Disusun oleh :
193307030035
Fakultas kedokteran
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar, yang berjudul “Peranan
Matematika dalam Ilmu Farmasi”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
Matematika Farmasi yang di tugaskan oleh Bapak Drs.S.K Kurniawan Siregar, S.S.,
M.Si.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan ilmu tentang pentingnya peranan matematika terhadap ilmu
farmasi, seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu di dalam kehidupan
membutuhkan perhitungan matematika begitu pula peranannya terhadap ilmu farmasi.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberi sebagian pengetahuannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
ii
Daftar Isi
A. Simpulan ……………………………………………….……… 5
B. Saran ……………………………………………………...…… 5
-1-
BAB I
PENDAHULUAN
-1-
BAB II
PEMBAHASAN
Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat)
adalah salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan
keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi
tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern
yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik,
evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata
farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun
1400 - 1600an.
Ilmu Farmasi dalam bahasa Yunani disebut farmakon yang berarti medika atau obat,
sedangkan ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat.
Pandangan Terhadap Ilmu Farmasi
Ada pandangan bahwa ilmu ini mengandung arti seni sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu
resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding, terutama
ditunjukan untuk melayani resep dari dokter. Oleh karena Itu, profesi farmasi merupakan
profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam penyediaan (pengolahan) bahan
sumber alam dan bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan dan
digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.
-2-
2.C Sejarah Kefarmasian
Ilmu resep sebenarnya telah ada dikenal yakni semenjak timbulnya penyakit. Dengan
adanya manusia di dunia ini mulai timbul peradaban dan mulai terjadi penyebaran penyakit
yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan usaha pencegahan terhadap
penyakit.
Ilmuwan- ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran adalah
- Hipocrates (460-370), adalah dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan
kedokteran
secara ilmiah. Dan Hipocrates disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran
- Dioscorides (abad ke-1 setelah Masehi), adalah ahli botani Yunani, merupakan orang
pertama yang menggunakan tumbuh- tumbuhan sebagai ilmu farmasi
terapan.Karyanya
De Materia Medica.Obat-obatan yang dibuatnya yaitu Aspiridium, Opium, Ergot,
Hyosyamus dan Cinnamon.
- Galen (130-200 setelah Masehi), adalah dokter dan ahli farmasi bangsa
Yunani.Karyanya dalam ilmu kedokteran dan obat-obatan yang berasal dari alam
- Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 setelah
masehi),Adalah seorang dokter dan ahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya
Paracelcus
sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat
spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.
Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnya pada abad XVII di
Perancis. Pada tahun 1797 telah berdiri sekolah farmasi yang pertama di perancis dan buku
tentang farmasi mulai diterbitkan dalam beberapa bentuk antara lain buku pelajaran,
majalah,Farmakope maupun komentar. Kemajuan di Perancis ini diikuti oleh negara Eropa
yang lain,misalnya Italia, Inggris, Jerman, dan lain-lain. Di Amerika sekolah farmasi pertama
berdiri padatahun 1821 di Philadelphia.
-3-
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu farmasipun mengalami
perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan,
misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika dan kimia farmasi. Perkembangan farmasi di
Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga buku pedoman maupun undang-
undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada negeri Belanda.
Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang dirasa masih cocok
tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan.Pekerjaan kefarmasian
terutama pekerjaan meracik obat-obatan dikerjakan di apotek yangdilakukan oleh Asisten
Apoteker di bawah pengawasan Apoteker. Bentuk apotek yang pernah ada di Indonesia ada 3
macam : apotek biasa, apotek darurat dan apotek dokter. Dalam melakukan kegiatan di
apotek mulai dari mempersiapkan bahan sampai penyeraha nobat, kita harus berpedoman
pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh DepartemenKesehatan, antara lain buku
Farmakope (berasal dari kata <Pharmacon= yang berarti racun>obatdan <pole= yang berarti
membuat). Buku ini memuat persyaratan kemurniaan, sifat kimia danfisika, cara
pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan. Hampir
setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri, seperti :
• Farmakope Indonesia milik negara Indonesia
• United State Pharmakope ( U.S.P ) milik Amerika
• British Pharmakope ( B.P ) milik Inggris
• Nederlands Pharmakope milik Belanda
-2-
Pada farmakope-farmakope tersebut ada perbedaan dalam ketentuan,
sehinggamenimbulkan kesulitan bila suatu resep dari negara A harus dibuat di negara B. Oleh
karena itu badan dunia dalam bidang kesehatan, WHO ( world health organization )
menerbitkan buku Farmakope Internasional yang dapat disetujui oleh semua anggotanya.
tetapi sampai sekarang masing-masing negara memegang teguh farmakopenya. Sebelum
Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah farmakope belanda. Pada tahun 1962
pemerintah BI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope
belanda dipakai sebagai referensi saja.Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh departemen
kesehatan :
• Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 2 Mei 1962
• Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 2 Mei 1965
• Formularium Indonesia ( FOI ) terbit 20 Mei 1966
• Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972
Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini
mengandungsedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang
mempelajari senimeracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani
resep dari dokter.Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan,
pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. elihat ruang lingkup dunia farmasi
yang cukup luas, makamudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa
kerja sama yang baik dengancabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan
farmakologi.Pada waktu seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikan kefarmasian
berarti diamulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal :
• Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.
• Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.
• Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.
Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan si
sakit.seseorang akan sakit bila mendapatkan serangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit
tersebut telah ada semenjak diturunkannya manusia pertama
-5-
2.E Hubungan matematika dengan farmasi
Hubungan matematika dan farmasi pun dapat diibaratkan seperti sebuah konstitusi,
dimana matematika adalah pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, dan
farmasi adalah isi atau badan dari UUD 1945 tersebut. Sebuah badan UUD 1945 harus sesuai
dan berlandaskan pada pancasila. Begitupun dengan farmasi dan matematika, ilmu dalam
farmasi selalu berlandasrkan pada dasar-dasar matematika. Sebagaimanapun farmasi
mempunyai cabang-cabang keilmuannya sendiri yang secara kasat mata tidak bersentuhan
dengan matematika, jiwa farmasi teorinya tetap menggunakan dasar matematika, misalnya
logika matematika.Maka dari itu, terbukti bahwa ilmu matematika selalu digunakan untuk
mempelajari farmasi. Hal terpenting yang tidak bisa disangkal adalah logika metamtika.
Otomatis semua bidang ilmu pengetahuan ,termasuk farmasi, selalu membutuhkan logika
untuk membuktikan keabsahan konsep-konsepnya.
-6-
f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
Rumus Young Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus : (n/n + 12) x DM (dewasa) n = umur
dalam tahun.
Rumus Dilling Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus : (n/20) x DM n = umur dalam
tahun
Rumus Fried (n/150) x DM n = umur bayi dalam bulan.
Rumus Clark (Berat badan dalam kilogram) / 70 kg x DM (dewasa)
-7-
BAB III
PENUTUP
3.A Kesimpulan
Dari materi yang sudah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa ilmu matematika sangat
berhubungan dengan ilmu farmasi, karena dalam setiap pembuatan jurnal,atau perhitungan
resep dalam praktikum farmasetika perhitunga matematika sangat dibutuhkan seperti pada
perhitungan dosis, takaran zat dll. Serta seperti yang akan kita ketahui dan akan kita bahas
pada makalah ini dalam ilmu farmasi kita juga akan membahas tentang bagaimana
penggabungan jumlah serta perbandingan yang dibutuhkan untuk mengetahui apa apa saja
yang terkandung didalam sebuah obat.
3.B Saran
Saran untuk pihak pembaca:
1. Untuk mahasiswa farmasi hendaknya lebih memperdalam pemahaman ilmu
matematika,karena ilmu matematika sangat berguna dan dibutuhkan dalam bidang
kefarmasian.
2. Mahasiswa farmasi harus mengetahui hubungan-hubungan ilmu farmasi dengan ilmu dasar
seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dll.
3. Mahasiswa farmasi harus mengetahui harus mengeahui dosis yang tepat untuk suatu reaksi,
untu mengetahui hal tersebut harus penuh perhitungan dan menggunakan penerapan ilmu
matematika.
-8-
DAFTAR PUSTAKA
http://alicentya.blogspot.in/2012/04/hubungan-antara-matematika-dan-farmasi.html
https://www.materipendidikan.info/2017/10/pengertian-ilmu-farmasi-terlengkap.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi
http://rizkinurulfitriah101197.blogspot.com/2016/12/pengantar-ilmu-farmasi.html
-9-