Penulis
2016
Mata Kuliah : Farmakognosi
Kegiatan belajar 6 : Prinsip dan teknik dasar budi daya tanaman obat
Pendahuluan
I. Pengantar
Assalamu’alaikum Wr Wb. Selamat datang kepada mahasiswa baru DIII Jamu,
Poltekkes Kemenkes Surakarta.Semoga dapat sedikit demi sedikit menyesuaikan diri
dengan keadaan. Sesuai dengan kurikulum DIII Jamu, mata kuliah Farmakognosi
akan banyak menjabarkan mengenai tanaman yang berkhasiat sebagai obat sebagai
bekal seorang tenaga kesehatan tradisional dalam melaksanakan tugasnya.
Pengetahuan mengenai tanaman obat ini sangat penting berkaitan dengan
rekomendasi yang diberikan kepada klien oleh seorang tenaga kesehatan tradsional
agar sesuai dengan penyakit yang diderita klien.
Tanaman obat dapat dikenali dari ciri-ciri morfologinya, hal tersebut yang
nantinya akan dipelajari dalam modul ini. Akan tetapi pengertian mengenai
farmakognosi, taksonomi dan tata nama tanaman obat harus juga dimengerti oleh
mahasiswa karena semua tanaman obat dapat dikenal secara umum dengan penamaan
menggunakan bahasa latin. Semoga modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
mengenal dan mengidentifikasikan tanaman obat.
Selamat belajar.
VII. Petunjuk Belajar
Saudara-saudara, dalam mempelajari modul ini akan lebih baik jikaanda mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1) Bacalah materi secara seksama
2) Bacalah referensi lainnya tentang fromulasi jamu yang berasal dari buku-buku
referensi maupun mengunduh dari laman-laman (situs) internet yang tersedia
3) Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 7.
4) Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan
diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
5) Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat.
6) Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan
cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir setiap unit.
7) Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
8) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Untuk
itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman
sejawat Anda.
B. Latihan
1. Jelaskan bagan di bawah ini dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
2. Apa yang dimaksud dengan imu farmakognosi dan ilmu-ilmu apa saja yang
berkaitan di dalamnya?
3. Apa perbedaan antara farmakognosi dan fitokimia?
4. Jelaskan senyawa kimia yang bukan termasuk golongan kimia tumbuhan dan
berikan contohnya !
C. Rangkuman
1. Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki bahan–bahan baik
berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan juga beberapa mineral yang
mempunyai khasiat sebagai obat.
2. Pharmacognosi memegang peranan penting sebagai penghubung antara
farmakologi, kimia farmasi, farmasetika.
3. Farmakognosi berhubungan dengan ilmu lain sesuai dengan penggunaan tanaman
obat untuk menyembuhkan.
D. Tes Formatif 1
1. Untuk mengobati penyakit malaria digunakan kulit batang dan kulit cabang dari
…..
a. Tanaman Alstonia scholaris, kelaurga Apocynaceae
b. Tanaman Chinchona succirubra, keluarag Lauraceae
c. Tanaman Alyxia stellata, keluargaApocynaceae
d. Tanaman Cinnamomum zeylanicum, keluarga Lauraceae
e. Tanaman Punica granatum, keluarga Punicaceae
2. Adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan (preparat) obat dengan
cara sederhana dan dibuat dari alam (tumbuhan dan hewan). Adalah pengertian
dari…
a. Jamu c. Ilmu Galenika e. Obat Tradisional
b. OHT d. Sediaan Galenika
3. Fungsi dari tahapan etnofarmakologi dalam perkembangan obat tradisional
menjadi obat modern adalah …..
a. Membuktikan khasiat/ aktifitas biologi tanaman obat
b. Memperoleh senyawa murni
c. Menentukan struktur molekul
d. Mencari formula yang diinginkan konsumen
e. Mencari informasi mengenai penggunaan suatu tumbuhan untuk pengobatan
suatu penyakit.
4. Dalam hal memperoleh senyawa baru, yang dilakukan peneliti dalam
pengembangan obat tradisional menjadi jamu adalah ….
a. Isolasi
b. Elusidasi Etruktur
c. Modifikasi molekul
d. Etnofarmakologi
e. Isolasi
5. Untuk menentukan identitas bahan berkhasiat secara seksama sampai dapat
dibuat produk jadi yang terstandardisasi adalah uji ….
a. Uji praklinik
b. Uji Khasiat
c. Uji toksisitas
d. Uji Teknologi farmasi
e. Uji Klinik
E. Tugas :
Carilah jurnal penelitian bertema etnomedicine dan reviewlah jurnal tersebut dengan
format :
1. Judul Jurnal Penelitian
2. Latar penelitian
3. Hasil dan pembahasan penelitian
4. Kesimpulan
F. Kunci Tes Formatif
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban berikut! Bila ternyata jawaban anda
kurang dari 75% Anda harus membaca materi lagi sampai anda mendapatkan skor
Identifikasi :
Proses pemberian nama ilmiah terhadap suatu takson tumbuhan dapat
dilakukan dengan cara:
1. Menggunakan gambar deskriptif/ foto yang terdapat dalam buku, jurnal/publikasi
resmi Botani dengan menyamakan objek yang akan diberi nama dengan cirri khas
yang ada pada gambar tersebut.
2. Menggunakan specimen herbarium yang telah teridentifikasi dengan
menyamakan karakter yang dimiliki oleh objek dengan specimen tersebut.
3. Menggunakan kunci determinasi, dengan mencocokan karakter dari objek yang
akan dicarikan namanya dengan urutan pernyataan yang terdapat dalam urutan
kunci determinasi
4. Menanyakan langsung kepada pakar/ lembaga resmi (Herbarium) dengan
menyerahkan koleksi tumbuhan yang akan diketahui namanya.
Klasifikasi :
Untuk mempermudah cara pengenalan tumbuhan. Sampai saat ini tumbuhan
angiospermae secara ilmiah sudah diketahui sebanyak 300 ribu jenis, untuk
mengenalnya secara langsung sangat susah. Dengan mengelompokkan berdasarkan
kategori tertentu akan mudah mengingatnya.
Tumbuhan dikelompokkan berdasrkan sifat dan karakter morfologi yang sama
ke dalam tingkat klasifikasi sesuai dengan yang ditetapkan nomenklatur. Tingkat
klasifikasi ini disebut taxon, meliputi taxon utama dan taxon tambahan, mulai dari
yang paling besar/ tinggi sampai yang paling rendah.
Sistem Klasifikasi :
1. Praktical System (Sistim praktis) : berdasarkan kepada fungsi
tumbuhan dalam berbagai kebutuhan hidup manusia terdiri dari:
a. tanaman pangan/ holtikultura,
b. tanaman obat
c. tanaman hias/ pekarangan/ taman
d. tanaman peneduh (jalan dan taman)
e. tanaman gulma
f. tanaman parasit
g. tanaman epifit
h. tanaman pionir
2. Artificial system (Sistim buatan) yaitu pengelompokan tumbuhan
berdasarkan karakter terpilih
3. Natural system (system alami) : berdasarkan kesergaman karakter
diantara keanekaragaman yang terdapat secara alami, selanjutnya
dikenal dengan polythetic set.
Periode Klasifikasi
1. Periode paling tua : dilakukan oleh kelompok masyarakat etnis
tertentu berdasarkan practical system, terutama bdasarkan fungsi
dan kegunaan ttan itu utk kepentingan hidup manusia dan tidak
tercatat dalam sejarah kegiatan Botani tp diyakini telah
berlangsung seumur kebudayaan manusia.
2. Periode I : sistim artifisial : dimulai semenjak 3 abad SM oleh
Theophrastus, dg habitus sbg karakter pembeda, dilanjutkan dg
karakter umur (annual, biennial dan perennial). Sistim ini
dilanjutkan oleh Carolus LINNAEUS dg menggunkan seksual
sistim utk membedakan antar takson dr tumbuhan.
3. Periode II :Mengunakan natural system mengelompokan
tumbuhan berdasarkan keragaman karakter, diantara
keanekaragaman yg terdapat secara alami.
4. Periode III : menggunakan phyllogenetic system, berdasrkan
hubungan kekerabatan, terus berlanjut dalam studi Biosistematik
dengan berbagai karakter seperti kromosom, chemotaksonomi
dan lain-lain.
Deskripsi
Untuk mengenal dan mengetahui karakter morfologi tumbuhan harus
dilakukan pertelaan/ diskripsi lengkap yaitu dengan mengamati secara rinci bentuk,
susunan dan struktur organnya.
Nomenklatur
Sampai saat ini telah ada tiga periode dan sistim pemberian nama tumbuhan
yaitu :
1. Periode polynomial system (sampai tahun 1753), pemberian nama
tumbuhan dengan banyak suku kata, contoh :Ranunculus folius ovatus
serratis scapo nudo uniflora. Pada system ini dijelaskan/ dituliskan semua
karakter yang ada pada tumbuhan itu.
2. Periode Binomial System (1753 – 1930) : pemberian nama spesies
tumbuhan menggunakan dua kata, sesuai dengan konsep Carolus
LINNAEUS. Contoh Zea mays L. Kata pertama (Zea) menunjukkan genus
dan kata ke dua (mays)menunjukkan spesies. Huruf (L.) adalah
kependekan nama author atau nama orang yang memberikan nama
tumbuhan ini yaitu Carolus LINNEAUS. Sistim pemberian nama ini
dicetuskan oleh Carolus LINNEAUS dalam publikasinya yang berjudul
SPECIES PLANTARUM pada tahun 1753
3. Periode Nomenkaltur Botani Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
(KITT) : Nomenklatur botani dihasilkan pada kongres Botani Internasional
kelima di Cambridge Inggris Tahun 1930. Berasal dari Konsep Linnaeus
yaotu Binomial system yang tercantum dalam bukunya :SPESIES
PLANTARUM. Namun telah dilengkapi dengan berbagai aturan dan tata
cara dan disusun lebih lengkap.
Azas nomenklatur :
a. Tata nama tumbuhan berdiri sendiri, tidak ada hubungan dengan tata
nama hewan
b. Penerapan nama kesatuan taksonomi ditentukan atas dasar tipe tata
nama
c. Tata nama suatu kesatuan taksonomi didasrkan kepada perioritas
tanggal penerbitan.
d. Setiap kesatuan taksonomi dg batasan, kedudukan dan tingkat tertentu
hanya mempunyai satu nama ilmiah yg tepat, yaitu nama tertua yg
sesuai dg peraturan, kecuali yg dinyatakan khusus.
e. •Nama ilmiah kesatuan taksonomi diperlakukan sebagai bahasa latin
tanpa memperhatikan asalnya.
f. •Peraturan tata nama berlaku surut, kecuali kalau dibatasi dengan
sengaja.
B. Latihan
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang identifikasi, tatanama dan klasifikasi!
2. Tuliskan perbedaan antara nama local dan nama ilmiah
3. Jelaskan system klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan!
C. Rangkuman.
1. Taxonomi atau sistematika tumbuhan adalah Ilmu yang mempelajari klasifikasi
dan sistem penamaan tumbuhan
2. Konsep dasar taksonomi diantaranya adalah :
a. Identifikasi : usaha/cara mendapatkan/ member nama kepada kelompok
tumbuhan (takson) tertentu, sesuai tatacara yang ditetapkan dalam
nomenklatur
b. Klasifikasi : Dalam Mengenal tumbuhan terlebih dahulu perlu mengetahui
namanya, mengenal kelompok dan mengenal sifat serta karakternya.
c. Deskripsi : uraian lengkap tentang sifat dan karakter morfologi suatu takson
yang dapat menentukan, karakter, karakter-state dan karakteristik.
d. Nomenklatur : peraturan/pedoman tata cara pemberian nama serta
pengelompokan/klassifikasi tumbuhan berjudul International Codes of
Botanical Nomenklature atau (KITT=Kode Internasional Tatanama Tumbuhan
D. Tes Formatif 2
1. Ilmu
taksonomidansistematikamelibatkanmengelompokkanorganismemenuruthubunga
nalam danevolusi, sistem tersebut ditemukan oleh......
a. CarolusLinnaeus
b.Darwin
c. Einstein
d. Lamark
e. Aristoteles
2. Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang disebut dengan
….
a. binomial nomenklatur
b. kunci determinasi
c. klasifikasi
d. pengelompokan
e. Identifikasi
3. Urutan takson tumbuhan dari kelompok terbesar ke kelompok terkecil adalah ….
a. kingdom-filum-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
b. kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
c. kingdom-divisio-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
d. kingdom-divisio-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
e. kingdom-kelas-divisio-bangsa-suku-marga-jenis
4. Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda menunjukkan ….
a. kelas
b. ordo
c. genus
d. spesies
e. Bangsa
5. Pisang, mangga, kelengkeng, dan durian dikelompokkan dalam tumbuhan buah-
buahan. Pengklasifikasian ini tergolong dalam klasifikasi sistem ….
a. natural
b. artifisial
c. praktis
d. manfaat
e. Buatan
6. Pada taksonomi dari kingdom ke spesies, kondisi jumlah makhluk hidup yang
berbeda dalam setiap takson akan ….
a. semakin sedikit
b. berubah-ubah
c. konstan
d. semakin banyak
e. mengikuti posisi taksonnya
7. Yang merupakan tujuan klasifikasi dari berbagai pernyataan berikut adalah…..
a. mencari persamaan dan perbedaan makhluk hidup
b. menentukan persamaan ciri-ciri makhluk hidup
c. memberi nama ilmiah setiap makhluk hidup
d. menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup
e. menentukan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup
8. Pernyataan yang paling benar tentang klasifikasi, semakin rendah tingkat takson
maka….
a.Anggota semakin sedikit dan persamaan ciri semakin sedikit
b.Anggota semakin sedikit dan persamaan ciri semakin banyak
c. Anggota semakin banyak dan persamaan ciri semakin banyak
d. Anggota semakin banyak dan persamaan ciri semakin sedikit
e. nggota semakin sedikit tetapi perbedaan semakin banyak
9. Filum dalam klasifikasi tumbuhan yang disebut juga ….
a. divisio
b. genus
c. marga
d. ordo
e. spesies
10. Daftar yang memuat sejumlah keterangan suatu makhluk hidup yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya disebut ….
a. kunci dikotomi
b. kunci determinasi
c. klasifikasi
d. pengelompokan
e. Animalia
E. Tugas
Carilah klasifikasi tanaman obat berikut ini:
1. Adas 5. Daun Duduk 9. Jati Belanda
2. Alang-alang 6. Daun Jambu biji 10. Jati Cina
3. Brotowali 7. Daun Ungu 11. Jinten Hitam
4. Chamomile 8. Iler 12. Kelembak
13. Kapulaga 14. Kayu Manis 15. Kemukus
Alat Perkembangbiakan
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan terdiri dari bunga (flos), buah (fructus)
dan biji (semen). Bunga merupakan modifikasi dari batang dan daun shg
berubah bentuk dan fungsinya. Nodus dan internodusnya sangat
pendek shg tidak dapat dilihat. Organ pokok bunga tdd: Perianthium (perhiasan
bunga), Stamen (bunga jantan) dan Pistillum (bunga betina).
Perianthium (perhiasan bunga) terdiri dari Calyx (kelopak bunga)lembaran
calyx =sepal, Corolla (mahkota bunga)lembaran corolla = petal.
Stamen terdiri dari Anthera (kotak sari) berisi pollen (serbuk
sari) dan Fillamen (tangkai sari) sedangkan Pistillum terdiri dari Stigma =kepala
putik, stylus =tangkai putik, ovary = bakal buah dan Ovule = bakal biji.
Namun terdapat juga bunga yang tidak lengkap yaitu : Flos nudus tidak punya
corolla, Flos feminus tidak punya stamen, Flos masculus tidak punya pistillum,
Bunga steril tidak punya stamen dan pistillum, Bunga dengan satu alat kelamin =
unisexual dan Bunga yang punya kedua alat kelamin = biseksual.
Bunga berdarkan kelamin ada Monoceus bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu individu walaupun tempatnya berbeda. Cth bunga zea mays.
Dioceus bunga jantan dimiliki oleh satu batag, bunga betina pada batang lain. Cth
salak (zalacca edulis), myristica faragrans (pala) dan Polygamus.
Bentuk dan susunan mahkota bunga (corolla) dibedakan menjadi bentuk dan
susunan lembaran mahkota dan posisi corolla dan posisi ovary. Pelajari juga organ
kelamin jantan dan organ kelamin betina bunga, dan jenis bunga.
Rumus bunga.
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam
mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan
gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali
dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri
atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat
memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga berserta bagian-bagiannya.
Diagram bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua
bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-
penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga
bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada
tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk,
kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan
sesungguhnya ) atau teoritik keadaan seharusnya.
Rumus bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-
sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan
singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-
masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai
berikut.
a. Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c. Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d. Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika antara kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk
menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium).
Penulisan rumus bunga, dibelakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang
dapat menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka
diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya di tambahkan simetri yaitu (*)
untuk untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu.
Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai
lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂), dan bunga betina dipakai
lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan
benang sari (berlekatan atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka.
Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di bawah) angka yang
menunjukkan jumlah putik sesuai kedudukannya.
Kunci determinasi
B. Latihan
1. Dalam modul belum diperjelas visualisasi bentuk daun, jenis daun dan
sebagainya, visualisasikan dengan melihat buku morfolgi tumbuhan.
2. Jelaskan definisi dari macam-macam bagian tumbuhan yang merupakan
metamorfosa akar, batang dan daun yang telah diebautkan di atas.
3. Bentuk dan susunan mahkota bunga (corolla) dibedakan menjadi bentuk dan
susunan lembaran mahkota dan posisi corolla dan posisi ovary. Pelajari juga organ
kelamin jantan dan organ kelamin betina bunga, dan jenis bunga. Buat rangkuman
mengenai materi tersebut.
4. Gambarkan diagram bunga soka
5. Uraikan morfologi mengenai biji tumbuhan.
C. Rangkuman
1. Dalam mempelajari alat generatif dan vegetatif tidak dapat dipisah dari ilmu
morfologi tumbuhan.
2. Bagian tumbuhan utama dalam cormophyta adalah akar, batang dan daun
sedangkan bagian yang lain dianggap metamorfosi dari ketiga bagian tumbuhan
tersebut
3. Bagian tumbuhan mempunyai sifat dan keistimewaan sendiri-sendiri
D. Tes Formatif 3
1. Definisikan istilah dari Folium Compositum
2. Definisikan deret fibonaci.
3. Suatu daun dengan duduk daun di batang tersebar dan membentuk rumus daun
4/5. Berapa sudut divergensinya? Gambarkan diagram daunnya
E. Tugas
Buat rangkuman mengenai identifikasi bentuk daun, batang, akar, umbi dan bunga
yang nantinya akan digunakan pada saat identifikasi tumbuhan.
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban berikut! Bila ternyata jawaban anda
kurang dari 75% Anda harus membaca materi lagi sampai anda mendapatkan skor
B. Latihan
Buatlah pencandraan tanaman dengan lembar kerja di bawah ini untuk tanaman obat
daun ungu, iler, pecut kuda, kumis kucing, daun sendok.
C. Rangkuman
1. Pencandraan tanaman ialah suatu upaya untuk mengenal dan mengetahui deskripsi
morfologi dan sifat suatu tanaman.
2. Pencandraan tanaman berkhasiat terbagi dalam tiga pendekatan, yaitu secara
botani, khasiat, dan kandungan kimia (fitokimia).
3. Dalam hal pencandraan tanaman, akan sangat diperlukan suatu lembar hasil
pengamatan
D. Tes Formatif 3
1. Dibawah ini merupakan macam-macam dari ujung daun, kecuali..
a. Tumpul d. Terbelah
b. Runcing e. Berlekuk
c. Meruncing
2. Yang mana yang merupakan bentuk tepi daun dari daun cocor bebek?
a. Berombak d. Bergerigi ganda
b. Beringgit e. Bergigi
c. Bergerigi
3. Tumbuhan krokot,merupakan tumbuhan yang memiliki batang yang lunak dan
berair, hal ini menunjukkan bahwa batang krokot memiliki sifat…
a. Batang basah d. Batang mendong
b. Batang berkayu e. Batang pipih
c. Batang rumput
4. Metamorfosis yang terjadi pada Allium cepa adalah…
a. Rimpang d. Umbi akar
b. Umbi batang e. Roset akat
c. Umbi lapis
5. Daun yang memiliki duduk daun yang memiliki garis ortostik 2, dan dalam setiap
putaran terdapat 5 helaian daun, berarti memiiki rumus…..
a. 2/3 d. 2/1
b. b. 2/5 e. 2/2
c. c. 5/2
6. Bunga yang memiliki rumus ♀* K7+(5), [{C5, A(3)}] G5 memiliki pengertian
dibawah ini, kecuali…
a. Memilik kelopak tambahan 7
b. Memiliki mahkota dan benang sari saling berlekatan
c. Memiliki mahkota yang berlekatan, dan saling berlekatan dengan benang sari
d. Bersimetri banyak
e. Merupakan bunga betina
7. Pada daging daun yang memiliki sifat seperti kertas adalah tumbuhan…
a. Cocos nucifera d. Musa pradisaca
b. Aloevera e. Mangifra caessia
c. Zea mays
8. Bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang, disebut
dengan….
a. Upih daun d. Ibu tangkai
b. Tangkai dan e. Anak daun
c. Cabang tangkai
9. Daun yang duduk pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai dengan helaian daun
duduk langsung pada tangkai daun disebut…
a. Daun majemuk menyirip ganda 2 tidak sempurna
b. Daun majemuk menyirip ganda 2 sempurna
c. Daun majemuk menyirip ganda 3 tidak sempurna
d. Daun majemuk menyirip ganda 3 sempurna
e. Daun majemuk campuran
10. Tumbuhan dibawah ni yang termasuk kedalam daun majemuk campuran adalah…
a. Caesalpinia plucherrima
b. Ixora palludosa
c. Pandanus conoideus
d. Beugenvillia spectabillis
e. Arachis hypogaea
E. Tugas
Lanjutkan yang anda kerjakan pada latihan untuk tanaman obat :
1. Pegagan 11. Meniran
2. Sambang Colok 12. Pukul empat
3. Jarak tentir 13. Rumput belang
4. Jarak pohon 14. Kitolot
5. Rosella 15. Kenanga
6. Som Jawa 16. Tempuyung
7. Jinten 17. Melati
8. Andong 18. Markisa
9. Daruju 19. Jali
10. Ketepeng Cina 20. Cincau rambat
21. Cincau pohon 36. Sereh wangi
22. Ciplukan 37. Lidah mertua
23. Katuk 38. Boroco
24. Patikan kebo 39. Tapak dara
25. Krokot 40. Nanas kerang
26. Jeruk 41. Jombang
27. Bangun-bangun 42. Kemuning
28. Adas 43. Kantil
29. Ekor kucing 44. Anting-anting
30. Bayam merah 45. Rumput mutiara
31. Paku bumi 46. Mindi
32. Bamboo air/ rumput bolong 47. Kepel
33. Kembang kenop 48. Gendola
34. Pegagan 49. Binahong
35. Patah tulang 50. Cocor bebek
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban berikut! Bila ternyata jawaban anda
kurang dari 75% Anda harus membaca materi lagi sampai anda mendapatkan skor
2. B 7. D
3. A 8. A
4. C 9. C
5. B 10. B
Struktur penghasil metabolit sekunder terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
1). Jaringan Rekresi
Jaringan ini merupakan jaringan yang menghasilkan senyawa dan belum melalui proses
metabolisme.
Jaringan rekresi tersusun atas kelenjar garam dan hidatoda. Kelenjar garam merupakan
struktur yang mengeluarkan garam yang terserap, sedangkan Hidatoda berfungsi untuk
mengeluarkan air dari mesofil ke permukaan daun.
2). Jaringan Ekskresi
Jaringan ekskresi adalah jaringan yang terletak di permukaan tanaman.
rambut kelenjar dan kelenjar : Terdapat di bagian trikoma, fungsi utamanya untuk
menyaring zat-zat ekskresi dan mengatur pengeluaran ekskresi. Sedangkan
kelenjar bertugas untuk penghasil lendir.
Kelenjar madu : Pada umumnya, terletak di bagian bunga dan memiliki bentuk
mirip tonjolan yang tersusun dari banyak sel diatasnya.
Osmofora : Osmofora ialah kelenjar yang memproduksi minyak menguap pada
bagian bunga.
3). Jaringan Sekresi
Pada tanaman, terdapat struktur khusus berupa sel tunggal atau sekelompok sel dan
mensekresikan senyawa yang tidak dikeluarkan dari tubuh tanaman.
Macam-macam Metabolit Sekunder
Metabolit Sekunder dibedakan menjadi 3 kelompok utama antara lain fenolik,
terpenoid, dan yang mengandung nitrogen.
Fenolik : Senyawa ini tersusun dari gula sederhana dan memiliki hidrogen, cincin
benzene, dan oksigen dalam bentuk kimianya.
Terpenoid : Senyawa mengandung karbon, hidrogen, dan disintesis melewati
jalur metabolisme asam mevalonat.
Kelompok metabolit sekunder yang lain yaitu senyawa yang memiliki kandungan
nitrogen.
B. Latihan
Buat 10 kelompok. Lakukan review materi terhadap metabolit skunder :
1. Alkaloid
2. Flavonoid
3. Saponin
4. Tanin
5. Glikosida
6. Steroid
7. Antrakinon
8. Polifenol
9. Minyak atsiri
10. Minyak lemak
Kemudian presentasikan di depan kelas.
C. Rangkuman
1. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan terdiri dari senyawa metabolit
primer, senyawa metabolit skunder, fitoaleksin, vitamian, dan fitohormon.
2. Zat yang berkhasiat dalam tanaman obat yaitu senyawa metabolit skunder
XIII. Kegiatan Belajar 6: Prinsip dan teknik dasar budi daya tanaman obat
A. Bagian Inti
B. Latihan
C. Rangkuman
D. Tes Formatif 3
E. Tugas
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Gemini dan Abdul Rahim. 2007. Penuntun Praktikum Fitokimia. UIN
Anief, M. 2006. Ilmu Meracik Obat, UGM Press. Jogjakarta
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Anonim. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Anonim. 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi Pertama. Jakarta: Badan
Pengawasan Obat dan Makanan RI
Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: Universitas Indonesia
Ditjen POM, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kar A, 2007. Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology. Revised-Expanded Second
Edition. New Age International Publisher.
Tjitrosoepomo G, 2011, Morfologi tumbuhan, Gadjah mada University Press. Jogjakarta
Wijaya H. M. Hembing 1992, ”Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia”, Cet 1 , Jakarta .
Sudjadi, 1986, "Metode Pemisahan", UGM Press, Yogyakarta
Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. ITB: Bandung. 3-5.