Anda di halaman 1dari 9

FARMASI DALAM PARIWISATA

1. Demam
 Pengertian Demam
Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah merupakan gejala dari
suatu penyakit. Demam merupakan suatu keadaan apabilasuhu tubuh lebih dari
37,20C pada pagi hari dan lebih dari 37,70C pada sore hari (Anonim. 2006).
 Gejala Demam
Gejala penyakit ini ialah kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang tangan
dan kaki dingin. Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat
dengan cepat (Anonim. 2006).
 Penyebab Demam
Demam umumnya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi. Penyebab infeksi
antara lain kuman, virus, parasit, atau mikroorganisme lain, contoh : radang
tenggorokan, cacar air, campak, dan lain-lain. Penyebab non infeksi antara lain
dehidrasi pada anak dan lansia, alergi, stres, trauma, dan lain-lain (Anonim. 2006)
 Pengobatan Demam
a. Pengobatan Farmakologi
 Parasetamol
Dosis : Dewasa yaitu 1 tablet 3-4 kali sehari. Anak-anak 6-12 tahun 1
tablet 3-4 kali sehari (ISO,2017).
 Asetosal (Aspirin)
Dosis :Dewasa sehari 1-3 tablet ; anak < 5 tahun -1 tablet (ISO,2017).
 Ibuprofen
Dosis :Sehari 2-4 kali 1-2 tab atau menurut petunjuk dokter. (ISO,2017).
b. Pengobatan Non Farmakologi
Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu tanpa pengobatan
meliputi antara lain :
 Istirahat yang cukup.
 Minum air yang banyak.
 Usahakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan berkurang .
 Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.
 Kompres dengan air hangat
 Hubungi dokter bila suhu sangat tinggi (diatas 380C), terutama pada anak-
anak.
2. Alergi
 Pengertian Alergi
Alergi merupakan manifestasi hipersensitifitas dari organ yang terkena seperti
kulit, hidung, telinga, paru, atau saluran pencernaan. Pada hidung gejala alergi yang
timbul berupa pilek, pada paru-paru berupa asma, pada kulit berupa urtikaria/biduran,
eksema, serta dermatitis atopik, sedangkan pada mata berupa konjungtivitis (Mahdi,
2003).
 Pengobatan Alergi
c. Pengobatan Farmakologi
 Chlorpheniramine (CTM)
Dosis : Dewasa yaitu Sehari 3-4 kali 1 tablet. Anak-anak 6-12 tahun
tablet 3-4 tablet sehari (ISO,2017).
 Dechlorpheniramine maleate
Dosis : Dewasa yaitu 3-4 kali,maksimal 12 mg. Anak-anak 6-12 tahun
dosis maks sehari 6 mg dibagi dalam 3 atau 4 takaran (ISO,2017).
d. Pengobatan Non Farmakologi
 Melindungi kulit dengan tidak memberikan penggunaan obat yang diduga
menjadi penyebab alergi.
 Menjaga kondisi pasien dengan selalu melakukan pengawasan untuk
mendeteksi kemungkinan timbulnya alergi yang lebih parah setelah berada
pada fase pemulihan.
 Menjaga kondisi fisik pasien termasuk asupan nutrisi dan cairan tubuhnya.

3. Influenza
 Pengertian Influenza
Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus
influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat (Abelson,
2009). Influenza adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus influenza, dan
menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Daya tahan tubuh seseorang akan
sangat berpengaruh terhadap berat ringannya penyakit tersebut (BPOM, 2006).
 Gejala Influenza
Gejala penyakit ini ialah rasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu, lemas,
lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi (Prabu, 1996).
 Penyebab Influenza
Penyebab influenza adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga
Orthomyxoviridae yang dapat menyerang burung, mamalia termasuk manusia. Virus
ditularkan melalui air liur terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk, bersin atau
melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita (Spikler,
2009).
 Pengobatan Influenza
e. Pengobatan Farmakologi
 Parasetamol (Panadol flu dan batuk)
Dosis : Dewasa 1 kapl 3x sehari. Maksimal : 8 kapl sehari
f. Pengobatan Non Farmakologi
Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu tanpa pengobatan
meliputi antara lain :
 Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
 Meningkatkan gizi makanan.
 Banyak minum air putih (BPOM, 2006)

4. Batuk
 Pengertian Batuk
Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari
saluran pernafasan (Depkes RI, 1997). Batuk sendiri dibedakan menjadi dua yaitu
batuk berdahak dan batuk tidak berdahak (batuk kering) (Djunarko & Hendrawati,
2011).
 Gejala Batuk
Gejala penyakit ini ialah demam, menggigil, nyeri pada tubuh, radang
tenggorokan, mual atau muntah, sakit kepala, berkeringat pada malam hari.
 Penyebab Batuk
Batuk dapat disebabkan karena dua hal, yaitu penyakit infeksi dan bukan infeksi.
Penyebab batuk dari infeksi bisa berupa bakteri atau virus, misalnya tuberkulosa,
influenza, campak, dan batuk rejan. Sedangkan penyebab yang bukan infeksi
misalnya debu, asma, alergi, makanan yang merangsang tenggorokan (Depkes RI,
1997).
 Pengobatan Batuk
a. Pengobatan Farmakologi
 Batuk berdahak
 Bromheksin (Farmavon)
Dosis : Dewasa 4-8 mg, 3 kali sehari
 Batuk kering
 Dekstrometorfan HBr (Komix)
Dosis : dewasa 10-20 mg, 3 kali sehari 1 tablet jika perlu (jika
batuk). Dalam bentuk sirup 5-10 ml jika perlu 3x sehari
sedangkan untuk dosis anak-anak (usia 6-12 tahun) 5-10
mg 3 kali sehari dan dalam bentuk sirup 2,5-5 ml (1/2-1
sendok takar)
b. Pengobatan Non Farmakologi
Umumnya batuk berdahak dan tidak berdahak dapat dikurangi dengan cara
sebagai berikut :
 Memperbanyak minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak,
mengurangi iritasi atau rasa gatal.
 Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang
tenggorokan dan udara malam yang dingin (Depkes RI, 1997).
5. Tifus
 Pengertian Tifus
Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang
pada aliran darah yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella typhosa atau Salmonella
paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (radang
lambung) (Widoyono, 2002). I
 Gejala Tifus
Biasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam wakatu 8-14 hari setelah
terinfeksi. Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakittenggorokan,
sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut.Kadang penderita merasakan nyeri
ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung
 Penyebab Tifus
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit tipes. Pertama dari
makanan dan minuman yang sudah dihinggapi lalat atau terkontaminasi bakteri
salmonella typhi. Selain itu penyakit tipes juga bisa disebabkan oleh penularan
bakteri melalui media makanan, misalnya makan atau minum yang sama dengan
penderita penyakit tipes.
 Pengobatan Tifus
a. Pengobatan Farmakologi
 Amoksisilin (Amoxsan)
Dosis : Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg setiap 12 jam

Anak: di bawah 40 kg: 40-90 mg/kg berat badan setiap hari,


dibagi dalam 2-3 dosis. Masimal: 3 gram/hari.
b. Pengobatan Non Farmakologi
Berikut ini adalah perawatan untuk pemulihan tipes.
 Konsumsi air dalam jumlah yang cukup.
 Hindari konsumsi makanan yang mengandung cabai, bahan tambahan dan
berbagai makanan dari santan. Makanan ini bisa membuat kondisi usus
yang terkena tipes menjadi lebih buruk.
6. Sunburn
 Pengertian Sunburn
Radang kulit karena sinar matahari (sunburn) merupakan kondisi kemerahan pada
kulit yang terasa panas saat disentuh karena terlalu lama terpapar cahaya ultraviolet
(UV) dari matahari atau sumber buatan seperti sunlamp.
 Gejala Sunburn
 Kulit menjadi merah jambu atau kemerahan.
 Kulit terasa hangat atau panas jika disentuh.
 Rasa nyeri atau gatal.
 Munculnya lepuhan kecil yang bisa pecah.
 Penyebab Sunburn
Sunburn disebabkan oleh terlalu banyak paparan sinar UV pada kulit baik itu radiasi
ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB).
 Pengobatan Sunburn
a. Pengobatan Farmakologi
 Ibuprofen Obat anti-inflamasi nonsteroid yang dapat meredakan
pembengkakan sunburn dan nyeri di seluruh tubuh.
Dosis :Sehari 2-4 kali 1-2 tab atau menurut petunjuk dokter. (ISO,2017).
b. Pengobatan Non Farmakologi
 Menghindari cahaya matahari pada siang hari
 Mengunakan sunscreen
 Jangan memencet kulit yang melepuh

7. Nyeri Otot
 Pengertian Nyeri Otot
Nyeri otot atau myalgia adalah rasa sakit yang muncul pada bagian otot. Nyeri
otot bisa mulai terasa ketika seseorang sedang melakukan aktivitas atau setelahnya.
 Gejala Nyeri Otot

 Penyebab Nyeri Otot


Berikut ini beberapa penyebab umum yang bisa mengakibatkan munculnya nyeri otot
yaitu :
 Melakukan aktivitas fisik secara berlebihan, sehingga penggunaan otot menjadi
terlalu dipaksakan.
 Cedera atau trauma yang membuat otot terkilir.
 Ketegangan terjadi pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.
 Pengobatan Nyeri Otot
a. Pengobatan Farmakologi
 Ibuprofen
Dosis :Sehari 2-4 kali 1-2 tab atau menurut petunjuk dokter. (ISO,2017).
b. Pengobatan Non Farmakologi
 Istirahat yang cukup
 Menempelkan batu es pada area yang nyeri (biasanya selama 1-2 hari setelah
cedera ringan atau otot yang tegang)
 Kompres panas untuk meredakan nyeri kronis (nyeri biasanya bertahan 3
atau 4 hari)
 Menghindari kegiatan yang memberi tekanan pada otot hingga nyeri benar-
benar menghilang
 Melakukan kegiatan santai yang tidak memberikan tekanan seperti yoga dan
Meditasi.
8. Diare
 Pengertian Diare
Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan
dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan
biasanya.
 Gejala Diare
Gejala penyakit ini ialah buang air besar encer dan sering, kram perut, nyeri perut,
demam,darah dalam tinja, kembung.

 Penyebab Diare
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit diare yaitu keracunan
dan alergi makanan, infeksi virus dan bakteri, obat-obatan.
 Pengobatan Diare
a. Pengobatan Farmakologi
Ada beberapa jenis obat antidiare, dan umumnya obat antidiare mampu
mengurangi gejala, serta mempersingkat lamanya diare sebanyak satu hari. Obat-
obat yang sering digunakan untuk mengurangi gejala diare antara lain:
 Entrostop
Dosis : Anak 6-12 th : 1 tab setiap diare, dewasa >12 th : 2 tab setiap
diare
 Diatabs
Dosis : Anak 6-12 th : 1 tab setiap buang air besar, dewasa >12 th : 2 tab
setiap buang air besar
 Diapet
Dosis : 2 kali sehari 2 kapsul
b. Pengobatan Non Farmakologi
 Minum cairan rehidrasi seperti oralit
 Tutup makanan untuk mencegah kontaminasi bakteri
 Cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan
menggunakan sabun
 Gunakan air besar untuk memasak
 Jaga kebersihan
9. Asma
 Pengertian Asma
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan
yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan
sesak atau sulit bernapas.
 Gejala Asma
 Batuk-batuk asma sering lebih buruk pada malam hari atau pagi, sehingga sulit
untuk tidur.
 Mengi-mengi adalah suara siulan yang melengking yang muncul ketika
bernapas.
 Dada sesak. Ini mungkin terasa seperti ada sesuatu menekan dada .
 Penyebab Asma
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit asma yaitu faktor
genetik, lingkungan, makanan dan minunam, udara dingin, asap rokok, Polusi udara,
stress.
 Pengobatan Asma
c. Pengobatan Farmakologi
 Ventolin inhaler:
Dosis : Dewasa 100-200 mcg tiap 4-6 jam, anak-anak: 100 mcg tiap 4-6
jam
d. Pengobatan Non Farmakologi
 Latihan pernapasan
 Olahraga dan latihan fisik secara teratur
 Menghindari pemicu alergi
 Hindari rokok
 Cara Penggunaan Inhaler
Duduk tegak atau berdiri dengan dagu terangkat.
 Buka tutup inhaler dan kocok inhaler dengan teratur.
 Jika baru pertama kali menggunakan inhaler selama seminggu atau lebih, maka
untuk penggunaan pertama sebelum digunakan, semprotkan inhaler ke udara
untuk mengecek apakah inhaler berfungsi dengan baik.
 Tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Lalu letakkan bagian mulut inhaler
pada mulut (diantara gigi atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan
merapatkan bibir (jangan digigit).
 Mulai dengan bernapas perlahan dan dalam melalui mulut inhaler, sambil
bernapas secara berbarengan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan
obatnya. Satu kali tekan merupakan satu kali semprotan obat.
 Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-
paru.
 Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang
terasa) lalu buang napas perlahan.
 Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok
kembali inhaler, ulangi langkah 4 sampai 7.
 Tutup kembali mulut inhaler dan simpan inhaler di tempat yang kering.
 Setelah selesai, berkumur-kumur, dan catat dosis yang sudah terpakai.

10. Jet Lag


 Pengertian Jet Lag
Jet lag adalah gangguan tidur yang dapat terjadi pada siapa saja, biasanya terjadi
pada orang yang berpergian cepat melewati beberapa zona waktu yang berbeda.
Semakin banyak zona waktu yang dilewati, semakin besar kemungkinan mengalami
jet lag.
 Gejala Jet Lag
Gejala penyakit ini ialah gangguan tidur seperti inssomnia, kelelahan pada siang
hari, perubahan mood, mual muntah, mudah marah, sakit kepala.
 Penyebab Jet Lag
Jet lag umumnya disebabkan berpergian cepat melewati beberapa zona waktu
yang berbeda sangat drastis.
 Pengobatan Jet Lag
g. Pengobatan Farmakologi
 Zolpidem (Stilnox)
Dosis : Dewasa 10mg seari. Lanjut usia atau pasien dalam kondisi lemah
dapat bersifat sensitif terhadap efek obat. Pasien dengan
insufisiensi hati 5 mg. Dosis total tidak boleh melebihi 10 mg.
Penggunaan jangka lama tidak dianjurkan & terapi tidak boleh
lebih dari 4 minggu.
h. Pengobatan Non Farmakologi
 Makan yaitu usahakan makan sesuai dengan jam makan di zona waktu
yang baru.
 Tidur yaitu ikuti jam tidur pada zona waktu yang baru.
 Beraktivitas yaitu lakukan aktivitas di luar ruangan agar tubuh lebih
mudah menyesuaikan dengan rutinitas yang baru.Istirahat yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2006. Pedoman Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Direktorat Bina Farmasi
Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan. Jakarta
2. Prabu, B.D.R dan Oswani, J., 1996, Penyakit – Penyakit Infeksi Umum, Jilid 2, Widya
Medika, Jakarta.
3. Spikler, A., 2009, Influenza, (online), (http://www.csfph.iastate.edu/pdfs/influenza.pdf,
diakses 23 januari 2018).
4. Depkes RI. 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta:
Dirjenyanmed
5. Widoyono. 2002. Penyakit Epidemiologi. Jakarta. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai