Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Peranan Matematika dalam Ilmu Farmasi

Disusun oleh :

Fanni Aquila Sinurat

193307030035

Program Studi Farmasi Klinis

Fakultas kedokteran

Universitas Prima Indonesia

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar, yang berjudul “Peranan
Matematika dalam Ilmu Farmasi”.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
Matematika Farmasi yang di tugaskan oleh Bapak Drs.S.K Kurniawan Siregar, S.S.,
M.Si.

Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan ilmu tentang pentingnya peranan matematika terhadap ilmu
farmasi, seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu di dalam kehidupan
membutuhkan perhitungan matematika begitu pula peranannya terhadap ilmu farmasi.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberi sebagian pengetahuannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, 18 September 2019

Fanni Aquila Sinurat

ii
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………….… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

 A. Latar Belakang ……………………………………………….... 1


 B. Rumusan Masalah …………………………...…….……………1
 C. Tujuan Penulisan …………………………………………...….. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………..………… 2

 A. Pengertian Farmasi …………………………………………..… 2


 B. Pengertian Ilmu Farmasi ………………………………………...2
 C. Sejarah Kefarmasian …………………………………………….3
 D. Konsep Kefarmasian …………..………………………………. 5
 E. Hubungan Matematika dengan Farmasi………………………... 6
 F. Aplikasi dan Peranan Matematika dalam Praktikum Farmasi…..6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………….… 5

 A. Simpulan ……………………………………………….……… 5
 B. Saran ……………………………………………………...…… 5

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….………. 6

-1-
BAB I
PENDAHULUAN

1.A Latar Belakang

Ilmu farmasi adalah ilmu yang cenderung berhubungan dengan matematika.


Kefarmasian sendiri banyak kaitannya dengan ilmu kimia yang kebanyakan dari kimia adalah
materi hitungan atau aritmatika, Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu kimia sering disebut
sebagai “Sentral Ilmu Pengetahuan atau Pusatnya Ilmu Pengetahuan”, Mengapa ? Karena
kimia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk mendukung ilmu pengetahuan yang lain.
Betapa tidak, banyak sekali bidang-bidang ilmu yang lain terikat dengan ilmu kimia, seperti
bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan, forensik, astronomi,farmasi,ilmu bahan,
computer dan sebagainya. Lalu adakah hubungannya dengan matematika? Sesuai dengan
kutipan diatas, matematika berarti dasarnya ilmu kimia. Mengapa kebanyakan orang merasa
tidak suka terhadap pelajaran matematika? Karena dalam bayangan kebanyakan orang
matematika itu sulit, sulit karena yang terpikir adalah teori-teori dan rumus rumus yang
banyak. Akan tetapi sadarkah kita bahwa matematika selalu dilibatkan dan dibutuhkan oleh
seluruh bidang keilmuan dan segala aspek kehidupan

1.B Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan ilmu farmasi dengan matematika ?


2. Bagaimana aplikasi matematika dalam bidang farmasi ?

1.C Tujuan dari makalah ini adalah :


1. Agar mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara antara matematika dan
Farmasi
2. Agar mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
matematika dan kefarmasian.

-1-
BAB II
PEMBAHASAN

2.A Pengertian Farmasi

Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat)
adalah salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan
keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi
tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern
yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik,
evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata
farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun
1400 - 1600an.

2.B Pengertian Ilmu Farmasi

Ilmu Farmasi dalam bahasa Yunani disebut farmakon yang berarti medika atau obat,
sedangkan ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat.
Pandangan Terhadap Ilmu Farmasi
Ada pandangan bahwa ilmu ini mengandung arti seni sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu
resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding, terutama
ditunjukan untuk melayani resep dari dokter. Oleh karena Itu, profesi farmasi merupakan
profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam penyediaan (pengolahan) bahan
sumber alam dan bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan dan
digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.

-2-
2.C Sejarah Kefarmasian

Ilmu resep sebenarnya telah ada dikenal yakni semenjak timbulnya penyakit. Dengan
adanya manusia di dunia ini mulai timbul peradaban dan mulai terjadi penyebaran penyakit
yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan usaha pencegahan terhadap
penyakit.
Ilmuwan- ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran adalah
- Hipocrates (460-370), adalah dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan
kedokteran
secara ilmiah. Dan Hipocrates disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran
- Dioscorides (abad ke-1 setelah Masehi), adalah ahli botani Yunani, merupakan orang
pertama yang menggunakan tumbuh- tumbuhan sebagai ilmu farmasi
terapan.Karyanya
De Materia Medica.Obat-obatan yang dibuatnya yaitu Aspiridium, Opium, Ergot,
Hyosyamus dan Cinnamon.
- Galen (130-200 setelah Masehi), adalah dokter dan ahli farmasi bangsa
Yunani.Karyanya dalam ilmu kedokteran dan obat-obatan yang berasal dari alam
- Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 setelah
masehi),Adalah seorang dokter dan ahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya
Paracelcus
sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat
spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.

Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnya pada abad XVII di
Perancis. Pada tahun 1797 telah berdiri sekolah farmasi yang pertama di perancis dan buku
tentang farmasi mulai diterbitkan dalam beberapa bentuk antara lain buku pelajaran,
majalah,Farmakope maupun komentar. Kemajuan di Perancis ini diikuti oleh negara Eropa
yang lain,misalnya Italia, Inggris, Jerman, dan lain-lain. Di Amerika sekolah farmasi pertama
berdiri padatahun 1821 di Philadelphia.

-3-
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu farmasipun mengalami
perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan,
misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika dan kimia farmasi. Perkembangan farmasi di
Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga buku pedoman maupun undang-
undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada negeri Belanda.

Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang dirasa masih cocok
tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan.Pekerjaan kefarmasian
terutama pekerjaan meracik obat-obatan dikerjakan di apotek yangdilakukan oleh Asisten
Apoteker di bawah pengawasan Apoteker. Bentuk apotek yang pernah ada di Indonesia ada 3
macam : apotek biasa, apotek darurat dan apotek dokter. Dalam melakukan kegiatan di
apotek mulai dari mempersiapkan bahan sampai penyeraha nobat, kita harus berpedoman
pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh DepartemenKesehatan, antara lain buku
Farmakope (berasal dari kata <Pharmacon= yang berarti racun>obatdan <pole= yang berarti
membuat). Buku ini memuat persyaratan kemurniaan, sifat kimia danfisika, cara
pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan. Hampir
setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri, seperti :
• Farmakope Indonesia milik negara Indonesia
• United State Pharmakope ( U.S.P ) milik Amerika
• British Pharmakope ( B.P ) milik Inggris
• Nederlands Pharmakope milik Belanda

-2-
Pada farmakope-farmakope tersebut ada perbedaan dalam ketentuan,
sehinggamenimbulkan kesulitan bila suatu resep dari negara A harus dibuat di negara B. Oleh
karena itu badan dunia dalam bidang kesehatan, WHO ( world health organization )
menerbitkan buku Farmakope Internasional yang dapat disetujui oleh semua anggotanya.
tetapi sampai sekarang masing-masing negara memegang teguh farmakopenya. Sebelum
Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah farmakope belanda. Pada tahun 1962
pemerintah BI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope
belanda dipakai sebagai referensi saja.Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh departemen
kesehatan :
• Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 2 Mei 1962
• Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 2 Mei 1965
• Formularium Indonesia ( FOI ) terbit 20 Mei 1966
• Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972

2.D Konsep Kefarmasian

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini
mengandungsedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang
mempelajari senimeracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani
resep dari dokter.Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan,
pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. elihat ruang lingkup dunia farmasi
yang cukup luas, makamudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa
kerja sama yang baik dengancabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan
farmakologi.Pada waktu seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikan kefarmasian
berarti diamulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal :
• Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.
• Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.
• Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.
Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan si
sakit.seseorang akan sakit bila mendapatkan serangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit
tersebut telah ada semenjak diturunkannya manusia pertama

-5-
2.E Hubungan matematika dengan farmasi

Hubungan matematika dan farmasi pun dapat diibaratkan seperti sebuah konstitusi,
dimana matematika adalah pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, dan
farmasi adalah isi atau badan dari UUD 1945 tersebut. Sebuah badan UUD 1945 harus sesuai
dan berlandaskan pada pancasila. Begitupun dengan farmasi dan matematika, ilmu dalam
farmasi selalu berlandasrkan pada dasar-dasar matematika. Sebagaimanapun farmasi
mempunyai cabang-cabang keilmuannya sendiri yang secara kasat mata tidak bersentuhan
dengan matematika, jiwa farmasi teorinya tetap menggunakan dasar matematika, misalnya
logika matematika.Maka dari itu, terbukti bahwa ilmu matematika selalu digunakan untuk
mempelajari farmasi. Hal terpenting yang tidak bisa disangkal adalah logika metamtika.
Otomatis semua bidang ilmu pengetahuan ,termasuk farmasi, selalu membutuhkan logika
untuk membuktikan keabsahan konsep-konsepnya.

2.D Aplikasi Matematika dalam praktikum Farmasi

1. Menentukan Takaran obat


2. Menghitung Dosis Maksimal (DM)

Cara Menghitung Dosis Maksimum Obat Dalam Resep


a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang
ber-DM, tanyakan umurnya.
b. Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda)
c. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir
d. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali
minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%. Begitu juga
untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%.
e. Dosis Maksimum (DM) searah : dihitunguntuk sekali dan sehari.

-6-
f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
 Rumus Young Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus : (n/n + 12) x DM (dewasa) n = umur
dalam tahun.
 Rumus Dilling Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus : (n/20) x DM n = umur dalam
tahun
 Rumus Fried (n/150) x DM n = umur bayi dalam bulan.
 Rumus Clark (Berat badan dalam kilogram) / 70 kg x DM (dewasa)

3. Membuat Larutan Obat


Untuk membuat larutan, contohnya larutan NaCl, hal yang pertama kali dilakukan
adalah menghitung masa zat padat yang akan dilarutkan berdasarkan konsep mol. Misal yang
diketahui adalah volume yang dibutuhkan dan molaritas dari zat itu. Maka, kita butuh
mengoperasikan rumus-rumus kimia dengan keahlian matematika kita. Lalu langkah
selanjutnya adalah penambahan zat terlarut. Disini kita dituntut untuk mampu teliti
menentukan ukuran, misal 100 ml, 200 ml, 250 ml, dsb. Nah, jelas kita mengenal angka dan
satuan itu karena matematika. Selanjutnya, apabila zat itu dipanaskan, maka akan terbentuk
Kristal baru yang harus kita amati bentuknya. Lagi-lagi matematika berperan karena bangun
ruang dipelajari dalam metamatika. Kemudian, kita harus menghitung dan menganalisis
massa sesudah pengkristalan itu. Kembali aritmatika dimainkan dan logika
matematika,dengan teori silogismenya,ia berperan untuk menganalisis data yang kita
dapatkan, gejala apa yang terjadi, apa sebabnya dan apa akibatnya.

-7-
BAB III

PENUTUP
3.A Kesimpulan
Dari materi yang sudah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa ilmu matematika sangat
berhubungan dengan ilmu farmasi, karena dalam setiap pembuatan jurnal,atau perhitungan
resep dalam praktikum farmasetika perhitunga matematika sangat dibutuhkan seperti pada
perhitungan dosis, takaran zat dll. Serta seperti yang akan kita ketahui dan akan kita bahas
pada makalah ini dalam ilmu farmasi kita juga akan membahas tentang bagaimana
penggabungan jumlah serta perbandingan yang dibutuhkan untuk mengetahui apa apa saja
yang terkandung didalam sebuah obat.

3.B Saran
Saran untuk pihak pembaca:
1. Untuk mahasiswa farmasi hendaknya lebih memperdalam pemahaman ilmu
matematika,karena ilmu matematika sangat berguna dan dibutuhkan dalam bidang
kefarmasian.
2. Mahasiswa farmasi harus mengetahui hubungan-hubungan ilmu farmasi dengan ilmu dasar
seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dll.
3. Mahasiswa farmasi harus mengetahui harus mengeahui dosis yang tepat untuk suatu reaksi,
untu mengetahui hal tersebut harus penuh perhitungan dan menggunakan penerapan ilmu
matematika.

-8-
DAFTAR PUSTAKA

http://alicentya.blogspot.in/2012/04/hubungan-antara-matematika-dan-farmasi.html

https://www.materipendidikan.info/2017/10/pengertian-ilmu-farmasi-terlengkap.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi

http://rizkinurulfitriah101197.blogspot.com/2016/12/pengantar-ilmu-farmasi.html

-9-

Anda mungkin juga menyukai