ULFA MULIANTI
2114201298
KELAS F
Assalamualaikum wr.wb.
Dengan menyebut nama allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Farmakologi Keperawatan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Suherni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku
dosen pembimbing karena dengan adanya tugas ini dapat menambah wawasan saya.
Penyusunan makalah ini untuk tugas mata kuliah farmakologi dalam ujian tengah
semester. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karna itu tanda tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah tentang “Farmakologi Keperawatan” ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan.
Wassalamualaikum wr.wb.
Ulfa Mulianti
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ...............................................................................................14
B. SARAN .............................................................................................................14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dari Farmakologi?
2. Bagaimana konsep dari Obat?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep dari farmakologi
2. Untuk mengetahui konsep dari obat
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FARMAKOLOGI
adalah obat dan logos adalah ilmu. Obat adalah setiap zat kimia yang dapat
(therapeutic).
B. CABANG-CABANG FARMAKOLOGI
1. Farmakognosi
bahan lain yang merupakan sumber obat. Istilah farmakognosi berasal dari
kata Yunani yaitu: Pharmacon (obat) dan Gnosis (ilmu pengetahuan). Istilah
2
lebih awal J.A. Schmidt menggunakan istilah tersebut dalam Lehrbuch der
2. Farmakokinetik
sebagai proses yang dilalui obat di dalam tubuh atau tahapan perjalanan obat
meliputi beberapa tahapan mulai dari proses absorpsi atau penyerapan obat,
sampai kepada tahap ekskresi obat itu sendiri atau proses pengeluaran zat
3. Farmakodinamik
4. Farmakologiklinik
pengaruh kondisi klinis pasien terhadap efikasi obat, misalkan kondisi hamil
dan menyusui, neonatus dan anak, geriatrik, inefisiensi ginjal dan hepar.
5. Farmakoterapi
3
6. Toksikologi
termasuk obat, zat yang digunakan dalam rumah tangga, industri, maupun
lingkungan hidup lain. Dalam cabang ini juga dipelajari cara pencegahan,
7. Farmasi
kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung
C. KONSEP OBAT
1. Pengertian Obat
rasa sakit, gejala sakit, dan atau penyakit, untuk meningkatkan kesehatan
dan kontrasepsi.
4
2. Penggunaan Obat di Rumah Sakit
bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, maka rumah sakit wajib
diakreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Saat ini akreditasi
rumah sakit di Indonesia dilakukan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh
International). Salah satu bab yang penting dalam standar akreditasi tersebut
rerapi obat-obatan.
Dokter bertanggung jawab atas diagnosis dan terapi. Obat harus dipesan
dengan menulis resep. Bila ragu tentang isi resep atau tidak terbaca, baik oleh
perawat atau apoteker, penulis resep itu harus dihubungi untuk penjelasan.
5
Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien.
1) Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa. Hal ini dapat
gelang identitas yang dipasang di tangan klien. Jika pasien tidak sanggup
berespon secara verbal, perawat dapat melihat respon non verbal, misalnya
2) Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Jika perawat menemukan
nama dagang yang asing (baru pertama kali didengar namanya) maka
memberi obat kepada pasien. Pertama, saat membaca permintaan obat dan
botolnya diambil dari rak obat. Kedua, pada saat label botol dibandingkan
dengan obat yang diminta dan yang ketiga saat dikembalikan ke rak obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
6
dikembalikan ke bagian farmasi. Saat memberi obat, perawat harus ingat
untuk apa obat itu diberikan. Hal ini dapat membantu perawat untuk
3) Benar Dosis
apoteker sebelum dilanjutkan klien. Ada beberapa obat (baik ampul maupun
tablet) yang memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya.
obat antibiotic 1 vial yang memiliki dosis 1 gr (1000 mg) dan 500 mg.
4) Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat
a. Oral
dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga
ISDN.
b. Sublingual
7
c. Parenteral
Kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron
berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui
d. Topikal
e. Rektal
Obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria
yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk
obat dalam bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan
f. Inhalasi
8
5) Benar Waktu
tersebut, misalnya air putih, susu, the ataupun kopi. Secara umum, setiap
pemberiam obat akan lebih baik jika menggunakan air putuh yang dinilai
berkurangnya efektifitas obat karena susu dapat mengikat sebagian obat itu
6) Benar Dokumentasi
dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya,
atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
pasien, kecepatan respons yang diinginkan, sifat obat, dan tempat kerja obat
yang diinginkan.
9
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Bentuk obat
a) Bentuk padat
Obat dalam kelompok ini dapat diberikan melalui empat rute, yaitu
1) Bentuk oral
umumnya cara ini lebih disukai karena paling murah dan paling
nyaman untuk diberikan. Bentuk oral ini adalah bentuk tablet, kapsul,
(1). Tablet
atau lebih obat dalam kombinasi. Tablet ini dapat berupa tablet
waktu panjang).
10
(2). Kapsul
(3). Lozenges
tenggorok.
2) Bentuk topikal
Bentuk paling penting adalah salap dank rim. Salap dipakai untuk lesi
kering dan bertahan di kulit lebih lama. Krim umumnya di pakai untuk
lesi basah.
3) Bentuk suppositoria
4) Bentuk pesarri
untuk vagina.
5) Bentuk cairan
11
(1). Larutan, adalah preparat yang terdiri atas satu atau lebih obat yang
dipakai.
6) Bentuk gas
12
(2). Bentuk anastetik, contohnya halotan.
- Bentuk aerosol
Obat bentuk ini ada di bawah tekanan, berupa larutan atau bubuk.
penyemprot khusus.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi obat dengan konstituen (unsure pokok) tubuh untuk
menghasilkan efek terapi (therapeutic).
Sedangkan obat adalah bahan atau sediaan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dari rasa
sakit, gejala sakit, dan atau penyakit, untuk meningkatkan kesehatan dan
kontrasepsi
B. SARAN
Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan perawat dalam
memberikan obat kepada pasien harus memperhatikan 6 prinsip pemberian
obat yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara/rute, benar
waktu, dan benar dokumentasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Ratna, dkk. 2009. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : Trans Info Media.
15