Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
XIV
1. Apoteker (apt.)
2. Tenaga teknis kefarmasian, yang terdiri dari:
o Sarjana farmasi (S.Farm.)
o Ahli madya farmasi (A.Md.Farm.)
o Analis farmasi
o Tenaga menengah farmasi/asisten apoteker
Apoteker di Indonesia ditandai dengan adanya gelar apt. di depan nama yang
berhak. Dalam pekerjaan kefarmasian, hanya apoteker yang dapat menjadi
penanggung jawab atas segala pekerjaan kefarmasian yang dilakukan. Berbeda
dengan dokter yang mengenakan jas berwarna putih tulang, baju
resmi apoteker saat menjalankan praktiknya adalah jas berwarna putih gading. [1]
Di luar negeri (dalam bahasa Inggris) apoteker disebut sebagai "pharmacist", yang
di-Indonesia-kan menjadi farmasis. Sebutan farmasis tergolong jarang digunakan
dan tidak resmi untuk menyebut para tenaga kefarmasian, namun sering kali
digunakan untuk merepresentasikan seluruh ahli farmasi yang dihasilkan oleh
berbagai tingkatan pendidikan (SMK Farmasi, Diploma Farmasi, Sarjana Farmasi,
dan Apoteker).
Etimologi[sunting | sunting sumber]
"Farmasi" merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "pharmacy". Sedangkan,
kata "pharmacy" sendiri mengakar dari kata "pharmacon" yang merupakan sebutan
bangsa Yunani Kuno untuk "obat". "Farmacie" (bahasa Prancis) dan "pharmakeia"
(bahasa Latin) adalah bentuk-bentuk awal lainnya dari sejarah kata "farmasi".
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Sejarah farmasi dan kedokteran sangat dipengaruhi oleh para tokoh
seperti Hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130
M).
Rujukan[sunting | sunting sumber]
1. ^ Surabaya, Management Information System-Universitas. "IAI Minta Apoteker Berperan
Cegah Obat Ilegal". Universitas Surabaya (Ubaya). Diakses tanggal 2021-09-23.
2. ^ Haeria (2017). "PENGANTAR ILMU FARMASI
Haeria". webcache.googleusercontent.com. Diakses tanggal 2020-09-22.
3. ^ Inggriani, Rini (2016-02-20). Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Farmasi. Gramedia Pustaka
Utama. hlm. 30. ISBN 978-602-03-2609-2.
4. ^ Farmasetika Dasar & Hitungan Farmasi. EGC. ISBN 978-979-448-777-8.