Anda di halaman 1dari 24

PRE-POST STUDY DESIGN

DISUSUN OLEH :

CLAUDIA VERONICA BR PANGARIBUAN (1801011321)

MEI LINDA HUTASOIT (1801011327)

LELY AGUSTINA SIJABAT (1801011325)

LENI MARLINA HALAWA (1801011014)

RIZKY RAHMADANI (1801011273)

KELAS V(B)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Obat Tradisional ini tanpa halangan
yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak


terima kasih kepada ibu dosen pengampu yang telah memberikan tugas Obat
Tradisional ini sehingga kami dapat lebih memahami jauh mengenai seperti
apakah sebenarnya yang di bahas di dalam mata kuliah Obat Tradisional tersebut
dan oleh karena itu kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan baik.

Kami sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah
ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri
dan seluruh pembaca.

2
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan .................................................................................................................5

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................5


1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3. Tujuan ............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 Pengertian Pre-post StudyDesign............................................................................6

2.2 metode Pre-post StudyDesign

2.3 Artike Pre-post Study Design.................................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................19

3.1 Kesimpulan............................................................................................................19

3.2 Saran.......................................................................................................................
19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan


kesehatan masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat
berpotensi untuk dikembangkan. Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan,
yang mana masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan.
Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati terbesar kedua di dunia
setelah Brasil.Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu
terus dilestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan
kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Obat
tradisional ini tentunya sudah diuji bertahun-tahun bahkan berabad-abad
sesuai dengan perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia.

Penelitian obat tradisional Indonesia mencakup penelitian obat herbal


tunggal maupun dalam bentuk ramuan. Jenis penelitian yang telah dilakukan
selama ini meliputi penelitian budidaya tanaman obat, analisis kandungan
kimia, toksisitas, farmakodinamika, formulasi dan uji klinik. Tanaman obat
dan obat tradisional yang akan digunakan dalam pelayanan kesehatan harus
memenuhi persyaratan mutu dan memiliki bukti ilmiah atas khasiat dan
keamananya, merupakan ketentuan universal yang dimiliki hampir di setiap
negara.

1.2 Rumusan Masalah


Yang menjadi rumusan masalah di dalam makalah ini adalah :

a. Tanaman herbal apa sajakah yang dapat kita gunakan sebagai obat?
b. Apakah manfaat/khasiat dari semua tanaman tradisional/herbal yang
kita gunakan?
c. Bagaimanakah cara penyajian dari setiap tanaman tradisional tersebut?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini adalah :

a. Memberikan penjelasan tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


b. Memberikan penjelasan dari setiap tanaman tradisional tersebut
c. Dapat mengetahui semua manfaat/khasiat dari tanaman tradisional
d. Menjelaskan bagaimana cara penyajian dari sebuah tanaman
tradisional

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Obat Keluarga( TOGA)

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA)


adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat
sebagai obat.Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang
tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan
untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun
tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada
masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat
memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal
sekalipun dilakukan secara individual.Setiap keluarga dapat
membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya,
sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan
keluarga.

2.2 Sejarah Tanaman Obat Keluarga

2.2.1 Mesir Kuno


Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi),
para budak diberi ransum bawang untuk membantu menghilangkan

5
banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa
itu. Sejak itulah catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan
berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir
kuno. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk
pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya
tercantum dalam Papyrus Ebers. Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno
telah melakukan dan mempraktikkan pengobatan herbal.

2.2.2 Yunani kuno


Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai
penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum
Masehi), Theophrastus (Tahun 372 Sebelum Masehi) dan Pedanios
Dioscorides (Tahun 100 Sebelum Masehi) membuat himpunan keterangan
terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang-
orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal. Mereka
menemukan berbagai tanaman obat baru,
seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke
berbagai daratan lain.

2.2.3 Cina
Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu,
ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu. Pada
waktu itu, penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga
menurut dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir
kekuatan jahat itu. Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah
ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan
untuk menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra. Gulungan
sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan
dalam menyembuhkan penyakit.

2.2.4 Inggris
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan
dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki
tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat
para pendeta maupun para penduduk setempat. Pada beberapa daerah,
khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para
penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam
perayaan agama dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin
berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga
penulisan mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan.

6
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai
tanaman obat dari berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-
1654 ) dengan karyanya yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal
and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun
1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai
tanaman obat dan berdagang lintah. Sejak saat itu banyak sekali
pengetahuan tradisional dan cerita rakyat tentang tanaman obat dapat
ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika,
sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya Potter’s
Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat
inipun masih diterbitkan. Tahun 1864, National Association of Medical
Herbalists didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi
pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar
praktik pengobatan.

2.2.5 Indonesia
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah
berlangsung ribuan tahun yang lalu.  Pada pertengahan abad ke
XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 –
1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De
Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis
tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari
penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh Hendrik Adriaan van Rheede tot
Draakestein dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun
1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian
dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-
zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk
obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat
tanaman obat-obatan semakin berkembang.  Setiap biara memiliki
tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat
para pendeta maupun para penduduk setempat.

2.3 Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Didaerah Labuhan Batu


Berikut adalah berbagai penyakit yang biasa terjadi di daerah Labuhan
Batu beserta pemanfaatan dari berbagai tanaman obat keluarga yang ada didaerah
tersebut:

2.3.1 MALARIA
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui
gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan
menggigil. Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria
bisa sembuh secara total bila ditangani dengan tepat. Namun jika tidak

7
ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat,
gagal ginjal, hingga kematian. Di Indonesia, jumlah penderita malaria
cenderung menurun dari tahun ke tahun. Namun, beberapa provinsi di
Indonesia masih banyak yang menderita malaria, terutama di wilayah
timur Indonesia, yaitu Papua dan Papua Barat. Sementara itu, provinsi
DKI Jakarta dan Bali sudah masuk ke dalam kategori provinsi bebas
malaria.

2.3.1.1 Gejala Malaria                      


Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit
nyamuk. Munculnya gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu
menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak
keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal. Tahapan
gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu 3 hari
sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana).

2.3.1.2 Penyebab Malaria
Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang
terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Gigitan nyamuk
tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit
ini akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah
merah. Parasit malaria ini bernama Plasmodium.
Jenis Plasmodium bermacam-macam, dan akan berpengaruh terhadap
gejala yang ditimbulkan serta pengobatannya.

2.3.1.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman : Daun pepaya (Carica papaya )

Nama Latin : Carica Papaya


Nama Daerah : Pepaya
Keluarga : Caricaceae

Khasiat : Dapat mengobati penyakit malaria


Genus : Carica
Ordo : Brassicales
Spesies : C.papaya
Daun pepaya memiliki kandungan bahan aktif seperti
enzim papain, alkaloid karpain, pseudokarpain, glikosid, karposid,
saponin, flavonoid, sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Dari

8
kandungan-kandungan tersebut, yang memiliki potensi sebagai
insektisida adalah enzim papain, saponin,flavonoid dan tanin.
Senyawa-senyawa tersebut menimbulkan berbagai reaksi di dalam
tubuh larva sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan dari larva.

Kematian larva selama pemberian ekstrak daun pepaya


terjadi karena zat yang terkandung dalam daun pepaya. Beberapa
diantaranya adalah enzim papain, saponin, flavonoid, dan tannin.
Enzim papain adalah enzim proteolitik yang berperan dalam
pemecahan jaringan ikat, dan memiliki kapasitas tinggi untuk
menghidrolisis protein eksoskeleton yaitu dengan cara
memutuskan ikatan peptida dalam protein sehingga protein akan
menjadi terputus.
Senyawa lain pada daun pepaya yang memiliki peran sebagai
insektisida dan larvasida adalah saponin. Saponin merupakan
senyawa terpenoid yang memiliki aktifitas mengikat sterol bebas
dalam sistem pencernaan, sehingga dengan menurunnya jumlah
sterol bebas akan mempengaruhi proses pergantian kulit pada
serangga.

Selain itu, kandungan lain dalam daun pepaya yang


berpotensi membunuh larva adalah tanin. Senyawa kompleks yang
dihasilkan dari interaksi tanin dengan protein bersifat racun atau
toksik yang dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan dan
mengurangi nafsu makan serangga melalui penghambatan aktivitas
enzim pencernaan . Tanin mempunyai rasa yang sepat dan
memiliki kemampuan menyamak kulit. Dan flavanoid
mengakibatkan terjadinya kegagalan fungsi pernapasan.

Resep Tradisional: Daun pepaya 2 helai direbus dengan air 2


gelas sampai mendidih lalu tunggu hingga 1 gelas tersisa,
kemudian saring . Diminum 2 kali sehari.

2.3.2 BATUK

9
Batuk merupakan refleks tubuh untuk membersihkan saluran napas
dari lendir atau bahan penimbul iritasi lain seperti debu atau asap.
Refleks batuk ini adalah reaksi normal dan pertanda bahwa tubuh
berfungsi dengan baik. Bila terjadi batuk kering biasanya tenggorokan
terasa gatal meskipun tidak ada dahak (lendir kental). Sedangkan batuk
berdahak berarti terjadi produksi dahak yang sebetulnya berfungsi
untuk membersihkan saluran napas.

2.3.2.1 Gejala Batuk


Batuk-batuk biasanya merupakan gejala ringan dari flu.
Umumnya ada tanda lain, seperti:

 tenggorokan gatal pada batuk kering


 banyak lendir atau dahak pada batuk berdahak
 meriang atau menggigil
 bersin-bersin atau pilek atau hidung tersumbat
 nyeri kepala

2.3.2.2 Penyebab Batuk

Ada banyak penyebab batuk, khususnya batuk akut. Berikut


beberapa di antaranya:

 Infeksi saluran pernapasan atas yang menyerang tenggorokan dan sinus,


seperti gangguan flu, radang tenggorokan, sinusitis, dan batuk rejan.
 Infeksi saluran pernapasan bawah yang menyerang trakea (batang
tenggorok), bronkus (saluran pernapasan di rongga dada), bronkiolus
(cabang saluran bronkus), dan paru-paru seperti bronkitis atau
pneumonia.
 Alergi seperti alergi rhinitis (radang selaput hidung).
 Kekambuhan dari penyakit kronik seperti asma, bronkitis kronik dan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
 Terhirup debu atau asap

2.3.2.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman : Jahe (Zingiber Officinale)

10
Nama latin : Zingiber Officinale
Nama daerah : Jahe
Keluarga : Zingiberaceae

Khasiat : Mengatasi Peradangan


Ordo : Zingiberales
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale

Jahe dapat meredakan batuk kering atau asma, karena


sifatnya yang anti-inflamasi. Jahe juga dapat meredakan mual dan
nyeri. Senyawa anti-inflamasi pada jahe dapat melemaskan
membran di saluran udara, yang dapat mengurangi batuk.
Jahe juga berkhasiat menghangatkan dan menyegarkan
tubuh, sehingga membuatnya menjadi obat yang sangat berguna
untuk mengatasi batuk-pilek. Selain dapat mengobati batuk, jahe
juga memiliki senyawa bioaktif yang dapat membantu pecegahan
gangguan pencernaan dan rasa mual.

Resep Tradisional :
 Seduh 20-40 gram irisan jahe kedalam secangkir air
panas
 Diamkan selama beberapa menit sebelum diminum dan
 Bisa juga ditambahkan madu untuk meningkatkan
khasiatnya

2.3.3 ASAM URAT (Artritis Gout)

Penyakit degeneratif terus berkembang dewasa ini. Salah satunya


adalah Artritis gout atau masyarakat awam mengenalnya dengan
penyakit asam urat. Penyakit ini sering ditemukan di masyarakat
misalnya di Kabupaten Asahan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
karena genetik atau gaya hidup yang kurang baik. Gaya hidup yang
berubah dapat menjadi pemicu dari penyakit ini. (Saag KG,Choi
H.2006)

Artritis gout merupakan penyakit yang ditandai oleh kadar asam


urat darah yang tinggi (hiperurisemia). Artritis gout diakibatkan oleh
deposisi monosodium urat. Monosodium urat akan membentuk kristal
pada saat kadar asam urat dii dalam darah sekitar 7,0mg/dL.2-3.

11
Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat
monosodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang
rawan sendi, insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada
usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada. Faktor
risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat
adalah usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol
berlebih, kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik,
hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama
diuretika) dan gangguan fungsi ginjal. Peningkatan kadar asamurat
dalam darah, selain menyebabkan gout, menurut suatu merupakan
salah prediktor kuat terhadap kematian karena kerusakan
kardiovaskuler. (Hidayat, Rudi, 2009)

Dalam proses terjadinya artritis gout, kristal monosodium urat


akan memicu terjadinya proses inflamasi. Inflamasi terjadi akibat
respon tubuh dalam bereaksi dengan pembentukan monosodium urat.
Reaksi inflamasi inilah yang menyebabkan nyeri sendi pada
penderita artritis gout. Inflamasi ditandai oleh 4 tanda klasik, yaitu
panas, merah, edema, dan nnyeri. ( Mitchell R, dkk)

2.3.3.1 Gejala Asam Urat (Aritrirtis Gout)

Secara umum, gejala asam urat dapat berupa:


 Rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba di area persendian,
umumnya saat tengah malam atau pagi hari
 Melunaknya area persendian, dan terlihat seperti memar
yang terasa hangat apabila disentuh
 Kekakuan pada persendian
 Tekstur kulit yang licin dan memerah pada sendi
 Pembengkakan
 Kondisi kulit yang kering dan mengelupas, setelah
pembengkakan mereda.
 Sendi mendadak terasa sakit

Gejala dapat bertahan dalam waktu 3 hingga 10 hari.


Setelah itu, sendi yang sakit akan berangsur-angsur kembali
normal. Namun, gejala asam urat dapat dirasakan lebih lama
apabila perawatan tidak dilakukan sejak awal.

12
2.3.3.2 Penyebab Asam Urat (Aritritis Gout)

Berikut ini adalah faktor yang menjadi penyebab datangnya


penyakit asam urat, antara lain:

 Makanan yang berzat purin tinggi yang dikonsumsi, seperti jeroan


hewan, hidangan laut ,dan daging merah
 Banyak mengonsumsi minuman dengan gula tinggi dan minuman
beralkohol
 Menggunakan obat-obatan dengan jenis tertentu, seperti aspirin,
obat penghambat enzim, sislosporin, dan obat-obatan kemoterapi
 Mempunyai riwayat penyakit asam urat pada anggota keluarga. 

2.3.3.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman : Kunyit (Curcuma domestica Val)

Nama latin : Curcuma domestica val


Nama daerah : Kunyit
Family : Zingiberaceae
Khasiat : Dapat mengatasi rasa sakit
Ordo : Zingiberales
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa

Kunyit merupakan tanaman asli Asia,salah satunya adalah


Indonesia. Tanaman herbal ini merupakan tanaman yang mudah didapat
dan juga murah. Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu
tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagaii agenantiinflamasi pada
penyakit artritis gout. Tanaman ini sudah dikenal luas oleh masyarakat
karena mudah didapat dan murah. Kunyit tumbuh di India dan Indo-

13
Malaysia. Tanaman kunyit memiliki tinggi 0,75-1m. Batangnya basah,
bulat, dan berwarna hijaukeunguan. Daunnya terdiri dari peleah daun,
gagang daun, dan helai daun. Daun tanaman ini berbentuk bulat telur
memanjang dengan permukaan agak kasar berwarna hijau muda. Sattu
tanaman kunyit rata-rata memiliki 6 hingga 10 daun. Bunganya
berbentuk kerucut runcing dengan warna putihatau kuning muda.
Rimpangnya berbentuk bulat panjang dan bercabang-cabang sehingga
berbentuk rimpun. Rimpang berwarna jingga kecoklatan. Daging
rimpang berwarna jingga kekuningan dan terdapat bau khas yang
memiliki rasa agak pahit dan pedas. Rimpang kunyit yang sudah besar
dan tua merupakan bagian yang sering digunakan sebagai obat.
(Winarto, I.W. 2004)

Kunyit telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai


tanaman obat. Beberapa khasiat dari kunyit antara lain, antibakteri,
antitumor, antikanker, antioksidan, antiseptik, dan antiinflamasi. (Said,
A. 2007) Kunyit sudah biasa dijadikan terapi herbal untuk berbagai jenis
penyakit. Selain khasiat yang sudah disebutkan sbelumnya, kunyit juga
bisa menurunkan kadar lemak, kolesterol dalam darah dan hati. (Hartati
SY, Balittro. 2013)

Dari berbagai penelitian telah teridentifikasi berrbagai kandungan


senyawa aktif di dalam kunyit yang diduga memiliki khasiat yang
baik bagi kesehatan. Senyawa aktif utama yangterkandung di dalam
kunyit adalah kurkuminoid.

Kurkuminoi ini memberikan warna pada kunyit.


Kurkuminoidterdiri dari 3 penyusun, yaitu curcumin, demethoxycurcumin,
dan bisdemethoxycurcumin. Selain itu juga, kunyit memiliki senyawa
lain, yaitu tumerone, atlantone, dan zingiberone yang merupakan
minyak yang mudah menguap.(Jurenka, M.T.2009)

Resep Tradisional:

Cara membuat obat asam urat dari bahan alami berupa kunyit
adalah:

 Siapkan kunyit dan cuci dengan air mengalir sampai bersih.


 Haluskan kunyit dengan cara diparut agar kandungan zat
didalamnya tidak berkurang atau Anda bisa
menghaluskanya menggunakan blender.

14
 Saring kunyit yang sudah dihaluskan hingga keluar airnya.
 Lalu rebus air perasan kunyit dan tambahkan gula, asam
dan garam, lalu campurkan sampai rata.
 Setelah mendidih, angkat dan dinginkan. Anda dapat
mengkonsumsi ramuan kunyit sebagai obat asam urat yang
alami

2.3.4 DEMAM

Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 °C yang


disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga merupakan
pertanda bahwa sel darah putih sedang melawan
suatu virus atau bakteri. Anak yang memiliki suhu tinggi
berkepanjangan dapat menyebabkan kejang demam. Demam yang
melebihi tiga hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk lainnya.
Demam memang menjadi sebuah masalah yang hampir semua
orang pasti mengalaminya, bahkan gejala demam ini telah memakan
banyak korban jika tidak ditangani dengan baik. Terdapat banyak cara
yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam.
Salah satunya adalah minum air hangat, tempelkan handuk basah di
bagian kepala atau dahi sebagai kompres, mandi air hangat serta
beristirahat total ataupun mengonsumsi makanan bergizi.

2.3.4.1 Gejala Demam


 Beberapa gejala dan tanda di bawah ini dapat menjadi gejala
tambahan, antara lain:

 berkeringat
 kedinginan dan/atau menggigil
 sakit kepala
 nyeri otot

 kehilangan selera makan


 sifat mudah marah
 dehidrasi
 kelemahan umum
2.3.4.2 Penyebab Demam
Demam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:

15
 Penyakit infeksi, seperti infeksi virus, bakteri, jamur, parasit.
 Penyakit yang menyebabkan peradangan kronis,
seperti reumathoid arthritis.
 Menerima beberapa jenis imunisasi, seperti difteri dan tetanus.
 Menerima obat.
 Kanker.

2.3.4.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman : Bunga Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa- sinensis)

Nama ilmiah : Hibiscus rosa- sinensis


Nama daerah : Bunga raya
Family : Malvaceae
Khasiat : Dapat membantu menurunkan panas
Ordo : Malvales
Genus : Hibiscus
Spesies :H. rosa-sinensis

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman


semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam
sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar,
berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota
selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih
hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Di Sumatra dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya.


Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28
Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.
Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) merupakan salah stau
jenis tanaman hias yang sangat populer. Bahkan tumbuhan ini banyak
ditemukan di pekarangan rumah karena mudah tumbuh.Bunga kembang
sepatu terbilang indah dengan beberapa warna yang bisa dihasilkan, baik

16
yang merah, putih, kuning, pink atau orange. Bunga ini juga populer
dengan sebutan wora-wari. Belum banyak yang mengetahui manfaat
kembang sepatu terutama dari kandungannya. Bagian bunga tanaman ini
diketahui kaya dengan kandungan glucoside, hibiscin, peptin, gossy,
anthocyanin dan asam amino.

Bagian daun dan akarnya juga mengandung protein, peroxidase,


calcium oksalat dan lemak. Tanaman ini juga diketahui banyak
mengandung mineral asam. Diantaranya ada asam sitrat, asam tartarat,
asam malat dan allo-hidroksisitrat lakton asam. Kandungan kimia dalam
tanaman hias ini bersifat diuretik, choleretik dan sangat baik untuk
mengatasi berbagai penyakit. Berikut beragam manfaat kembang sepatu
untuk kesehatan yang belum banyak diketahui.

Resep Tradisional:
 Siapkan 4 kuntum bunga kembang sepatu
 Siapkan air putih satu gelas
 Letakkan bunga kembang sepatu kedalam mangkuk
 Lalu tuangkan setengah gelas air putih kedalam mangkuk
tersebut
 Kemudia remas sampai mengeluarkan lender
 Lalu oleskan keseluruh tubuh.

2.3.5 REMATIK (Rheumatoid Arthritis)

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronik


dimana sistem imun tubuh menyerang jaringan yang sehat dab dalam
jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan sendi, nyeri kronik,
gangguan hingga hilangnya fungsi sendi hingga kecacatan
(Isselbacher, et all. 1998).

kerusakan sendi, nyeri kronik, gangguan hingga hilangnya fungsi


sendi hingga kecacatan.arthritis rheumatoid adalah tipe arthritis yang
paling parah dan dapat menyebabkan cacat,kebanyakan menyerang
perempuan hingga tiga sampai empat kali daripada laki-laki. RA pada
umumnya menyerang persendian tangan, kaki dan pergelangan serta

17
menurunkantingkat harapan hidup hingga 6-7 tahun (Price. A Sylvia,
Wilson M. Lorraine.,2003).

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling


sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari,
lutut dan engkel kaki. Sendi-Sendi lain yang mungkin diserang
termasuk sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang dan
bahkan sambungan antar tulang sangat kecil di telinga bagian dalam.
Rematik juga dapat memengaruhi organ tubuh seperti jantung,
pembuluh darah, kulit, dan paru-paru. Serangan rematik biasanya
simetris yaitu menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh, berbeda
dengan osteoartritis yang biasanya terbatas pada salah satu sendi
(Price. A Sylvia, Wilson M. Lorraine.,2003).
Penyakit ini lebih sering menyerang orang dewasa –dengan
rentang usia antara 40-60 tahun. Sangat jarang terdapat kasus rematik
pada anak-anak. Selain itu, waniat juga dua kali lipat lebih berisiko
menderita rematik dibandingkan dengan pria.

2.3.5.1 Gejala Reumatik


Pasien-pasien dengan RA akan menunjukkan tanda dan gejala
seperti :
 Nyeri persendian
 Persendian Bengkak
 Kekakuan pada sendi terutama setelah. bangun tidur pada
pagi hari
 Terbatasnya pergerakan sendi sehingga mengganggu
gerak sendi
 Sendi-Sendi terasa panas
 Demam (pireksia)
 Anemia (pucat)
 Berat badan menurun
 kekuatan berkurang
 Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
 Perubahan ukuran pada sendi (lebih besar dari ukuran
normal).

18
2.3.5.2 Penyebab Reumatik

Penyebab rematik adalah sistem imunitas tubuh yang


menyerang sendi. Sendi yang terserang ini akan mengalami
peradangan yang akan merusak sendi dan tulang. Ligamen dan otot
pun dapat juga mengalami kelemahan yang nantinya dapat mengubah
bentuk sendi.

Beberapa faktor turut dicuriga sebagai penyebab rematik. Diantaranya


adalah:

 Faktor genetik (keturunan)


 Gaya hidup (pola makan yang tidak sehat dan kurangnya
aktivitas fisik)

 Kebiasaan buruk tertentu (merokok dan konsumsi alkohol)

2.3.5.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman :Lengkuas merah (Alpinia purpurata k. Schum)

Nama latin : Alpinia Purpurata k. Schum


Nama daerah : Jahe merah
Family : Zingiberaceae
Khasiat : Membantu mengurangi rasa sakit
dan pembengkakan
Pada otot
Ordo : Zingiberales
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia Purpurata k. Schum

Salah satu kegunaan lengkuas atau biasa disebut dengan laos


adalah dapat digunakan untuk penyedap dan bumbu dalam masakan.
Namun lengkuas tidak hanya sebatas itu saja manfaatnya, ada banyak
khasiat yang bisa Anda dapatkan dari lengkuas untuk menjaga kesehatan.

Salah satu manfaat yang Anda dapat dari lengkuas, seperti dikutip
dari timesofindia.indiatimes.com adalah dapat mengatasi arthritis dan
rematik. Hal ini karena lengkuas mengandung senyawa yang bersifat anti

19
inflamasi atau mencegah peradangan serta dapat memperlancar peredaran
darah.

Selain bisa digunakan untuk mengobati rematik dan arthritis,


lengkuas juga bisa mengobati penyakit gatal kulit seperti panu. Cukup iris
lengkuas dan oleskan ke panu atau bisa diparut dna dibubuhkan langsung
ke darah yang gatal.

Resep Tradisional:

 rimpang lengkuas sebesar ibu jari diparut dan diperas untuk


diambil airnya
 Telur ayam kampung mentah dipecah untuk diambil
kuningnya
 Kemudian dua bahan tersebut diaduk sampai merata
 Lalu diminum 1 kali sehari.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu


terus dilestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan
kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Obat

20
tradisional ini tentunya sudah diuji bertahun-tahun bahkan berabad-
abad sesuai dengan perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia.

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil


budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.Taman obat keluarga
pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun
ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga
akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan
selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga
(TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-
obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.

3.2 Saran
Kami sebagai pemakalah menyarankan pada para pembaca
sekalian untuk semakin menggalakkan penggunaan tanaman obat
karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang
lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu, juga
tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang
lebih sesederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan
banyak biaya.

DAFTAR PUSTAKA

21
Dufton J. 2011. The Pathophysiology and Pharmaceutical Treatment of
Gout.Maryland:Pharmaceutical Education Consultants.

Widyanto, FW. 2017. Artritis Gout dan Perkembangannya. Saintika Medika.


10(2):145-52

Kertia N, Asdie AH, Rochmah W dkk. 2011. Pengaruh Terapi Kurkuminoid Ekstrak
Rimpang Kunyit Dibandingkan dengan Natrium DIklofenak Terhadap Fungsi
Ginjal Penderita Osteoartritis. Media Litbang Kesehatan.21(4):176-82.

Sholihah, Fatwa M. 2014. Diagnosis and Treatment Gout Arthritis. J Majority.


3(7):39-45

Hidayat, Rudi. Gout dan Hiperurisemia. Article Medicinus. 2009; 22(2): 47-50.

Winarto, I.W. 2004. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: AgroMedia Pustaka.2
– 12

Muniroh L, Martini S, Nindya TS dkk. 2010. Minyak Atsiri Kunyit sebagai Anti
Radang pada Penderita Gout Artritis dengan Diet Tinggi Purin. Makara.
14(2):57-64

Said, A. 2007. Khasiat dan Manfaat Kunyit.Jakarta : PT. Sinar Wadjar Lestari.

Dianati, NA. 2015. Gout and Hyperuricemia. J Majority. 4(3):82-9

Dixit M, Doan T, Kirschner R dkk. 2010. Significant Acute Kidney Injury Due
to Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs: Inpatient Setting.
Pharmaceutical.3:1279-85

22
Isselbacher, et all. 1998. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam edisi 13,
Yogyakarta: EGC

Price. A Sylvia, Wilson M. Lorraine. 2003 . Patofisiologi Edisi 6. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran ECG

Nikolas, S. 2012. Fatigue in Rheumatoid Arthritis: from Patient Experience to


Measurement. Thesis, University of Twente.

23
24

Anda mungkin juga menyukai