Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMAKOGNOSI

SKEMA FARMAKOGNOSTIK

Disusun oleh:

1. Avenia Ester Tambunan

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN)

Jalan Moh Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa,

JAGAKARSA

JAKARTA SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Skema Farmakognostik” tepat waktu.

Makalah Skema Farmakognostik disusun guna memenuhi tugas [dosen/guru] pada mata kuliah
Farmakognosi di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [topik makalah].

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku dosen mata
kuliah Farmakognosi. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 11 Oktober 2023

Avenia Ester Tambunan


DAFTAR ISI

Cover ………………….................................................................................................................. 1

Kata Pengantar .............................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................................ 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ……................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3

Bab II Pembahasan

A. Pengertian dan Kegunaan ........................................................................................... 4

B. Sejarah Internet ........................................................................................................... 5

C. Fasilitas Dalam Internet ............................................................................................ 6

D. Negara Dengan Akses Internet Tercapat ............................................................ 7

E. Dampak Positif dan Negatif Dari Internet .......................................................... 8

Bab III Penutup

Kesimpulan ........................................................................................................................ 9

Daftar Pusaka ………………………………………………………………………………… 10


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Definisi farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat fisika kimia,
karakteristik dari suatu bahan alam yang digunakan sebagai obat baik berupa tanaman, mineral
meliputi kultivasi (penanaman) koleksi dan pengolahan, produksi dan pemasaran juga ternasuk
biosintesis dari kandungan kimia yang terdapat pada bahan alam tersebut. Definisi farmakognosi
telah berubah dari waktu ke waktu, bervolusi dari ilmu botani deskriptif ke ilmu yang berkaitan
dengan kimia dan farmakologi produk alami, termasuk juga senyawa murni yang diperoleh dari
sumber alam dan juga turunan sintesisnya. Dalam ilmu kedisiplinan, tinjauan ilmu farmakognosi
merupakan ilmu antar kimia dan biologi yang memiliki peran dalam penerapan produk alami
untuk obat – obatan. Dengan demikian dapat digabungkan dengan keilmuwan kimia nalitik,
biokimia, ekologi, biologi molekuler, kimia organik, taksonomi, dan disiplin terkait lainnya
(Pertiwi & Wulandari, 2022).

Pandangan tentang awal mula kehidupan di planet Bumi selalu menjadi kontroversi dan
menjadi bahan perdebatan yang tak ada habisnya. Namun demikian, kita dapat mengatakan
dengan pasti bahwa dunia tumbuhan sudah ada sejak manusia pertama kali muncul di Bumi.
Ketika manusia mulai mengenal lebih dekat dengan lingkungannya, ia mulai mengetahui lebih
banyak tentang tanaman, karena hanya tanaman inilah yang merupakan satu-satunya agen
penyembuhan yang ia miliki. Seperti yang akan kita lihat nanti, obat pengganti juga mulai
bermunculan. Banyak dari obat-obatan modern yang menakjubkan saat ini berakar pada obat-
obatan yang dikembangkan oleh tradisi suku di berbagai belahan dunia dan catatan sejarahnya
memperjelas bahwa farmakognosi secara keseluruhan bukanlah hasil kerja satu atau dua wilayah
kontinental saja melainkan hasil keseluruhan kerja keras dari banyak peradaban masa lalu seperti
Tiongkok, Mesir, India, Persia, Babilonia, Asiria dan masih banyak lagi.

Para peneliti tidak hanya mengeksploitasi tumbuhan klasik tetapi juga spesies terkait di
seluruh dunia yang mungkin mengandung jenis unsur yang serupa. Sama seperti plasma nutfah
terestrial, para peneliti juga telah mengalihkan perhatiannya pada flora dan fauna laut, serta hasil
alam laut yang menakjubkan serta aktivitasnya. Rekayasa genetika dan bioteknologi kultur
jaringan telah berhasil masing-masing menghasilkan molekul hasil rekayasa genetika dan produk
alami yang mengalami biotransformasi. Para peneliti tidak hanya mengeksploitasi tumbuhan
klasik tetapi juga spesies terkait di seluruh dunia yang mungkin mengandung jenis unsur yang
serupa. Sama seperti plasma nutfah terestrial, para peneliti juga telah mengalihkan perhatiannya
pada flora dan fauna laut, serta hasil alam laut yang menakjubkan serta aktivitasnya. Rekayasa
genetika dan bioteknologi kultur jaringan telah berhasil masing-masing menghasilkan molekul
hasil rekayasa genetika dan produk alami yang mengalami biotransformasi.
I.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, dibawah iniakan dikemukakan
masalah - masalah yang melandasi penulisan laporan ini,yaitu:

1) Tinjauan tentang Anatomi dan Morfologi tanaman/sampel darat

2) Tinjauan tentang pemeriksaan farmakognostik

3) Tinjauan tantang simplisia, dan

4) Identifikasi kandungan kimia simplisia secara kemotaksonomi

SKEMA FARMAKOGNOSTIS

Untuk mendeskripsikan obat secara sistematis dikenal dengan skema farmakognostik, yang meliputi judul
berikut:

Sumber Biologis

Ini termasuk nama biologis tumbuhan atau hewan yang menghasilkan obat dan familinya. Nama
tumbuhan meliputi genus dan spesies. Seringkali beberapa singkatan ditulis setelah nama botani ahli
biologi yang bertanggung jawab atas klasifikasi tersebut, misalnya Acacia arabica Willd. Di sini Willd
menunjukkan ahli botani yang bertanggung jawab atas klasifikasi atau tata nama. Menurut teori dua
tahunan, nama botani suatu tumbuhan atau hewan selalu ditulis dalam bentuk miring, dan huruf pertama
suatu genus selalu menggunakan huruf kapital di kemudian hari.
Sumber biologis juga mencakup keluarga dan bagian obat yang digunakan. Misalnya saja sumber hayati
senna, Senna terdiri dari daun kering Cassia angustifolia Delite yang termasuk dalam famili
Leguminosae.

Sumber Geografis

Ini mencakup area budidaya, pengumpulan dan jalur pengangkutan obat.

Budidaya, Pengumpulan dan Persiapan

Hal ini penting untuk disebutkan karena hal ini bertanggung jawab terhadap kualitas suatu obat.

Karakter Morfologi

Dalam hal obat yang terorganisir, panjang, lebar, ketebalan, permukaan, warna, bau, rasa, bentuk, dan
sebagainya tercakup dalam judul karakter morfologi, sedangkan sifat organoleptik (warna, bau, rasa dan
permukaan) harus disebutkan. , jika obatnya tidak terorganisir.

Karakter Mikroskopis

Ini adalah salah satu aspek penting dari farmakognosi karena membantu dalam menetapkan identitas obat
yang benar. Di bawah judul ini semua karakter mikroskopis obat dijelaskan secara rinci.

Konstituen Kimia

Aspek terpenting yang menentukan nilai intrinsik suatu obat yang digunakan secara umum dijelaskan
dalam judul ini. Ini mencakup unsur kimia yang ada dalam obat. Obat-obatan jenis ini aktif secara
fisiologis.

Kegunaan

Hal ini mencakup aktivitas farmasi, farmakologi dan biologi obat atau penyakit yang efektif.

Substituen

Obat yang digunakan jika obat asli tidak tersedia disebut substituen. Ia memiliki jenis unsur aktif
fisiologis yang sama; namun, persentase jumlah obat yang tersedia mungkin berbeda.

Pezinah

Dengan mengetahui karakter diagnostik suatu obat, maka zat pezinah dapat dideteksi. Seseorang harus
memiliki pengetahuan kritis tentang zat-zat yang diketahui berpotensi menimbulkan pencemaran.
Seringkali bahan pezinah sama sekali tidak mengandung unsur aktif fisiologis, yang menyebabkan
penurunan kualitas. Misalnya pencampuran susu kerbau dengan susu kambing merupakan substitusi,
sedangkan pencampuran air dalam susu merupakan pemalsuan. Dalam kasus pertama, susu kambing
adalah penggantinya dan dalam kasus kedua, air bersifat pezinah.

Tes Kimia
Pengetahuan tentang uji kimia menjadi lebih penting dalam kasus obat yang tidak terorganisir dan
morfologinya tidak jelas.

https://books.google.co.id/books?
id=8G69EAAAQBAJ&lpg=PA1&ots=WOwevn_v5P&dq=farmakognosi&lr&hl=id&pg=PA1#v=onepag
e&q=farmakognosi&f=false

https://www.pharmacy180.com/article/future-of-pharmacognosy-5/

Anda mungkin juga menyukai