Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR ILMU

FARMASI
DEFINISI DAN FALSAFAH ILMUFARMASI

• Ketika ditanya tentang farmasi, kebanyakan orang akan mengatakan


bahwa farmasi adalah sebuah toko obat atau tempat dimana kita
dapat membeli obat.
• Beberapa orang mungkin berbicara tentang obat-obatan dan
• Farmasis/apoteker (kadang-kadang menyebut penjual obat atau
tukang obat atau “druggist” terutama jika orang tersebut berusia
diatas usia 50 tahun).
• Kebanyakan orang tidak berfikir tentang farmasi sebagai profesi.
DEFINISI DAN FALSAFAH ILMUFARMASI

• Apa tujuan farmasi itu????????????.


• Tujuan dari praktek profesi farmasi adalah untuk membantu pasien
dalam menggunakan obat secara efektif dan efisien dari
pengobatannya.
• Jika ditinjau dari sudut pandang kesehatan masyarakat, Apoteker
dibutuhkan untuk dapat memastikan penggunaan secara rasional dan
aman dari obat-obatan, minimal apoteker dibutuhkan sebagai kontrol
dalam proses penggunaan obat-obatan agar terapi dan khasiat obat
dapat memberikan efek atau khasiat secara maksimal.
DEFINISI

• Farmasi atau Apotek adalah tempat, profesi, dan kadang-kadang


merupakan bisnis.
• Farmasi merupakan tempat dimana farmasis/apoteker (yang memiliki ijin
atau lisensi) mengawasi pengeluaran obat setelah menerima resep oleh
penulis resep/dokter (yang memiliki ijin atau lisensi).
• Farmasi bukanlah toko obat (bahasa Inggris: drugstore).
• Dalam istilah bahasa inggris, kata medicine (yang berarti obat) dalam
mendefinisikan farmasi (sebagai tempat/ a place) lebih baik dibandingkan
kata drug (juga berarti obat/bahan obat), seperti kata apoteker (Bahasa
Inggris: Pharmacist) lebih baik dibandingkan dengan kata penjual obat atau
tukang obat (Bahasa Inggris: druggist).
• Di masyarakat saat ini, drug (yang berarti obat/bahan obat) biasanya memberi kesan
negatif atau penyalahgunaan obat terlarang (narkoba).
• Kata medicine (yang berarti obat) lebih berkesan positif; dimana obat dikonsumsi
dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan atau menyembuhkan penyakit.
• Kata penjual obat atau tukang obat (druggist) lebih bermakna negatif
• dengan demikian kata ini tidak tepat/kurang diterima untuk mendefinisikan seorang
farmasis. Bagian terakhir dalam mendefinisikan farmasi (sebagai tempat) meliputi
kata penulis resep resmi (Bahasa Inggris: legal prescriber), yaitu seseorang yang
memiliki kemampuan dan memperoleh persetujuan dari badan legislatif negara
untuk meresepkan obat (baik dokter, dokter gigi, ataupun dokter hewan).
• Apoteker (pharmacist) harus selalu waspada untuk selalu mengawasi terutama ada
resep palsu atau penyalahgunaan obat-obatan (terutama obat-obat golongan
narkotika, psikotropika, maupun prekursor), serta orang-orang yang mencoba untuk
mendapatkan narkotika dan obat terlarang lainnya secara ilegal.
• Farmasi juga berarti praktek farmasi sebagai profesi serta farmasi dapat juga
menjadi bisnis. Apoteker (Pharmacist) yang memiliki apotek sendiri atau manajer
dari apotek adalah orang-orang bisnis serta praktisi terutama penyedia sarana
apotek/klinik.
• Dengan demikian, mereka memiliki dua tujuan: (a) untuk merawat pasien dan (b)
untuk membuat cukup keuntungan untuk bertahan dalam bisnis.
DEFINISI

• Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang


berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang
merupakan kombinasi dari ilmu kedokteran (termasuk ilmu kesehatan
secara umum) dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab
memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
• Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu
penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk
disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit.
Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi, pemilahan
(selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan
pembakuan bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine).
• Pengetahuan kefarmasian mencakup pula penyaluran dan penggunaan
obat yang sesuai dan aman, baik melalui resep (prescription) dokter
berizin, dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah,
misalnya dengan cara menyalurkan atau menjual langsung kepada
pemakai.
FALSAFAH ILMU FARMASI

• Ilmu Farmasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluruh aspek


tentang obat, mulai dari proses pencarian bahan (baik alami, semisintetik,
dan sintetik), pembuatan, cara penggunaan, distribusi, penyimpanan,
penyerahan, sampai obat tersebut digunakan dengan baik oleh pasien.
• Ilmu farmasi ditinjau dari objek materinya, memiliki kerangka dasar dari
ilmu-ilmu alam meliputi ilmu kimia, ilmu biologi, ilmu fisika, dan ilmu
matematika.
• Sedangkan ilmu farmasi ditinjau dari objek formalnya merupakan ruang
lingkup dari ilmu-ilmu kesehatan.
• Secara historis ilmu farmasi dikembangkan dari ilmu kesehatan (medical
sciences) yang dilahirkan berdasarkan kebutuhan mendesak perlunya
pemisahan ilmu farmasi sebagai ilmu pengobatan dari ilmu kedokteran
sebagai ilmu tentang diagnosis.
PEMBAGIAN ILMU MENURUT THE LIAM GIE
Ragam Ilmu
No. Jenis Ilmu
Ilmu Teoritis Ilmu Praktis
1. Ilmu-ilmu matematis Aljabar Accounting
Geometri Statistik
2. Ilmu-ilmu fisis Kimia Ilmu keinsinyuran
Fisika Metalurgi
3. Ilmu-ilmu biologi Biologi molekuler Ilmu pertanian
Biologi sel Ilmu peternakan
4. Ilmu-ilmu psikologis Psikologi eksperimental Psikologi pendidikan
Psikologi perkembangan Psikologi perindustrian

5. Ilmu-ilmu sosial Antropologi Ilmu administrasi


Ilmu ekonomi Ilmu marketing
6. Ilmu-ilmu linguistik Linguistik teoritis Linguistik terapan
Linguistik perbandingan Seni terjemahan

7. Ilmu-ilmu interdisipliner Biokimia Farmasi


Ilmu lingkungan Ilmu perencanaan kota
• Ilmu farmasi pada perkembangan selanjutnya mengadopsi tidak
hanya ilmu kimia, biologi, fisika, dan matematika, melainkan termasuk
pula dari ilmu-ilmu terapan seperti pertanian, teknik, ilmu kesehatan,
bahkan dari behavior science.
• Berdasarkan ulasan diatas, dapat dikatakan bahwa disatu pihak
farmasi tergolong seni teknis (Technical arts) apabila ditinjau dari segi
pelayanan dalam penggunaan obat (medicine); di lain pihak farmasi
dapat pula digolongkan dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural
science).
FARMASI SEBAGAI SAINS

Jika ilmu pengetahuan tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan
aksiologi), maka perlu mempelajari essensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau
intisari atau dasar atau kenyataan yang benar dari ilmu tersebut. Contohnya membangun
filsafat ilmu farmasi perlu menelusuri dari aspek :
• Ontologi yaitu eksistensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu kefarmasian.
Disini ditinjau objek apa yang ditelaah sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut.
Objek ontologis pada farmasi ialah obat dari segi sumber bahan baku obat, segi kimia
dan fisis, segi terapeutik, pengolahan sampai pada penyerahannya kepada yang
memerlukan.
• Epistemologi yaitu metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu
kefarmasian. Landasan epistemologis kebiasan sehari-hari ialah pengalaman dan akal
sehat; landasan epistemologis farmasi ialah logika deduktif dan logika induktif dengan
pengajuan hipotesis, yang dinamakan pula metode logiko-hipotetiko-verifikatif. Yaitu
pembuktian khasiat-khasiat obat berdasarkan bukti empiris atau pengujian suatu materi
potensi obat berdasarkan hipotesis atau berbagai pendekatan-pendekatan sebagai suatu
alasan/jawaban sementara.
• Aksiologi yaitu manfaat dari ilmu-ilmu kefarmasian. Disini mempertanyakan apa nilai
kegunaan pengetahuan tersebut. Kegunaan atau landasan aksiologis farmasi adalah
bertujuan untuk kesehatan manusia.
FARMASI SEBAGAI PROFESI

• Farmasi sebagai ilmu juga meliputi pelayanan obat secara


professional.
• Istilah professional saat ini semakin dikaburkan karena banyak
digunakan secara salah kaprah.
• Semua pekerjaan (job, vacation, occupation) dan keahliah (skill)
dikategorikan sebagai profesi, demikian pula istilah professional
sering digunakan sebagai lawan kata amatir.
• Profesi adalah sekolompok disiplin dari individu yang mematuhi
standar etika dan menjunjung diri dan diterima oleh masyarakat.
• Individu dalam kelompok memiiki pengetahuan dan keterampilan
khusus yang diakui secara luas dari hasil pembelajaran melalui
penelitian, pendidikan, dan pelatihan pada tingkat tinggi.
Ada tiga karakteristik umum yang umumnya dimiliki dan diakui sebagai profesi:
• Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan khusus yang disediakan oleh lembaga/institusi perguruan tinggi profesional selama
jangka waktu membekali mahasiswa secara profesional dengan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk
praktek profesinya. Selain itu, mahasiswa profesional belajar sejarah, sikap, dan etika profesi. Para lulusan
nantinya juga harus menerima tugas dan tanggung jawab menjadi seorang profesional. Sebelum diizinkan
melakukan praktek dalam profesinya, lulusan farmasi harus tunduk peraturan negara dan dinyatakan lulus
ujian kompetensi. Hal ini untuk menyakinkan masyarakat bahwa pemohon memenuhi persyaratan minimum
untuk melakukan praktek profesi.
• Ukuran Keberhasilan (Measure of Success)
Keberhasilan dalam profesi didasarkan pada layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang profesional
biasanya menerima bayaran. Namun, hadiah utama bagi seseorang profesional sejati adalah dalam
memberikan pelayanan kepada klien, yang terpenting dan perlu diingat bahwa dalam pelayanan kesehatan,
klien adalah pasien (dimana pasien dalam kondisi tertentu kadang tidak berfikir logis lagi, yang terpenting
bisa sembuh). Fokus praktek apoteker dalam hal melakukan pekerjaan kefarmasian harus berorientasi pada
pasien dan kebutuhan pasien. Konseling pasien tanpa kompensasi keuangan telah menjadi bagian dari
praktik farmasi sejak awal.
• Assosiasi
Sebagai profesi, setiap anggota bekerja sama dengan anggota lain dan anggota profesi lainnya. Salah satu
mekanisme untuk hubungan dekat adalah membentuk assosiasi mulai pada tingkat berdasarkan wilayah
misalnya tingkat cabang (kabupaten), tingkat daerah (Provinsi), tingkat nasional (Pusat), tingkat regional
Asia, tingkat Benua, dan tingkat Dunia. Anggota jaringan dengan satu sama lain, bekerja mengembangkan
atau meningkatkan standar profesi, dan menghadiri sesi pendidikan atau pertemuan ilmiah berkala untuk
meningkatkan keterampilan atau mempelajari metode baru.
MITOLOGI DAN ASAL MULA LAMBANGFARMASI

• Dalam mitologi Yunani, Mangkuk Hygeia adalah salah satu


atribut Hygeia, dewi kesehatan.
• Pada masa kini, mangkuk Hygeia dijadikan sebagai lambang
farmasi dan apotek.
• Logo farmasi ini tidak bisa lepas dari sejarah yang
menyertainya.
• Beberapa sumber menyebutkan bahwa logo ular dan
cawan (piala) ini dikaitkan dengan lambang Saint John pada
abad I sebelum masehi.
• Pada waktu Saint John diberi racun dengan menggunakan
piala. D
• ugaan lain mengungkapkan bahwa sebenarnya bukan piala
yang dililit oleh ular, melainkan mangkuk Hygeia.
• Simbol ini digunakan di Italia pada tahun 1222 untuk
merayakan ulang tahun ke-700 Universitas Padua, kampus
pioner untuk jurusan kedokteran dan hukum di Eropa.
• Pada tahun 1796, mangkuk yang dililit ular tersebut dipepercaya berasal dari mitologi Yunani, yang
disebut dengan mangkuk Hygeia.
• Nama Hygeia merupakan putri kandung dari Aesculapus dan dewi kesehatan.
• Pada waktu itu, ayah Hygeia, Aesculapius merupakan dewa kesehatan dan dewa penyembuh.
• Karena kemampuannya menyembuhkan orang sakit, Zeus takut bahwa Aesculapius akan
membuat manusia kekal, itulah mengapa Apollo (anaknya Zeus) membunuh Aesculapius dengan
petir.
• Setelah membunuhnya, Apollo membuatkan kuil untuk Aesculapius.
• Pada saat membangun kuil, ternya Apollo menemukan ular yang mati dakan keadaan kaku.
• Anehnya, ketika dia mengambil ular tersebut dan dijatuhkan, ular tersebut bisa merayap kembali.
• Kejadian tersebut diartikan sebagai penyembuhan dan penghidupan kembali dari kematian
Aesculapius.
• Itulah mengapa putri dari Aesculapius, Hygeia disebut sebagai simbol penyembuhan.
• Menurut kepercayaan yunani kuno bahwa ular melambangkan makna kebijaksanaan dan
penyembuhan.
• Menurut kepercayaan kuno ular bisa melakukan kontak dengan para arwah di dunia yang berbeda
dan membawa jiwa orang yang telah meninggal untuk membantu manusia yang masih hidup.
• Oleh karena itu ular dianggap membawa kebijaksanaan karena bisa membawa arwah para leluhur
yang bijak.
• Dewi Hygeia digambarkan memegang sebuah patera
(mangkuk obat) dan di badannya ada seekor ular yang
hendak meminum/memakan obat pada mangkuk tersebut.
• Beberapa berpendapat bahwa mangkuk dan ular Hygeia
melambangkan keselarasan kehidupan dengan bumi.
• Ular mungkin melambangkan pasien yang bisa memilih
apakah akan mengambil obat pada mangkuk tersebut atau
tidak.
• Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang mengendalikan
kesehatannya sendiri melalui pilihan yang diambil.
• Mangkuk atau gelas Hygeia dengan ular yang membelitnya
telah menjadi simbol dari banyak perkumpulan apoteker di
seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai