PENGETAHUAN
Manusia tidak pernah menemukan agama yang sangat memperhatikan keilmuan dengan
sempurna selain Islam. Islam selalu menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan,
mengajak umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan dan sekaligus mengajarkan ilmu.
Islam menjelaskan keutamaan menunutut ilmu dan etikanya serta menegur orang yang tidak
memperhatikannya. Islam juga sangat menghargai ahlal ‘ilmi dan menganjurkan umatnya untuk
dekat dengan mereka.
Dalam kamus yang memuat kosa kata al-Qur’an, dinyatakan bahwa kata ‘ilm (ilmu) disebutkan
sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang terbentuk dari kata tersebut (seperti a’lamu, ya’lamuna dst)
disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika kita teliti buku-buku hadits an-Nabawi akan kita
temukan didalamnya judul-judul dan masalah-masalah tentang ilmu.
Urgensi Ilmu Dalam Alquran Dan Hadits
Sumber ilmu primer dalam epistimologi Islam adalah wahyu yang diterima oleh
nabi yang berasal dari Allah SWT, sebagai sumber dari segala sesuatu. Al-Wahyu
atau wahyu merupakan masdar (infinitive) yang memberikan dua pengertian
dasar, yaitu tersembunyi dan cepat. Epistimologi Islam yang bersumber dari Al-
Qur'an dan Sunnah juga mengambil sumber ilmu lainnya, yaitu Akal ('aql) dan
hati (qalb) serta indra -indra yang terdapat dalam diri manusia.
Selain dijadikan sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an dan Hadist juga sebagai
sumber ilmu dan sumber hukum serta ajaran islam yang mana Al-Qur'an dan
Hadist tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan. Bagi umat
muslim, tidak hanya Al-Quran dan hadist saja yang dijadikan sebagai sumber ilmu,
akal dan indra pun dijadikan sebagai sumber ilmu. Al Qur'an mengajak manusia
untuk menggunakan indra dan akal sekaligus dalam pengalaman manusia, baik
yang bersifat fisik maupun metafisik karena indra dan akal saling
menyempurnakan.
Semoga Bermanfaat!
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB