Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERAN KIMIA DALAM BIDANG FARMASI

Mata Kuliah
KIMIA DASAR
Dosen Pengampu: Tutik,M.Si

Oleh :
1. Aulia Eka Lestari (19380016)
2. Dhita Yuliantika (…)
3. GITA..
4. MUTIA..
5. DINDA
6. MAYA
7. …
8…..

FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kemudahan, Tanpa pertolongan-Mu
mungkin makalah ini tidak dapat saya selesaikan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang peran kimia dalam
bidang farmasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah saya ini.

Bandarlampung, 05 Oktober 2019


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 2
BAB 2. Pembahasan
2.1 Kimia dalam bidang farmasi/kesehatan........................................... 3
2.2 Manfaat kimia dalam bidang farmasi............................................... 3
2.3 Peranan ilmu kimia dalam bidang farmasi...................................... 7
2.4 Fungsi larutan penyangga kimia dalam bidang farmasi .................. 7
2.5 Kaitan ilmu kimia dengan bidang kedokteran dan farmasi................
BAB 3. Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”,
belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang dokter yang mendignosis penyakit, juga
sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah
penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun pembuatannya, sehingga dibutuhkan
adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan
pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two
Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu direnungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan
ilmu kedokteran adalah sama.
Dampak revolusi industri merambah dunia farmasi dengan timbulnya industri-industri obat,
sehingga terpisahlah kegiatan farmasi di bidang industri obat dan di bidang “penyedia/peracik”
obat (=apotek). Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan di sebuah industri
farmasi dari pada apotek. Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan teknologi pembuatan
obat.

Kimia Farmasi.

Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan (isolasi), pembuatan
(sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang mengandung zat-zat aktif untuk obat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

· Kimia dalam bidang farmasi/kesehatan

· Manfaat kimia dalam bidang farmasi

· peranan ilmu kimia dalam bidang farmasi

· Fungsi larutan penyangga kimia dalam bidang farmasi

· Kaitan ilmu kimia dengan bidang kedokteran dan farmasi


1.3 TUJUAN

 Untuk mengetahui peran kimia dalam bidang

 Untuk m engetahui jenis obat kimia yang berbahaya

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KIMIA DALAM BIDANG FARMASI/KESEHATAN


Obat merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga
merupakan salah satu jenis obat yang sering di gunakan.

1. Obat flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk
meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi
obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a. Obat analgesik dan antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,
salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
b. Obat dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini
membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c. Obat antialergi
Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr.
Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
2. Obat batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk
berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya
disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti
influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.

3. Obat sakit lambung


Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat
menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa
simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.

4. Obat diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya
berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang
bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin
yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.

5. Antibiotic
Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh alexander flemming adalah antibiotic
penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghambat
atau membunuh mikro organisme lain.

2.2 MANFAAT KIMIA DALAM BIDANG FARMASI

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat, struktur,
komposisi, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia erat
kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. peran ilmu kimia yang pertama pada
kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien
yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset
terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang
kimia farmasi.
2.3 PERANAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG FARMASI

Farmasi merupakan suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan bahan alam
ataupun sintetik menjadi suatu produk yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah,
mendiagnosa, atau pengobatan penyakit dan distribusi dari suatu produk yang berkhasiat obat.

Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat/obat.
Khusus untuk bahan obat/obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan
fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal
dari bahan sintetik. Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan
identifikasi atau sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut
dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi. Secara garis besar, analisa farmasi
dibagi menjadi:

Analisa farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara organoleptis
(bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika (titik lebur, titik beku, titik didih,
berat jenis, viskositas, dan lainnya), mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan
mikroskop). Kimia Analisa dengan menambahkan zat-zat kimia ke dalam bahan obat/obat yang
diperiksa sehingga menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat diidentifikasi secara kasat
mata seperti terbentuknya endapan, warna, bau dan lainnya. Mikroskopis Analisa ini adalah
dengan melihat partikel dari unsur/senyawa yang terkandung dalam bahan obat/obat. Dapat
dilihat langsung menggunakan mikroskop, atau direaksikan terlebih dahulu dengan zat kimia
tertentu kemudian dilihat menggunakan mikroskop. Instrumental Yaitu analisa/penentuan jenis
suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern
seperti spektrofotometer, kromatografi, Atomic Absorbans Spektrofotometri (AAS), dan lainnya.
Analisa farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa dengan cara
memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan dihitung
jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat. Volumetri Yaitu analisa
kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan yang berasal dari bahan obat/obat dengan
cara direaksikan dengan zat lain yang kadar/konsentrasinya telah diketahui. Instrumental Yaitu
analisa jumlah/kadar suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat
yang kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, dan lainnya.

2.4 FUNGSI LARUTAN PENYANGGA KIMIA DALAM BIDANG FARMASI

Buffer pada bidang farmasi banyak digunakan untuk menetralkan darah atau biasanya
pada kasus keracunan. Contohnya pada keracunan asam jengkolat. Asam jengkolat yang
terbentuk saat kita terlalu banyak mengonsumsi jengkol ini harus di kurangi karena akan
membetk kristal kristal yang menyumbat saluran kecing. Caranya dengan memasukan larutan
bisa Natrium karbonat(biasanya) yang sifatnya basa yang nantinya akan membentuk garam
ketika bereaksi dengan asam dan kemudian akan keluar melalui urin (karena garam sifatnya
adalah mudah larut dalam air).
Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan
pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang
sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan
dengan pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air mata agar
tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik
harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
Perubahan pH pada larutan obat dapat merusak komposisi, fungsi, dan efektivitas
obattersebut. Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk larutan sering kali bertindak sebagai
sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk mempertahankan kadar larutan obat tetap berada
dalam trayek pH tertentu.
Larutan Penyangga pada Obat-Obatan : asam asetilsalisilat merupakan komponen utama
dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat
menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon,
untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat
dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan
asam.
2.5 KAITAN ILMU KIMIA DENGAN BIDANG KEDOKTERAN DAN FARMASI
Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan, laboratorium,
pembuatan alat pencuci darah, pembuatan materi sintesis pengganti tulang, gigi dan pembuatan
obat-obatan.

BAB 3

3.1 KESIMPULAN
Peran kimia dalam farmasi sangat penting bagimanusia, karena dapat membantu
penyembuhan pasien yang mengidap penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan
hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam
cabang kimia farmasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/manfaat-ilmu-kimia.htm
http://www.scribd.com/doc/39255216/jenis-jenis-obat
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-kimia/peran-
ilmu-kimia-dan-rangkuman/
http://cikeasssss.blogspot.com/2010/11/d-bahan-kimia-di-bidang-kesehatan.html
http://asastiyan.blogspot.com/2013/05/bab-1-pendahuluan-1.html
http://edapisces.blogspot.com/2011/11/makalah-kimia.html
http://agusqrana.blogspot.com/2013/04/artikel-kimia-tentang-peranan-larutan.html

Anda mungkin juga menyukai