Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH KEFARMASIAN

Mutiara Indira Ramadhani

Tk.1 Dlll FARMASI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Farmasetika
tentang “SEJARAH KEFARMASIAN”. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada Ibu “Yorida F. Maakh, S.Si,Apt.,M.Sc” selaku dosen mata kuliah
Farmasetika Dasar. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat meberikan manfaat kepada semua pihak,
bagi Saya khususnya dan bagi teman-teman mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang
pada umumnya. Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak yang membaca

Kupang, 14 september 2020


DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………....………………………………………..

DAFTAR ISI…………………........…………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN…….......……...…………………………………………........

1. Latar Belakang………………………………………………………….…………
2. Rumusan Masalah...........................................................................................
3. Tujuan Penulisan……….……………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN

1. Awal mula kelahiran farmasi..................................................................................


2. Perkembangan ilmu farmasi Dunia.........................................................................
3. Perkembangan ilmu farmasi Indonesia....................................................................
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………..
2. Saran……………………………………….…………………………………
DAFTAR PUSTAKA.....………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak dunia terkembang dan dihuni oleh manusia serta makhluk hidup lainnya
mungkin sudah ada penyakit dan usaha untuk mengobatinya. Keadaan “sehat” dan
“sakit” adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, ini berlaku bagi semua makhluk
hidup di dunia insani, dunia hewani maupun di dunia tumbuhan sekalipun. Bagi
makhluk hidup, mengobati suatu penyakit atau gangguan adakalanya merupakan
salah satu usaha untuk mempertahankan eksistensinya. Perkembangan ilmu
pengetahuan telah membawa banyak perubahan disegala aspek kehidupan. Tidak
terkecuali ilmu pengobatan. Selama berabad-abad lamanya, setelah ditemukannya
teknologi-teknologi yang dapat membantu manusia dalam melakukan berbagai
penelitian, pengobatan pun turut mengalami kemajuan. Obat yang pada awalnya
hanya diproduksi terbatas dan terkadang hanya terdapat di daerah tertentu kini dapat
dimanfaatkan dan dikonsumsi secara universal. Hal ini salah satunya merupakan
dampak karena adanya kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, penulis membuat makalah berjudul “Sejarah Farmasi”
yang akan membahas sejarah dunia pengobatan atau sejarah dari farmasi serta
perkembangannya hingga saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana awal mula kelahiran ilmu farmasi?
 Bagaimana perkembangan ilmu farmasi dunia?
 Bagaimana perkembangan ilmu farmasi Indonesia?

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui awal mula kelahiran ilmu farmasi.
 Untuk mengetahui perkembangan ilmu farmasi sampai dengan saat ini.
 Untuk mengetahui perkembangan ilmu farmasi Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Awal Mula Kelahiran Farmasi


Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang
berarti: obat merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang
merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai
tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional
seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi
modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di
antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat,
dan penyediaan informasi obat.
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan
tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina,
dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya “ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang
tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Di negara Cina, para tabib
mendapatkan ilmunya dari keluarga secara turun-temurun. Itu gambaran
“ilmu farmasi” kuno di Cina. Sedangkan di Yunani, yang biasanya dianggap
sebagai tabib adalah pendeta. Dalam legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa
Pengobatan menugaskan Hygieia untuk meracik campuran obat yang ia buat.
Oleh mmasyarakat Yunani, Hygiea disebut sebagai apoteker (Inggris :
apothecary). Sedangkan di Mesir, praktek farmasi dibagi dalam dua
pekerjaan, yaitu : Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di kuil
menyiapkan racikan obat. Buku tentang bahan obat-obatan pertama kali
ditulis di Cina sekitar 2735 SM. Kemudian sekitar tahun 400 SM berdirilah
sekolah kedokteran di Yunani. Salah seorang muridnya adalah Hipocrates
yang menempatkan profesi tabib pada tataran etik yang tinggi. Ilmu farmasi
secara perlahan berkembang. Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi
yang dikembangkan oleh para ilmuwan Arab menyebar luas sampai ke
Eropa. Pada masa ini sudah mulai dibedakan peran antara seorang herbalist
dengan kedokteran yang terjadi pada tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II
dari Roma melakukan pemisahan tersebut. Maklumat yang dikeluarkan
tentang pemisahan tersebut menyebutkan bahwa masing-masing ahli ilmu
mempunyai keinsyafan, standar etik, pengetahuan, dan keterampilan
sendirisendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dengan keluarnya
maklumat kaisar ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi
sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka lambang
Ilmu Farmasi dan Kedokteran Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang
cawan dililit ular sedangkan kedokteran tongkat dililit ular. Perkembangan
ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai Inggris,
Amerika Serikat, dan Eropa Barat.
Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di Philadelphia, Amerika
Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama Philadelphia
College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu
farmasi dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas-fakultas
di universitas. Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan
perkembangan ilmu farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli
farmasi baik lingkup nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi
profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama “The
Pharmaceutical Society of Great Britain”. Sedangkan, di Amerika Serikat
menyusul 11 tahun kemudian dengan nama “American Pharmaceutical
Association”. Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan pada tahun
1910 dengan nama “Federation International Pharmaceutical”.

2.2 Perkembangan Ilmu Farmasi Dunia


Melihat dunia kefarmasian dari sudut pandang sejarah mungkin termasuk
sesuatu yang langka di Indonesia, tak terkecuali di kalangan para farmasis
sendiri. Padahal,sejarah merupakan salah satu instrumen yang digunakan
untuk merumuskan rencana masa depan yang lebih baik. Berikut ini
perkembangan dunia farmasi mulai dari zaman pra sejarah.
 Zaman Prasejarah : Farmasi telah ada sejak pemikiran manusia mulai
berkembang meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Manusia purba
belajar dengan menggunakan insting dan observasi terhadap burungburung
dan hewan-hewan buas. Mereka juga memanfaatkan air dingin, daun,
kotoran, dan lumpur. Dengan berbagai usaha yang bersifat coba-coba,
manusia purba mempelajari berbagai hal untuk menolong sesamanya.
Meskipun menggunakan metode yang masih kasar, beberapa obat masa kini
berasal dari sumber- sumber yang telah digunakan oleh nenek moyang kita
tersebut.
 Farmasi pada Masa Babylonia Kuno : Babylon, permata bagi
Mesopotamia kuno, sering disebut juga sebagai tempat munculnya
peradaban manusia, adalah yang pertama menemukan dan melaksanakan
praktek peracikan obat. Para ahli penyembuh ketika itu (sekitar 2600 SM)
melaksanakan tiga peran berbeda secara bersamaan sebagai agamawan,
dokter, dan apoteker. Naskah-naskah medik ditulis di atas tablet tablet tanah
liat yang berisikan gejala-gejala penyakit, resep dan cara peracikan obat, dan
juga doa-doa.
 Farmasi pada Masa Cina Kuno : Kefarmasian di Cina menurut legenda
pertama kali dikembangkan oleh Shen Nung (sekitar 2000 SM), seorang
kepala suku yang telah mencari dan menginvestigasi khasiat obat dari
ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan beberapa herbal tersebut
terhadap dirinya sendiri,serta menulis Pen T-Sao pertama, tulisan tentang
herbal-herbal asli yang berisikan 365 jenis obat- obatan. Sesuatu yang masih
dipuja oleh orang cina asli penghasil obat sebagai wujud perlindungan
Tuhan untuk mereka. Shen Nung secara menakjubkan menguji beberapa
herbal, kulit kayu, dan akar yang diperoleh dari ladang, rawa-rawa, dan
hutan yang masih dikenal dalam bidang kefarmasian hingga kini.
 Papyrus Ebers : Praktek pengobatan di Mesir telah berlangsung sejak
tahun 2900 SM dan mereka juga diketahui memiliki catatan formula obat
fenomenal, Papyrus Ebers, yang dibuat sejak 1500 SM. Papyrus Ebers
tersebut memuat sekitar 800 formula dan 700 macam obat-obatan. Pusat
farmasi di Negara Mesir kuno diselenggarakan oleh dua orang pejabat
negara yang bertindak sebagai Ahli Farmasi di suatu ruangan yang disebut
sebagai “Rumah Kehidupan”. Dengan seting kira-kira seperti gambar ini,
Papyrus Ebers didiktekan oleh seorang ahli farmasi mengenai prosedur
formulasi yang sedang dikerjakan.
 Bapak Botani “Theophrastus” : Theoprastus (sekitar 300 SM) adalah
sosok ilmuan Yunani kuno ternama yang dikenal sebagai filosof besar dan
ahli dalam ilmu alam dan disebut-sebut sebagai Bapak Botani. Berbagai
observasi dan pengamatan yang dilakukannya mengenai medis dan herba
merupakan suatu pencerahan bagi pemahaman manusia. Beliau bertindak
sebagai pengajar bagi sekumpulan siswa yang mempunyai minat yang sama
dengannya.
 Sang Toksikolog ”Mithridates VI” : Mithridates VI adalah seorang raja
negeri Pontus (sekitar 100 SM) yang senantiasa bertempur melawan
kekaisaran Romawi. Beliau adalah ilmuan toksikologi yang menemukan
tidak hanya tentang berbagai jenis racun, namun juga bagaimana mencegah
dan mengobati efek racun. Mithridates VI tanpa banyak pertimbangan
menggunakan tubuhnya sendiri dan juga tubuh para tahanan sebagai "kelinci
percobaan" dalam menguji coba berbagai racun dan antiracun.
Formula yang diramu Mithridates yang paling terkenal adalah suatu
panantidotal yang popular digunakan selama kurang lebih seribu tahun yang
dikenal dengan Mithridatum.
 Terra Silgillata: Merek Obat Pertama Orang-orang masa lampau telah
mempelajari manfaat dari merek dagang yang merupakan identitas suatu
barang yang digunakan untuk meraih konsumen. salah satu therapeutic agent
yang memakai merek dagang adalah Terra Sigillata (cap Bumi), suatu tablet
tanah liat yang berasal dari pulau Mediteranean di Lemnos sebelum tahun
500 SM. setiap tahunnya tanah liat digali di terowongan Lemnian dihadiri
oleh pemerintah dan pendeta-pendeta. tanah liat dicuci, disuling, dan
digulung dengan ketebalan tertentu, tanah liat itu dibentuk seperti pastilles
dan diberi cap oleh para pendeta wanita, lalu dikeringkan di bawah sinar
matahari. Lalu tablet-tablet itu didistribusikan secara komersial.
 Dioscorides : Dengan adanya berbagai pencapaian dalam dunia ilmu
pengetahuan serta perkembangan yang memotivasi banyak orang melakukan
observasi atau studi intensif oleh para saintis, penelitian menjadi kian
penting bagi kebutuhan perdagangan dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Pedanios Dioscorides (abad pertama masehi), adalah
saintis yang telah berkontribusi dalam bidang kefarmasian. Untuk
mempelajari Materia Medica, Beliau melakukan kerjasama dengan tentara
romawi di seluruh dunia. Dia mencatat hasil-hasil observasi, menyampaikan
tentang cara yang baik dalam mengumpulkan, menyimpan, dan
menggunakan obat-obatan. Berbagai uji coba yang telah dilakukannya terus
digunakan sampai pada abad keenam.
 Galen : Galen adalah sosok dari masa lalu yang sampai sekarang masih
sangat dihormati oleh profesi farmasi dan kedokteran. Galen (tahun 130-200
M) merupakan pakar praktisi dan pendidikan farmasi dan kedokteran di
Roma. metode yang diterapkannya dalam menyiapkan dan meracik obat
telah digunakan di dunia barat selama 1500 tahun, dan namanya sendiri telah
diasosiasikan dengan metode peracikannya yang dikenal dengan galenika.
Beliau adalah penemu dari formula krim dingin, yang secara esensial adalah
sama dengan krim yang kita kenal sekarang. banyak prosedur-prosedur yang
ditemukan Galen masih digunakan di laboratorium peracikan modern masa
kini.
 Damian dan Cosmas : Identiknya dua professional kesehatan, farmasi dan
kedokteran, digam-barkan secara menarik oleh pasangan kembar, Damian
(Farmasis) dan Cosmas (Dokter). Pasangan tersebut merupakan keturunan
arab yang beragama nasrani. Mereka memasukkan unsur religious dalam
pengetahuan mereka untuk membantu pasien. Karir mereka berahir pada
tahun 303 M secara martir dan selama berabad-abad makam mereka di Kota
Syiria (Cyprus) dianggap suci. Mereka termasuk dari deretan saintis penting
yang menyokong kefarmasian dan kedokteran.
 Hipocrates : Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai
“Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang
dokter yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang
“Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah penyediaan obat
semakin rumit, baik formula maupun pembuatannya, sehingga dibutuhkan
adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick
II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran
dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang
perlu direnungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran
adalah sama.

2.3 Perkembangan Ilmu Farmasi


Indonesia Farmasi sebagai profesi di Indonesia sebenarnya relatif masih
muda dan baru dapat berkembang secara berarti setelah masa kemerdekaan.
Pada zaman penjajahan, baik pada masa pemerintahan Hindia Belanda
maupun masa pendudukan Jepang, kefarmasian di Indonesia
pertumbuhannya sangat lambat, dan profesi ini belum dikenal secara luas
oleh masyarakat. Sampai proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, para
tenaga farmasi Indonesia pada umumnya masih terdiri dari asisten apoteker
dengan jumlah yang sangat sedikit. Tenaga apoteker pada masa penjajahan
umumnya berasal dari Denmark, Austria, Jerman dan Belanda. Namun,
semasa perang kemerdekaan, kefarmasian di Indonesia mencatat sejarah
yang sangat berarti, yakni dengan didirikannya Perguruan Tinggi Farmasi di
Klaten pada tahun 1946 dan di Bandung tahun 1947.
Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang didirikan pada masa perang
kemerdekaan ini mempunyai andil yang besar bagi perkembangan sejarah
kefarmasian pada masamasa selanjutnya. Dewasa ini kefamasian di
Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam dimensi yang cukup luas dan
mantap. Industri farmasi di Indonesia dengan dukungan teknologi yang
cukup luas dan mantap. Industri farmasi di Indonesia dengan dukungan
teknologi yang cukup modern telah mampu memproduksi obat dalam jumlah
yang besar dengan jaringan distribusi yang cukup luas. Sebagian besar,
sekitar 90% kebutuhan obat nasional telah dapat dipenuhi oleh industri
farmasi dalam negeri Demikian pula peranan profesi farmasi pelayanan
kesehatan juga semakin berkembang dan sejajar dengan profesi-profesi
kesehatan lainnya Selintas Sejarah Kefarmasian Indonesia

1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan : Tonggak


sejarah kefarmasian di Indonesia pada umumnya diawali dengan pendidikan
asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

2. Periode Setelah Perang Kemerdekaan Sampai dengan Tahun 1958


Pada periode ini jumlah tenaga farmasi, terutama tenaga asisten apoteker
mulai bertambah jumlah yang relatif lebih besar. Pada tahun 1950 di Jakarta
dibuka sekolah asisten apoteker Negeri (Republik) yang pertama , dengan
jangka waktu pendidikan selama dua tahun. Lulusan angkatan pertama
sekolah asisten apoteker ini tercatat sekitar 30 orang, sementara itu jumlah
apoteker juga mengalami peningkatan, baik yang berasal dari pendidikan di
luar negeri maupun lulusan dari dalam negeri.

2. Periode Tahun 1958 sampai dengan 1967


Pada periode ini meskipun untuk memproduksi obat telah banyak dirintis,
dalam kenyataannya industri-industri farmasi menghadapi hambatan dan
kesulitan yang cukup berat, antara lain kekurangan devisa dan terjadinya
sistem penjatahan bahan baku obat sehingga industri yang dapat bertahan
hanyalah industri yang memperoleh bagian jatah atau mereka yang
mempunyai relasi dengan luar negeri. Pada periode ini, terutama antara
tahun 1960 – 1965, karena kesulitan devisa dan keadaan ekonomi yang
suram, industri farmasi dalam negeri hanya dapat berproduksi sekitar 30%
dari kapasitas produksinya. Oleh karena itu, penyediaan obat menjadi sangat
terbatas dan sebagian besar berasal dari impor. Sementara itu karena
pengawasan belum dapat dilakukan dengan baik banyak terjadi kasus bahan
baku maupun obat jadi yang tidak memenuhi persyaratan standar.
Sekitar tahun 1960-1965, beberapa peraturan perundang-undangan yang
penting dan berkaitan dengan kefarmasian yang dikeluarkan oleh pemerintah
antara lain :
1. Undang-undang Nomor 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 10 tahun 1961 tentang barang
3. Undang-undang Nomor 7 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan, dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotek.
Pada periode ini pula ada hal penting yang patut dicatat dalam sejarah
kefarmasian di Indonesia, yakni berakhirnya apotek dokter dan apotek
darurat. Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 33148/Kab/176
tanggal 8 Juni 1962, antara lain ditetapkan :
1. Tidak dikeluarkan lagi izin baru untuk pembukaan apotek-dokter, dan
2. Semua izin apotek-dokter dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1
Januari 1963.
Sedangkan berakhirnya apotek darurat ditetapkan dengan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 770/Ph/63/b tanggal 29 Oktober 1963 yang isinya
antara lain :
1. Tidak dikeluarkan lagi izin baru untuk pembukaan apotek darurat,
2. Semua izin apotek darurat Ibukota Daerah Tingkat I dinyatakan tidak
berlaku lagi sejak tanggal 1 Pebruari 1964, dan
3. Semua izin apotek darurat di ibukota Daerah Tingkat II dan kota-kota
lainnya dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 Mei 1964.Pada tahun
1963, sebagai realisasi Undang-undang Pokok Kesehatan telah dibentuk
Lembaga Farmasi Nasional (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
39521/Kab/199 tanggal 11 Juli 1963).
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
3.1.1 Awal mula perkembangan ilmu farmasi yaitu dari para tabib dan
pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia
kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya yang dimiliki oleh orang tertentu
secara turun-temurun dari keluarganya.
3.1.2 Perkembangan ilmu farmasi di dunia dimulai dari zaman prasejarah,
Masa Babylonia Kuno, Masa Cina Kuno, Papyrus Ebers, Bapak Botani:
Theophrastus, Sang Toksikolog: Mithridates VI, Terra Silgillata: Merek
Obat Pertama, Dioscorides, Galen, Damian dan Cosmas, Hipocrates,
perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care”
yang membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah “wilayah”
pasien.
3.1.3 Perkembangan ilmu farmasi di Indonesia dimulai pada periode zaman
kemerdekaan sampai perang kemerdekaan yaitu pendidikan asisten apoteker
semasa pemerintahan Hindia Belanda. Periode setelah perang kemerdekaan
sampai dengan tahun 1958 yaitu di Jakarta dibuka sekolah asisten apoteker
Negeri (Republik) yang pertama. Periode tahun 1958 sampai dengan 1967
yaitu pemerintahan mengeluarkan perundang-undanagn yang berkaitan
dengan kefarmasian dan berakhirnya apotek dokter dan apotek darurat.

3.2 Saran
Sebagai tenaga kefarmasian kita harus mempelajari dan memahami tentang
“Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia dan status ilmu farmasi dalam
pengobatan” karena sangat bermanfaat dalam dunia farmasi yang akan kita
geluti.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika

Amilin,Zumatun.2017. Sejarah Kefarmasian.


https://www.academia.edu/10520952/Sejarah_Kefarmasian. (17 september 2020)

Anda mungkin juga menyukai