Anda di halaman 1dari 16

BOTANI FARMASI

“PERANAN BOTANI DALAM BIDANG FARMASI DAN


KESEHATAN”

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas


Pada mata kuliah Botani Farmasi

OLEH

TUTUT SELAMET

2008060042

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
NUSA TENGGARA BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat-Nyalah penulis bisa menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “BOTANI FARMASI – Peranan Botani Dalam Bidang
Farmasi dan Kesehatan” tepat pada waktu yang penulis rencanakan.
Makalah ini dibuat untuk menuntaskan salah satu tugas mahasiswa
Farmasi yang menempuh mata kuliah Botani Farmasi. Di dalam makalah
ini, mahasiswa diarahkan untuk dapat memahami dan menjelaskan terkait
dengan ruang lingkup dan morfologi dari Ilmu Botani Farmasi itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna
maka dari itu Penulis mohon kritikan dan masukan demi makalah ini
mendekatikesempurnaannya.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini ada manfaatnya bagi
para pembaca khususnya mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi yang
tertarik untuk mempelajari Ilmu Botani Farmasi secara mendalam.

Kuripan, 2 4 April 2021

Penulis.

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................


Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
2.1. Ruang Lingkup Ilmu Botani ............................................................... 2
1. Taksonomi .................................................................................... 2
2. Morfologi ...................................................................................... 4
3. Anatomi ........................................................................................ 5
4. Fisiologi ........................................................................................ 5
5. Fitokimia....................................................................................... 7
6. Ekologi.......................................................................................... 7
2.2. Peran Tumbuhan Terhadap Lingkungan dan Kehidupan ................... 7
2.3. Peran Botani Dalam Bidang Farmasi dan Kesehatan ......................... 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Setiap orang tentunya akan melakukan banyak hal untuk menjaga
kesehatan. Namun, terkadang kita baru menyadari akan pentingnya kesehatan
setelah kesehatan kita terganggu. Saat itu terjadi, tentunya kita akan berusaha
mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan yang sedang kita
alami. Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan kita terkait dengan
kesehatan tentunya adalah dengan melakukan pengobatan. Obat merupakan
salah satu “primadona” solusi bagi manusia yang memiliki masalah kesehatan.
Namun, tentunya tidak hanya obat saja yang dapat dijadikan solusi untuk
permasalahan kesehatan yang kita alami. Saat ini telah banyak sekali tumbuhan
yang dijadikan sebagai obat, dimana di dalam tumbuhan tersebut terkandung zat-
zat yang memiliki khasiat dan solusi untuk permasalahan kesehatan yang kita
alami. Oleh karena itu, tanaman dapat dijadikan sebagai suatu solusi alternatif
dalam hal masalah kesehatan.
Botani merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuh-
tumbuhan. Tumbuhan memiliki berbagai manfaat di berbagai bidang termasuk
dalam bidang kesehatan. Bahkan nenek moyang kita pun memakai tumbuhan
untuk mengobati berbagai macam penyakit misalnya meminum ekstrak daun
papaya untuk mengatasi keluhan pencernaan dan lain sebagainya.
Dunia kesehatan yang semakin berkembang saat ini lebih banyak
memanfaatkan zat kimia dalam pembuatan obat-obatan, namun tidak jarang
obat-obatan yang diminati dan sifatnya lebih aman bagi tubuh berasal dari
ekstrak tumbuhan.
Seorang farmasis pada saat menempuh pendidikan dibekali dengan ilmu
botani farmasi yang mempelajari berbagai tumbuhan beserta zat yang
dikandungnya dan memanfaatkan zat tersebut sebagai bahan obat untuk
meredakan dan mengobati berbagai penyakit. Hal ini tidak lepas dari sejarah
penemuan obat yang rata-rata dahulunya obat-obatan memang dibuat dari
tumbuh-tumbuhan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Ilmu Botani


Ilmu botani merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan, termasuk struktur, fungsi, dan klasifikasinya. Botani tidak
hanya mempelajari tumbuhan, tetapi juga organisme mirip tumbuhan, seperti:
jamur, bakteri, lumut, dan lainnya. Dalam bidang farmasi, penelitian
tumbuhan sangat penting, salah satunya dalam memproduksi obat-obatan dan
bahan obat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tumbuhan dapat
dipelajari dari tingkatan dari atas ke bawah, yaitu: ekosistem atau taksa,
populasi, organisme, organ, jaringan, sel, organel, hingga molekul.
Berdasarkan hal tersebut, botani memiliki beberapa cabang ilmu, diantaranya:
1. Taksonomi
Taksonomi atau klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu
sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang
memiliki persamaan struktur, kemudian setiap kelompok tumbuhan
ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan
atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu
pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun
ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli
botani berkebangsaan Swedia yang sekarang dikenal dengan nama dengan
Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena
sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap
dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama
yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa
Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang
dipakai untuk pendidikan resmi. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan
pada persamaan perbedaan ciri dan manfaat yang dimiliki makhluk hidup.

2
Salah satu contoh klasifikasi pada tumbuhan berdasarkan manfaatnya
yaitu tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obatobatan, tanaman
sandang, tanaman hias, tanaman pangan, dan lain sebagainya
(Soepomo,1987). Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup, yaitu:
a. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri
yang dimiliki.
b. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain.
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
d. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau
belum memiliki nama.
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi
kelompokkelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi
lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompokkelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis
makhluk hidup. Tingkatantingkatan pengelompokan ini disebut takson.
Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan
International Code of Botanical Nomenclature dan International
Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson, antara lain:
a. Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia
ini dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert
Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut, antara lain: Monera,
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
b. Vilum atau Divisio (Keluarga Besar)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division
digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organisme-
organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum
tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan nama division umumnya
memiliki akhiran khas, antara lain: phyta dan mycota.

3
c. Kelas (Classis)
Kelas merupakan kelompok takson yang satu tingkat lebih
rendah dari filum atau division.
d. Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan,
nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
e. Famili
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili
tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan
biasanya diberi nama idea.
f. Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus
terdiri dari satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan
seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau
dibedakan dari huruf lainnya.
g. Spesies (Jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat
melakukan perkawinan antar sesama untuk menghasilkan keturunan
yang fertile (subur).

2. Morfologi
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur
atau bentuk luar dari organ tumbuhan, seperti: akar, batang, daun, bunga,
buah dan biji. Pada tumbuhan dikenal organ bagian vegetatif dan
generatif. Akar, batang, dan daun termasuk organ vegetatif dan banyak
melakukan fotosintesis, sedangkan bunga, buah, dan biji merupakan organ
generatif sebab berhubungan dengan hasil fertilisasi antara gamet jantan
(sperma) dan gamet betina (sel telur) (Zulkarnain, 2010). Secara umum,
morfologi tumbuhan mengkaji tentang karakteristik dan fungsi organ
vegetatif dan generatif, sistem perakaran, struktur dan bangun daun, tata
letak daun, percabangan batang, perhiasan bunga, rumus dan diagram
bunga, struktur dan jenis buah, serta contoh modifikasi tumbuhan

4
(Rosanti, 2013).
Struktur pokok tumbuhan hanya terdiri dari akar, batang, daun,
bunga dan buah. Kelima struktur pokok ini dapat mengalami perubahan
bentuk atau yang lebih dikenal sebagai metamorfosis tumbuhan (menjadi
bentuk baru), misalnya bentuk rimpang (rhizoma), umbi (tuber), alat
pembelit (cirrhus), duri (spina), kuncup (gemma), dan alat tambahan
(organa accessoria) (Rosanti, 2013).

3. Anatomi
Anatomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur
dalam atau jenis jaringan penyusun organ tumbuhan. Tumbuhan memiliki
organ vegetatif, yaitu: akar, batang dan daun, serta organ generatif yaitu
bunga, buah, dannbiji. Organ tanaman tersusun atas jaringan-jaringan,
seperti jaringan meristem (embrional), jaringan epidermis (jaringan
pelindung), jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penguat
(kolenkim dan sklerenkim), serta jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Selama siklus hidupnya, tumbuhan akan mengalami fase pertumbuhan
primer dan sekunder.
Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan akan membelah saat terjadi
pertumbuhan primer dan sekunder. Pertumbuhan primer biasanya terjadi
pada bagian ujung batang, ujung akar, dan tunas sehingga menyebabkan
bertambah panjangnya ukuran organ tersebut. Sedangkan, pertumbuhan
sekunder terjadi sebagai akibat aktivitas kambium pada batang dikotil
sehingga terjadi pembesaran atau pelebaran diameter batang. Susunan
jaringan tumbuhan dapat pula digunakan sebagai pembeda antara
tumbuhan monokotil dan dikotil (Nugroho, dkk., 2016).

4. Fisiologi
Fisiologi merupakan salah satu cabang Botani yang mempelajari
tentang fungsi dan metabolisme dalam tubuh tumbuhan, dimulai sejak
pengangkutan air di akar hingga panen (menghasilkan buah). Tumbuhan
menjalani proses tumbuh dan berkembang setelah melalui serangkaian
proses metabolisme yang melibatkan faktor internal dan eksternal. Faktor

5
internal adalah faktor dalam diri tumbuhan tersebut, seperti: faktor
genetik, enzim, klorofil, hormon (fitohormon), dan sebagainya, sedangkan
faktor eksternal adalah faktor lingkungan (abiotik), seperti: cahaya
matahari, air, unsur hara mineral, kelembaban udara, pH, suhu udara, dan
lain sebagainya. Sel membutuhkan energi dalam bekerja dan berkembang
biak. Energi yang dibutuhkan untuk sebagian besar aktivitas seluler ini
dikenal sebagai ATP (Adenosine triphosphate) dan digunakan pada proses
fotosintesis dan respirasi (Bidlack & Jansky, 2011).
Selain fotosintesis dan respirasi, proses metabolisme yang terjadi
dalam tubuh tumbuhan adalah proses transpirasi dan translokasi substrat.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap air dari jaringan tumbuhan melalui mulut daun (stomata). Transpirasi
berlangsung selama tumbuhan hidup. Keuntungan yang didapat dari
proses ini adalah mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui
pembuluh xilem akar, menjaga turgiditas sel tumbuhan agar kondisinya
tetap optimal, dan sebagai usaha mempertahankan stabilitas suhu daun
(Lakitan, 2008). Transpirasi melibatkan jaringan xilem sebagai tempat
masuknya air dari tanah menuju ke daun. Air dapat naik dari akar menuju
daun disebabkan adanya daya kohesi dan adhesi antara air dan dinding
pembuluh xilem, daya tekan akar, daya kapilaritas batang, dan daya isap
daun. Selain itu, adanya perbedaan kelembaban udara dan potensial air di
atmosfer dengan tanah turut menentukan naiknya air ke daun.
Translokasi substrat adalah proses dibawanya hasil fotosintesis
(fotosintat) dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan melalui jaringan
floem. Hasil fotosintesis ini bisa berupa karbohidrat (sukrosa), asam
amino, protein, dan hormon. Laju fotosintesis yang tinggi dapat diukur
dengan terbentuknya oksigen dan karbohidrat dalam daun, serta distribusi
gula di bagian akar, batang, bunga, dan buah.

5. Fitokimia
Fitokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang senyawa kimia
atau senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tumbuhan.

6
Senyawa ini berfungsi melawan hewan herbivora dan organisme patogen.
Selain sebagai mekanisme pertahanan diri, metabolit sekunder dapat
berupa lignin (struktur penguat jaringan), pigmen warna (misalnya
antosianin pada bunga), sebagai senyawa antioksidan, penghasil minyak
atsiri untuk wewangian, dan sebagainya (Taiz & Zeiger, 2006). Tumbuhan
merupakan organisme yang selnya memiliki vakuola sentral, salah satu
fungsinya sebagai tempat penyimpan cadangan makanan, pigmen warna,
senyawa antioksidan, dan senyawa metabolit sekunder. Sebagai contoh,
bunga tapak dara (Catharanthus roseus) memiliki senyawa alkaloid
vinblastin dan vinkristin yang berpotensi sebagai obat antikanker.

6. Ekologi
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kata ekologi
pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal,
sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Pada awalnya, ekologi
artinya ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya. Pada
umumnya, yang dimaksud dengan ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya. Saat ini, ekologi lebih dikenal sebagai ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi dari alam.

2.2 Peran Tumbuhan Terhadap Lingkungan dan Kehidupan


Tumbuhan dianggap sebagai sumber daya penting karena
banyaknya cara mereka mendukung kehidupan di Bumi. Mereka
melepaskan oksigen ke atmosfer, menyerap karbon dioksida,
menyediakan habitat dan makanan bagi satwa liar dan manusia, dan
mengatur siklus air.
Hubungan manusia dengan tumbuhan sangat terkait sehingga kita
membutuhkannya untuk bertahan hidup. Berikut

7
manfaat tumbuhan bagi manusia yang luar biasa:
1. Tumbuhan Menyediakan Oksigen
Manfaat tumbuhan bagi manusia yang paling dasar adalah
tumbuhan menyediakan oksigen. Menurut Green Tumble, tanpa
tumbuhan, manusia dan hewan tidak akan memiliki udara segar
untuk bernapas. Melalui proses fotosintesis, tumbuhan melepaskan
oksigen kembali ke atmosfer.
2. Mengatasi Polusi
Setiap ruang hijau memiliki kemampuan untuk mengurangi
polusi udara. Hutan yang ditanam di daerah yang tepat di dekat
lingkungan perkotaan dan industri akan sangat efektif karena
peningkatan luas permukaan yang mampu menyerap polutan.
3. Menjaga Kualitas Tanah
Melansir dari Woodland Trust, tanaman dan pohon sangat
penting untuk menjaga kondisi tanah yang baik. Akar dan
mikroorganisme yang hidup di sekitar akarnya menyatukan tanah,
mengurangi kemungkinan erosi tanah. Ketika daun jatuh dari pohon
dan ketika tanaman mati, mereka membusuk, menyuburkan tanah
dan memungkinkan tanaman lain untuk tumbuh dan berkembang.
4. Menjaga Perubahan Iklim Akibat Efek Rumah Kaca
Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca
utama yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Tumbuhan
mengambil CO2 dan melepaskan oksigen melalui proses
fotosintesis. CO2 ini digunakan sebagai bahan penyusun jaringan
baru seperti batang, cabang, daun, dan akar yang berfungsi sebagai
penyimpan karbon.
5. Pengaturan Siklus Air
Sekitar 10% kelembapan di atmosfer dilepaskan oleh tumbuhan
melalui proses transpirasi.
Tanaman mengambil air melalui akarnya dan melepaskan uap
air melalui pori-pori kecil di bagian bawah daunnya. Melalui proses
transpirasi ini tanaman juga membantu mengalirkan air dari tanah

8
kembali ke atmosfer.
Tidak hanya itu, tumbuhan membantu menstabilkan badan air
seperti sungai, danau, dan sungai. Akar tanaman meningkatkan
stabilitas tanah, mencegah longsor, dan menjaga ekosistem ini tetap
utuh.
6. Tumbuhan Sebagai Obat
Tumbuhan memainkan peran penting dalam penemuan obat
baru dan banyak obat blockbuster diturunkan baik secara langsung
maupun tidak langsung dari tanaman.
Penting bagi kita untuk melindungi keanekaragaman hayati
tanaman agar penemuan obat baru dapat dilakukan di masa
depan. Ini berdampak besar pada kesehatan dan juga keuntungan
ekonomi.
7. Tumbuhan Sebagai Makanan
Tanpa tumbuhan tidak akan ada makanan. Semua karbon dalam
protein, lemak dan karbohidrat berasal dari fotosintesis pada
tumbuhan. Segala sesuatu yang kita makan, termasuk daging dari
hewan (yang memakan tumbuhan) adalah hasil dari tumbuhan yang
menggunakan energi sinar matahari untuk mengambil karbon
dioksida dan menciptakan molekul kompleks yang mengandung
karbon.
8. Habitat Diciptakan Oleh Keanekaragaman Tumbuhan
Tanaman juga penting karena menyediakan habitat bagi satwa
liar dan manusia. Sebagai contoh, banyak spesies burung yang
bergantung pada pohon dan semak sebagai habitatnya, baik mereka
yang tinggal di celah-celah pohon atau membangun sarang di dahan.

2.3 Peran Botani Dalam Bidang Farmasi dan Kesehatan


❖ Sejarah
• Papirus 1550 SM (Mesir): Resep-resep obat-obatan dari tumbuhan
dan penyakit tertentu.
• Hippocrates 470 SM (Yunani): Buku (peranan tumbuhan sebagai

9
penghasil bahan obat).
• Aristoteles 384 SM; Karangan “Theorie der Pflanzen” (lebih
spekulatif dan praktis.
• Theophrastos 372 SM; Merupakan botanis pertama.
• Dioscorides abad 1 SM; Menyelidiki dan mengumpulkan tumbuhan
dari laut tengah.
• Plinius abad 1 SM; Buku “Naturalis Historia” mengambil dari
Theophrastos, Dioscorides.
• Galenos 131 SM; Dokter Yunani yang mengangkat pengetahuan
tentang pengobatan pada zaman tersebut yang masih dipakai oleh
Galencia (bapak ilmu Farmasi).

❖ Peranan Botani Dalam Bidang Farmasi dan Kesehatan


Botani farmasi untuk seorang farmasis adalah mengetahui zat yang
terkandung dalam tumbuhan serta dapat memanfaatkan zat dalam
tumbuhan untuk membuat obat-obatan. Obat-obatan yang dibuat dari
tumbuhan ini dikenal dengan istilah obat herbal.
Botani merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan memiliki berbagai manfaat di berbagai
bidang termasuk dalam bidang kefarmasian. Bahkan nenek moyang kita
pun memakai tumbuhan untuk mengobati berbagai macam penyakit
misalnya meminum ekstrak daun papaya untuk mengatasi keluhan
pencernaan dan lain sebagainya.
Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan kita
banyak kenal sebagai obat herbal. Efek samping dari obat herbal ini
dinilai lebih minim dibandingkan mengkonsumsi obat-obatan kimia
yang kemudian dampaknya akan mengganggu kerja organ tubuh jika
dikonsumsi jangka panjang.
Seorang farmasis dibekali dengan ilmu botani farmasi yang
mempelajari berbagai tumbuhan beserta zat yang dikandungnya dan
memanfaatkan zat tersebut sebagai bahan obat untuk meredakan dan
mengobati berbagai penyakit. Hal ini tidak lepas dari sejarah penemuan

10
obat yang rata-rata dahulunya obat-obatan memang dibuat dari tumbuh-
tumbuhan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ilmu botani merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang struktur, fungsi, dan klasifikasi dari tumbuhan dan organisme
mirip tumbuhan. Dalam bidang farmasi, penelitian tumbuhan sangat
penting, salah satunya dalam memproduksi obat-obatan dan bahan obat
untuk mengobati berbagai macam penyakit. Botani mempunyai berbagai
cabang bidang ilmu yang berkaitan satu sama lain, beberapa diantaranya
yaitu: taksonomi, morfologi, anatomi, fisiologi, fitokimia, dan ekologi
tumbuh-tumbuhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dhaniaputri, R. 2017, ‘Ilmu Botani sebagai Dasar Kenanekaragaman Jenis


Tumbuhan dalam Pelestarian Lingkungan’, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains, Surakarta, hal
338-345.
Lakitan, B. 2008, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, Edisi 1, PT. Raja Grafindo,
Jakarta. Indonesia.
Nugroho, H., Purnomo, dan Sumardi, I. 2006, Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan, Edisi 1, Penebar Swadaya, Jakarta. Indonesia.
Shipunov, A. 2018, Introduction to Botany, Minot State University, North Dakota.
USA.
Taiz, L. dan Zeiger, E. 2006, Plants Physiology, 4th Edition, Sinauer Associates,
Inc.
Zulkarnain. 2010, Dasar-Dasar Hortikula, Edisi 1, Bumi Aksara, Jakarta.
Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai