Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

INTERAKSI OBAT
FARMAKODINAMIK

DI SUSUN OLEH:
EKO JUNI PRASETYO
PF.21.031

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA IBU
KENDARI
2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Pengertian Farmakodinamika.............................................................. 3
2.2 Mekanisme Kerja Obat....................................................................... 5
2.3 Respon Penderita Terhadap Suatu Obat............................................. 6
2.4 Tujuan Mempelajari Farmakodinamik dan Mekanisme Obat..... 7
2.5 Macam - macam Reseptor.................................................................. 8

BAB III KESIMPULAN............................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam arti luas, obat ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas
cakupannya. Namun untuk tenaga medis, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu
agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan penyakit. Selain itu agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat
mengakibatkan berbagai gejala penyakit.
Cabang farmakologi diantaranya farmakognosi ialah cabang ilmu
farmakologi yang memepelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang
merupakan sumber obat, farmasi ialah ilmu yang mempelajari cara membuat,
memformulasikan, menyimpan, dan menyediakan obat. farmakologi klinik
ialah cabang farmakologi yang mempelajari efek obat pada manusia.
farmakoterapi cabang ilmu yang berhubungan dengan penggunaan obat dalam
pencegahan dan pengobatan penyakit, toksikologi ialah ilmu yang
mempelajari keracunan zat kimia, termasuk obat, zat yang digunakan dalam
rumah tangga, pestisida dan lain-lain serta farmakokinetik ialah aspek
farmakologi yang mencakup nasib obat dalam tubuh yaitu absorpsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresinya dan farmakodinamik yang mempelajari efek
obat terhadap fisiologi dan biokimia berbagai oran tubuh serta mekanisme
kerjanya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari farmakodinamika
2. Bagaimanakah mekanisme kerja obat
3. Bagaimanakah respon penderita terhadap suatu obat
4. Apakah tujuan mempelajari farmakodinamik dan mekanisme obat
5. Apasajakah macam - macam reseptor
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
1. Mengetahui pengertian farmakodinamika
2. Mengetahui mekanisme kerja obat
3. Mengetahui respon penderita terhadap suatu obat
4. Mengetahui tujuan mempelajari farmakodinamik dan mekanisme obat
5. Mengetahui macam - macam reseptor
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Farmakodinamika
Pengertian farmakodinamika dalam ilmu farmakologi sebenarnya
memiliki hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik, jika
farmakokinetik lebih fokus kepada perjalanan obat-obatan di dalam tubuh maka
farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari seputar efek obat-
obatan itu sendiri di dalam tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia
berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-obatan itu sendiri di dalam
tubuh manusia.
Farmakologi merupakan suatu studi tentang obat dan pengaruhnya
terhadap manusia (lehne, 1988 dalam Kuntarti). Dalam farmakologi dikenal
dengan istilah farmakokinetik dan farmakodinamik. Farmakokinetik merupakan
bagian ilmu farmakologi yang cenderung mempelajari tentang nasib dan
perjalanan obat didalam tubuh dari obat itu diminum hingga mencapai tempat
kerja obat itu. Sedangkan farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu
farmakologi yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap
berbagai j aringan tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme
kerjanya.Pengertian lain dari farmakokinetik menurut ilmu farmakologi
sebenarnya dapat diartikan sebagai proses yang dilalui obat di dalam tubuh atau
tahapan perjalanan obat tersebut di dalam tubuh. Proses farmakokinetik ini
dalam ilmu farmakologi meliputi beberapa tahapan mulai dari proses absorpsi
atau penyerapan obat, distribusi atau penyaluran obat ke seluruh tubuh,
metabolisme obat hingga sampai kepada tahap ekskresi obat itu sendiri atau
proses pengeluaran zat obat tersebut dari dalam tubuh.
Fase-fase tersebut diantaranya adalah:AbsorpsiAbsorpsi adalah
