Disusun Oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta alam semesta yang sebagaimana
memberi hidup, berkat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
tanggung jawab sebagai mahasiswa untuk memenuhi tugas me-Review Literatur Sejarah
Perkembangan Farmasi dalam bentuk modul yang diberikan oleh dosen pengampu.
Modul ini disusun dengan menganalisis berbagai jurnal sehingga penulis mendapatkan gambaran
jelas mengenai materi yang ditugaskan.
Harapannya selain untuk memenuhi tugas wajib yang diberikan, review dalam modul ini
diharapkan bisa membantu pemahaman, mempermudah,dan menjadi penunjang kesuksesan.
Penulis juga menyadari bahwa tentu masih perlu belajar karena mungkin belum ideal dan masih
perlu penyempurnaan. Maka dari itu Penulis mengharapkan segala masukkan dalam bentuk
kritik mupun saran dalam modul ini, dan lampang hati penulis sangat berterima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani berkewarganegaraan
romawi, yang menciptakan suatu sistim pengobatan, fisiologi, patologi yang merumuskan kaidah
yang banyak diikuti selama 1500 tahun, dia merupakan pengarang buku terbanyak dizamannya,
ia telah meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku
lainnya tentang falsafal, hukum, maupun tata bahasa. hasil karyanya dibidang farmasi uraian
mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi 'galenik'.
Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai Inggris,
Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di
Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama Philadelphia
College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi dengan
bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas-fakultas di universitas. Peran organisasi
keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan ilmu farmasi. Sekarang ini banyak
sekali organisasi ahli farmasi baik lingkup nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi
profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama “The Pharmaceutical Society of
Great Britain”. Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul 11 tahun kemudian dengan nama
“American Pharmaceutical Association”. Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan pada
tahun 1910 dengan nama “Federation International Pharmaceutical”.
Obat yang akan diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki Izin Edar. Setelah
melakukan serangkaian pengujian penemuan dan pengembangan obat. Selanjutnya
dilakukan registrasi demi mendukung keamanan obat yang akan dikembangkan dengan
mendapatkan nomor registrasi sehingga keamanan konsumen lebih terjaga.
3.3 Ilmuan
Galen adalah sosok dari masa lalu yang sampai sekarang masih sangat dihormati
oleh profesi farmasi dan kedokteran. Galen (tahun 130-200 M)merupakan pakar
praktisi dan pendidikan farmasi dan kedokteran di Roma. metode yang
diterapkannya dalam menyiapkan dan meracik obat telah digunakan di dunia barat
selama 1500 tahun, dan namanya sendiri telah diasosiasikan dengan metode
peracikannya yang dikenal dengan galenika. Beliau adalah penemu dari formula
krim dingin, yang secara esensial adalah sama dengan krim yang kita kenal
sekarang. banyak prosedur-prosedur yang ditemukan Galen masih digunakan di
laboratorium peracikan modern masa kini.
3. Hippocrates
Hippocrates adalah seorang dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan
kedokteran secara ilmiah. Dia menerangkan obat secara rasional, dan menyusun
sistematika pengetahuan kedokteran, serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada
suatu etik yang tinggi. Hasil uraiannya dari beratus-ratus obat-obatan pada masa
itu menimbulkan suatu istilah “Farmakon”, yang diartikan sebagai obat yang
dimurnikan haya untuk tujuan kebaikan.
4. Dioscorides
Dioscorides adalah seorang dokter Yunani yang juga ahli Botani. Dia meruapakan
orang yang pertama kali menggunakan ilmu tunbuhan sebagai Ilmu Farmasi
Terapan. Hasil karyanya De Materia Medika dianggap sebagai awal dari
pengembangan botani farmasi, yang kemudian ilmu bidang ini sekarang dikenal
sebagai Farmakognosi. Obat-obat yang berhasil dibuat oleh Dioscorides antara
lain Opium, Ergot, Hyoscyamus, dan Cinnamon.
5. Ibnu Al-Baitar
Tak heran bila kemudian Al-Jami fi Al-Tibb menjadi teks berbahasa Arab terbaik
yang berkaitan dengan botani pengobatan. Capaian yang berhasil ditorehkan Al-
Baitar melampaui prestasi Dioscorides. Kitabnya masih tetap digunakan sampai
masa Renaisans di Benua Eropa.
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Vol. 5. No. 2 Desember 2018. Jurnal Farmasi dan Ilmu
Kefarmasian Indonesia.
https://www.e-journal.unair.ac.id/JFIKI/issue/download/1025/125 Diakses 29 Oktober
2021