
sekitar 17 % dari keseluruhan jenis makhluk hidup yang ada di bumi ini. Di
dalamnya tersimpan lebih dari 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan, diantaranya
terdapat 400 jenis buah-buahan asli Indonesia yang dapat dimakan dan
bermanfaat. Indonesia memiliki 7.500 jenis tanaman obat yang mana 10 %
dari jumlah tumbuhan obat yang ada di dunia.

Data dari LIPI tahun 2011 juga menunjukkan bahwa Indonesia


memiliki 6.000 jenis tanaman bunga, baik yang liar maupun yang
dipelihara. Indonesia juga memiliki 707 jenis mamalia, 1.602 jenis burung,
1.112 jenis amfibi dan reptil, 2.800 jenis invertebrata, 35 jenis primata dan
120 jenis kupu-kupu. Selain itu data dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan juga mencatat bahwa di perairan Indonesia terdapat 1.400 jenis
ikan dan 450 jenis terumbu karang dari 700 jenis terumbu karang yang ada
di dunia. Jelaslah Indonesia adalah tempat keanekaragaman hayati terkaya
dunia.

Indonesia tengah menghadapi krisis keanekaragaman hayati. Krisis


keanekaragaman hayati yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor yang
kadang saling berkaitan. Krisis keanekaragaman hayati adalah masalah
nasional yang seharusnya disikapi secara menyeluruh. Setiap langkah yang
kita ambil untuk menyelamatkan potensi keanekaragaman hayati sangat
penting.
7

Ada dua penyebab kerusakan keanekaragaman hayati , yaitu penyebab


utama dan penyebab sekunder:

1. Penyebab Utama

Ada dua penyebab utama kerusakan keragaman hayati secara besar-


besaran:
a. Kerusakan habitat yang berhubungan dengan proyek-proyek mega
yang dibiayai secara internasional seperti pembangunan
bendungan dan jalan bebas hambatan, serta kegiatan
pertambangan dikawasan hutan yang kaya akan keragaman hayati.
b. Kerusakan keanekaragaman hayati pada kawasan-kawasan budidaya
adalah dorongan ekonomi dan teknologi untuk menggantikan
keragaman dengan homogenitas pada sektor kehutanan,
pertanian, perikanan dan peternakan.

Revolusi hijau dalam pertanian, revolusi putih di perusahaan susu


dan revolusi biru di sektor biru di sektor perikanan adalah revolusi-
revolusi di mana keragaman hayati secara sengaja digantikan
dengan keseragaman hayati han monokultur.

2. Penyebab Sekunder

a. Tekanan populasi, penggusuran penduduk dan penggusuran keragaman


hayati berjalan seiring, dan penduduk tergusur yang makin
menghancurkan keragaman hayati adalah dampak tingkat
kedua dari penyebab utama kerusakan seperti tersebut diatas.
b. Dampak negatif intensifikasi di lahan pertanian dan perkebunan, erosi,
kebakaran, pestisida dan pupuk anorganik menyebabkan
pencemaran di daratan dan perairan sangat nyata menurunkan
keragaman hayati.
c. Pencemaran/polusi baik tanah, perairan maupun udara.
d. Eksploitasi jenis tertentu secara besar-besaran.

Jadi upaya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan dengan cara :

a. Pelestarian secara in situ, yaitu melindungi sumber hayati di tempat


aslinya. Hal ini dilakukan sehubungan dengan keberadaan organisme
yang memerlukan habitat khusus, dan akan membahayakan kehidupan
organisme tersebut jika dipindahkan ke tempat lainnya, contohnya:
cagar alam, hutan lindung, suaka margasatwa, taman laut.
8
b. Pelestarian secara ex situ, merupakan bentuk perlindungan
kenanekaragaman hayati Indonesia dengan cara memindahkan hewan
atau tumbuhan ke tempat lainnya yang cocok bagi kehidupannya,
contoh: kebun raya, hutan nasional, hutan produksi, kebun binatang,
Tabulampot (tanaman budi daya dalam pot).

c. Populasi
Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak
berkelanjutan karena menghadapi kekurangan sumber daya seperti air,
bahan bakar dan makanan. Ledakan populasi di negara-negara maju
dan berkembang yang terus menyebabkan semakin langkanya sumber
daya. Pertanian intensif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi
makanan dengan menggunakan pestisida justru pada akhirnya
menimbulkan masalah baru. Kerusakan itu berupa menurunnya
kualitas tanah dan kesehatan manusia.

d. Penipisan sumber daya alam


Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung
jawab menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim. Secara
global, mulai banyak fihak yang mulai beralih menggunakan sumber
daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga
matahari, yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam jangka
pendek, instalasi peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini
akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang akan sangat
murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.

e. Pembuangan limbah
Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan
limbah. Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan seperti
di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Selain limbah
rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke
sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem
sungai. Padahal sungai-sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat
dan penting untuk memasok sumber makanan bagi masyarakat.
Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut
di indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak
kalah penting adalah pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah
nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat
radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik
murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah
merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk
segera dicarikan jalan keluar
9

f. Kepunahan keanekaragaman hayati


Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat
serta hilangnya keanekaragaman hayati. Aktifitas perburuan satwa
yang tidak berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan protein manusia,
seperti perburuan telur penyu atau kura-kura indonesia yang
menyebabkan kura-kura sungai punah. Punahnya spesies berarti
punahnya sumber pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ekosistem,
yang menempuh waktu jutaan tahun untuk stabil dan mendukung
kehidupan manusia, kini berada dalam bahaya bila ada populasi
spesies yang punah atau hilang. Keseimbangan ekosistem terganggu.
Kerusakan terumbu karang di berbagai lautan, yang mendukung
kehidupan laut yang kaya, menyebabkan ketersediaan ikan di lautan
berkurang. Padahal populasi manusia semakin bertambah.

g. Deforestasi atau penggundulan hutan


Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi.
Pembukaan hutan untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama
sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi sehingga
meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya
berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran,
kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan
hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk
mendukung bagi kehidupan manudia, hancur digantikan tanaman
monokulutur. Padahal tanaman monokultur tidak akan mampu
berperan seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan
hidup manusia.

h. Fenomena pengasaman laut


Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon
Dioksida (CO2). Dua puluh lima persen gas CO2 yang dihasilkan oleh
manusia. Keasaman laut telah meningkat dalam 250 tahun terakhir.
Pada tahun 2100, mungkin meningkat sekitar 150%. Demikian
menurut situs global change. Dampak utama adalah pada punahnya
kerang dan plankton, sumber makanan ikan. Jika ikan kehilangan
makanan, apa yang akan terjadi pada manusia?
10

i. Penipisan lapisan ozon


Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang
menutupi planet bumi, melindungi kita dari radiasi sinar matahari
yang berbahaya. Penipisan lapisan Ozon diperkirakan disebabkan oleh
polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang ditemukan
di Chloro-floro karbon (CFC). Setelah gas beracun mencapai atmosfer
bagian atas, mereka menyebabkan lubang di lapisan ozon, yang terbesar
berada di atas Antartika. CFC kini dilarang di banyak industri dan produk
konsumen. Lapisan ozon penting bagi manusia karena mencegah radiasi
Ultraviolet (UV) yang berbahaya jika mencapai bumi. Ini wajib menjadi
perhatian.

j. Hujan asam
Hujan asam terjadi karena adanya polutan tertentu di atmosfer. Hujan
asam dapat disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil atau
akibat meletusnya gunung berapi atau membusuknya vegetasi yang
melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer. Hujan
asam merupakan permasalahan lingkungan yang dapat memiliki efek
serius pada kesehatan manusia, satwa liar dan spesies air.

D. Keterkaitan antara Taksonomi dengan Binominal Nomeclature

Biologi merupakan salah satu pelajaran yang memiliki banyak istilah.


Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS
(BiologicalScienceCurriculum Study), istilah dan objek yang berjumlah
ribuan jenis menjadi kesulitan tersendiri untuk dipelajari. Salah satu cara
mempermudah dalam mempelajarinya adalah pengelompokan atau
pengklasifikasian makhluk hidup disebut Taksonomi dan tata nama ilmiah
yang disebut Binomial Nomenklatur.
A. Taksonomi
Klasifikasi (taksonomi) adalah suatu cara pengelompokan mahkluk hidup
yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Tingkatan Takson :

 Kingdom (Kerajaan)
 Divisio (hewan) / Filum (tumbuhan)
 Class (Kelas)
 Ordo (Suku)
 Genus (Marga)
 Spesies (Jenis)
11
Tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :

 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang


dimiliki
 Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain
 Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup memberi nama
makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki
nama.

B. Binomial Nomenklatur
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut : Nama species terdiri atas
dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan penunjuk spesies (epithetonspecificum)
Tata nama ilmiah untuk tumbuhan yang menggunakan bahasa latin atau
bahasa lain yang dilatinkan. Jenis dan spesies tumbuhan sangat banyak,
sehingga dalam mempelajarinya sering terjadi kesalahan dalam penulisan
klasifikasi dan tata nama ilmiah pada tumbuhan.
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama
yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur. Metode
binominal nomenklatur artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda
karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata
(nama genus dan species).

C. Keterkaitan antara Taksonomi dan Binomial Nomenklatur


Keterkaitannya dapat terlihat jelas saat sedang mengelompokkan
makhluk hidup tersebut sekaligus memberikan nama ilmiah sesuai

aturannya. Contoh : bunga Kamboja.


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
12
Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisio : Antophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis : Dicotyledoneae (berkeping biji dua / dikotil)
Sub Classis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Family : Apocynaceae
Genus : Adenium
Species : Adenium obesum (Forssk.) Roem. &Schult )
Taksonomi : species
Binomial Nomenklatur : Adenium obesum (forssk.) Roem dan schult.
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang


menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu
daerah. Taksonomi adalah konsepsi, penamaan, dan klasifikasi kelompok
organism. Kerusakan keanekaragaman hayati ada faktor utama dan faktor
sekunder.

B. Kritik dan Saran


Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
14

DAFTAR PUSTAKA

https://insanpelajar.com/biodiversitas/
https://pengayaan.com/pengertian-taksonomi-dan-prinsip-taksonomi-biologi/
https://www.greeners.co/berita/kondisi-keanekaragaman-hayati-indonesia-
memburuk
https://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-dan-tata-nama-
ilmiah.html?m=1
iv

Anda mungkin juga menyukai