pergerakan partikel-partikel obat dari saluran gastrointestinalke dalam cairan
tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif, atau pinositosis.Kebanyakan obat
oral diabsorpsi di usus halus melalui kerja permukaan vili mukosa yang luas.
Jika sebagain dari vili ini berkurang, karena pengangkatan sebagian dariusus
halus, maka absorpsi juga berkurang. Obat-obat yang mempunyai dasar
protein,seperti insulin dan hormon pertumbuhan, dirusak di dalam usus halus
oleh enzim-enzim pencernaan. Absorpsi pasif umumnya terjadi melalui difusi
(pergerakan darikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah).
Dengan proses difusi, obat tidak memerlukan energi untuk menembus
membran. Absorpsi aktif membutuhkan karier (pembawa) untuk bergerak
melawan perbedaan konsentrasi. Sebuah enzim atauprotein dapat membawa obat-
obat menembus membran. Pinositosis berarti membawaobat menembus membran
dengan proses menelan.Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran darah, rasa nyeri,
stres, kelaparan,makanan dan pH. Sirkulasi yang buruk akibat syok, obat-obat
vasokonstriktor, ataupenyakit yang merintangi absorpsi. Rasa nyeri, stres, dan
makanan yang padat, pedas,dan berlemak dapat memperlambat masa
pengosongan lambung, sehingga obat lebih lama berada di dalam lambung.
Latihan dapat mengurangi aliran darah denganmengalihkan darah lebih banyak
mengalir ke otot, sehingga menurunkan sirkulasi kesaluran gastrointestinal. Obat-
obat yang diberikan secara intramuskular dapat diabsorpsi lebih cepat diotot-otot
yang memiliki lebih banyak pembuluh darah, seperti deltoid, daripada otot-otot
yang memiliki lebih sedikit pembuluh darah, sehingga absorpsi lebih lambatpada
jaringan yang demikian..
DistribusiDistribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam cairan
tubuh danjaringan tubuh. Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas
(kekuatanpenggabungan) terhadap jaringan,dan efek pengikatan dengan protein.
Ketika obat didistribusi di dalam plasma, kebanyakan berikatan denganprotein
(terutama albumin) dalam derajat (persentase) yang berbeda-beda. Obat-Obatyang
lebih besar dari 80% berikatan dengan protein dikenal sebagai obat-obat
yangberikatan dengan tinggi protein. Salah satu contoh obat yang berikatan tinggi
denganprotein adalah diazepam (Valium): yaitu 98% berikatan dengan protein.
Aspirin 49% berikatan dengan protein clan termasuk obat yang berikatan sedang
dengan protein.Abses, eksudat, kelenjar dan tumor juga mengganggu distribusi
obat.Antibiotika tidak dapat didistribusi dengan baik pada tempat abses dan
eksudat.Selain itu, beberapa obat dapat menumpuk dalam jaringan tertentu, seperti
lemak,tulang, hati, mata, dan otot.3. BiotransformasiFase ini dikenal juga dengan
metabolisme obat, diman terjadi proses perubahan struktur kimia obat yang dapat
terjadi didalam tubuh dan dikatalisis olen enzim.4. Ekskresi atau eliminasiRute
utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-rute lain meliputi empedu,
feses, paru-paru, saliva, keringat, dan air susu ibu. Obat bebas, yang tidak
berikatan, yang larut dalam air, dan obat-obat yang tidak diubah, difiltrasi oleh
ginjal.Obat-obat yang berikatan dengan protein tidak dapat difiltrasi oleh ginjal.
Sekali obatdilepaskan ikatannya dengan protein, maka obat menjadi bebas dan
akhirnya akandiekskresikan melalui urin.pH urin mempengaruhi ekskresi obat. pH
urin bervariasi dari 4,5 sampai 8.Urin yang asam meningkatkan eliminasi obat-
obat yang bersifat basa lemah. Aspirin,suatu asam lemah, dieksresi dengan cepat
dalam urin yang basa. Jika seseorangmeminum aspirin dalam dosis berlebih,
natrium bikarbonat dapat diberikan untuk mengubah pH urin menjadi basa. Juice
cranberry dalam jumlah yang banyak dapatmenurunkan pH urin, sehingga
terbentuk urin yang asam.Setiap orang mempunyai gambaran farmakokinetik obat
yang berbeda- beda. Dosis yang sama dari suatu obat bila diberikan pada suatu
kelompok orang, dapat menunjukkan gambaran kada dalam darah yang berbeda-
beda dengan intensitas respon yang berbda-beda pula. Kemudian setelah
farmakodinamik, ada satu bahasan lagi dalam ilmu farmakologi, yaitu
farmakodinamik.Farmakodinamik ialah subdisiplin farmako lo gi yang
mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya.

2. Mekanisme Kerja Obat


Efek obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan resptor pada sel
suatu organisme. interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan
biokimiawi dan fisiologi yang merupakan respon khas untuk obat tersebut.
Reseptor obat mencakup 2 konsep penting. Pertama, bahwa obat dapat mengubah
kecepatan kegiatan faal tubuh fungsi baru, tetapi hanya memodulasi fungsi yang
sudah ada. Walaupun tidak berlaku bagi terapi gen secara umum konsep ini masih
berlaku sampai sekarang setiap komponen makromolekul fungsional dapat
berperan sebagai reseptor obat, tetapi
sekelompok reseptor obat tertentu juga berperan sebagai reseptor untuk ligand
endrogen (hormon, neurotransmitor). Substansi yang efeknya menyerupai
senyawa endrogen disebut agonis. Sebaiknya, senyawa yang tidak mempunyai
aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif efek suatu agonis ditempat
ikatan agonis (agonist bind-ing site) disebut antagonis.

3. Respon Penderita Terhadap Suatu Obat


Didalam respon seorang penderita terhadap suatu obat dapat dipengaruhi
oleh 2 faktor penting yaitu Farmakodinamik dan Farmakokinetik,
farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang mempelajari
efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit
maupun sehat serta mekanisme kerjanya.
Sedangan farmakokinetik merupakan bagian ilmu farmakologi yang
cenderung mempelajari tentang nasib dan perjalanan obat didalam tubuh dari
obat itu diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu.
Dalam Farmakokinetik perjalanan obat dari dia diminum sampai
mencapai tempat kerja obat tersebut melewati beberapa fase, diantaranya :
1. Fase Absorpsi, Dimana fase ini merupakan fase penyerapan obat pada
tempat masuknya obat selain itu faktor absorpsi ini akan mempengaruhi
jumlah obat yang harus diminum dan kecepatan perjalanan obat didalam
tubuh
2. Fase Distibusi merupakan fase penyebaran atau distribusi obat didalam
jaringan tubuh. Faktor distribusi ini dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk
obat yang digunakan, komposisi jaringan tubuh, distribusi obat dalam cairan
atau jaringan tubuh, ikatan dengan protein plasma dan jaringan.
3. Fase Biotransformasi, fase ini dikenal juga dengan metabolisme obat, diman
terjadi proses perubahan struktur kimia obat yang dapat terjadi didalam
tubuh dan dikatalisis olen enzim.
4. Fase Ekskresi, merupakan proses pengeluaran metabolit yang merupakan
hasil dari biotransformasi melalui berbagai organ ekskresi. Kecepatan
ekskresi ini akan mempengaruhi kecepatan eliminasi atau pengulangan efek
obat dalam tubuh.

vi
ii
Berikut adalah serba serbi tentang Farmakodinamik. Definisi
farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi
obat serta mekanisme kerjanya.

4. Tujuan Mempelajari Farmakodinamik dan Mekanisme Obat


Selanjutnya akan kita bicarakan lebih mendalam tentang farmakodinamik
obat.
Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat adalah:
1. Meneliti efek utama obat
2. Mengetahui interaksi obat dengan sel
3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi
Efek obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan reseptor pada sel
suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan
biokimia dan fisiologi yang merupakan respons yang khas untuk obat tersebut.

1. Reseptor Obat
Reseptor adalah makromolekul ((biopolimer)khas atau bagiannya
dalam organisme yakni tempat aktif obat terikat.
Komponen yang paling penting dalam reseptor obat adalah protein.
struktur kimia suatu obat berhubungan erat dengan affinitasnya terhadap
reseptor dan aktivitas intrinsiknya, sehingga perubahan kecil dalam molekul
obat dapat menimbulkan perubahan yang besar.

2. Interaksi Obat - Reseptor


Persyaratan untuk obat - reseptor adalah pembentukan kompleks obat
reseptor. apakah kompleks ini terbentuk dan seberapa besar terbentuknya
tergantung pada affinitas obat terhadap reseptor. kemampuan obat untuk
menimbulkan suatu rangsang dan membentuk kompleks dengan reseptor
disebut aktivitas intrinsik. Agonis adalah obat yang memilki baik afinitas
dan aktivitas intrinsik. Pada teo ri reseptor obat sering dikemukakan bahwa
efek obat hanya dapat terjadi bila terjadi

ix
interaksi molekul obat dengan reseptornya. /ebih mudahnya dirumuskan
seperti ini.
Obat (O) + Reseptor (R) --> Kompleks obat reseptor (OR) —> Efek

3. Efek Terapeutik
Tidak semua obat bersifat betul-betul menyembuhkan penyakit,
beberapa obat memang dibuat hanya untuk meniadakan atau meringankan
gejala suatu penyakit. Berikut ini adalah tiga jenis terapi obat:
Terapi Kausal, obat yang berfungsi untuk memusnahkan penyebab
penyakit, obat inilah yang digunakan untuk menyembuhkan penderita dari
penyakit. contoh obat dengan terapi kausal adalah antibiotik, anti malaria dan
lain-lain.
Terapi simptomatis, obat ini berguna untuk meringankan gejala dari
suatu penyakit. contoh obat jenis ini adalah analgesik, antipiritik, anti emetik
dan sebagainya.
Terapi subtitusi, obat yang digunakan untuk mengantikan zat yang lazim
diproduksi oleh tubuh. misal insulin pada penderita diabetes, hormon estrogen
pada pasien hipo fungsi ovarium dan obat-obat hormon lainnya.

5.Macam - macam Reseptor


1. Reseptor Kanal Ion
Reseptor ini desebut juga sebagai reseptor ionotropik. Reseptor kanal
ion merupakan suatu reseptor membrane yang langsung terhubung dengan
suatu kanal ion dan memperantarai aksi sinaptik yang cepat. Contohnya
adalah reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABAa, dan reseptor glutamate.
2. Reseptor Terikat Protein G
Reseptor terikat protein G atau GPCR (G-Protein Coupled Receptor)
atau 7TM Receptor (7 Trans Membrane Receptor) ini merupakan golongan
reseptor yang memiliki jumlah anggota yang paling banyak. Sesuai dengan
namanya, rangkaian peptida penyusun reseptor ini melintasi membrane
sebanyak tujuh kali dan terikat dengan sistem efektor yang disebut protein G.
reseptor ini memperantarai beberapai aksi neurotransmitter dan hormon secara

X
i
lambat. Contoh reseptor ini misalnya reseptor asetil kolin muskarinik, reseptor
adrenergic, reseptor histamine, reseptor dopaminergik, dan reseptor serotonin.

3. Reseptor Tyrosine Kinase


Reseptor ini merupakan reseptor single trans membrane (hanya
melintasi membrane satu kali) yang memiliki aktibitas kinase dalam
transduksi sinyalnya. Cobtoh dari reseptor ini adalah reseptor sitokinin,
reseptor growth factor, dan reseptor insulin.
Ketiga reseptor di atas terletak di membrane sel dan melintasi
membrane.
4. Reseptor Intra Seluler
Reseptor intra seluler merupakan satu - satunya kelompok reseptor
yang tidak terletak di membrane sel tetapi terletak di dalam sitoplasmik
atau nukleus.

Xi
i
BAB III
KESIMPULAN

1. Pengertian farmakodinamika dalam ilmu farmakologi sebenarnya memiliki


hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik
2. Farmakologi merupakan suatu studi tentang obat dan pengaruhnya terhadap
manusia (lehne, 1988 dalam Kuntarti). Dalam farmakologi dikenal dengan
istilah farmakokinetik dan farmakodinamik
3. Farmakokinetik merupakan bagian ilmu farmakologi yang cenderung
mempelajari tentang nasib dan perjalanan obat didalam tubuh dari obat itu
diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu
4. farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang mempelajari
efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang
sakit maupun sehat serta mekanisme
5. Berdasarkan sistem transduk Berdasarkan sistem transduksi sinyalnya,
reseptor dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

• Reseptor Kanal Ion


• Reseptor Terikat Protein G
• Reseptor Tyrosine Kinase
• Reseptor Intra Seluler

xii
DAFTAR PUSTAKA

Mutschler, Ernst. 1999. Dinamika Obat Edisi 5. Bandung: Penerbit ITB.

Syarif, Amir, dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI.

Tjay, Tan Hoan, dkk. Obat-Obat Penting Edisi 6. Jakarta: ITT Elex Media
Komputindo.

http://dianhusadafitrii.b1ogspot.eom/p/pengertian-farmakodinamik.htm1

http://aboealkhair.blogspot.com/2013/05/farmakologi-farmakokinetik-dan.html

http://kumpulanmakalah-dandifazri.blogspot.com/2012/Q4/makalah-
farmakodinamik.html

Anda mungkin juga menyukai