Anda di halaman 1dari 6

Pulvis dan Pulveres Serbuk

Pengertian

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

dihaluskan untuk pemakaian oral atau topikal. Serbuk oral dapat

diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres), dan serbuk oral tak terbagi.

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat digolongkan

dalam beberapa jenis, misalnya serbuk tabur (Pulvis adspersorius)

(Syamsuni, 2006).

Pulveres (serbuk terbagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot

yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan

pengemas lain yang cocok. Serbuk bagi atau pulveres merupakan serbuk

yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan

kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali

minum (Syamsuni, 2006).

Jenis-Jenis Pulvis Serbuk

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi bagi dan dapat digolongkan

menjadi beberapa jenis, antara lain :

1. Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan

untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian

atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.

Umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100

mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.

2. Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung carmin

sebagai pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau

etanol 90%.
3. Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap

hidung, oleh karena itu serbuk harus halus sekali.

4. Pulvis efervescent, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan

dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas C02

yang kemudian membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan

campuran antara senyawa asam (asam sitrat, asam tartrat) dengan basa

(Na karbonat, Na bikarbonat). Dalam pembuatannya, bagian asam

maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas C02 (karbon

dioksida) digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau

untuk menyegarkan rasa larutannya.

Syarat-syarat Serbuk

Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut.

1. Kering

2. Halus

3. Homogen

4. Memenuhi uji keragaman bobot (seragam dalam bobot) atau

keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang

berlaku untuk serbuk terbagi/pulveres yang mengandung obat keras,

narkotik, dan psikotropik.

Keuntungan dan Kerugian Pulvis

Keuntungan sediaan bentuk pulvis (serbuk), antara lain :

1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan

yang dipadatkan.

2. Anak anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet

lebih mudah menggunakan obat dalam dalam bentuk serbuk.


3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak

ditemukan dalam sediaan serbuk.

4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat

dalam bentuk serbuk.

5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul

dapat dibuat dalam bentuk serbuk.

6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan

keadaan penderita

Kerugian bentuk sediaan pulvis (serbuk), antara lain :

1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, seperti,

lengket di lidah, amis, dan lain lain).

2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.

3. Tidak dapat disimpan lama.

4. Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatur.

5. Obat yang tidak tahan terhadap pemaparan di udara akan rusak

dengan bentuk sediaan ini.

Perhitungan Bahan dan Dosis Maksimal ataupun Dosis Lazim

1. Contoh 1

R/ Longsef 250 mg

Phenobarbital 15 mg

CTM 2 mg

Diazepam 2 mg

Bromheksin ½ tab

Mf. Pulv. Dtd No. XII

s.t.dd pulv 1

Pro : Yena (6 tahun)


Penimbangan bahan

Pertama kita cek terlebih dahulu resep dan obat yang tertera dan

ketenrangan pada resep, jika terdapat kata “dtd” maka masing-masing

obat pada resep dikalikan nomero (No.)

Longsef = 250 mg x 12 = 3000 mg

Phenobarbital = 15 mg x 12 = 180 mg

CTM = 2 mg x 12 = 24 mg (1)

Diazepam = 2 mg x 12 = 24 mg (1)

Bromheksin = ½ tablet x 12 = 6 tablet

Jika ada obat yang berat zatnya kurang dari 50 mg, maka akan dilakukan

“Pengenceran” dikarenakan, timbangan yang digunakan atau neraca yang

digunakan tidak bisa menimbang jika zatnya kurang dari 50 mg.

Pengenceran

Pengenceran dilakukan dengan menambahkan zat obat (50 mg) dengan

zat tambahan lainnya (SL, carmin dll), sehingga dalam beberapa mg

mengandung zat obat 50 mg.

- CTM

CTM = 50 mg (2)

SL = 200 mg +

250 mg (3)
Zat yang mula mula ditimbang (1)
Rumusnya = x total zat
𝑍𝑍𝑍𝑍𝑍𝑍 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑔𝑔 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (50 𝑚𝑚𝑚𝑚)𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒

24 𝑚𝑚𝑚𝑚
= x 250 mg = 120 mg
50 𝑚𝑚𝑚𝑚

Begitu juga dengan diazepam hitungannya juga sama.


Perhitungan Dosis Maksimal dan Dosis lazim

- Dosis Maksimal

Contoh dalam resep 1 CTM, diazepam dan phenobarbital mempunyai

dosis maksimal (lihat di Farmakope 3 atau Farmakope 5 dan 6).

- Pada ctm dan diazepam (-/40 mg)

- Zat kandungan satu kali pakai ctm dan diazepam = 2 mg


𝑛𝑛
- Usia pasien 6 tahun maka menggunakan rumus young x dosis
𝑛𝑛+12
6
1h Diazepam dan ctm x 40 mg = 13,33 mg
6+12
2 𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑥𝑥 3 𝑥𝑥 100
%1h = = 45,01%
13,33 𝑚𝑚𝑚𝑚

2. Contoh 2

R/ Longsef 3 gram

Phenobarbital 180 mg

Bromheksin 6 tab

Mf. Pulv. No. XII

s.t.dd pulv 1

Pro : Yohan (6 tahun)

Penimbangan Bahan

Pertama kita cek terlebih dahulu resep dan obat yang tertera dan

ketenrangan pada resep, jika terdapat kata “dtd” maka masing-masing

obat pada resep dikalikan nomero (No.). Namun, jika tidak ada kata “dtd”

Maka penimbangan bahan sama saja beratnya dengan yang tertulis.

- Longsef = 3 gram

- Phenobarbital = 180 mg

- Bromheksin = 6 tablet.
3. Contoh 3

R/ Asam salisilat 1 gram

Asam benzoat 1 gram

Talcum ad 10 gram

Mf. Pulvis

Sue

Pro : Chani (20 tahun)

Penimbangan Bahan

Jika sediaan topical tau luar maka dilebihkan 5-15%

Asam Salisilat = 1 gram +10% = 1,1 gram

Asam Benzoat = 1 gram +10% = 1,1 gram

Talkum = 10 gram + 10% - (1,1 gram + 1,1 gram)

= 11 gram – 2,2 gram

= 8,8 gram.

Anda mungkin juga menyukai