Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR ILMU FARMASI

apt.Branne Dewi F K, M.Farm


DEFINISI DAN FALSAFAH ILMU FARMASI

Definisi
 Farmasi atau Apotek adalah tempat, profesi, dan kadang-kadang
merupakan bisnis.
 Farmasi merupakan tempat dimana farmasis/apoteker (yang
memiliki ijin atau lisensi) mengawasi pengeluaran obat setelah
menerima resep oleh penulis resep/dokter (yang memiliki ijin atau
lisensi).
 Farmasi bukanlah toko obat (bahasa Inggris: drugstore).
 Dalam istilah bahasa inggris, kata medicine (yang berarti obat)
dalam mendefinisikan farmasi (sebagai tempat/ a place) lebih baik
dibandingkan kata drug (juga berarti obat/bahan obat), seperti kata
apoteker (Bahasa Inggris: Pharmacist) lebih baik dibandingkan
dengan kata penjual obat atau tukang obat (Bahasa Inggris:
druggist).
 Di masyarakat saat ini, drug (yang berarti obat/bahan obat)
biasanya memberi kesan negatif atau penyalahgunaan obat
terlarang (narkoba).
 Kata medicine (yang berarti obat) lebih berkesan positif; dimana
obat dikonsumsi dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan
atau menyembuhkan penyakit.
 Kata penjual obat atau tukang obat (druggist) lebih bermakna
negatif, dengan demikian kata ini tidak tepat/kurang diterima
untuk mendefinisikan seorang farmasis.
 Bagian terakhir dalam mendefinisikan farmasi (sebagai tempat)
meliputi kata penulis resep resmi (Bahasa Inggris: legal prescriber),
yaitu seseorang yang memiliki kemampuan dan memperoleh
persetujuan dari badan legislatif negara untuk meresepkan obat
(baik dokter, dokter gigi, ataupun dokter hewan).
 Apoteker (pharmacist) harus selalu waspada untuk selalu mengawasi
terutama ada resep palsu atau penyalahgunaan obat-obatan (terutama
obat-obat golongan narkotika, psikotropika, maupun prekursor), serta
orang-orang yang mencoba untuk mendapatkan narkotika dan obat
terlarang lainnya secara ilegal.

 Farmasi juga berarti praktek farmasi sebagai profesi serta farmasi dapat
juga menjadi bisnis. Apoteker (Pharmacist) yang memiliki apotek sendiri
atau manajer dari apotek adalah orang-orang bisnis serta praktisi terutama
penyedia sarana apotek/klinik.

 Dengan demikian, mereka memiliki dua tujuan:


1.untuk merawat pasien dan
2.untuk membuat cukup keuntungan untuk bertahan dalam bisnis.
 Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang
berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang
merupakan kombinasi dari ilmu kedokteran (termasuk ilmu kesehatan
secara umum) dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab
memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.

 Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu


penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk
disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit.
Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi, pemilahan
(selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan
pembakuan bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine).

 Pengetahuan kefarmasian mencakup pula penyaluran dan penggunaan obat


yang sesuai dan aman, baik melalui resep (prescription) dokter berizin,
dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah,
misalnya dengan cara menyalurkan atau menjual langsung kepada
pemakai.
Falsafah Ilmu Farmasi
 Ilmu Farmasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluruh aspek tentang
obat, mulai dari proses pencarian bahan (baik alami, semisintetik, dan
sintetik), pembuatan, cara penggunaan, distribusi, penyimpanan,
penyerahan, sampai obat tersebut digunakan dengan baik oleh pasien.

 Ilmu farmasi ditinjau dari objek materinya, memiliki kerangka dasar dari
ilmu-ilmu alam meliputi ilmu kimia, ilmu biologi, ilmu fisika, dan ilmu
matematika.

 Sedangkan ilmu farmasi ditinjau dari objek formalnya merupakan ruang


lingkup dari ilmu-ilmu kesehatan.

 Secara historis ilmu farmasi dikembangkan dari ilmu kesehatan (medical


sciences) yang dilahirkan berdasarkan kebutuhan mendesak perlunya
pemisahan ilmu farmasi sebagai ilmu pengobatan dari ilmu kedokteran
sebagai ilmu tentang diagnosis.
Falsafah Ilmu Farmasi
 Ilmu farmasi pada perkembangan selanjutnya mengadopsi tidak hanya ilmu
kimia, biologi, fisika, dan matematika, melainkan termasuk pula dari ilmu-
ilmu terapan seperti pertanian, teknik, ilmu kesehatan, bahkan dari behavior
science.
 Berdasarkan ulasan diatas, dapat dikatakan bahwa disatu pihak farmasi
tergolong seni teknis (Technical arts) apabila ditinjau dari segi pelayanan
dalam penggunaan obat (medicine); di lain pihak farmasi dapat pula
digolongkan dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural science).
Farmasi Sebagai Sains
Jika ilmu pengetahuan tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan
aksiologi), maka perlu mempelajari essensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau
intisari atau dasar atau kenyataan yang benar dari ilmu tersebut. Contohnya membangun
filsafat ilmu farmasi perlu menelusuri dari aspek :
 Ontologi yaitu eksistensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu kefarmasian.
Disini ditinjau objek apa yang ditelaah sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut.
Objek ontologis pada farmasi ialah obat dari segi sumber bahan baku obat, segi kimia
dan fisis, segi terapeutik, pengolahan sampai pada penyerahannya kepada yang
memerlukan.
 Epistemologi yaitu metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu
kefarmasian. Landasan epistemologis kebiasan sehari-hari ialah pengalaman dan akal
sehat; landasan epistemologis farmasi ialah logika deduktif dan logika induktif dengan
pengajuan hipotesis, yang dinamakan pula metode logiko-hipotetiko-verifikatif. Yaitu
pembuktian khasiat-khasiat obat berdasarkan bukti empiris atau pengujian suatu materi
potensi obat berdasarkan hipotesis atau berbagai pendekatan-pendekatan sebagai suatu
alasan/jawaban sementara.
 Aksiologi yaitu manfaat dari ilmu-ilmu kefarmasian. Disini mempertanyakan apa nilai
kegunaan pengetahuan tersebut. Kegunaan atau landasan aksiologis farmasi adalah
bertujuan untuk kesehatan manusia.
Farmasi Sebagai Profesi
 Farmasi sebagai ilmu juga meliputi pelayanan obat secara professional.
 Istilah professional saat ini semakin dikaburkan karena banyak digunakan
secara salah kaprah.
 Semua pekerjaan (job, vacation, occupation) dan keahliah (skill)
dikategorikan sebagai profesi, demikian pula istilah professional sering
digunakan sebagai lawan kata amatir.
 Profesi adalah sekolompok disiplin dari individu yang mematuhi standar etika
dan menjunjung diri dan diterima oleh masyarakat.
 Individu dalam kelompok memiiki pengetahuan dan keterampilan khusus yang
diakui secara luas dari hasil pembelajaran melalui penelitian, pendidikan, dan
pelatihan pada tingkat tinggi.
Ada tiga karakteristik umum yang umumnya dimiliki dan diakui sebagai profesi:
 Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan khusus yang disediakan oleh lembaga/institusi perguruan tinggi profesional
selama jangka waktu membekali mahasiswa secara profesional dengan pengetahuan dan keterampilan
khusus untuk praktek profesinya. Selain itu, mahasiswa profesional belajar sejarah, sikap, dan etika
profesi. Para lulusan nantinya juga harus menerima tugas dan tanggung jawab menjadi seorang
profesional. Sebelum diizinkan melakukan praktek dalam profesinya, lulusan farmasi harus tunduk
peraturan negara dan dinyatakan lulus ujian kompetensi. Hal ini untuk menyakinkan masyarakat bahwa
pemohon memenuhi persyaratan minimum untuk melakukan praktek profesi.
 Ukuran Keberhasilan (Measure of Success)
Keberhasilan dalam profesi didasarkan pada layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang profesional
biasanya menerima bayaran. Namun, hadiah utama bagi seseorang profesional sejati adalah dalam
memberikan pelayanan kepada klien, yang terpenting dan perlu diingat bahwa dalam pelayanan
kesehatan, klien adalah pasien (dimana pasien dalam kondisi tertentu kadang tidak berfikir logis lagi,
yang terpenting bisa sembuh). Fokus praktek apoteker dalam hal melakukan pekerjaan kefarmasian
harus berorientasi pada pasien dan kebutuhan pasien. Konseling pasien tanpa kompensasi keuangan telah
menjadi bagian dari praktik farmasi sejak awal.
 Assosiasi
Sebagai profesi, setiap anggota bekerja sama dengan anggota lain dan anggota profesi lainnya. Salah
satu mekanisme untuk hubungan dekat adalah membentuk assosiasi mulai pada tingkat berdasarkan
wilayah misalnya tingkat cabang (kabupaten), tingkat daerah (Provinsi), tingkat nasional (Pusat), tingkat
regional Asia, tingkat Benua, dan tingkat Dunia. Anggota jaringan dengan satu sama lain, bekerja
mengembangkan atau meningkatkan standar profesi, dan menghadiri sesi pendidikan atau pertemuan
ilmiah berkala untuk meningkatkan keterampilan atau mempelajari metode baru.
Mitologi dan Asal Mula Lambang Farmasi
 Dalam mitologi Yunani, Mangkuk Hygeia adalah salah satu atribut
Hygeia, dewi kesehatan.
 Pada masa kini, mangkuk Hygeia dijadikan sebagai lambang
farmasi dan apotek.
 Logo farmasi ini tidak bisa lepas dari sejarah yang menyertainya.
 Beberapa sumber menyebutkan bahwa logo ular dan cawan
(piala) ini dikaitkan dengan lambang Saint John pada abad I
sebelum masehi.
 Pada waktu Saint John diberi racun dengan menggunakan piala.
 Dugaan lain mengungkapkan bahwa sebenarnya bukan piala yang
dililit oleh ular, melainkan mangkuk Hygeia.
 Simbol ini digunakan di Italia pada tahun 1222 untuk merayakan
ulang tahun ke-700 Universitas Padua, kampus pioner untuk
jurusan kedokteran dan hukum di Eropa.
 Pada tahun 1796, mangkuk yang dililit ular tersebut dipepercaya berasal dari mitologi Yunani,
yang disebut dengan mangkuk Hygeia.
 Nama Hygeia merupakan putri kandung dari Aesculapus dan dewi kesehatan.
 Pada waktu itu, ayah Hygeia, Aesculapius merupakan dewa kesehatan dan dewa penyembuh.
 Karena kemampuannya menyembuhkan orang sakit, Zeus takut bahwa Aesculapius akan
membuat manusia kekal, itulah mengapa Apollo (anaknya Zeus) membunuh Aesculapius
dengan petir.
 Setelah membunuhnya, Apollo membuatkan kuil untuk Aesculapius.
 Pada saat membangun kuil, ternya Apollo menemukan ular yang mati dakan keadaan kaku.
 Anehnya, ketika dia mengambil ular tersebut dan dijatuhkan, ular tersebut bisa merayap
kembali.
 Kejadian tersebut diartikan sebagai penyembuhan dan penghidupan kembali dari kematian
Aesculapius.
 Itulah mengapa putri dari Aesculapius, Hygeia disebut sebagai simbol penyembuhan.
 Menurut kepercayaan yunani kuno bahwa ular melambangkan makna kebijaksanaan dan
penyembuhan.
 Menurut kepercayaan kuno ular bisa melakukan kontak dengan para arwah di dunia yang
berbeda
 dan membawa jiwa orang yang telah meninggal untuk membantu manusia yang masih hidup.
 Oleh karena itu ular dianggap membawa kebijaksanaan karena bisa membawa arwah para
leluhur yang bijak.
 Dewi Hygeia digambarkan memegang sebuah patera
(mangkuk obat) dan di badannya ada seekor ular yang
hendak meminum/memakan obat pada mangkuk
tersebut.
 Beberapa berpendapat bahwa mangkuk dan ular Hygeia
melambangkan keselarasan kehidupan dengan bumi.
 Ular mungkin melambangkan pasien yang bisa memilih
apakah akan mengambil obat pada mangkuk tersebut
atau tidak.
 Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang
mengendalikan kesehatannya sendiri melalui pilihan
yang diambil.
 Mangkuk atau gelas Hygeia dengan ular yang
membelitnya telah menjadi simbol dari banyak
perkumpulan apoteker di seluruh dunia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai