Anda di halaman 1dari 26

BOTANI FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KEDIRI
ILMU BOTANI DALAM KEFARMASIAN
apt. Fendy Prasetyawan, S.Farm., M.Farm
DEFINISI
✓ Botani farmasi adalah cabang ilmu farmasi yang mempelajari
bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan untuk dijadikan
obat atau bahan farmasi. Botani farmasi melibatkan penelitian,
pengembangan, dan produksi obat-obatan yang berasal dari bahan-
bahan alami yang berasal dari tumbuhan, seperti herbal dan
tanaman obat.
✓ Botani farmasi juga mempelajari interaksi antara tumbuhan dan
manusia, termasuk efek farmakologis dan toksikologi dari bahan-
bahan alami tersebut. Selain itu, botani farmasi juga mempelajari
bagaimana mengoptimalkan produksi, pemurnian, dan formulasi
obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan alami tersebut.
URGENSI DALAM PENERAPAN
Dalam industri farmasi, botani farmasi juga sangat
penting karena dapat memberikan alternatif untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis
yang berpotensi berbahaya. Selain itu, penggunaan
bahan-bahan alami dapat membantu meningkatkan
ketersediaan dan aksesibilitas obat-obatan, terutama
bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau
tidak mampu membeli obat-obatan yang mahal.
CABANG ILMU BOTANI
➢ Fitokimia: Mempelajari senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam
tanaman, baik senyawa aktif maupun senyawa tidak aktif.
➢ Fitofarmakologi: Mempelajari interaksi antara senyawa-senyawa aktif
dalam tanaman obat dengan tubuh manusia.
➢ Fitoterapi: Mempelajari penggunaan tanaman obat sebagai terapi dalam
pengobatan penyakit.
➢ Kultur jaringan tumbuhan obat: Mempelajari teknik kultur jaringan
tumbuhan obat untuk mendapatkan tanaman obat yang lebih baik secara
kuantitas dan kualitas.
➢ Teknologi pengolahan tumbuhan obat: Mempelajari teknologi pengolahan
tanaman obat menjadi obat-obatan yang siap pakai.
➢ Taksonomi tumbuhan obat: Mempelajari klasifikasi dan identifikasi
tumbuhan obat.
➢ Botani medisinal: Mempelajari sifat-sifat botani tumbuhan obat serta
hubungannya dengan khasiat obat-obatan yang dihasilkan.
SEJARAH BOTANI FARMASI DI
INDONESIA
Di Indonesia, perkembangan
botani farmasi telah
berlangsung sejak zaman
pra-sejarah, di mana
masyarakat pribumi telah
menggunakan berbagai
macam tumbuhan untuk
pengobatan tradisional.
Perkembangan botani farmasi di
Indonesia semakin berkembang
seiring dengan masuknya
penjajahan Belanda di Indonesia
pada abad ke-17. Belanda
memperkenalkan sistem
klasifikasi tumbuhan yang dikenal
dengan nama Systema Naturae
karya Carolus Linnaeus, yang
kemudian diadopsi oleh para
ilmuwan botani Indonesia.
Pada abad ke-19, Pemerintah Hindia
Belanda membentuk Herbarium
Bogoriense (sekarang menjadi LIPI
Herbarium) di Bogor, Jawa Barat,
sebagai pusat penelitian botani di
Indonesia. Herbarium ini menjadi
tempat berkumpulnya berbagai
spesies tumbuhan dari seluruh
Indonesia, sehingga memudahkan
para ilmuwan untuk melakukan
penelitian dan identifikasi
tumbuhan.
Selain itu, pada awal abad ke-20, seorang
ilmuwan botani bernama F.A.F.C. Went
memulai penelitian terhadap tumbuhan
obat di Indonesia. Dia meneliti dan
mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan
obat dari seluruh Indonesia dan
kemudian mempublikasikan hasil
penelitiannya dalam buku yang
diterbitkan pada tahun 1926 yang
berjudul "De Indische Plantenwereld".
Buku ini menjadi referensi penting bagi
perkembangan botani farmasi di
Indonesia.
✓ Pada masa kemerdekaan Indonesia, pemerintah membangun
berbagai lembaga penelitian dan pendidikan di bidang botani
farmasi. Salah satunya adalah Fakultas Farmasi di Universitas
Indonesia yang didirikan pada tahun 1956. Fakultas ini memiliki
program studi botani farmasi yang memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada mahasiswa dalam mengenali, mengumpulkan,
dan meneliti berbagai jenis tumbuhan obat di Indonesia.
✓ Perkembangan botani farmasi di Indonesia terus berlanjut hingga
saat ini. Kini, banyak lembaga penelitian dan pendidikan yang
memfokuskan diri pada bidang ini, seperti Pusat Penelitian Biologi
LIPI, Pusat Penelitian Kimia LIPI, dan beberapa universitas lainnya
di Indonesia. Selain itu, terdapat juga berbagai industri farmasi di
Indonesia yang memanfaatkan tumbuhan obat sebagai bahan baku
utama dalam produksi obat-obatan.
RUANG LINGKUP ILMU BOTANI
FARMASI
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI EKSTRAKSI DAN PEMURNIAN BAHAN
TUMBUHAN OBAT AKTIF

Botani farmasi mempelajari Botani farmasi mempelajari


cara mengidentifikasi teknik ekstraksi dan
tumbuhan obat dan pemurnian bahan aktif dari
mengklasifikasikannya tumbuhan obat, seperti
berdasarkan sifat-sifat kimia alkaloid, flavonoid, dan
dan farmakologisnya. saponin.
KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN OBAT FARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT

Botani farmasi mempelajari Botani farmasi mempelajari


kandungan kimia yang efek biologis tumbuhan obat
terkandung dalam tumbuhan pada organisme manusia dan
obat dan sifat-sifat hewan, serta cara kerja
farmakologisnya. senyawa aktifnya.
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT EVALUASI KEAMANAN DAN EFIKASI

Botani farmasi mempelajari Botani farmasi mempelajari


cara pemanfaatan tumbuhan cara mengevaluasi keamanan
obat dalam pengobatan, dan efikasi obat-obatan herbal
termasuk pembuatan obat dan tradisional.
tradisional dan herbal.
PERAN TUMBUHAN OBAT DALAM INDUSTRI FARMASI

Botani farmasi mempelajari peran


tumbuhan obat dalam industri farmasi,
seperti pengembangan obat-obatan baru
berdasarkan senyawa aktif yang ditemukan
dalam tumbuhan obat.
BOTANI FARMASI DALAM MORFOLOGI,
SISTEMATIKA, ANATOMI DAN
FISIOLOGI
MORFOLOGI DALAM BOTANI FARMASI

✓ Akar: Akar adalah bagian tumbuhan yang tumbuh di bawah tanah dan bertanggung
jawab untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah. Akar dapat memiliki berbagai bentuk,
seperti akar tunggang, akar serabut, atau akar napas.
✓ Batang: Batang adalah bagian tumbuhan yang tumbuh di atas tanah dan bertanggung
jawab untuk menopang daun, bunga, dan buah. Batang juga dapat memiliki berbagai
bentuk, seperti batang lurus, batang bergelombang, atau batang merambat.
✓ Daun: Daun adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang dan berfungsi untuk
fotosintesis, yaitu menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Daun dapat memiliki
berbagai bentuk, seperti daun lancip, daun bundar, atau daun jarum.
✓ Bunga: Bunga adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada ujung batang dan berfungsi
untuk produksi benih. Bunga dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, seperti bunga
majemuk, bunga tunggal, atau bunga lonjong.
✓ Buah: Buah adalah bagian tumbuhan yang terbentuk setelah bunga selesai berbunga
dan bertanggung jawab untuk menyebarkan biji. Buah dapat memiliki berbagai bentuk
dan ukuran, seperti buah bulat, buah lonjong, atau buah segitiga.
ANATOMI DALAM BOTANI FARMASI

✓ Struktur dan fungsi tumbuhan: Ini mencakup klasifikasi tumbuhan,


struktur organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah,
serta fungsi masing-masing organ tersebut.
✓ Kimia tumbuhan: Ini mencakup senyawa kimia yang dihasilkan oleh
tumbuhan seperti alkaloid, flavonoid, dan terpenoid, dan bagaimana
senyawa-senyawa tersebut dapat dimanfaatkan dalam farmasi.
✓ Ekstraksi tumbuhan: Ini mencakup teknik ekstraksi senyawa-senyawa dari
tumbuhan, seperti distilasi, ekstraksi padat-cair, dan ekstraksi superkritis.
✓ Analisis tumbuhan: Ini mencakup teknik analisis senyawa-senyawa dalam
tumbuhan, seperti kromatografi dan spektroskopi.
✓ Farmakologi tumbuhan: Ini mencakup penggunaan senyawa-senyawa yang
berasal dari tumbuhan dalam pengobatan, seperti herbal dan obat-obatan
yang dihasilkan dari bahan alami.
SISTEMATIKA DALAM BOTANI FARMASI

✓ Sistematika botani farmasi sangat penting untuk mempelajari sifat dan


kegunaan tanaman obat, serta untuk memastikan bahwa tanaman obat
yang digunakan aman dan efektif.
✓ Berikut adalah beberapa tingkatan sistematika botani farmasi :
➢ Kingdom: Plantae (tumbuhan).
➢ Division: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
➢ Subdivision: Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
➢ Class: Dicotyledonae (tumbuhan berkeping dua)
➢ Order: Ranunculales (ordo Ranunculales)
➢ Family: Papaveraceae (famili Papaveraceae)
➢ Genus: Papaver (genus Papaver)
➢ Species: Papaver somniferum (jenis tanaman opium)
MORFOLOGI DALAM BOTANI FARMASI

✓ Fisiologi Botani farmasi melibatkan studi tentang bagaimana tanaman


memproduksi senyawa-senyawa aktif dan fitokimia, serta bagaimana faktor-
faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, air, dan nutrisi mempengaruhi produksi
senyawa tersebut.
✓ Fisiologi Botani farmasi juga mempelajari interaksi tanaman dengan
mikroorganisme dan serangga yang mempengaruhi produksi senyawa obat,
serta mempelajari teknik-teknik budidaya tanaman obat yang optimal. Dalam
bidang farmasi, pengetahuan fisiologi botani farmasi sangat penting karena
dapat membantu mengoptimalkan produksi senyawa-senyawa obat dan
meningkatkan kualitas bahan baku obat yang berasal dari tanaman.
✓ Beberapa contoh senyawa obat yang berasal dari tanaman dan diproduksi
melalui proses fisiologi botani farmasi adalah morfin (dari tanaman opium),
kinin (dari kulit pohon cinchona), dan atropin (dari tanaman belladonna).
MANFAAT MEMPELAJARI ILMU
BOTANI DALAM KEFARMASIAN DAN
KESEHATAN
IDENTIFIKASI TANAMAN OBAT PENGEMBANGAN OBAT BARU

Botani mempelajari karakteristik fisik Studi botani dapat membantu dalam


dan kimia dari tanaman obat, dan pengembangan obat baru
dapat membantu mengidentifikasi berdasarkan sifat kimia yang
tanaman obat yang tepat untuk ditemukan pada tanaman tertentu.
digunakan dalam pengobatan. Tanaman obat telah lama digunakan
dalam pengobatan tradisional dan
banyak obat modern berasal dari
sumber tanaman.
PENELITIAN TENTANG BAHAN ALAMI PENINGKATAN PERTANIAN

Botani dapat membantu dalam Studi botani dapat membantu dalam


penelitian tentang bahan alami yang meningkatkan pertanian, termasuk
digunakan dalam pengobatan budidaya tanaman obat. Peningkatan
tradisional, seperti herbal dan rempah- kualitas tanaman obat dapat
rempah. Penelitian ini dapat membantu dalam menghasilkan obat-
membantu dalam memahami sifat- obatan yang lebih efektif dan
sifat kimia dari bahan-bahan ini dan berkelanjutan.
cara mereka dapat membantu dalam
pengobatan.
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Studi botani dapat membantu dalam melindungi lingkungan,


seperti menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi
penggunaan pestisida. Hal ini dapat membantu dalam menjaga
kesehatan manusia dan lingkungan.

Dengan demikian, mempelajari botani dapat memberikan


manfaat besar dalam pengembangan obat-obatan, perawatan
kesehatan, dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai