Anda di halaman 1dari 28

FARMAKOGNOSI

Oleh :
Elis Suwarni, S.Si, M.Farm, Apt.

Akademi Farmasi Saraswati


Denpasar

Teori : 1 SKS

Praktek : 2 SKS

DESKRIPSI MATA
MATAKULIAH
KULIAH
DESKRIPSI

Mata kuliah ini mempelajari bagian-bagian dari


tumbuhan yang mengandung bahan obat, dan
mengenal simplisia obat baik secara
makroskopik maupun mikroskopik serta
menganalisis zat-zat berkhasiat dalam
tumbuhan/bahan alam.

TUJUAN MATA
MATAKULIAH
KULIAH
TUJUAN

Setelah mengikuti kuliah, peserta didik mampu


menjelaskan dan memahami bagian-bagian dari
tumbuhan yang mengandung bahan obat, mengenal
simplisia obat baik secara makroskopik maupun
mikroskopik, cara pembuatannya, serta menganalisis
zat-zat berkhasiat dalam tumbuhan/bahan alam.

KEGIATAN BELAJAR
BELAJAR MENGAJAR
MENGAJAR
KEGIATAN

Bentuk aktivitas proses belajar mengajar berupa


kuliah tatap muka/ceramah, diskusi, penugasan
kelompok dan praktik.

SUBSTANSI KAJIAN
KAJIAN
SUBSTANSI

Pengertian dan ruang lingkup farmakognosi


bagian-bagian dari tumbuhan yang mengandung
bahan obat
Pengertian dan cara pembuatan simplisia
Parameter standarisasi simplisia
Kandungan, kegunaan dan dan identifikasi zat-zat
berkhasiat dalam tumbuhan (Alkaloid, Terpenoid,
Flavonoid, Tanin, Saponin, Kuinon)

PENILAIAN HASIL
HASIL BELAJAR
BELAJAR
PENILAIAN

Penilaian dilakukan berdasarkan data yang


diperoleh melalui penugasan kelompok,
presentasi tugas, ujian semester, observasi
kinerja mahasiswa melalui tampilan lisan, tertulis
atau praktik.

DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA
DAFTAR

Evans,W.C. and Evans,D., 2002, Trease and


Evans Phamacognosy, 15 th Edition,
W.B.Saunders, Edinburg, London.
Rosanti, D., 2013, Morfologi Tumbuhan,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Saifudin, A., Rahayu, V., Teruna, H. Y., 2011,
Standardisasi Bahan Obat Alam, Edisi Pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Depkes RI,1980, Materia Medika Indonesia,
Jilid I-VI, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Kar, A., 2009, Farmakognosi &
Farmakobioteknologi, Volume 1, EGC, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA
DAFTAR

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi


Ketiga, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia, Penuntun
cara modern menganalisis tumbuhan, terbitan
kedua, Penerbit ITB Bandung, 1987.
Eliyanoor, B., 2011, Penuntun Praktikum
Farmakognosi, Makroskopik dan mikroskopik, Bina
Ilmu Mandiri, Jawa Timur.
Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi
Flavonoid, ITB.

MATERI TEORI
TEORI
MATERI

Pendahuluan (pengertian, ruang lingkup


& sejarah farmakognosi
Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
Pengertian simplisia
Tata nama latin tumbuhan
Tata nama simplisia
Cara pembuatan simplisia
Jenis-jenis simplisia nabati

MATERI TEORI
TEORI
MATERI

Parameter standarisasi simplisia


Ciri-ciri
makroskopik
dan
mikroskopik
beberapa jenis simplisia
Metabolit primer dan sekunder
Penggolongan metabolit primer (karbohidrat,
protein, lipid, asam nukleat)
Penggolongan metabolit sekunder (alkaloid,
terpenoid, flavonoid, tanin, saponin dan
kuinon)
Cara
menganalisis
metabolit
sekunder
(alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, tanin,
saponin, kuinon)

MATERI PRAKTEK
PRAKTEK
MATERI

1.

Analisis kualitatif simplisia (amylum, folium, herba,


cortex, flos, fructus, radix, rhizoma, lignum dan semen)
yang meliputi : Makroskopik, mikroskopik dan kimiawi

2.

Analisis kuantitatif simplisia : penetapan kadar air


simplisia

3.

Identifikasi golongan senyawa berkhasiat dalam


tumbuhan : Alkaloid, Flavonoid, Steroid/Triterpenoid,
Tanin, Saponin dan kuinon.

1) Perlengkapan
Perlengkapanyang
yangharus
harusdi
dibawa
bawapada
padasaat
saatpraktikum
praktikum::
1)
Jas Lab,
Lab, buku
buku panduan
panduan praktikum,
praktikum, tissue,
tissue, pensil
pensil hitam,
hitam,
Jas
pensilwarna,
warna,penghapus.
penghapus.
pensil
2) Sebelum
Sebelum praktikum
praktikum dimulai,
dimulai, mahasiswa
mahasiswa wajib
wajib
2)
mengikuti pre
pre test
test mengenai
mengenai materi
materi praktikum
praktikum yang
yang
mengikuti
akandilakukan.
dilakukan.
akan
3) Praktikum
Praktikum dilakukan
dilakukan secara
secara
3)
masing kelompok
kelompok terdiri
terdiri dari
dari
masing
urut.
urut.

berkelompok, masingmasingberkelompok,
orang sesuai
sesuai nomor
nomor
55 orang

4) Laporan
Laporan praktikum
praktikum dibuat
dibuat secara
secara berkelompok
berkelompok dan
dan
4)
diserahkan kepada
kepada pembimbing
pembimbing praktikum
praktikum paling
paling
diserahkan
lambat satu
satu minggu
minggu setelah
setelah praktikum
praktikum (diserahkan
(diserahkan
lambat
padasaat
saatpraktikum
praktikumberikutnya).
berikutnya).
pada
5) Ujian
Ujianpraktek
praktekdilakukan
dilakukan1X
1X::UPAS
UPAS
5)
6) Nilai
NilaiPraktek
Praktek::
6)
a.Pre
Pretest
test
a.

20%
%
:: 20

b.Laporan
Laporan
b.

40%
%
:: 40

c.Ujian
Ujianpraktek
praktek
c.

40%
%
:: 40

PENGERTIAN FARMAKOGNOSI
FARMAKOGNOSI
PENGERTIAN
1.

Farmakognosi merupakan penggabungan


dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu
Farmakon (obat) dan Gnosis
(pengetahuan). Jadi farmakognosi berarti
pengetahuan tentang obat

2.

Menurut Fluckiger : Farmakognosi


merupakan pengetahuan secara serentak
berbagai macam cabang ilmu
pengetahuan untuk memperoleh segala
segi yang perlu diketahui tentang obat

RUANG LINGKUP
LINGKUP FARMAKOGNOSI
FARMAKOGNOSI
RUANG
1. Hubungan Farmakognosi dengan ilmuilmu lain :
Farmakognosi erat hubungannya
dengan ilmu-ilmu lain, misalnya
biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa
dalam pembuatan zat-zat sintesis
seperti kortison, hidrokortison, dll,
sehingga ruang lingkupnya menjadi luas
seperti yang diuraikan dalam definisi
Fluckiger

RUANG LINGKUP
LINGKUP FARMAKOGNOSI
FARMAKOGNOSI
RUANG
2. Hubungan Farmakognosi dengan
Botani-Zoologi :
Simplisia harus mempunyai identitas
botani-zoologi yang pasti, artinya harus
diketahui dengan tepat nama latin
tanaman atau hewan dari mana
simplisia tersebut diperoleh

SEJARAH DAN
DAN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
SEJARAH
FARMAKOGNOSI
FARMAKOGNOSI

2500 SM
penggunaan tanaman obat
sudah dilakukan orang, misalnya penggunaan
simplisia : kulit delima, opium, adas manis,
minyak jarak (diketahui dari lempeng tanah liat di
Perpustakaan Ashurbanipal di Assiria)
Tahun 1737
Linaeus, seorang ahli botani
Swedia, menulis buku Genera Plantarum yang
kemudian merupakan buku pedoman utama dari
sistematik botani

SEJARAH DAN
DAN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
SEJARAH
FARMAKOGNOSI
FARMAKOGNOSI

Farmakognosi modern
mulai dirintis oleh
Martiuss, seorang apoteker Jerman dalam
bukunya Grundriss Der Pharmacognosie Des
Planzenreisches, telah menggolongkan
simplisia menurut segi morfologi, cara-cara untuk
mengetahui kemurnian simplisia
Pertengahan abad ke 19
Farmakognosi
mulai berkembang pesat, tetapi masih terbatas
pada uraian makroskopis dan mikroskopis

SEJARAH DAN
DAN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
SEJARAH
FARMAKOGNOSI
FARMAKOGNOSI

Sampai dewasa ini


Perkembangan farmakognosi sudah
sampai ke usaha-usaha isolasi,
identifikasi dan juga teknik-teknik
kromatografi untuk tujuan analisa
kualitatif dan kuantitatif

PERKEMBANGAN OBAT
OBAT
PERKEMBANGAN

Tiga bidang ilmu dasar utama yang berkaitan dengan


perkembangan obat, adalah :
Farmakognosi
Kimia Medisinal
Farmakologi

PERKEMBANGAN OBAT
OBAT
PERKEMBANGAN

Farmakognosi :
Mencakup informasi relevan berkaitan
dengan obat-obat
yang hanya berasal
dari sumber-sumber alam,
misalnya
tumbuhan, hewan dan mikroorganisme
Kimia Medisinal :
Meliputi seluruh pengetahuan spesifik tidak
hanya
terbatas pada ilmu tentang obat
sintetik, tetapi juga
dasar-dasar perancangan obat

PERKEMBANGAN OBAT
OBAT
PERKEMBANGAN

Farmakologi:
Mempelajari khususnya tentang kerja
obat dan efeknya
masing-masing
terhadap sistem kardiovaskular dan
aktivitas SSP

PENTINGNYABAHAN
BAHAN OBAT
OBATALAMI
ALAMI
PENTINGNYA
Empat peran penting bahan obat alami dalam sistem
pengobatan modern :
Berperan sebagai obat alami yang sangat efektif.
- Sangat banyak tumbuhan obat yang
digunakan di industri farmasi ataupun dalam obat-obat
tradisional, bahkan ada
ada yang sudah diketahui
konstituen aktifnya, misalnya :
Artemisinin dari Artemisia annua, sbg antimalaria
Morfin dari Papaver somniferum, sbg analgesik narkotik
Skopolamin dari Atropa belladona, sbg depresan SSP

PENTINGNYABAHAN
BAHAN OBAT
OBATALAMI
ALAMI
PENTINGNYA
Empat peran penting bahan obat alami dalam sistem pengobatan
modern :
Menyediakan senyawa-senyawa dasar yang menghasilkan molekulmolekul obat yang tidak terlalu toksik dan lebih efektif, yang dibuat
baik secara semisintetik.
Contoh :
Klorokuin dari kuinin, sbg antimalaria
Asam asetil salisilat dari asam salisilat, sbg analgesik
Hidromorfon dari morfin, sbg analgesik narkotik
Fenilpropanolamin dari efedrin

PENTINGNYABAHAN
BAHAN OBAT
OBATALAMI
ALAMI
PENTINGNYA

Empat peran penting bahan obat alami dalam


sistem pengobatan modern :
Eksplorasi prototipe aktif biologis ke arah obat
sintetik yang lebih baru dan lebih baik.
Contoh :
Alam
Sintetiknya
Morfin
Metadon
Asam salisilat
Ibuprofen
Efedrin
Tetrahidrozolin

PENTINGNYABAHAN
BAHAN OBAT
OBATALAMI
ALAMI
PENTINGNYA
Empat peran penting bahan obat alami dalam sistem
pengobatan modern :
Modifikasi bahan-bahan alam inaktif dengan metode
biologis/kimia menjadi obat-obat paten
Contoh :
Vitamin A......dari.......karoten (isolasi dari wortel
Daucus carota)
Hidrokortison....dari....stigmasterol (sebagai
campuran fitosterol dari
kacang kedelai)

28

Anda mungkin juga menyukai