Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Farmasi di definisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan
obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk disalurkan dan digunakan pada
pengobatan dan pencegahan penyakit. Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi,
pemilahan (selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan pembakuan
bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine). Pengetahuan kefarmasian mencakup
pula penyaluran dan penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik melalui resep (prsecription)
dokter berizin, dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah, misalnya
dengan cara menyalurkan atau menjual langsung. Sedangkan kedokteran di definisikan profesi
yang menyangkut dengan masalah penyembuhan penyakit, mencegah penyakit, dan mengobati
penyakit. Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu biomedis, penelitian biomedis, genetika,
dan teknologi medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit,
biasanya melalui obat-obatan atau bedah, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain,
psikoterapi, splint dan traksi eksternal, peralatan medis,biologis, dan radiasi pengionisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Definisi dari framasi dan kedokteran
1.2.2. Pengertian jurusan farmasi dan prospeknya
1.2.3. Prospek dari kedokteran
1.2.4. Arti dari lambang farmasi atau apotek
1.2.5. Arti dari lambang kedokteran
1.2.6. Hak dan kewajiban seorang farmasis
1.2.7. Hak dan kewajiban seorang dokter
1.2.8 Pandangan masyarakat terhadap farmasi dan kedokteran
1.3 Tujuan
Mengetahui makna dari farmasi dan kedokteran
Mengetahui bagaimana prospek dari farmasi dan kedokteran
Mengetahui tentang hak dan kewajiban dari farmasi dan kedokteran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perbedaan Dari Farmasi dan Kedokteran


Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti:obat)
merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung jawab memastikan efektivitas dan
keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi
tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang
berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi
efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal
dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an,
Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis
sampai dengan sekarang. Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di
bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta
seperti badan pengawas obat atau makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat
tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi.
Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupunswasta seperti badan
pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di
berbagai sarana kesehatan.

Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah ilmu dan praktik dari diagnosis,
pengobatan, danpencegahan penyakit. Kata medicine berasal dari bahasa Latin medicus, yang
berarti "dokter". Kedokteran meliputi berbagai praktik perawatan kesehatan yang berkembang
untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan
penyakit. Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu biomedis, penelitian biomedis, genetika,
dan teknologi medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit,
biasanya melalui obat-obatan atau bedah, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain,
psikoterapi, splint dan traksi eksternal, peralatan medis,biologis, dan radiasi pengionisasi.

2
Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, selama sebagian besar dari itu adalah seni
(area dari keterampilan dan pengetahuan) yang sering memiliki hubungan dengan keyakinan
agama dan filsafatdari budaya lokal. Misalnya, seorang dukun akan menggunakan tanaman obat
dan berdoa untuk kesembuhan, atau filsuf dan dokter kuno akan mengeluarkan darah menurut
teori humoralisme. Dalam abad-abad terakhir, sejak munculnya ilmu pengetahuan modern,
kebanyakan dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan (baik dasar dan
terapan, di bawah payung ilmu kedokteran). Sedangkan teknik jahitan untuk jahitan adalah seni
yang dipelajari melalui praktek, pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tingkat sel dan
molekuler pada jaringan yang dijahit muncul melalui ilmu pengetahuan.

Bentuk pra ilmiah kedokteran sekarang dikenal sebagai pengobatan tradisional dan
pengobatan rakyat. Mereka tetap umum digunakan dengan atau sebagai ganti pengobatan ilmiah
dan dengan demikian disebut pengobatan alternatif. Misalnya, bukti efektivitas akupunktur
adalah "bervariasi dan tidak konsisten" untuk kondisi apapun, tetapi umumnya aman bila
dilakukan oleh praktisi yang terlatih. Sebaliknya, perawatan di luar batas-batas keamanan dan
kemanjuran disebut sebagaiperdukunan.

2.2 Pengertian jurusan farmasi dan prospek kerjanya

Jurusan Farmasi merupakan jurusan yang sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia dan
juga kedokteran. Jika dokter menangani pasiennya secara langsung, maka farmasi (apoteker)
mengobati pasiennya melalui perantara yaitu obat yang dibuatnya. Farmasi adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara membuat, meracik, mengkombinasi, menganalisis dan juga memberi
standard pada suatu obat. Di Indonesia, jurusan farmasi dibagi menjadi 3, yaitu Farmasi Klinik &
Komunitas, Farmasi Riset & Penelitian, dan Farmasi Obat alam. Lulusan Jurusan farmasi maka
akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) dibelakang namanya dan ditambah dengan
gelar Apoteker (Apt.).

Jurusan ini sangat membutuhkan analisis seseorang yang kuat serta kemampuan untuk
berpikir secara logis karena dalam peracikan obat tentunya diperlukan takaran yang pas. Jika
anda sangat ingin menjadikan jurusan farmasi sebagai jurusan anda, maka sebaiknya anda lebih
giat lagi belajar ilmu IPA lainnya seperti Kimia, Fisika, dan juga Biologi karena jurusan ini
cukup berkaitan dengan mata pelajaran tersebut.

3
Dalam jurusan farmasi ini, ilmu yang digunakan ialah ilmu kimia (80%) kemudian biologi (15%)
dan fisika (5%). Ilmu-ilmu ini diterapkan dalam cabang ilmu yang lebih spesifik seperti :
farmasetika, teknologi farmasi, farmakologi, biologi farmasi, dispensa farmasi, fisika farmasi,
kimia farmasi, biofarmasetika, farmasi klinik, dan administrasi farmasi.

Prospek kerja Farmasi terbilang cukup luas, mengapa? Ya hal ini karena banyak perusahaan
yang membutuhkan lulusan dari jurusan farmasi, terutama perusahaan yang berbasis pada
produksi obat. Lulusan farmasi juga bisa menjadi wirausahawan dengan cara membuka apotik
atau bekerja di apotik tersebut sebagai apoteker. Selain itu, lulusan jurusan ini juga bisa menjadi
PNS jika bekerja di RSUD setempat.

2.3. Prospek kerja Jurusan Kedokteran

Prospek kerja kedoktran tentunya akan menjadi tenaga ahli medis atau kita sebut dokter.
Saat ini banyak yang bernggapan bahwa kuliah di Jurusan Kedokteran tidak memberikan
prospek kerja yang cerah, nah menurut kami hal itu sangat tidak benar, kebutuhan akan dokter
handal akan selalu meningkat mengikuti semakin banyak nya jumlah manusia itu sendiri, jad
jangan takut menjadi dokter tidak mendapatkan pekerjaan. Seorang dokter dapat bekerja di
Rumah Sakit Negeri maupun Swasta, selain itu dia juga dapat membuka praktik ssendiri, nah
jangan tanya seberapa penghasilan seorang dokter dari pekerjaannya ini, memang mejadi seorang
dokter, uang bukanlah sesuatu yang ingin dikejar, namun adalah tidak benar jika kita tidak
mengindahkan kebutuhan manusia akan hidup yang lebih baik. Jurusan Kedokteran banyak,
singan juga banyak? Nah ini juga pendapat yang keliru, saat ini Indonesia masih membutuhkan
tenaga medis terutama dokter spesialis, oleh karena kekurangannya itu ada beberapa dokter luar
negeri yang datang ke Indonesia, makanya apabila dokter-dokter ahli telah banyak bemunculan,
kita dapat membantu Indonesia dari penjajahan tenaga ahli asing. Jadi intinya prospek kerja
kedokteran tidak akan ada habis-habisnya, selalu dibutuhkan seperti manusia membutuhkan
kesehatan itu sendiri.

Apa yang dipelajari di Jurusan Kedokteran?

Jurusan kedokteran membahas mengenai pendiagnosaan penyakit dan tubuh manusia, hal
ini meliputi fisiologi tubuh, anatomi tubuh, patologi klinik, patologi anatomi, farmakologi,
mikrobiologi, parasitologi, ilmu kesehatan masyarakat, doctoring, metodologi, hemtlogi,

4
imunologi, neurologi dan banyak lainnya. Intinya Jurusan kedokteraan membahas tentang tubuh
kita sendiri, dan disana lah letak daya tariknya dimana kita dapat memahami sebetapa hebatnya
penyusun tubuh kita ini.

2.4 Arti Dari Lambang Farmasi Atau Apotek

Gelas/mangkuk (cup atau bowl) itu milik Hygeia, yakni seorang anak dari Asclepius
(Dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi yunani), Dan Hygeia adalah dewi
kesehatan, kebersihan dan sanitasi. Sedangkan Ular dari Epidaurus (nama kota) itu merupakan
staf dari Asclepius, yang sering dilambangkan sedang minum dari mangkuk atau gelas tsb,
sebagai simbol penyembuhan.

Mari kita Lebih mengenal Hygeia yang mempunyai Mangkuk Dari Lambang Farmasi
Dalam Ὑγιεία Yunani dan mitologi Romawi, Hygieia (Yunani atau Hygeia Ὑγεία, Latin Hygēa
atau Hygīa), adalah anak dari dewa obat, Asclepius. Dia adalah dewi kesehatan, kebersihan dan
sanitasi dan sesudahnya [klarifikasi diperlukan], bulan. Dia juga memainkan peran penting
dalam pemujaan ayahnya. Sementara ayahnya lebih langsung berhubungan dengan
penyembuhan, ia dikaitkan dengan pencegahan penyakit dan kelanjutan kesehatan yang baik.
Namanya adalah sumber dari kata kebersihan. pada zaman romawi jika seorang akan di angkat
menjadi seorang dokter, maka Orang itu akan Bersumpah. yaitu sumpah : "Hippocratic Oath"

Bunyi nya : I swear by Apollo, the healer, Asclepius, Hygieia, and Panacea, and I take to witness
all the gods, all the goddesses, to keep according to my ability and my judgment, the following
Oath and agreement: To consider dear to me, as my parents, him who taught me this art; to live
in common with him and, if necessary, to share my goods with him; To look upon his children as
my own brothers, to teach them this art. I will prescribe regimens for the good of my patients
according to my ability and my judgment and never do harm to anyone. I will not give a lethal
drug to anyone if I am asked, nor will I advise such a plan and similarly I will not give a woman
a pessary to cause an abortion. But I will preserve the purity of my life and my arts. I will not cut
for stone, even for patients in whom the disease is manifest; I will leave this operation to be
performed by practitioners, specialists in this art. In every house where I come I will enter only
for the good of my patients, keeping myself far from all intentional ill-doing and all seduction
and especially from the pleasures of love with women or with men, be they free or slaves. All

5
that may come to my knowledge in the exercise of my profession or in daily commerce with
men, which ought not to be spread abroad, I will keep secret and will never reveal. If I keep this
oath faithfully, may I enjoy my life and practice my art, respected by all men and in all times; but
if I swerve from it or violate it, may the reverse be my lot.

Mari kita Lebih mengenal Ular dari Kota Epidaurus yang di jadikan lambang Farmasi.

Inilah cerita dari Dewa Appolo (Dewa matahari) Yang Akhirnya Menemukan beberapa
ular yang dapat menghidupkan seorang lelaki. Dimulai dari Dewa Apollo memiliki banyak
kekasih.. Salah satunya Coronis seorang putri di Thessaly. Ia menikahi Coronis, dan tak lama,
gadis itu pun mengandung putranya. Akan tetapi, suatu hari tiba-tiba datanglah seekor burung
berwarna putih salju ke hadapannya. melaporkan bahwa Coronis berselingkuh dengan seorang
laki-laki bernama Ishkys.

Apollo mengamuk! dan ia pun membunuh isterinya itu.. Burung putih yang memberi
kabar pun terkena imbasnya, ia dikutuk oleh apollo, bulu putih saljunya berubah menjadi hitam
pekat.. Burung itu kita kenal sebagai burung gagak, pembawa kabar buruk. Tetapi ketika mayat
Coronis sedang dibakar, Apollo menyelamatkan putranya dari rahim Coronis dinamailah
putranya itu dengan nama Asklepios (artinya dalam bhs inggris: To cut open. Setelah itu, ia
menitipkan Asclepius kepada seorang centaur bijak yang bernama Chiron. Chiron mengajarkan
Asclepius berbagai seni penyembuhan, Seni bedah, dan lainnya. Hingga ketika ia dewasa,
Asclepius sangat ahli dalam teknik penyembuhan sehingga ia bahkan bisa menyembuhkan yang
tak tersembuhkan, yakni kematian.

Suatu hari ketika ia dipanggil untuk menyembuhkan seorang laki-laki yang sekarat di
dalam rumah, ia mengurung diri bersama lelaki itu di kamarnya. memang sudah terlambat, lelaki
itu telah meninggal.. Tetapi ketika Asclepius mulai putus asa, tiba-tiba datang seekor ular
mendekati tongkatnya.. Karena kaget, Asclepius pun membunuhnya. Lalu datanglah ular kedua,
membawa selembar daun yang kemudian menghidupkan kembali ular yang sebelumnya tewas..
Ular yang membawa daun itu kemudian melilit di tongkat Asclepius, dan Asclepius
menggunakan daun yang dibawa ular itu untuk menghidupkan lelaki yang telah meninggal itu.
Kabar terus menyebar bahwa Asclepius mempu menghidupkan orang mati.. dan tidak sedikit
juga yang telah ia hidupkan. Makin sedikitnya orang yang mati membuat Hades resah.. Ia

6
menganggap Saudaranya, Zeus, telah berbuat curang sehingga semakin sedikit orang mati yang
masuk kedalam kekuasaan hades. Zeus pun menemukan akar permasalahan ini, yakni Asclepius..
Untuk mengembalikan keseimbangan alam, maka Zeus melemparkan petir untuk membunuh
Asclepius. Kesal karena putranya dibunuh, Apollo pun membalas Zeus dengan membunuh
Cyclopes yang bertugas membuat petir untuk Zeus. Karena hal itu, Apollo pun di-banned oleh
zeus dari langit malam.. dan memerintahkannya untuk mengabdi kepada Admetus, Raja
Thessaly, Setelah Asclepius meninggal, zeus menyadari bahwa ia telah berjasa besar bagi
manusia dengan mengajarkan teknik2 kesehatan.. sehingga akhirnya ia diangkat menjadi dewa
kesehatan dan diletakkan di langit sebagai rasi bintang Ophiuchus (The Serpent Holder).

Asclepius memiliki 5 orang puteri..Hygieia (Health), Iaso (Recuperation), Aceso


(Recovery), Aglaea (Healthy Glow), dan Panacea (Universal Remedy). Hygieia adalah dewi
kesehatan, kebersihan, dan sanitasi. Jika ayahnya lebih diasosiasikan dengan penyembuhan,
Hygieia diasosiasikan dengan pencegahan penyakit.. yakni dengan hidup bersih.. namanya juga
akar dari kata Hygiene yang berarti kebersihan. Sedangkan Panacea adalah dewi Penyembuh,
dikatakan bahwa dia memiliki sebuah ramuan yang dapat menyembuhkan penyakit apapun.. hal
inilah yang menimbulkan ide di bidang medis, tentang Panacea.. sebuah obat yang efektif untuk
penyakit apapun.. hingga saat ini masih dalam penelitian.. (kalau kalian sering bermain RPG,
maka kemungkinan kalian sudah familiar dengan panacea, karena sering dijadikan nama item
penyembuh.

2.5 Arti dari lambang kedokteran

Lambang Ular Kedokteran memiliki nama yaitu Staff of aesculapius dilambangkan


dengan sebatang tongkat dengan satu ekor ular yang melingkarinya, sedangkan Caduceus
dilambangkan dengan sebatang tongkat dengan dua ekor ular yang melingkarinya dan ditambah
sepasang sayap di kiri kanannya.

Sejarah

Konon di zaman Hippocrates (bapak kedokteran) hidup, mereka yang sakit akan
ditempatkan pada kuil penyembuhan (healing temple) yang diberi nama asclepieion. Di pendapa
kuil ini Bisa (racun) ular memang dari dahulu kala menyimbolkan kehidupan dan kematian.
Racun (venom) ini bila memasuki pembuluh darah akan mematikan, tetapi bila diminum dapat

7
merupakan obat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit. Oleh badan kesehatan dunia,WHO,
melalui sidang pertama, World Health Assembly pada tahun 1948, menetapkan lambang tongkat
yang dililiti oleh seekor ular, dan dipatenkan sebagai lambang kesehatan melalui badan
perdamaian dunia, PBB. Dan hingga saat ini, lambang tersebut tetap digunakan untuk
mengenang Asclepius, sebagai dewa penyembuhan dan kesehatan.

2.6 Hak dan Kewajiban Seorang Farmasis

Hak dan kewajiban dapat timbul dari adanya suatu perjanjian yang dibuat para pihak
ataupun yang telah ditentukan oleh undang-undang. Suatu perjanjian yang dibuat oleh para
pihak, akan menimbulkan suatu perikatan, yang mana perikatan merupakan isi dari suatu
perjanjian. Jadi, perikatan yang telah dilaksanakan para pihak dalan suatu perjanjian,
memberikan tuntutan pemenuhan hak dan kewajiban terhadap pelaksanakan isi dari perjanjian
Yusuf Sofie. Pelaku Usaha, Konsumen dan Tindak Korporasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002

Adapun hak-hak apoteker sebagai pelaku usaha pelayanan kefarmasian diatur dalam Pasal 6
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, yaitu:

1. Mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beriktikad tidak baik.

2. Melakukan pembelaan diri yang sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa


konsumen.

3. Rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen
tidak diakibatkan oleh barang dan/ atau jasa yang diperdagangkan.

4. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Kewajiban-kewajiban apoteker sebagai pelaku usaha pelayanan kefarmasian diatur dalam Pasal 7
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, yaitu:

1. Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/ atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.

3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.

8
4. Menjamin mutu barang dan/ atau jasa yang diproduksi dan diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang dan/ atau jasa yang berlaku.

5. Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan mencoba barang dan/ atau
jasa tertentu serta memberikan jaminan atas barang yang dibuat dan/ atau
diperdagangkan.

6. Memberikan kompensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/ atau jasa yang diperdagangkan;
Selain itu, sebagai pelayanan kefarmasian kewajiban apoteker juga diatur dalam Pasal 15

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 922/Menkes/SK/X/2002 Tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek dinyatakan bahwa:

1. Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya
yang dilandasi pada kepentingan masyarakat.

2. Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generic yang ditulis dalam resep dengan
obat paten.

3. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis dalam resep, apoteker wajib
berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.

4. Apoteker wajib memberikan informasi:

 Berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada konsumen.


 Penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan masyarakat.

Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya, apoteker harus memenuhinya dengan


iktikad baik dan penuh tanggung jawab. Jika apoteker bersalah tidak memenuhi kewajiban itu,
menjadi alasan baginya untuk dituntut secara hukum untuk mengganti segala kerugian yang
timbul sehubungan dengan tidak dipenuhinya kewajiban itu, artinya apoteker harus bertanggung
jawab secara hukum atas kesalahan atau kelalaiannya dalam menjalankan kewajibannya.

Kode etik Apoteker Indonesia merupakan suatu ikatan moral bagi Apoteker. Dalam kode
itu diatur perihal kewajiban-kewajiban Apoteker, baik terhadap masyarakat, teman sejawat dan

9
tenaga kesehatan lainnya. Secara ringkas pokok-pokok kode etik itu adalah, sebagai berikut:
Kode Etik Apoteker Indonesia, Jakarta: Kongres Nasional XVII Ikatan Sarjana Farmasi
Indonesia, 2009

A. Kewajiban Apoteker terhadap masyarakat:

1. Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan memberikan contoh yang baik di dalam
lingkungan kerjanya.

2. Seorang Apoteker dalam ragak pengabdian profesinya harus bersedia untuk


menyumbangkan keahlian dan pengetahuannya.

3. Seorang Apoteker hendaknya selalu melibatkan diri di dalam pembangunan Nasional


khususnya di bidang kesehatan.

4. Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya bagi
masyarakat dalam rangka pelayanan dan pendidikan kesehatan.

B. Kewajiban Apoteker terhadap teman sejawatnya:

1. Seorang Apoteker harus selalu menganggap sejawatnya sebagai saudara kandung yang
selalu saling mengingatkan dan saling menasehatkan untuk mematuhi ketentuan-
ketentuan kode etik.

2. Seorang Apoteker harus menjauhkan diri dari setiap tindakan yang dapat merugikan
teman sejawatnya, baik moril maupun materiil.

3. Seorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kerja


sama yang baik dalam memelihara, keluhuran martabat jabatan, kefarmasian,
mempertebal rasa saling mempercayai di dalam menunaikan tugasnya.

C. Kewajiban Apoteker terhadap sejawat petugas kesehatan lainnya:

1. Seorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan


hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat yang
berkecimpung di bidang kesehatan.

10
2. Seorang Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakannya atau perbuatan yang
dapat mengakibatkan berkurang / hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat
petugas kesehatan.

3. Melihat kemampuan Apoteker yang sesuai dengan pedidikannya, menunjukkan betapa


pentingnya peranan Apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu dengan
memberikan suatu informasi yang jelas kepada pasien (masyarakat). Contoh :
Penggunaan obat aturan pakai, akibat yang ditimbulkan oleh obat dan sebagainya. Karena
mengingat sebagaian besar masyarakat tidak mengetahui hal tersebut, sehingga
pemberian informasi yang jelas dan tepat sangat dibutuhkan demi keamanan dan
keselamatan pemakai obat.

2.7 Hak dan Kewajiban Seorang Dokter

Secara khusus, praktik kedokteran ini diatur di dalam UU Praktik Kedokteran Nomor 29
Tahun 2004. Dalam melaksanakan praktik ini, dokter memiliki kewenangan, hak, dan juga
kewajiban.

Yang menjadi kewenangan dokter adalah:

1. a. Mewawancarai pasien.

b. Memeriksa fisik dan mental pasien.

c. Menentukan pemeriksaan penunjang.

d. Menegakkan diagnosis.

e. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien.

f. Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi.

g. Menulis resep obat dan alat kesehatan.

h. Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi.

i. Menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan.

11
j. Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil
yang tidak ada apotek.

Adapun hak dokter adalah:

a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan s


tandar profesi dan standar prosedur operasional.

b. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur


operasional.

c. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.

d. Menerima imbalan jasa.

Kewajiban dari dokter meliputi:

a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien.

b. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.

c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.

d. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.

e. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau


kedokteran gigi.

12
2.8 Pandangan Masyarakat Kepada Farmasi Dan Kedokteran

Menurut Drs. M. Dani Pratomo, Apt, MM sebagai ketua IAI (ikatan apoteker Indonesia)
tahun 2005 mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa tugas
apoteker yang sebenarnya. Ini dikarenakan di Indonesia penggunaan obat sudah terlalu mudah
diakses oleh masyarakat padahal obat yang sesungguhnya adalah racun yang memerlukan
pengaturan yang tepat. Menurut pandangan beliau juga apoteker tidak dilatih sesuai dengan
pekerjaan yang sebenarnya sesuai pharmaceutical care untuk menghadapi pasien.
Sehingga mereka kurang begitu terampil ketika lulus.
Di Indonesia masyarakat umum mengenal apoteker sebagai tenaga kedua setelah dokter.
Ini terbukti dengan anggapan dan pendapat masyarakat yang mengutarakan bahwa apoteker
memiliki kerja sebagai penerjemah resep, orang yang mempersiapkan obat dan penjaga apotek.
Pandangan seperti ini secara tidak langsung juga telah menurunkan mental dan menjadikan
pandangan orang lain tidak terlalu baik terhadap farmasi. Bila hal tersebut dibandingkan dengan
beragamnya tugas farmasi yang sebenarnya diatas, maka anggapan masyarakat yang seperti itu
telah menjadi indikasi dan parameter bahwa keberadaan farmasi kurang begitu dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Padahal apoteker telah diakui sebagai profesi layaknya dokter gigi,
dokter, perawat dan dokter hewan. Sebuah profesi pastilah memiliki kualifikasi untuk bekerja
secara professional dan mempunyai undang-undang yang mendukung pekerjaannya. Bila
dibandingkan dengan keadaan tersebut, maka ini menjadi suatu masalah besar bagi farmasi untuk
diselesaikan. Menurut Drs. M. Dani Pratomo, Apt, MM sebagai ketua IAI (ikatan apoteker
Indonesia) tahun 2005 mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa
tugas apoteker yang sebenarnya. Ini dikarenakan di Indonesia penggunaan obat sudah terlalu
mudah diakses oleh masyarakat padahal obat yang sesungguhnya adalah racun yang memerlukan
pengaturan yang tepat. Menurut pandangan beliau juga apoteker tidak dilatih sesuai dengan
pekerjaan yang sebenarnya sesuai pharmaceutical care untuk menghadapi pasien.
Sehingga mereka kurang begitu terampil ketika lulus.
Dalam pandangan masyarakat awam di negeri kita ini, sosok Dokter dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, tergantung individu yang memandangnya, terutama ditinjau dari sisi
tingkat pengetahuannya, tingkat kesadaran dan pengeta huan tentang masalah kesehatan, dan
tingkat kemampuan ekonominya, ataupun budaya setempat. Bagi awam yang sama sekali buta

13
tentang kesehatan dan proses pengobatan penyakit, ada kalanya Dokter dipandang sebagai
"manusia setengah Dewa", karena siapapun dia kalau disebut Dokter tentu mampu
menyembuhkan segala penyakit. Dan yang disebut penyakit, itu mesti berupa keluhan rasa tidak
nyaman tubuh dalam kesehariannya. Bagi mereka Dokter yang pinter adalah yang bisa
"menyembuhkan atau menghilangkan rasa sakit" itu, apakah itu dengan obat simptomatik, atau
obat yang menyembuhkan penyebab rasa sakit, atau hanya dengan mengajak omong-omong
tentang keluhannya, kemudian memberi obat placebo, atau vitamin sederhana untuk memuaskan
si pasien. Yang penting kenyataannya rasa sakitnya sudah bisa hilang. Dokter pada contoh
terakhir, tahu bahwa keluhan rasa sakit pasien itu sebenarnya akibat dari stress karena hal lain,
dengan cerdik dia menunjukkan empatinya, agar si pasien merasa tidak sendirian dalam
menanggung bebannya, sehingga dia akan menjadi lebih relax, santai. Dengan demikian keluhan
sakitnya, misalnya karena dideteksi tekanan darahnya naik, detak jatungnya meningkat, dengan
berkurangnya stress tadi tentu akan kembali normal. Obat placebo atau vitamin sederhana yang
diberikan, hanya agar lebih percaya diri bahwa dia akan benar-benar diobati dan sembuh...
Kelompok masyarakat yang demikian inilah yang juga mudah menerima cara pengobatan
alternatif, yang banyak diantaranya tidak dapat menunjukkan dasar-dasar pengobatannya secara
dapat diterima akal, atau tidak dapat ketemu dengan dalil-dalil ilmu kedokteran umumnya.
Pengobatan alternatif yang menjanjikan pengobatan dengan proses sederhana, tanpa
menimbulkan rasa sakit karena dibedah atau minum obat macam-macam, juga tanpa keluar biaya
Dokter yang selangit, lebih menarik minat kelompok awam yang tingkat pengetahuan
kesehatannya tidak tinggi, juga kemampuan ekonominya terbatas, atau mereka yang cukup
terdidik, tetapi merasa sudah berobat ke dokter atau rumah sakit manapun belum dapat sembuh.
Terhadap masyarakat awam yang demikian, Dokter tentu tidak dapat menerapkan "standar
professional kedokteran" secara penuh, sebagaimana diajar kan dibangku kuliahnya.
Memang inilah praktek pengobatan yang pada umumnya terjadi di negeri kita yang
diistilahkan kita hanya mempraktekkan pengobatan kuratif, kecuali tentu nya diruang praktek
pribadi Dokter-Dokter yang memiliki pasien tertentu dari kelas ekonomi mampu, atau Rumah
Sakit berlabel "international" dengan tarif selangit, walaupun belum tentu sarana yang dimiliki
lebih lengkap dari rumah sakit umum biasa lainnya. Dirumah sakit umum biasa, Dokter gigi
tentu tidak akan mengharuskan pasien baru untuk foto panoramix agar diketahui kondisi gigi
keseluruhannya, karena ini memerlukan biaya cukup besar, tetapi cukup memeriksa langsung

14
mana gigi yang bermasalah perlu dirawat , dicabut, atau tindakan medis lainnya. Demikian pula
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, kalau setiap pasien baru diharuskan terlebih dahulu melakukan
check up laboratorium lengkap dan menyeluruh, kebanyakan pasien yang berkemampuan
ekonomi terbatas tentu akan mengambil tindakan lebih baik tidak kembali ke poliklinik itu,
padahal Puskesmas telah memberi rujukan ke Poli Spesialis itu. Pasien dengan Asuransi tertentu
seperti Askes, Askin, Asuransi Jamsos tek, tentu juga berpikir ulang, karena tidak seluruh item
dalam pemeriksaan laboratorium klinik itu termasuk dalam tanggungan asuransinya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan ilmu farmasi dari zaman ke zaman berkambang sangat pesat sesuai dengan
perkembangan zaman. 2. Ada banyak tokoh yang berjasa dalam bidang farmasi diantaranya Abu
Ar-Rayhan Al-Biruni, Al-Razi, Ibu Sina, Yuhanna Ibnu Massawayh, Ibnu Al-Albaitar, Abu
Ja‟far Al-ghafiqi, Sabur Ibnu Sahl, Al-Zahrawi, Abu Hasan „Ali bin Sahl Rabban at-Tabari,
Zayd Hunayn b. Ishaq al-Ibadi 3. Perkembangan farmasi boleh dibilang dimulai ketika
berdirinya pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar
tahun 1950 di mana pemerintah mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa.

Dokter mengambil banyak peran dalam masyarakat, terutama sebagai tenaga medis. Dalam
melaksanakan tugasnya, dokter dituntut untuk selalu profesional. Maka dari itu, sebagai warga
negara yang baik, selain menunaikan tugasnya sebagai tenaga medis, dokter juga harus
melaksanakan hak dan kewajibannya kepada negara.
Diantara hak dan kewajiban tersebut beberapa ada yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan, KODEKI, serta peraturan lain yang mengikat seorang dokter akan hal
tersebut.

3.2. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan adalah seharusnya kita sebagai calon pendidik
haruslah banyak mengetahui tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, dan siapa saja
penemu yang berperan penting dalam kehidupan ini. Dan sebagai umat islam, kita harus tahu
bahwa yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan farmasi pada saat ini.

Sebagai dokter yang profesional, sudah seharusnya melaksanakan hak dan kewajiban secara
seimbang sesuai dengan peran dan fungsinya. Seyogyanya upaya penyadaran akan hak dan
kewajiban dokter tidak hanya berhenti sampai di sini dan kemudian mengamalkannya pada
kehidupan.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://halijahicha.blogspot.co.id/2014/12/pandangan-masyarakat-kepada-apoteker.html

http://www.kompasiana.com/ganyong/dokter-dan-dokter-di-mata-masyarakat-
awam_54ff9bd1a33311894c5109e4

https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_Ular_Kedokteran

http://royfarmasi2emyucrb.blogspot.co.id/p/blog-page.html

17

Anda mungkin juga menyukai