Anda di halaman 1dari 5

Pengantar Ilmu Farmasi 2014

Oleh : Maya Febriyanti, M.Farm., Apt.

Pengantar Ilmu Farmasi

Kamus Webster mendefinisikan farmasi sebagai seni atau praktis penyediaan,


pengawasan, pencampuran dan pendistribusian obat-obatan".

Kata Farmasi sendiri berasal dari asal kata farmakon (Latin) yang berarti racun. Dalam
pengelompokan ilmu pengetahuan, Stuart Chase, dalam bukunya The Power Study
of Mankind menempatkan Farmasi sebagai bagian dari natural science.

Pembagian ilmu pengetahuan menurut Stuart Case:

1. Natural Science:
Biologi Farmasi Ilmu alam
Antropologi fisik Pertanian Ilmu teknik
Kedokteran Ilmu pasti Geologi
Dan lain
sebaginya

2. Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan:
Hukum Sosiologi Ilmu pendidikan
Ekonomi Antropologi budaya dan Publisitik dan
Ilmu jiwa sosial sosial jurnalistik
Ilmu bumi sosial Ilmu sejarah Dan lain sebagainya
Ilmu politik

3. Humaniora:
Ilmu agama Seni
Filsafat jiwa
Bahasa Dan lain sebagainya

Sumbangan dunia farmasi terhadap dunia kesehatan sangatlah besar dengan


ditemukannya berbagai obat dan system pengobatan yang rasional dengan
mengutamakan unsur keselamatan pasien.

Tanggungjawab yang dipikul oleh ahli farmasi menjadi semakin penting dengan
pengembangan obat-obat baru hasil penyelidikan oleh para saintis. Tanggungjawab ini
khusus berkaitan dengan penggunaan obat secara rasional dan perlindungan masyarakat
daripada kemudaratan obat-obatan semasa menggunakannya.

Bidang kajian Farmasipun semakin berkembang, Selain bidang yang telah dibahas
sebagai bidang kajian di perguruan tinggi farmasi seperti bidang kimia farmasi, biologi
farmasi, farmakologi, teknologi farmaseutik dan farmasi klinik juga farmasi telah
meluaskan kajiannya kepada bidang farmasi sosial yang melibatkan statistik, kemahiran
komunikasi, farmako ekonomi, farmako epidemiologi, farmako informatik,
perundangan, etika dan kebijakan.

1
Pengantar Ilmu Farmasi 2014
Oleh : Maya Febriyanti, M.Farm., Apt.

Tepat tidaknya penempatan Farmasi sebagai natural science seperti yang diutarakan di
atas akan kita lihat dari aspek-aspek yang melingkupi Farmasi sebagai sebuah displin
ilmu, yaitu aspek ontology, epistomologi dan aksiologi.

Aspek Kajian Farmasi

Dari aspek ontology, objek yang dibahas dalam bidang farmasi sangatlah luas
melibatkan dukungan displin ilmu lain seperti biologi, kimia, botani, fisika, sosial,
ekonomi, hukum dan perundangan, seni serta matematika sebagai alat komunikasi
(bahasa) ilmu pengetahuan.

Melihat kaitan-kaitan imu yang bertautan dengan farmasi dapat dikatakan bahwa
farmasi tidak dapat dilepaskan dengan ilmu lainnya dari tiga kelompok besar: Natural
science, ilmu-ilmu kemsyarakatan dan humaniora.

Dari ilmu botani yang merupakan cabang dari biologi dikembangkan pembahasan lebih
lanjut mengenai sistematika dan morfologi tumbuhan, anatomi dan fisiologi
tumbuhan. Kedua bahasan tersebut akan menunjang kepada penggalian tumbuh-
tumbuhan sebagai obat baik dari identifikasi tanaman obat, kandungan kimia dan
metode pemisahannnya. Bidang Farmasi dengan dasar ilmu botani ini dikembangkan
lebih lanjut dalam ilmu farmakognosi, bahan alam farmasi dan fitokimia.

Sementara biologi sendiri menjadi dasar bagi pembahasan dalam dunia farmasi
menyangkut, anatomi dan fisiologi manusia, , mikrobiologi, parasitologi, farmakologi
dan bioteknologi.

Kimia sebagai ilmu dasar (basic science) juga merupakan penunjang utama bagi ilmu
farmasi. Beberapa reaksi kimia dipelajari secara mendalam terkait dengan proses
pembuatan obat dan reaksi obat dalam tubuh. Kimia dasar membekali ilmu keahlian
dasar seperti kimia analisis, kimia organik, kimia fisik dan biokimia. Dari bidang
yang dikategorikan keahlian dasar tersebut akan dipelajari lebih lanjut dalam bidang
farmasi berupa Kimia Farmasi Analisis, Kimia Medisinal, dan kimia klinik.

Smentara itu Fisika, seperti halnya ilmu kimia menjadi dasar bagi pembahasan di
bidang Farmasi khususnya dengan teknologi farmasi yang menyangkut sediaan dan
formulasi senyawa obat. Bidang bahasan di Farmasi yang terkait dengan fisika sebagai
ilmu dasar adalah Farmasetika, Bio Farmasi, Farmako kinetik, Teknologoi Farmasi
(liquid, semi solid dan solida).

Sementara itu bidang ilmu lainnya seperti ilmu sosial, ekonomi, antropologi dan hukum
merupakan ilmu-ilmu yang tidak dapat dilepaskan dari bidang kajian Farmasi.
Antropologi sangat terkait dengan perkembangan obat dan pengobatan modern. Ilmu
sosial telah melahirkan apa yang disebut daengan farmasi sosial demikian pula
ekonomi (farmako ekonomi). Semenatara ilmu hukum (dan perundangan) sangat erat
dengan bidang kajian farmasi terutama dalam hubungannya yang mengatur profesi
farmasis (apoteker) dan produksi serta distribusi obat.
Bila disimpulkan objek bidang farmasi adalah meliputi:

2
Pengantar Ilmu Farmasi 2014
Oleh : Maya Febriyanti, M.Farm., Apt.

1. Produk
a. Penelitian
b. Pengadaan
c. Pengawasan (Quality Qontrol)
d. Distribusi
e. Pengembangan produk
2. Pasien/Pengguna
a. Pelayanan Apotik
b. Pelayanan Rumah sakit

Kajian-kajian mengenai NATURAL SCIENCE pada dasarnya membekali calon


farmasis dalam membuat suatu produk yang bermutu. Dan penggalian terhadap ilmu-
ilmu kemasyarakatan dan humaniora pada intinya mempersiapkan farmasis untuk
termapil dalam mengadakan pelayanan terhdap pasien/pengguna produk farmasis.

Dari aspek epistemology, metode yang digunakan dalam pembahasan ilmu farmasi
menggunakan metode ilmiah yang bercirikan pada observasi, pengukuran, penjelasan
dan verifikasi. Dengan berkembanganya ilmu farmasi seperti farmasi sosial dan farmasi
ekonomi maka metode kajian farmasi akan bertambah sesuai dengan telaah dan model
masalah yang dihadapi.

Aspek terakhir adalah, aspek aksiologi. Ilmu Farmasi dimaksudkan untuk membantu
manusia tidak saja dalam mencarikan senyawa obat yang efektif dalam mencegah dan
melawan penyakit tapi juga telah berkembang pada perawatan tubuh seperti kosmetik,
dan kesehatan reproduksi, seperti alat-alat atau bahan kontrasepsi.
Dengan kata lain tujuan bidang Farmasi adalah mengadakan pelayanan FARMASI
YANG BERMUTU dan PRIMA.
Yang dimaksud bermutu adalah sesuai dengan standar dan kepuasan masyarakat.
Sementara pelayanan yang PRIMA adalah bersikap responsive dan hasilnya melebihi
harapan pengguna/pelanggan.

Sementra itu outcome bidang farmasi adalah berupa pengelolaan terapi obat yang
berjalan dengan optimal dan peningkatan kualitas hidup pasien atau pengguna.

Dasar Keilmuan
Dasar keilmuan farmasi dapat dibedakan menjadi
1. Ilmu-Ilmu Dasar
a. Matematika
b. Fisika
c. Kimia
d. Biologi
e. Dll

2. Ilmu Dasar Keahlian


a. Kimia Fisik
b. Kimia Organik
c. Biokimia Umum

3
Pengantar Ilmu Farmasi 2014
Oleh : Maya Febriyanti, M.Farm., Apt.

d. Morfologi dan sistematika tumubuhan


e. Anatomi Fisiologi manusia
f. dll

3. Ilmu Keahlian Farmasi


a. Mikrobiologi Farmasi
b. Farmakognosi-Fitokimia
c. Teknologi Sediaan Farmasi
d. Farmakologi
e. Imunologi
f. Kimia Farasi
g. Kimia Medisinal
h. Teknologi Pangan
i. Kosmetik
j. Dll

4. Ilmu Penunjang
a. Ilmu-ilmu social kemasyarakatan
b. Peraturan dan Perundangan
c. Etika
d. Management
e. Dll

Bidang Keahlian FARMASI

Kelompok Bidang keahlian (KBK) di farmasi atau disebut juga unit bidang ilmu
farmasi, didasarkan kepada keterkaitan masing-masing bidang kajian. Adapun dalam
praktik di perguruan tinggi biasanya juga diperhitungkan variabel sumber daya manusia
dan kelengkapan laboratorium sebagai basis pengembangan KBK.

Ada empat kelompok bidang keahlian/pembidangan di FARMASI seperti yang


diterapkan di Institut Teknologi Bandung dan Farmasi Universitas Padjdjaran
BANDUNG , yaitu:
1. KBK Kimia Farmasi
2. KBK Farmakologi
3. KBK Farmakognosi-Fitokimia
4. KBK Teknologi Farmasi

Pembagian di atas memang tidak baku dan masih ada beberapa penggolongan seperti
yang diterapkan di Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada:
1. KBK Biologi Farmasi
2. KBK Kimia Farmasi
3. KBK Farmasetika

4
Pengantar Ilmu Farmasi 2014
Oleh : Maya Febriyanti, M.Farm., Apt.

Hal ini juga berbeda dengan yang dikembangkan di Universitas Kebangsaan Malaysia,
yang telah mengadopsi bidang keahlian yang relatif baru seperti Farmasi Rumah sakit,
Farmasi Sosial dan Pemerintahan :

1. Farmasi Hospital
2. Farmasi Komuniti
3. Industri Farmaseutikal
4. Akademia
5. Lain-lain (peraturan dan perundangan, farmasi sosial dan ekonomi, dll)

------oooo------

Anda mungkin juga menyukai