•ANGGOTA KELOMPOK•
-FAISAL BAIHAQI
-ALGIN ANUGRAH
-DENIS NURHAKIM
-ENJELINA S
-KAKA RIZKI ALIFTA
-LINDA NURUL FITRIAH
-NAZLA SALMA S
-MELI PUTRI
-INTAN NURAHAYU
-HELDA HERDIANA
MAKALAH KLASIFIKASI TUMBUHAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
atas segala Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “Klasifikasi Tumbuhan”.
Makalah ini menganalisis tentang apa yang dimaksud dengan klasifikasi dan
peranannya untuk kehidupan manusia. Metode yang saya gunakan adalah
metode deskriptif yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dalam
bentuk yang kompleks sehingga dengan mudah diterima oleh masyarakat.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penyusun.
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar……………………………………………………………. i
2. Daftar Isi………………………………………………………………… ii
3. BAB I Pendahuluan…………..…….……………………………………. 1
Latar belakang…………………………………………………………1
Rumusan masalah……………………………………………………..2
4. BAB II Pembahasan………..…………………………………………….. 3
Pengertian Klasifikasi…………………………………..…………….. 3
Dasar Klasifikasi Tumbuhan………………………...……………….. 4
Tumbuhan lumut / Bryophyta……………..………………………….. 8
Alga / Ganggang ……………………...……………………………...10
Tumbuhan paku / Pteridophyta ………...……………………………..16
Tumbuhan biji / Spermatophyta…...…………………………………..18
Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)……………………………….22
Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil) ……………..……………………26
Metoda Untuk menjelaskan pada anak didik……….………………….29
5. BAB III Penutup………………....………………………...……………………30
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila sel kelamin jantan membuahi sel telur terbentuklah zigot. Zigot tumbuh
menjadi tumbuhan baru yang berupa tangkai dengan kotak spora di ujungnya yang
disebut sporagonium. Sporagonium ini menyatu dengan tubuh tumbuhan lumut
induk.
Sporagonium menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat lembab akan tumbuh
menjadi protonema. Demikianlah siklus tersebut terulang kembali seperti di atas.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, tumbuhan lumut debedakan menjadi dua kelas,
yaitu lumut daun (Musci) dan lumut hati (Hepaticea).
a. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun selalu tumbuh berkelompok di tempat-tempat yang lembab atau tempat
dengan sedikit air. Lumut daun mempunyai batang dan daun. Letak daun tersusun
teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. Contoh lumut daun adalah Sphagnum
dan Polytrichum.
Klasifikasi lumut daun :
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryoceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Species : Bryopsida
Tubuh lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati
tumbuh di tempat-tempat basah atau di hutan yang terdapat di pegunungan. Contoh
lumut hati adalah Marchantia, Riccia, dan Pellia.
Klasifikasi lumut hati :
Regnum : Plantae
Division : Hepaticohyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Species : Hepaticiopsida sp
c. Lumut Tanduk (Anthoceratop
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupa
kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi
sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya
Anthocerros sp
2. Alga / Ganggang
Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat
melakukan fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain
yang dominan. Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang
mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk
lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang
biasanya melayang – laying didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar
perairan disebut neustonik.
Ganggang yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi;
a. Epilitik ( hidup diatas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. Epipitik ( melekat pada tanaman )
d. Epizoik ( melekat pada hewan).
warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara
dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga
mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten,
diadinoxcatin, dan fukosantin.
a. Ciri – ciri talus
1. ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai dengan maksoskopis, ada yang
berbentuk tegak, bercabang, filament tidak bercabang, dan filament dasar.
2. Ganggang ini melalui kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan
discoid (cakram) dan ada pula yang seperti benang.
3. Mempunyai pirenoid yang terdapat didalam kloroplas.
4. Bagian dalam dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa sedangkan bagian
luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antar sel terdapat asam alginate
atau algin.
5. Merupakan jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan
jaringan tranzportasi pada tumbuhan darat.
b. Habitat
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan
sedang.
c. Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang
dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.
d. Peranan ganggang coklat dalam kehidupan
Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari
ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep,
pembersih gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan
nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
e. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
1. Focus serratus
2. Makro cystis pyrefera
3. Sargassum vulgare
4. Turbinsaris decurrens
Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung
atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau
lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna
lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan
fluoresensi
a. Ciri talus
1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
2. Tidak berflagella.
3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis – lapis.
4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang terletak didalam
koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil
asimilasi.
b. Cara hidup
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang heterotrof, yaitu yang
tidak memiliki kromatofora dan biasanya parasit pada ganggang lain.
c. Habitat
Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang coklat. Hidup
diperairan tawar.
d. Reproduksi
Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium pada ujung –
ujung cabang talus. Arteridium menghasilakn gamet jantang yang berupa
spermatium dan betinanya karpogamium terdapat pada ujung cabang lainnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tetraspora kemudian menjadi
gametania jantan dan gametania betina, akan membentuk satu karkospofrafit.
Karkosporafit akan menghasil tentranspora.
Contoh anggota ganggang merah antara lain: porallina, parmalia,
bateracospermum moniniformi, gelidium, gracilaria,eucheuma, dan skinaia
furkellata.
e. Peran ganggang merah pada kehidupan.
Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.misalnya eucheuma
spinosum , selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media
pertumbuhan bakteri.
3. Ganggang keemasan (Chrysophayceae)
Kelompok ini paling beragam dalam komposisi pigmennya, dinding selnya, dan
tipe flagella selnya. Dan mengandung klorofil a , klorofil c, karoten dan xactofil.
a. Ciri talus
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella
jheterodinamik yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella
seperti ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik,
mengarah ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan
tempat persediaan makanan.
b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan
anggota penyusun plankton.
c. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis
makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan pembelahan diri.
e. Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan
Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit,
membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan
piringan hitam.
4. Ganggang hijau (chlorophyceae)
a. Ciri talus
1. Ada yang bersatu dan bersel banyak (koloni )
2. Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai
tumbuahn tinggi, misalnya bryopsis,
3. Kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti
busa, seperti jala, dan seperti bintang,
4. Pada pirenoid yang terdapat pada kloroplas gangganh hiaju motil dan pada sel
reproduktif yang bergerak terdapat stigma (bintik mata merah).
5. Pada sel yang dapat bergerak terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya,
vakuola ini berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
6. Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut
eukarion.
7. Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang,
macamnya adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik.
b. Habitat
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang basah , ada pula
yang hidup di tempat – tempat kering.
c. Cara hidup
Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang bersimbiosis dengan
organisme lain, mislanya dengan jamur membentuk lumut kerak.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu spora yang
dapat bergerak atau berpindah tempat. Reproduksi aseksualnya berlangsung secara
konjugasi.Hasil konjugasi berupa suatu zigospora .
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox, chalamidomonas,
vulva dan stigeoslonium.
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku
pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung.
Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai,
tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar,
bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi.
Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil.
Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil
berfungsi untuk menghasilkan spora.
Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut
sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.
Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga
yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku
homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku
heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran
besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku
rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora
menghasilkan spora pembentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin
contoh : paku ekor kuda.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ada beberapa cirri tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae).
1. Akar
Akar kebanyakan berupa sistem perakaran tunggang. Akar ini memiliki jaringan
pengangkut yang terdiri atas sel-sel trakheid. Pada ujung akar terdapat kelompok sel
pemula (inisial) yang membentuk plerome (ke dalam) dan kaliptra (ke luar).
2. Batang
Batang berkayu, berbentuk perdu atau pohon. Pada batang terdapat jaringan
pengangkut xylem dan floem. Batang dan akar berkambium sehingga selalu
mengadakan pertumbuhan sekunder. Batang tumbuhan biji terbuka, ada yang lurus,
misalnya pada pakis haji, serta ada yang bercabang, misalnya pada Ginkgo dan
belinjo.
3. Daun
Daun berbentuk jarum (misalnya pada pinus dan cemara), seperti pita bertulang
daun sejajar (misalnya pada pakis haji), atau berdaun lebar dengan tulang daun
menyirip (misalnya pada belinjo).
Daun berwarna hijau karena mengandung klorofil yang berguna dalam
fotosintesis, yaitu proses mengubah CO2 dan H2O menjadi zat gula dan O2 dengan
bantuan ebergi cahaya.
4. Bunga
Bunga Gymnospermae bukan bunga sebenarnya. Jika mempunyai mahkota
bunga, mahkota berwarna tidak mencolok.
5. Biji
Biji tidak terlindung oleh daun buah. Daun buah merupakan organ reproduksi
tumbuhan biji terbuka. Ada dua macam daun buah, yaitu daun buah jantan yang
akan menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan daun buah betina yang akan
menghasilkan sel-sel kelamin betina.
Pada beberapa tumbuhan, misalnya pinus, daun buahnya berkumpul dalam satu
kelompok seperti kerucut. Kumpulan tersebut disebut strobilus atau runjung. Alat
kelamin jantan disebut mikrosporofil yang terdapat pada strobilus jantan. Alat
kelamin ini menghasilakan mikrospora (serbuk sari). Alat kelamin betina disebut
megasporofil yang terdapat pada strobilus betina. Alat ini menghasilkan megaspora.
Strobilus jantan dan betina tidak selalu dalam satu pohon. Ada beberapa tumbuhan
yang strobilus jantan dan betina terdapat pada pohon yang berbeda, misal pada
pakis haji. Tumbuhan seperti ini disebut berumah dua, sedangkan tumbuhan yang
strobilus jantan dan betinanya terdapat dalam satu pohon disebut berumah satu.
Welwitschia mirabilis tumbuh di gurun pasir Afrika. Tidak seperti halnya tumbuhan
lain yang mempunyai banyak daun, tumbuhan Welwitschia mirabilis mempunyai satu
pasang daun yang liat seperti kulit. Letak daun berhadapan dan terbentang di atas
tanah yang berbatu-batu. Pada waktu tumbuh dari pangkalnya, daun-daun ini
terbelah-belah membujur dan mati pada ujungnya. Batangnya terpendam di dalam
tanah dan berbentuk cawan. Bagian ini muncul di atas tanah.
5. Coniferinae
Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebih
dari 80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen).
Tumbuhan ini tersebar luas, tetapi terutama di daerah dingin dan dataran tinggi.
Tumbuhan ini berumah satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat,
misalnya kayu pinus (Pinus merkusii) berguna untuk pembuatan kertas serta korek
api dan getah dammar (Agathis alba) untuk pembuatan cat. Selain itu, tanaman
Abies balsamea dapat digunakan sebagian bahan balsam.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya
tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang
sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga
sejati.
c. Liliaceae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini
merupakan tumbuhan basah berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi
daum berduri dan berlendir, contohnya lidah buaya yang banyak dimanfaatkan untuk
bahan kecantikan. Dan contoh lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang
dimanfaatkan untuk bumbu masakan.
d. Palmae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar serabut, batang tidak bercabang, daun
menyirip berbentuk kipas, dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya:
kelapa, aren, dan salak.
e. Zingiberaceae
Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan fungsi
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat
sebagai bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan
temulawak.
f. Cannaceae
Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal dan
berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.
g. Orchidaceae
Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun
berubah menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.
h. Pandanaceae
Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak, batang
bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumbuhan
ini kadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas
tanah. Contohny: pandan wangi.
i. Musaceae
Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batang
semu, yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batang
aslinya berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan banyak
dimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang
2.5 Cara / metoda yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang Klasifikasi
Pada usia anak Sekolah Dasar yaitu pada umur 7 – 11 tahun menurtut Piaget
adalah periode operasional konkret dimana mereka dalam belajar harus melihat ,
mengamati, memegang sesuatu yang mereka pelajari agar materi pelajaran terserap
dengan optimal. Karena itu kami mengajarkan klasifikasi melalui pengenalan
langsung pada alam pengenalannyapun bertahap dari yang lebih sederhana ke
materi yang lebih rumit. Setelah pengenalan kami akan menugaskan siswa untuk
mencari masing – masing contoh klasifikasi tumbuhan yang telah di jelaska. Kami
juga menggunakan media tabel dan gambar seperti berikut :
3.1 Kesimpulan
3.1.2 Setiap orang dapat melakukan klasifikasi pada makhluk hidup tetapi untuk
melakukan klasifikasi yang benar harus memenuhi dasar – dasar klasifikasi yang
sudah ada.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi para pembaca untuk mengenal makhluk hidup secara benar kita harus
melakukan klasifikasi.
3.2.2 Bagi calon guru kita harus mengajarkan dasar / kriteria yang benar dalam
klasifikasi agar memperoleh hasil yang benar .