PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan
oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah,
tindakan terapi dengan obat dan farmakoterapi. Berbagai pilihan obat saat
langsung terlihat, kecuali kondisinya sudah parah. Selain itu, banyak orang
yang tidak menyadari bahwa salah satu penyebab dari penyakit ini adalah
berkhasiat sama bisa jadi karena perbedaan formula, dan metode yang
Maka dari itu kontrol kualitas terhadap obat generik sangat penting untuk
1
Isosorbid dinitrat merupakan obat untuk pencegahan dan
mengurangi rasa nyeri, disfagia dan spasme pada esofagus dengan refluks
yang lebih stabil bagi pasien yang hanya kadang-kadang memerlukan nitrat.
Senyawa ini juga efektif secara oral untuk profilaksis. Walaupun mula
kerjanya lebih lambat, tetapi efeknya dapat bertahan beberapa jam. Aktivitas
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui mutu fisik tablet isosorbid dinitrat sediaan generik yang
D. Hipotesa
2
1. H0: Tidak memenuhi syarat mutu fisik tablet isosorbid dinitrat sediaan
generik.
2. H1: Memenuhi syarat mutu fisik tablet isosorbid dinitrat sediaan generik.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat yaitu untuk memberikan pemahaman tentang obat sediaan
generik.
2. Bagi peneliti merupakan pengalaman untuk memperdalam pengetahuan
Kesehatan Jayapura.
4. Sebagai salah satu syarat Akademik untuk mendapatkan gelar Ahli Madya
Farmasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Obat
1. Pengertian Obat
obat adalah bahan obat atau panduan bahan, termasuk produk biologi yang
manusia.
3
Menurut Syamsuni (2006), obat dalam pengertian khusus dibagi
a. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi
b. Obat paten, yaitu obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas
nama pembuat yang diberi kuasa dan dijual dalam bungkus asli dari
c. Obat baru, yaitu obat-obat yang berisi zat, baik yang berkhasiat
d. Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah
e. Obat tradisional, yaitu obat yang didapat dari bahan alam (mineral,
4
Esensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
R.I.
g. Obat generik, yaitu obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI
2. Penggolongan Obat
a. Obat Bebas
dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Obat bebas tebatas adalah obat yang dijual bebas dan dapat
dibeli tanpa resep dokter, tapi disertai dengan tanda peringatan. Tanda
khusus untuk obat ini adalah lingkaran berwarna biru dengan garis
tepi hitam.
khusus lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan untuk aturan pakai
5
obat, karena hanya dengan takaran dan kemasan tertentu, obat ini
resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K
d. Obat Narkotika
ketergantungan.
a. Obat Paten
6
b. Obat Generik Bermerek/Bernama Dagang
c. Obat Generik
B. Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat
pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok
cetak dan tablet kempa. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan
dan merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa
7
dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetakan baja. Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa
tergantung pada ikatan kristal yang terbentuk selama proses pengeringan dan
B. Kriteria Tablet
dan non aktif yang memenuhi persyaratan, harus mengandung zat aktif yang
homogen dan stabil, keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan
harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan, bebas dari kerusakan fisik,
stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan, zat aktif harus
dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu dan tablet memenuhi
C. Keuntungan Tablet
utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dalam semua bentuk sediaan oral
merupakan sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak, tablet
8
merupakan sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas dan
lambat, tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk
2. Obat yang mempunyai rasa pahit dan bau yang tidak tertutupi dan yang
tidak dapat langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan
langsung hancur dan tablet menjadi mudah pecah. Campuran serbuk itu harus
besar yang saling melekat satu sama lain. Cara mengubah serbuk menjadi
9
granul ini isebut granulasi. Cara pembuatan tablet dibagi menjadi tiga cara
yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung (Syamsuni H.A,
2006).
1. Granulasi Basah
pengikat, jika perlu ditambah bahan pewarna. Setelah itu di ayak menjadi
granul, dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 400-500C (tidak
lebih dari dari 600C). Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul
kemudian dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet. Cara granulasi basah
menghasilkan tablet yang lebih baik dan dapat disimpan lebih lama
zat penghancur, serta jika perlu ditambahkan zat pengikat dan zat pelicin
hingga menjadi massa serbuk yang homogen, lalu dikempa cetak pada
tekanan tinggi, sehingga menjadi tablet besar (Slug) yang tidak berbentuk
baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran
partikel yang diingikan. Akhirnya dikempa cetak lagi sesuai ukuran tablet
panas dan kelembaban dalam proses granulasi kering ini serta penggunaan
10
alatnya lebih sederhana, sedangkan kerugiannya adalah menghasilkan
tablet yang kurang tahan lama dibandingkan dengan cara granulasi basah.
3. Kempa langsung
dicetak, zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-flowing) dan
1. Keseragaman Ukuran
Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari
2. Keseragaman Bobot
hitung bobot rata-rata tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih
ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu
11
tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari
lebih besar dari bobot rata-rata yang di tetapkan kolom A dan tidak satu
tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang
ditetapkan kolom B.
Tabel 1
3. Waktu Hancur
kecuali tablet harus dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis tablet
lepas lambat dan lepas tunda. Untuk obat yang kelarutannya dalam air
terbatas, uji disolusi akan lebih berarti daripada waktu hancur (Farmakope
4. Kekerasan Tablet
12
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui
kekerasannya, agar tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras. Kekerasan
tablet erat hubungannya dengan ketebalan tablet, bobot tablet, dan waktu
5. Keregasan Tablet
pada waktu tablet akan dilapisi (coating). Alat yang digunakan disebut
friability tester.
F. Isosorbid Dinitrat
13
yang mengaktivasi enzim guanilsiklase dan menyebabkan peningkatan kadar
sampai 2 jam, secara spray masing-masing 1 menit dan 1 jam, sedangkan oral
masing-masing 20 menit dan 4 jam (tablet retard 8-10 jam) (Tjay & Rahardja,
2013).
Resorpsinya juga baik, tetapi karena FPE besar, BA-nya hanya k.l.
29%. PP-nya k.l. 30%, t 1/2 –nya 30-60 menit. Di dalam hati zat ini dirombak
mononitrat dalam perbandingan k.l. 4:1 dan t1/2 masing-masing lebih kurang
bila perlu diulang sesudah beberapa menit. Interval: oral 3 dd 20 mg d.c. atau
14
G. Kerangka Teori
Obat
Tablet Isosorbid
Dinitrat
Kualitas Tablet
15
H. Kerangka Konsep
16
I. Definisi Operasional Variabel
sebagai berikut :
Tabel 2
INSTRUMEN
PENELITIAN HASIL SKALA
VARIABEL DEFENISI
DAN CARA UKUR DATA
UKUR
Mutu Fisik Adalah segala 1. Jangka Baik : Jika Nominal
Isosorbid aspek yang sorong hasil sesuai
Dinitrat dapat diukur 2. Timbangan dengan dan
dari tablet Analitik disyaratkan
Isosorbid 3. Hardness oleh
Dinitrat tester literatur
generik. Mutu 4. Friability Tidak baik :
fisik tablet tester Jika hasil
meliputi 5. Disintegrat tidak sesuai
keseragaman ion tester dengan
ukuran, yang
keseragaman disyaratkan
bobot, waktu leh literatur
hancur,
kekerasan dan
keregasan.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk melihat gambaran mutu fisik tablet isosorbid dinitrat
18
l. Kertas perkamen
2. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Aquadest
b. Etanol
c. Tablet isosorbid dinitrat sediaan generik
3. Cara Kerja
Uji mutu fisik tablet isosorbid dinitrat
a. Keseragaman ukuran
Diameter masing-masing tablet diukur menggunakan jangka
sorong, diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari
pada kolom A dan tidak boleh ada satupun tablet yang bobotnya
dan B.
3) Diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun yang
pada bagian bawah alat pada saat tabung naik dalam kedudukan
ayakan yang terletak pada bagian bawah alat, lalu dicatat waktu yang
19
Sebuah tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi
tablet dalam satuan kg. Kekuatan minimum dalam bidang farmasi yang
e. Kerapuhan
Sejunlah 20 tablet dibebasdebukan dengan aspirator, lalu
dikalikan 100%.
E. Sumber dan Cara Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh dari pengujian berupa hasil pengujian mutu fisik tablet
G. Jadwal Penelitian
20
Bulan
No Uraian Kegiatan
12 1 2 3 4 5
21