Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH FARMASI

Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Perkuliahan dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang Diasuh Oleh Bapak Paralihan, M.Pd.

OLEH :

ABDUR RAHMAN SIREGAR


NIM 22050081

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS


AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya. Tidak lupa juga penulis mengucapkan sholawat dan salam kepada roh junjunagn
kita Nabi Muhammad SAW. Penulis di sini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Farmasi”.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikan nya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna memperbaiki makalah waktu
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padangsidimpuan, 2 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………...i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….ii

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………2

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..2

1.4 Manfaat………………………………………………………………………….2

BAB II : PEMBAHASAN ……………………………………………………………………3

2.1  Awal Mula Farmasi ……………………………………………………………..3

2.2 Perkembangan Farmasi………………………………………………………….5

BAB III : PENUTUP ………………………………………………………………………...8

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………. ..8

3.2 Saran………………………………………………………………………...…..8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Sejak manusia diciptakan manusia tidak terlepas dari penyakit, sehinga manusia kala itu
mencari cara untuk menyembuhkan penyakit yang ada. Cara untuk menyembuhkan suatu
penyakit inilah yang disebut ilmu pengobatan.
Pada awalnya semua ilmu pengobatan berawal dari coba-coba. Apabila suatu ramuan
berhasil menyembuhkan suatu penyakit, maka ramuan tersebut akan digunakan seterusnya
secara turun-temurun untuk menyembuhkan penyakit yang sama. Hal inilah yang mendasari
lahirnya ilmu tentang pengobatan.
Pada masa lalu dalam pengobatan suatu penyakit dilakukan oleh seorang tabib yang
bertugas mendiagnosa serta membuatkan obat bagi sang pasien bisa dikatakan hal ini seperti
seorang dokter yang berfungsi juga sebagai apoteker. Barulah pada tahun 1240 M, Raja Jerman
Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam
dekritnya yang terkenal “Two Silices”.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa banyak perubahan disegala aspek
kehidupan. Tidak terkecuali ilmu pengobatan. Selama berabad-abad lamanya, setelah
ditemukannya teknologi-teknologi yang dapat membantu manusia dalam melakukan berbagai
penelitian, pengobatan pun turut mengalami kemajuan. Obat yang pada awalnya hanya
diproduksi terbatas dan terkadang hanya terdapat di daerah tertentu kini dapat dimanfaatkan dan
dikonsumsi secara universal. Hal ini salah satunya merupakan dampak karena adanya kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah berjudul “Sejarah Farmasi” yang akan
membahas sejarah dunia pengobatan atau sejarah dari farmasi serta perkembangannya hingga
saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Farmasi ?
2. Siapakah Tokoh-tokoh yang Berperan di Bidang Farmasi ?
3. Bagaimana Perkembangan Farmasi ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Farmasi
2. Mengetahui Tokoh-tokoh di Bidang Farmasi
3. Mengetahui Perkembangan Farmasi

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa/i dapat Mengetahui Sejarah Farmasi
2. Sebagai Pedoman Mahasiswa/i dalam Menyimak Penyampaian Materi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Awal Mula Farmasi

Farmasi berasal dari kata “PHARMACON” yang berarti obat atau racun. Sedangkan
pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di
bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan
distribusi obat.
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya
“ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Di
negara Cina, para tabib mendapatkan ilmunya dari keluarga secara turun-temurun. Itu gambaran
“ilmu farmasi” kuno di Cina.
Sedangkan  di Yunani, yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah pendeta. Dalam
legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa Pengobatan menugaskan Hygieia untuk meracik
campuran obat yang ia buat. Oleh mmasyarakat Yunani, Hygiea disebut sebagai apoteker
(Inggris : apothecary). Sedangkan di Mesir, praktek farmasi dibagi dalam dua pekerjaan, yaitu :
Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di kuil menyiapkan racikan obat.

 Buku tentang bahan obat-obatan pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735 SM.Para
pengguna awal Cina dikenal pada materia medica adalah Shennong Bencao Jing (Herb-Akar
Klasik Petani Divine), datang kembali ke abad 1. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan
selama dinasti Han dan dikaitkan dengan mitos Shennong . Literatur sebelumnya termasuk
daftar resep untuk penyakit tertentu, dicontohkan oleh "Resep untuk 52 Penyakit" manuskrip,
ditemukan di makam Mawangdui, disegel di 168 SM.  

Dioscorides, De Materia Medica , Byzantium, abad ke-15

Kemudian sekitar tahun 400 SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani. Salah seorang
muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib pada tataran etik yang tinggi. Ilmu
farmasi secara perlahan berkembang.
Dokter dan apoteker, ilustrasi dari Medicinarius (1505) oleh Hieronymus Brunschwig.

 Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh para ilmuawan
Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Pada masa ini sudah mulai dibedakan peran antara
seorang herbalist dengan kedokteran terjadi pada tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II dari
Roma melakukan pemisahan tersebut. Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan tersebut
menyebutkan bahwa masing-masing ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik,
pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dengan
keluarnya maklumat kaisar ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi sebagai
ilmu yang berdiri sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka lambang Ilmu Farmasi dan Kedokteran
Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang cawan dililit ular sedangkan kedokteran tongkat dililit
ular.
            Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai
Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di
Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama
Philadelphia College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi
dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas-fakultas di universitas.
            Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan ilmu
farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi baik lingkup nasional maupun
internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan
nama “The Pharmaceutical Society of Great Britain”. Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul
11 tahun kemudian dengan nama “American Pharmaceutical Association”. Organisasi
internasionalnya akhirnya didirikan pada tahun 1910 dengan nama “Federation International
Pharmaceutical”.
            Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara
menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon dan lima atom ekstra
hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya ini dikenal dengan nama
Aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia,
yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada Perang
Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC,
hormaon steroid, dan kontrasepsi serta antipsikotika.
            Sejak saat itulah, dunia farmasi  terus berkembang dengan didukung oleh berbagai
penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini
hampir dijumpai di seluruh dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau boleh kita sebut, memang
Amerika Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).
            Perkembangan farmasi boleh dibilang dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung
pada tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana pemerintah
mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa. Perusahaan-perusahaan lokal pun bermunculan,
tercatat ada Kimia Farma, Indofarma, Biofarma, dan lainnya. Di dunia pendidikan sendiri,
sekolah tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota.

2.2 Perkembangan Farmasi

1.        Zaman Prasejarah

Farmasi telah ada sejak pemikiran manusia mulai berkembang meski dalam bentuk yang
sangat sederhana. Manusia purba belajar dengan menggunakan insting dan observasi terhadap
burung-burung dan hewan-hewan buas. Mereka juga memanfaatkan air dingin, daun, kotoran,
dan lumpur. Dengan berbagai usaha yang bersifat coba-coba, manusia purba mempelajari
berbagai hal untuk menolong sesamanya. Dalam waktu singkat, mereka dapat menggunakan
pengetahuannya dan bermanfaat bagi orang lain. Meskipun menggunakan metode yang masih
kasar, beberapa obat masa kini berasal dari sumber-sumber yang telah digunakan oleh nenek
moyang kita tersebut.

2.        Farmasi pada Masa Babylonia Kuno

Babylon, permata bagi Mesopotamia kuno, sering disebut juga sebagai tempat
munculnya peradaban manusia, adalah yang pertama menemukan dan melaksanakan praktek
peracikan obat. Para ahli penyembuh ketika itu (sekitar 2600 SM) melaksanakan tiga peran
berbeda secara bersamaan sebagai agamawan, dokter, dan apoteker. Naskah-naskah medik
ditulis di atas tablet tablet tanah liat yang berisikan gejala-gejala penyakit, resep dan cara
peracikan obat, dan juga doa-doa. Orang-orang babylon telah berhasil menemukan hal-hal
penting dalam upaya penyembuhan penyakit yang pada masa sekarang dikenal dengan
farmasetik modern, ilmu kedokteran, serta kegiatan-kegiatan spiritual.
3.        Farmasi pada Masa Cina Kuno

Kefarmasian di Cina menurut legenda pertama kali dikembangkan oleh Shen Nung
(sekitar 2000 SM). Seorang kepala suku yang telah mencari dan menginvestigasi khasiat obat
dari ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan beberapa herbal tersebut terhadap dirinya
sendiri, serta menulis Pen T-Sao pertama, tulisan tentang herbal-herbal asli yang berisikan 365
jenis obat-obatan. Sesuatu yang masih dipuja oleh orang cina asli penghasil obat sebagai wujud
perlindungan Tuhan untuk mereka. Shen Nung secara menakjubkan menguji beberapa herbal,
kulit kayu, dan akar yang diperoleh dari ladang, rawa-rawa, dan hutan yang masih dikenal
dalam bidang kefarmasian hingga kini. Menggunakan background “Pa Kua”, suatu simbol
matematis dari penciptaan dan kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan oleh Shen
Nung antara lain podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu cinnamon, dan
jugaseperti yang berada di tangan bocah pada gambar, ma huang, atau disebut juga

4.        Papyrus Ebers

Praktek pengobatan di Mesir telah berlangsung sejak tahun 2900 SM dan mereka juga
diketahui memiliki catatan formula obat fenomenal, Papyrus Ebers, yang dibuat sejak 1500 SM.
Papyrus Ebers tersebut memuat sekitar 800 formula dan 700 macam obat-obatan. Pusat farmasi
di Negara Mesir kuno diselenggarakan oleh dua orang pejabat negara yang bertindak sebagai
Ahli Farmasi di suatu ruangan yang disebut sebagai “Rumah Kehidupan”. Dengan seting
kira-kira seperti gambar ini, Papyrus Ebers didiktekan oleh seorang ahli farmasi mengenai
prosedur formulasi yang sedang dikerjakan.
5.        Bapak Botani: Theophrastus

  
Theoprastus (sekitar 300 SM) adalah sosok ilmuan Yunani kuno ternama yang dikenal
sebagai filosof besar dan ahli dalam ilmu alam dan disebut-sebut sebagai Bapak Botani.
Berbagai observasi dan pengamatan yang dilakukannya mengenai medis dan herbal merupakan
suatu pencerahan bagi pemahaman manusia. Beliau bertindak sebagai pengajar bagi sekumpulan
siswa yang mempunyai minat yang sama dengannya.

9. Galen

Galen adalah sosok dari masa lalu yang sampai sekarang masih sangat dihormati oleh
profesi farmasi dan kedokteran. Galen (tahun 130-200 M)merupakan pakar praktisi dan
pendidikan farmasi dan kedokteran di Roma. metode yang diterapkannya dalam menyiapkan
dan meracik obat telah digunakan di dunia barat selama 1500 tahun, dan namanya sendiri telah
diasosiasikan dengan metode peracikannya yang dikenal dengan galenika. Beliau adalah
penemu dari formula krim dingin, yang secara esensial adalah sama dengan krim yang kita
kenal sekarang. banyak prosedur-prosedur yang ditemukan Galen masih digunakan di
laboratorium peracikan modern masa kini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

●  Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya.
● Perkembangan farmasi diantaranya Zaman Prasejarah, Farmasi pada Masa Babylonia
Kuno, Farmasi pada Masa Cina Kuno, Papyrus Ebers, Bapak Botani: Theophrastus dan
Galen.

3.2 Saran
● Sebagai penerus profesi farmasi di harapkan kita mampu berpegang teguh pada
pedoman-pedoman farmasi yang kita punya. Menjadikan profesi farmasi menjadi lebih
berkembang lagi tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ellis, Linda (2000). Archaeological Method and Theory: An Encyclopedia. Taylor & Francis.
pp. 443–448
Bender, George (1965). "Great Moments in Pharmacy" (PDF). Pharmacy at Auburn. Retrieved
26 July 2020

http://dheelis.wordpress.com/2012/04/30/sejarah-farmasi/ (diakses tanggal 2 Desember 2022 )


http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_pharmacy (diakses tanggal 2 Desember 2022)

Anda mungkin juga menyukai