DOSEN PENGAMPU:
Apt.Irma Susanti,M.Farm
PENYUSUN:
Helga Syasya Qotrunnada
(2102060166)
S1 Farmasi B
Penyusun
BAB I
PEMBAHASAN
1. Pemerian
Istilah pemerian merupakan memuat paparan mengenai sifat zat secara
umum meliputi ujud, rupa, warna rasa, sifat kimia atau fisika yang
dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk fisika yang dimaksudkan untuk
dijadikan petunjuk dalam pengelolaan, peracikan dan penggunaan.
2. Indikator
Merupakan indikator kecuali dinyatakan lain jumlah indikator yang
digunakan dalam pengujian kurang lebih 0,2ml atau 3 tetes.
3. Bobot yang dapat diabaikan
Termasuk bobot yang dapat diabaikan jika tidak melebihi 0,50 mg.
4. Penyaringan
Merupakan penyaringan jika dikatakan “ saring” tanpa penjelasan lebih
lanjut maka disaring dengan kertas saring yang sesuai sampai dihasilkan
filtrat yang sesuai.
5. Bobot jenis
Merupakan bobot jenis kecuali dinyatakan lain dalah perbandingan bobot
zat di udara pada suhu 23 derajat celcius terhadap bobot air dengan volume
sama pada suhu 25 derajat celcius.
6. Lebih kurang
Merupakan lebih kurang jika 10% dari bobot atau volume yang ditetapkan
dan perhitungan hasilnya didsarkan atas bobot atau volume yang benar-
benar digunakan.
7. Di dalam desikator
Penggunaan wadah yang dapat tertutup rapat dengan ukuran yangsesuai
dan dengan wadah bentuk sedemikian rupa sehingga dapat
mempertahankan kelembapan yang rendah dengan pertolongan silika gel
atau pengeingan lain yang sesuai.
8. Desikator vacum
Merupakan desikator yang dapat mempertahankan kelembapan rendah
pada tekanan tidak lebih dari 20mmHg atau pada tekanan lain sesuai
ketentuan.
9. Pengenceran larutan secara kuantitatif dan bertahap
Larutan diukur seksama dan diencerkan dengan air atau pelarut lain dengan
perbandingan tertentu dalam satu atau beberapa langkah.
10. Keringkan sampai bobot tetap
Pengeringan harus dilanjutkan hingga pada perbedaan kali penimbangan
berturut-turut tidak lebih dari 0,50mg untuk tiap gram zat yang digunakan,
penimbangan kedua dilakukan setelah pemanasan lagi selama satu jam.
11. Pemijaran sampai bobot tetap
Pemijaran harus dilanjutkan pada suhu 800 derajat celcius kurang lebih 25
derajat hingga hasil kedua penimbangan berbeda tidak lebih dari 0,50mg
tiap gram zat yang digunakan, penimbangan kedua dilakukan setelah
dipijarkan lagi selama 15 menit.
1) Bahan Proses
Bahan resmi harus dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip cara
pembuatan yang baik dan dari bahan yang telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan, untuk menjamin agar bahan yang dihasilkan memnuhi
semua persyaratan yang tertera pada monografi Farmakope.
2) Bahan Tambahan
Bahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi tidak boleh
mengandung bahan yang ditambahkan kecuali secara khusus
diperkenankan dalam monografi. Apabila diperkenankan pada
penandaan harus tertera nama dan jumlah bahan tambahan tersebut.
Udara didalam wadah sediaan resmi dapat dikeluarkan atau
diganti dengan karbondioksida, helium, nitrogen atau gas lain yang
sesuai. gas tersebut harus dinyatakan etiket kecuali dinyatakan lain
dalam monografi.
3) Tangas Uap
Jika dinyatakan penggunaan tangas uap yang dimaksud adalah
tangas yang dibuat dengan uap panas mengalir. dapat jugadigunakan
pemanas lain yang dapat diatur hingga suhunya sama dengan uap panas
yang mengalir.
4) Tangas Air
Jika dinyatakan penggunaan tangas air, tanpa menyebutkan suhu
tertentu yang dimaksud adalah tangas air yang mendidih kuat.
5) Larutan
Larutan untuk pengujian atau penetapan kadar dibuat air sebagai
berikut: Pernyataan 1 dalam 10 mempunyai arti 1 bagian volume cairan
atau 1 bagian bobot zat padat diencerkan atau dilarutkan dalam
pengencer atau pelarut secukupnya hingga volumer akhir 10 bagian
volume.
Pernyataan 20:5:2 mempunyai arti beberapa cairan dengan
perbandingan volume seperti yang disebutkan, dicampur.
6) Bobot Jenis
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara pada suhu 25
derajat terhadap volume air dengan volume sama pada suhu 25 derajat
7) Suhu
Suhu dalam farmakope dinyatakan dalam derajat celcius dan
semua pengukuran dilakukan pada suhu 25 derajat. Jika dinyatakan
suhu kamar terkendali yang dimaksud adalah suhu 15 dan 30 derajat.
8) Pemerian
Pemerian memuat paparan mengenai zat secara umum yang
meliputi wujud, rupa, warna , rasa, bau dan beberapa hal dilengkapui
dengan sifat kimia atau sifat fisika, dimaksudkan untuk dijadikan
petunjuk dalam pengelolaan, peracikan, dan penggunaan. Pernyataan
dalam pemerian tidak cukup kuat dijadikan syarat baku, tetapi
meskipun demikian secara tidak langsung dapat membatu dalam
penilaian pendahuluan pada zat yabf bersangkutan.
9) Kelarutan
b. Tangas Uap
Tangas dengan panas mengalir
c. Tangas Air
Tangas air yang mendidih kuat
d. Bobot Jenis
Perbandingan bobot zat dengan volume zat pada suhu 25 derajat
e. Suhu
Kecuali dinyatakan lain, semua suhu dinyatakan dalam derajat Celsius
f. Air
Air yang dimurnikan
g. Pemerian
Memuat paparan mengenai sifat zat secara umum meliputi wujud, rupa,
warna, rasa, bau
3. Pemerian
Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat secara umum terutama
meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau dan untuk beberapa hal dilengkapi
dengan sifat kimia atau sifat fisika, dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk
dalam pengelolaan, peracikan, dan penggunaan.
2. Bahan resmi
Harus dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip cara pembuatan yang baik dan
dari bahan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, untuk menjamin
agar bahan yang dihasilkan memenuhi semua persyaratan yang tertera pada
monografi Farmakope.
Apabila monografi suatu sediaan memerlukan bahan yang jumlahnya
dinyatakan sebagai zat yang telah dikeringkan, bahan tersebut tidak perlu
dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Asalkan adanya air atau zat lain
yang mudah menguap diperkenankan dalam jumlah yang telah ditetapkan.
3. Bahan Tambahan
Bahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi tidak boleh mengandung
bahan yang ditambahkan kecuali secara khusus diperkenankan dalam monografi.
Apabila diperkenankan pada penandaan harus tertera nama dan jumlah bahan
tambahan tersebut.
4. Udara
Didalam wadah sediaan resmi dapat dikeluarkan atau diganti dengan
karbondioksida, helium, nitrogen atau gas lain yang sesuai. Gas tersebut harus
dinyatakan pada etiket kecuali dinyatakan lain dalam monografi.
5. Tangas Uap
Jika dinyatakan penggunaan tangas uap, yang dimaksudkan adalah tangas
dengan uap panas mengalir. Dapat juga digunakan pemanas lain yang dapat diatur
hingga suhunya sama dengan uap panas mengalir.
6. Tangas Air
Jika dinyatakan penggunaan tangas air, tanpa menyebutkan suhu tertentu,
yang dimaksudkan adalah tangas air yang mendidih kuat.
7. Larutan
Kecuali dinyatakan lain, Larutan untuk pengujian atau penetapan kadar
dibuat dengan air sebagai pelarut.
Pernyataan 1 dalam 10 mempunyai arti 1 bagian volume cairan atau 1
bagian bobot zat padat diencerkan dengan atau dilarutkan dalam pengencer atau
pelarut secukupnya hingga volume akhir 10 bagian volume.
Pernyataan 20 : 5 : 2 mempunyai arti beberapa cairan dengan
perbandingan volume seperti yang disebutkan, dicampur.
8. Bobot Jenis
Kecuali dinyatakan lain, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di
udara pada suhu 25 o terhadap bobot air dengan volume sama pada suhu 25 o
9. Suhu
Kecuali dnyatakan lain, semua suhu didalam farmakope dinyatakan dalam
derajat celcius dan semua pengukuran dilakukan pada suhu 25 o . Jika dinyatakan
suhu kamar terkendali, yang dimaksudkan adalah suhu 15 o dan 30 o
10. Air
Kecuali dinyatakan lain yang dimaksud dengan air dalam pengujian dan
penetapan kadar adalah air yang dimurnikan
11. Pemerian
Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat secara umum terutama
meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau, dan untuk beberapa hal dilengkapi
dengan sifat kimia atau sifat fisika, dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk dalam
pengelolahan, peracikan dan penggunaan
Pernyataan dalam pemerian tidak cukup kuat dijadikan syarat baku, tetapi
meskipun demikian secara tidak langsung dapat membantu dalam penilaian
pendahuluan terhadap mutu zat yang bersangkutan.
12. Kelarutan
Kesimpulan
https://apoteker.net