Anda di halaman 1dari 16

CILLIATA

Balantidium coli
Merupakan protozoa terbesar
pada manusia.
Parasit ini hidup di usus besar
terutama didaerah sekum
 memiliki 2 stadium yaitu
stadium vegetatif dan stadium
kista

pendahuluan
Balantidiasis
merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Balantidium coli. B. coli
merupakan suatu protozoa

Ditemukan diseluruh dunia yang beriklim tropik


dan subtropik, tetapi frekuensinya rendah

Terdapat paling banyak di daerah yang beriklim


panas

Distribusi geografik
Babi
Tikus
Dan beberapa spesies kera yang hidup
didaerah tropik
Kadang kadang ditemukan pada manusia
menyebabkan balantidosis/disentri
balantidium

HOSPES
Di temukan 60 – 90 % pada
babi yang dipelihara. Penularan
antar babi sangat mudah dan
dapat menular ke manusia
Penularan di manusia dapat
terjadi dari tangan ke mulut
atau makanan yang
terkontaminasi

epidemiologi
Infeksidapat timbul dan meningkat pada
manusia yang sering berhubungan dengan
babi seperti peternak babi, pekerja di
rumah-rumah pemotongan hewan yang
biasanya memotong hewan terutama
babi, memiliki sanitasi yang buruk, dan
tempat-tempat yang padat seperti di
penjara, rumah sakit jiwa, asrama ,dll.

penularan
Siklus hidup
Kista akan termakan bersama dengan makanan
atau minuman yang masuk ke dalam tubuh kita
Lalu akan terjadi ekskistasi di dalam usus halus
dan menjadi bentuk trofozoit, lalu menuju ke
caecum.
Setelah berada di caecum trofozoit akan berbiak
dan membelah diri secara belah pasang
Selain itu bentuk trofozoit ini akan terbawa oleh
aliran isi usus.
Di daerah colon tranversum akan terjadi enkistasi.
Trofozoit akan berubah menjadi kista lalu kista
tersebut akan keluar bersama dengan tinja.

Siklus Hidup
Berlangsung secara binary transverse
fission (belah diri melintang), yaitu
tropozoit melakukan pembelahan diri dan

Secara konjugasi, dimana 2 tropozoit


membentuk kista bersama, dan kemudian
bertukar material dari inti dan berpisah
kembali menjadi 2 tropozoit baru.

Reproduksi
reproduksi
Penyakit yang ditimbulkan sama dengan
Entamoeba hystolitica
B.coli menghasilkan enzim hialuronidase yang
memudahkan parasit menginvasi mukosa
usus
Diselaput lendir usus besar, stadium vegetatif
membentuk abses kecil yang pecah  ulkus
Pada kasus berat ulkus menghasilkan
gangren

patologi
Untuk penyakit yang menahun
◦ Sidrom disentri diselingi konstipasi
◦ Sakit perut
◦ Tidak napsu makan
◦ muntah

Manifestasi klinik
Menemukan trofozoit dalam tinja encer
dan kista  sigmoidoskopi
Bila perlu dilakukan colonoscopy.

diagnosa
Untuk balantidiasis: tetrasiklin 4 X 500
mg/hari selama 10 hari
Metronidazol 3 x 750 mg/ hari
Obat-obatan yang sering digunakan
adalah dari golongan diiodohidroksikinolin
(diiodokin), sediaan arsen (karbarson)dan
oksitetrasiklin
Untuk hewan : digunakan albendazol atau
metronidazol

pengobatan
Pada balantidiasis, pencegahan dan
pengendalian dapat dilakukan dengan
cara :
1. memperbaiki dan menjaga kebersihan
pribadi.
2. merawat atau menjaga kesehatan
3. mengawasi atau memantau
pengurusan kotoran babi, seperti
bagaimana cara pembuangannya.
Sekian
Dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai