SKRIPSI
Oleh:
Intan Riyani
NIM 01117218
i
ABSTRAK
Intan Riyani, Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
Terhadap Struktur Modal Dengan Return On Equity Sebagai Variabel Intervening
Pada Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Priode 2012-2019. (Di bawah bimbingan: Santi Damayanti, S.E., MSM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh
Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size Terhadap Struktur Modal
Dengan Return On Equity Sebagai Variabel Intervening. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Pengujian data dalam
penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis
menggunakan uji analisis jalur (path analysis), uji koefisien korelasi, uji koefisien
determinasi, dan uji korelasi ganda. Pengolahan data menggunakan program IBM
SPSS 26.
Berdasarkan hasil penelitian pada uji parsial, diperoleh hasil bahwa (1)
Current Ratio (X1) tidak berpengaruh terhadap Return on Equity (Z) dimana
thitung sebesar -0,326 lebih kecil dari ttabel 2,00758. (2) Total Assets Trunover
(X2) tidak berpengaruh terhadap Return on Equity (Z) dimana thitung sebesar
1,835 lebih kecil dari ttabel 2,00758. (3) Firm Size (X3) tidak berpengaruh
terhadap Return on Equity dimana thitung sebesar -0,902 lebih kecil dari ttabel
2,00758. (4) Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) dimana
thitung sebesar -4,308 lebih besar ttabel -2,00758. (5) Total Assets Trunover (X2)
tidak berpengaruh terhadap Sturktur Modal (Y) diman thitung sebesar -0,223 lebih
kecil dari t-tabel -2,00758. (6) Firm Size (X3) berpengaruh terhadap Struktur
Modal (Y) dimana thitung 3,970 lebih besar dari ttabel 2,00758. (7) Return on
Equity (Z) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) dimana thitung sebesar 3,276
lebih besar dari ttabel 2,00758.
Sedangkan penelitian pada uji F (simultan), diperoleh hasil bahwa nilai
Fhitung>Ftabel (2,949 > 2,80) artinya untuk variabel X-Z Current Ratio (X1),
Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3) secara simultan berpengaruh
terhadap Return on Equity (Z). Selain itu nilai koefisien determinasi sebesar
11,83%. Nilai Fhitung>Ftabel (8,382 > 2,80) Current Ratio (X1), Total Asset
Turnover (X2) dan Firm Size (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Struktur
Modal (Y). Selain itu nilai koefisien determinasi sebesar 34,33%. Nilai
Fhitung>Ftabel (10,244 > 2,80) Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2)
dan Firm Size (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y)
dengan Return on Equity (Z) sebagai variabel intervening. Selain itu nilai
koefisien determinasi sebesar 45,51%.
Kata Kunci Current Ratio, Total Asset Turnover, Firm Size, Struktur Modal
dan Return on Equity
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Inayahnya. Tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan ucapan syukur Alhamdulillah,
penulisan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Total Asset
Turnover dan Firm Size Terhadap Struktur Modal Dengan Return On Equity
Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2019” untuk memenuhi
salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi pada Universitas Indonesia
Membangun Bandung, dapat diselesaikan.
Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang mendalam atas bantuan
berbagai pihak yang banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi
terutama kepada Ibu Ibu Santi Damayanti, S.E., MSM selaku dosen pembimbing
yang senantiasa sabar dalam memberi arahan bagi penulis untuk terus
memberikan dorongan dan perhatian serta pengarahan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Selain itu penulis sampaikan juga ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Yoyo Sudaryo, S.E., Ak., M.M., CA. selaku Rektor Universitas
Indonesia Membangun Bandung.
2. Ibu Dr. Hj. Erna Herlinawati SE., M.Si., selaku wakil Rektor Bidang
Akademik
3. Ibu Hj. Devyanthi Sjarif, SE., M.Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
4. Bapak H. Peddy H. F. Dasuki, Drs., AK., M.Si., CPA., CA. selaku Dosen
Wali.
5. Para Dosen dan staf Pengajar Program Studi Akuntansi Universitas Indonesia
Membangun Bandung yang telah mengajar, mengarahkan dan membantu
penulis selama perkuliahan.
6. Kedua Orang Tua dan keluarga, yang senantiasa menjadi motivasi penuh,
yang tiada putusnya memberikan doa, dan memberikan dukungan kepada
penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan cinta kasihnya, sehingga
penulis sampai pada titik ini.
v
7. Terimakasih kepada para rekan saya Lia Safitri, Silvia Sri Rahayu, Wulandari
Sri Lestari, Novi Nurbaeti, Nur Ayu Ramdhani, Dita Firdawati, Kiki
Misbahudin, Resty Lestari yang sering membantu, memberi saran dan juga
arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Geng Beauty Girls tetap semangat jangan pernah ngerasa putus asa
dan terus berjuang, karena memang begini kehidupan banyak sekali syarat
tantangannya.
9. Para Senior dan Junior yang telah bersedia membantu, memberikan saran,
memberikan semangat, dan memberikan dukungan serta selalu menanyakan
progres pengerjaan skripsi ini
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan Skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini jauh
dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan baik dari isi maupun
cara penyajiannya. Mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis
miliki. Maka dari itu penulis meminta pengertian dan koreksi serta saran.
Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Intan Riyani
vi
"Jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan, dan lidahnya
serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah" (Hasan al-Bashri).
"Ilmu yang sejati, seperti barang berharga lainnya, tidak bisa diperoleh dengan
mudah. Ia harus diusahakan, dipelajari, dipikirkan, dan lebih dari itu, harus selalu
disertai doa" (Hasan al-Bashri).
“Pain makes you stronger. Tears makes you braver. Heartbreak makes you wiser.
So thanks to the past for the better future.”
PERSEMBAHAN
vii
DAFTAR ISI
viii
2.1.8.1 Definisi Total Asset Turnover .................................. 24
2.1.8.2 Indikator Total Asset Turnover ................................ 24
2.1.9 Firm Size .............................................................................. 25
2.1.9.1 Definisi Firm Size .................................................... 25
2.1.9.2 Indikator Total Asset Turnover ................................ 25
2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 26
2.2.1 Definisi Kerangka Pemikiran ............................................... 26
2.2.2 Hubungan Current Ratio dengan Return on Equity ............. 26
2.2.3 Total Asset Turnover dengan Return on Equity ................... 27
2.2.4 Hubungan Firm Size dengan Return on Equity .................... 27
2.2.5 Hubungan Current Ratio dengan Struktur Modal................ 27
2.2.6 Hubungan Total Asset Turnover dengan Struktur Modal .... 28
2.2.7 Hubungan Firm Size dengan Struktur Modal....................... 28
2.2.8 Hubungan Return on Equity dengan Struktur Modal ........... 29
2.2.9 Penelitian Terdahulu ............................................................ 31
2.3 Hipotesis ............................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 34
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ................................................... 34
3.2 Oprasional Variabel ........................................................................... 35
3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 38
3.5 Teknik Penarikan Sampel .................................................................. 39
3.5.1 Populasi Penelitian ............................................................... 40
3.5.2 Sampel Penelitian ................................................................. 40
3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 42
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 42
3.6.2 Analisis Statistik Verifikatif................................................. 44
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik .................................................. 44
3.6.2.1.1 Uji Normalitas ......................................... 45
3.6.2.1.2 Uji Multikolinieritas ................................ 46
3.6.2.1.3 Uji Heterokedastisitas ............................... 46
3.6.2.1.4 Uji Autokorelasi ...................................... 47
3.6.2.2 Uji Analisis Path ...................................................... 48
3.6.2.3 Uji Koefisien Korelasi Product Moment.................. 52
3.6.2.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................ 53
3.6.3 Pengujian Hipotesis.............................................................. 54
3.6.3.1 Uji Statistik Parsial (Uji t) ........................................ 55
3.6.3.2 Uji Statistik Simultan (Uji F) ................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 58
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 58
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 58
4.1.1.1 PT PP (Persero) Tbk................................................. 58
4.1.1.2 PT Surya Semesta Internusa Tbk ............................. 58
4.1.1.3 PT Adhi Karya (Persero) Tbk .................................. 59
4.1.1.4 PT Waskita Karya (Persero) Tbk ............................. 60
ix
4.1.1.5 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk ............. 60
4.1.1.6 PT Total Bangun Persada Tbk. ................................ 62
4.1.1.7 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk............................... 63
4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 64
4.1.2.1 Analisis Deskriptif Struktur Modal .......................... 64
4.1.2.2 Analisis Deskriptif Return On Equity ...................... 67
4.1.2.3 Analisis Deskriptif Current Ratio ............................ 69
4.1.2.4 Analisis Deskriptif Total Asset Turnover................. 72
4.1.2.5 Analisis Deskriptif Firm Size ................................... 74
4.1.3 Analisis Verifikatif Variabel yang Diteliti ........................... 77
4.1.3.1 Uji Normalitas .......................................................... 77
4.1.3.1.1 Uji Normalitas ......................................... 77
4.1.3.1.2 Uji Multikolinieritas ................................ 79
4.1.3.1.3 Uji Heterokedastisitas .............................. 80
4.1.3.1.4 Uji Autokorelasi ...................................... 81
4.1.3.2 Analisi Jalur (Path Analysis) .................................... 82
4.1.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 .............. 82
4.1.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda Model 2 .............. 84
4.1.3.5 Hasil Uji Koefisien Product Moment (Korelasi
Pearson)…. ............................................................... 86
4.1.3.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................... 87
4.1.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 89
4.1.4.1 Hasil Uji Parsial (t test) ............................................ 89
4.1.4.2 Hasil Uji Simultan (Uji F) ........................................ 95
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 99
4.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Deskriptif ................ 99
4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Verifikatif ............. 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 109
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 109
5.2 Saran ................................................................................................ 113
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 115
LAMPIRAN ............................................................................................................. 118
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Fenomena Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Firm
Size terhadap Return On Equity (ROE) Sebagai Variabel Intervening
pada Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi Tahun 2018-2019............. 5
Tabel 1. 2 Fenomena Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Firm
Size terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Jasa Subsektor
Konstruksi Tahun 2018-2019. ................................................................ 6
xi
Tabel 4. 14 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 81
Tabel 4. 15 Hasil Analisis Regresi Linier Model 1 ............................................... 83
Tabel 4. 16 Hasil Analisis Regresi Linier Model 2 ............................................... 85
Tabel 4. 17 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ................................................ 86
Tabel 4. 18 Hasil Perhitungan 1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 87
Tabel 4. 19 Hasil Perhitungan 2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 88
Tabel 4. 20 Hasil Perhitungan 3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 88
Tabel 4. 21 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 89
Tabel 4. 22 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 92
Tabel 4. 23 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 1 ................................... 96
Tabel 4. 24 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 2 ................................... 97
Tabel 4. 25 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 3 ................................... 98
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 4. 15 Kurva Uji F Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
terhadap Return on Equity ........................................................... 97
Gambar 4. 16 Kurva Uji F Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
terhadap Struktur Modal .............................................................. 98
Gambar4. 17 Kurva Uji F Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
terhadap Struktur Modal melalui Return on Equity ...................... 99
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Menurut Fahmi (2017: 82) Return on Equity adalah “Rasio yang mengkaji
3
sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan untuk mampu memberikan laba atas ekuitas”.
Perusahaan yang memiliki Return on Equity yang konsisten mampu
membangun sebuah kepercayaan kepada investor bahwa perusahaan dapat
mengelola ekuitas yang dimiliki dengan baik sehingga menghasilkan keuntungan
untuk membayarkan kembali dana (hutang) yang diinvestasikan oleh investor
(Ayu dan Mertha, 2017) .
Hutang menimbulkan kewajiban dalam melakukan pembayaran atau pada
pelunasan dengan tanggal yang sudah ditentukan. Untuk mengetahui dan
menduga seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya maka digunakan Current Ratio untuk mengukur keadaan likuiditas
suatu perusahaan dan sebuah petunjuk bagi kreditur apakah perusahaan yang
mendapat kredit itu kira-kira akan mampu ataupun tidak untuk memenuhi
kewajiban dalam melakukan pembayaran tepat waktu (sumber:
www.sahamok.com).
Menurut Fahmi (2017:121) Current Ratio adalah “Ukuran yang umum
digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kebutuhan utang ketika jatuh tempo”.
Perusahaan dengan Current Ratio besar cenderung lebih baik untuk
melunasi kewajiban atau hutang jangka pendeknya, hal tersebut disebabkan
karena modal yang dimiliki perusahaan semakin baik sehingga nilai struktur
modal turun. Struktur modal turun diakibatkan karena total hutang semakin
berkurang (Umam dan Mahfud, 2016). Semakin besar perusahaan melunasi
hutang sehingga perusahaan akan lebih besar lagi memiliki laba yang mana
Return on Equity bernilai besar (David dan Francis, 2020).
yang mana akan meningkatkan nilai Return on Equity akan lebih baik dan
sebaliknya (Risfa dan Imam, 2017). Apabila nilai TATO semakin rendah maka
manajemen harus mengevaluasi pengeluaran modal, strategi dan pemasarannya
(Abraham, Ivonne dan Hizkia, 2016).
Menurut Kasmir (2018:185) Total Assets Turnover adalah “Rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan
dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva”.
Parameter investor dalam pemilihan perusahaan salah satunya melalui
indikator Firm size dengan menilai besar atau kecilnya suatu objek. Ukuran
perusahaan (firm size) dilihat dari beberapa segi karena besar kecilnya ukuran
suatu perusahaan dapat dilihat pada total nilai aset, total penjualan, kapitalisasi
pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya (sumber: www.sahamok.com).
Menurut Hartono (2015:254) Ukuran Perusahaan (firm size) adalah “Besar
kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktiva besar harta perusahaan
dengan menggunakan penghitungan nilai logaritma total aktiva”.
Ukuran perusahaan (Firm Size) menunjukan besar kecilnya perusahaan.
Sebuah perusahaan yang ukuran atau skalanya besar dan sahamnya tersebar luas
memiliki kekuatan tersendiri dalam menghadapi masalah bisnis dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba lebih tinggi diikuti Return on Equity yang
besar pula karena perusahaan didukung oleh ekuitas dan aktiva yang besar
(Alizna, 2016).
Perusahaan dengan total aktiva yang banyak dapat digunakan sebagai
jaminan hutang lebih banyak. Oleh karena itu, hal ini berkaitan dengan
kemudahan perusahaan dalam mendapatkan pinjaman dari hutang. Debitur akan
lebih yakin terhadap perusahaan yang memiliki aktiva dalam jumlah besar karena
tedapat jaminan atau agunan yang mempuni dari kreditur untuk debitur. Sehingga
Firm Size atau ukuran perusahaan besar dapat memengaruhi struktur modal
perusahaan yang semakin besar dan sebaliknya (Umam dan Mahfud, 2016).
Berdasarkan pemaparan diatas, rasio-rasio yang dianalisis dan diduga
mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal dan Return on Equity
sebagaiVariabel Intervening pada perusahaan antara lain Current Ratio, Total
5
Asset Turnover dan Firm Size. Dalam penelitian ini akan melakukan sebuah
pengujian menggunakan rasio keuangan pada Perusahaan Jasa Subsektor
Konstruksi dari tahun 2012 hingga 2019 yang akan disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 1. 1 Fenomena Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan
Firm Size terhadap Return On Equity (ROE) Sebagai Variabel
Intervening pada Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi Tahun
2018-2019.
Kode CR TATO Firm Size ROE
No Tahun
Emiten (X1) Kali (X2) Kali (X3) (Z) %
besar nilai TATO berarti semakin efisien perusahaan menggunakan seluruh aktiva
dalam menunjang kegiatan penjualan. Semakin besar penjualan maka akan
semakin besar memperoleh laba sehingga nilai ROE semakin besar. Sejalan
dengan penelitian yang dikemukakan oleh penelitian Risfa dan Imam (2017) yang
menyatakan bahwa total asset turnover berpengaruh positif terhadap return on
equity.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) pada tahun 2018-2019 yaitu menunjukan
tingkat Firm Size naik sebesar 0,12 dari 31,59 menjadi 31,71 sementara Return on
Equity turun sebesar 5,04% dari 12,01% menjadi 6,97%. Hal ini menunjukan
fenomena, sehingga tidak sesuai dengan teori Suwardi (2015:15) Firm Size adalah
“Badan usaha menjalankan kegiatan didalam bidang perekonomian (keuangan,
industri dan perdagangan) yang dilakukan secara terus-menerus dan teratur,
dengan terang-terangan dan dengan tujuan memperoleh keuntungan (laba)”.
Sebuah perusahaan yang ukuran atau skalanya besar memiliki kekuatan tersendiri
dalam menghadapi masalah bisnis dan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba lebih tinggi, karena perusahaan didukung oleh aset yang besar
(Alizna, 2016). Hal ini konsisten dengan temuan Nurul, Wayan dan Nyoman
(2016) menyatakan firm size berpengaruh positif terhadap return on equity.
Tabel 1. 2 Fenomena Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan
Firm Size terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi Tahun 2018-2019.
Struktur
Kode CR TATO Firm Size
No Tahun Modal
Emiten (X1) Kali (X2) Kali (X3)
(Y) Kali
2018 1.26 1.07 22.29 0.86
1 JKON 2019 1.36 1.11 22.32 0.83
2018 1.54 0.44 24.80 2.44
2 WIKA 2019 1.39 0.53 24.85 1.58
2018 1.34 0.52 31.04 3.79
3 ADHI 2019 1.24 0.42 31.03 4.34
Sumber: https://www.idn.financial/ (data diolah 2020)
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa PT Jaya Kontruksi
Manggala Pratama Tbk (JKON) pada tahun 2018-2019 menunjukan tingkat
Current Ratio naik sebesar 0,10 kali dari 1,26 kali menjadi 1,36 kali sementara
Struktur Modal turun sebesar 0,03 kali dari 0,86 kali menjadi 0.83 kali. Hal ini
7
tedapat jaminan atau agunan yang mumpuni dari kreditur untuk debitur. Dari
asumsi tersebut, perusahaan besar akan memiliki hutang dalam jumlah banyak
yang mana akan meningkatkan nilai struktur modal perusahaan (Umam dan
Mahfud, 2016). Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Umam dan Mahfud
(2016) yang menunjukan bahwa ukuran perusahaan (Firm Size) berpengaruh
positif terhadap struktur modal.
Tabel 1. 3 Fenomena Return on Equity (ROE) sebagai Variabel Intervening
terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Jasa Subsektor
Konstruksi Tahun 2018-2019
Struktur Modal
No Kode Emiten Tahun ROE (Z)
(y)
2018 15.99 3.31
1 WSKT
2019 3.53 3.41
Sumber: https://www.idn.financial/ (data diolah 2020)
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa PT Waskita Karya
(Persero) Tbk (WSKT) pada tahun 2018-2019 menunjukan tingkat Return on
Equity turun sebesar 12,46% dari 15,99% menjadi 3,53% sementara tingkat
Struktur Modal naik sebesar 0,10 kali dari 3,31 kali menjadi 3,41 kali. Hal ini
menunjukan fenomena, sehingga tidak sesuai dengan teori Halim (2015:81)
struktur modal adalah “Perbandingan antara total hutang (modal asing) dengan
total modal sendiri atau ekuitas”. Profitabilitas yang konsisten dapat membangun
kepercayaan kepada investor yang mana perusahaan dapat mengelola ekuitas yang
dimiliki dengan baik sehingga menghasilkan keuntungan untuk membayarkan
investasinya kembali. Hal ini konsisten dengan temuan Ayu dan Mertha (2017)
menyatakan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Berdasarkan fenomena dan masalah-masalah yang telah dituturkan diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Current
Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size terhadap Struktur Modal dengan
Return on Equity sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2019”
9
11. Bagaimana Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size melalui
Return on Equity sebagai variabel intervening terhadap Struktur Modal
pada perusahaan jasa Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2019 secara simultan?
7 Sidang Skripsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
13
14
Metode dan Teknik Analisa manapun yang akan digunakan tentu saja
semuanya merupakan permulaan dari sebuah proses untuk menganalisa sebuah
laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar pengembilan keputusan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan mengenai informasi-informasi dari laporan
keuangan seperti investor, manajemen perusahaan, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
19
antara hutang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para
investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan
ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi
angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi
terhadap likuiditas perusahaannya.
Bila nilai TATO meningkat berarti terjadi kenaikan penjualan bersih perushaan,
peningkatan penjualan bersih perusahaan akan mendorong peningkatan laba
sehingga mempengaruhi profit perusahaan. TATO yang tinggi biasanya
menunjukan manajemen yang baik. Sebaliknya nilia TATO yang rendah
mengharuskan manajemen mengevaluasi strategi, pemasaran, dan pengeluaran
modalnya.
2 Risfa Jenia Analisis CR, DER dan TATO secara 1. Objek Penelitian
Argananta dan simultan berpengaruh 2. Periode Penelitian
Imam Hidayat, Pengaruh CR, terhadap ROE, secara parsial 3. Variabel Penelitian
STIESIA DER dan CR dan DR tidak berpengaruh
Surabaya, TATO terhadap ROE,
Volume 6 No. Terhadap TATO berpengaruh positif
10, ROE pada PT terhadap ROE
Oktober 2017, Mustika Ratu
e- Tbk
ISSN: 2461-0593
3 Susilawati, Pengaruh Secara parsial perputaran 1. Objek Penelitian
Perputaran persediaan tidak berpengaruh 2. Periode Penelitian
Oon Febriyanto Persediaan terhadap
dan Perputaran
ROE,Total
perputaran
Aset Terhadap
3. Variabel
Profitabilitas
Penelitian
Pada PT
dan Dessy Indofarma total aset berpengaruh
Nurlaelasari, STIE Tbk. terhadap ROE
STIEMBI,
Volume 14 No. 1
Tahun 2017,
ISSN: 1693-4482
32
4 Nurul Ismi, Analisis Secara parsial DER dan Firm 1. Objek Penelitian
Wayan Cipta dan Pengaruh Size berpengaruh positif 2. Periode Penelitian
Ni Nyoman DER dan terhadap ROE 3. Variabel Penelitian
Yulianthini, Firm Size
Universitas Terhadap
Pendidikan ROE Pada
Ganesha, Volume CV
4 Dwikora
Tahun Usaha
2016, e-ISSN: Mandiri
2501-
2169
5 Abraham Kelli Pengaruh Secara simultan CR, TATO, 1. Objek Penelitian
Sion Watung, Likuiditas, ROA dan struktur aktiva 2. Periode Penelitian
Ivonne S. Saerang Aktivitas, berpengaruh terhadap 3. Variabel Penelitian
dan Hizkia Profitabilita struktur modal, secara parsial
H. D. s, CR,
dan Struktur
ROA dan struktur
Aktiva aktiva
Tasik, Terhadap berpengaruh terhadap struktur
Univesritas Struktur modal
Modal Industri Barang Konsumsi di BEI
Sam Ratulangi,
Volume 4
No. 2, Juni
2016,
ISSN: 2303-1174
2.3 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2019:99) hipotesis adalah “Jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”.
Menurut Nazir (2014:151) hipotesis adalah “Pernyataan yang akan
diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat
fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.”
Dari pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban
sementara. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari
pengumpulan data atau pun kuisoner.
Berdasarkan teori dan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumya yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover dan
Firm Size Terhadap Strutur Modal Sengan Return on Equity Sebagai Variabel
Intervening pada Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi tahun 2012-2019”, maka
hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini diantaranya:
33
34
35
1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2016:231). Laporan keuangan dan
laporan tahunan yang dipublikasikan oleh Perusahaan Industri Bahan Kimia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2021 yang diperoleh
dari website Bursa Efek Indonesia (www.idnfinancials.com) yang
merupakan situs resmi perusahaan terkait.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan memperlajari, mendalami dan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature baik dari
buku, jurnal, majalah, koran atau karya tulis lainnya yang relevan dengan
topik, fokus atau variabel penelitian. (Widodo, 2017:75).
𝑥𝑖
𝑥=
𝑛
Keterangan:
= Mean (Rata-rata)
= Jumlah nilai X ke i sampai ke n
n = Jumlah sampel atau banyak data
d. Standar Deviasi
Menurut Sugiyono (2017:58) Standar deviasi adalah “Standar deviasi atau
simpang baku dari data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi
atau data bergolong.” Standar deviasi atau simpang baku dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Standar Deviasai
= Nilai x ke I sampai ke n
= Rata-rata
= Jumlah Sampel
44
1 2
X1
1
2
X2 Y
2
Z
3
3
X3
1
X1 Y
2
X2 Y
3
X3 Y
1
X1 Z
2
X2 Z
3
X3 Z
Z
Z Y
1 Z
X1 Z Y
2
Z
X2 Z y
2
Z
X3 Z y
Keterangan:
X1 = Current Ratio
X2 = Total Asset Turnover
X3 = Firm Size
Z = Return on Equity
Y = Struktur Modal
= Koefisien Jalur Current Ratio terhadap Return on Equity
= Koefisien Jalur Total Asset Turnover terhadap Return on
Equity
= Koefisien Jalur Firm Size terhadap Return on Equity
= Koefisien Jalur Current Ratio terhadap Struktur Modal
= Koefisien Jalur Total Asset Turnover terhadap Struktur Modal
= Koefisien Jalur Firm Size terhadap Struktur Modal
= Koefisien Jalur Return on Equity terhadap Struktur Modal
= Faktor lain yang mempengaruhi Return on Equity
= Faktor lain yang mempengaruhi Struktur Modal
data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dua variabel
atau lebih tersebut adalah sama”.
Teknik korelasi digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau
rasio, dan sumber data dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Menurut
Sugiyono (2017:305) Rumus dari Korelasi Product Moment adalah:
Keterangan:
= Korelasi antara variabel X dan Y
X = Variabel independent X
Y = Variabel dependen Y
n = Jumlah sampel/periode yang diteliti
Kd = R2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
R2 = Koefisien Korelasi
Keterangan:
t = nilai uji t
r = nilai koefisien korelasi
r = jumlah sampel
Keterangan:
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independent
n = Jumlah anggota sampe
Kriteria pengujian:
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak
Pada statistic dapat membandingkan nilai probabilitias (sig) dengan nilai
a (0,05) dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai sig < 0.05, maka H1 diterima atau H0 ditolak. Maka
terdapat pengaruh antara Current Ratio, Ukuran Perusahaan dan
Total Aset Turnover terhadap Struktur Modal
b. Jika nilai sig > 0.05, maka H1 ditolak atau H0 diterima. Maka tidak
terdapat pengaruh antara Current Ratio, Ukuran Perusahaan dan
Total Aset Turnover terhadap Struktur Modal
58
59
umum kepada masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal
Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp150,- per saham. Dari jumlah saham
yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesar
10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan secara
khusus kepada manajemen (Employee Management Buy Out) dan karyawan.
Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai perusahaan
(Employee Stock Allocation). Kemudian pada tanggal 18 Maret 2004 seluruh
saham ADHI telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
4.1.1.4 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Waskita Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Didirikan pada tanggal 1
Januari 1961, perusahaan yang bercikal bakal dari perusahaan Belanda bernama
‘Volker Aannemings Maatschappij NV’ ini diambil alih oleh pemerintah
Indonesia dan diresmikan dengan dikeluarkannya Keputusan no. 62 tahun 1961.
Di tahun 1973, Waskita Karya beralih status hukum menjadi Persero.
Sejak saat itu, perusahaan yang mulanya hanya fokus pada pembangunan sarana
perairan, mulai melakukan ekspansi ke sektor konstruksi bandara, pabrik semen,
jalan raya, dan berbagai fasilitas industri lainnya.
Setelah menyelesaikan beberapa proyek bersama dengan perusahaan asing,
Waskita mulai mempergunakan banyak teknologi canggih dalam proyek
garapannya, lebih tepatnya sejak tahun 1980. Bandara Soekarno-Hatta, Reaktor
Serba Guna Siwabessy, dan juga PLTU Muara Karang di Jakarta menjadi proyek-
proyek yang berhasil diselesaikan Waskita pada waktu itu.
Dikarenakan semua usahanya untuk selalu mengutamakan kualitas,
membawa perusahaan ini memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 pada bulan
November 1995 lalu. Berlanjut pada bulan Juni 2013, Waskita kembali
memperbaharui Sistem Manajemen Mutunya dan berhasil memboyong sertifikasi
ISO 9001:2000.
4.1.1.5 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk., sebagai bagian dari Grup
Jaya, merupakan perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dengan kompetensi
61
inti dalam sektor infrastruktur dan sector konstruksi bangunan, perdagangan aspal
dan bahan bakar gas cair (LPG), pabrikasi beton pracetak dan pekerjaan
mekanikal dan elektrikal serta jasa pemeliharaan. Pada awalnya, Perseroan
merupakan Divisi Kontraktor di PT Pembangunan Jaya, yang kemudian menjadi
badan hukum tersendiri pada 23 Desember 1982 dan mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.
Pada tahun 2007, Perseroan mengakuisisi empat anak perusahaan
langsung: PT Jaya Trade Indonesia, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Jaya Beton
Indonesia dan PT Jaya Daido Concrete. Sejak itu, Perseroan telah melakukan
ekspansi melalui kombinasi pertumbuhan organic dan akuisisi strategis, dan
sekarang memiliki portofolio spesialisasi anak perusahaan tidak langsung yang
meliputi PT Jaya Gas Indonesia, PT Sarana Merpati Utama, PT Sarana Lampung
Utama, PT Toba Gena Utama, PT Adigas Jaya Pratama, PT Sarana Bitung Utama,
PT Metroja Mandiri, PT Kenrope Utama, PT Adibaroto Nugratama, PT Sarana
Lombok Utama, PT Jaya Celcon Prima dan PT Global Bitumen Utama. Pada
tahun 2009, Perseroan kemudian melakukan konsolidasi keberadaannya sebagai
kontraktor dan operator jalan tol dengan membangun dua perusahaan patungan,
PT Jaya Konstruksi Pratama Tol (dengan PT Pembangunan Jaya Infrastruktur)
dan PT Jaya Sarana Pratama (dengan PT Jaya Real Property Tbk) dan PTJakarta
Tollroad Development pada tahun 2015. Di saat yang sama, Perseroan melalui PT
Jaya Trade Indonesia terus mengembangkan bisnis terminal aspal curah,
mendirikan PT Sarana Mbay Utama dan PT Sarana Aceh Utama pada tahun 2009,
PT Sarana Sampit Mentaya Utama pada tahun 2010. PT Jaya Trade Indonesia juga
telah memperluas bisnis penjualan LPG dengan membangun PT Kenrope Sarana
Pratama pada tahun 2010 dan PT Kenrope Utama Sentul pada tahun 2011. Pada
tahun 2010, Perseroan membangun pijakan dalam bisnis pengelolaan air melalui
PT Jaya Teknik Indonesia, yang mengawali adanya PT Sarana Tirta Utama dan
PT Jaya Mitra Sarana pada tahun 2010. Pada Juli 2013, Perseroan melakukan
penerbitan saham baru dengan mengeluarkan 326.170.397 surat saham, atau
samadengan 10% dari total modal ditempatkan dan modal disetor. Hasilnya
digunakan untuk mendanai investasi di infrastruktur baru, terutama jalan tol dalam
62
kota dan fasilitas pasokan air minum, serta untuk mendanai ekspansi kapasitas di
Jaya Beton dan Jaya Trade. Pada September di tahun yang sama, Perseroan
melakukan pemecahan saham 1:5 untuk meningkatkan likuiditas saham. PT Jaya
Trade Indonesia juga telah memperluas bisnis penyewaan kapal dengan
membangun Jaya Trade PTE Ltd pada tahun 2014.
Investasi terbaru yang dilakukan Perseroan di tahun 2018 adalah pada
tanggal 21 Februari 2018, Perseroan telah melakukan penyertaan saham sebesar
30% pada PT VSL Indonesia. Perseroan terus memperkuat kemampuannya
dengan memberikan solusi bernilai tambah untuk para pelanggan dengan
meningkatkan kapabilitas, aset dan sinergi di dalam Grup sekaligus membangun
portofolio investasi strategisnya sejalan dengan komitmen Perseroan untuk
melanjutkan peningkatan dan pertumbuhan berkelanjutan.
4.1.1.6 PT Total Bangun Persada Tbk.
Total Bangun Persada Tbk (TOTL) didirikan dengan nama PT Tjahja
Rimba Kentjana tanggal 4 September 1970 dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1970. Kantor pusat TOTL berlokasi di Jl. Letjen S.
Parman Kav. 106, Tomang, Jakarta Barat 11440 – Indonesia. Telp: (62-21) 566-
6999 (Hunting), Fax: (62-21) 566-3069.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Total Bangun
Persada Tbk, antara lain: PT Total Inti Persada (pengendali) (56,50%) dan Ir.
Djadjang Tanuwidjaja, MSc. (8,02%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan TOTL adalah dalam bidang konstruksi dan kegiatan lain
yang berkaitan dengan bidang usaha konstruksi. TOTL melaksanakan bisnis jasa
konstruksi dengan berfokus pada layanan kontraktor utama (Main Contractor) dan
layanan rancang dan bangun (Design and Build). Selain itu, TOTL mengerjakan
proyek-proyek Joint Operation untuk proyek-proyek yang besar dan proyek-
proyek yang berskala internasional.
Pada tanggal 18 Mei 2006, TOTL memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atas
300.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga
penawaran Rp345,- per saham. Sejak tanggal 25 Juli 2006, TOTL mencatatkan
63
Dari data pada tabel diatas hasil perhitungan Struktur Modal pada
Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi selama 8 tahun berturut-turut (2012-2019),
berikut pembahasannya:
1. Pada tahun 2012 nilai Struktur Modal tertinggi adalah PT Adhi
Karya (Persero) Tbk sebesar 5,67 dan terendah adalah PT Jaya
Kontruksi Manggala Pratama Tbk sebesar 1,52.
2. Pada tahun 2013 nilai Struktur Modal tertinggi adalah PT Adhi
Karya (Persero) Tbk sebesar 5,28 dan terendah adalah PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk sebesar 0,74.
65
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5. Pada tahun 2016 nilai ROE tertinggi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
sebesar 91,78 dan terendah adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk
sebesar 3,01
6. Pada tahun 2017 nilai ROE tertinggi adalah PT Surya Semesta Internusa
Tbk sebesar 27,73 dan terendah adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk
sebesar 8,81.
7. Pada tahun 2018 nilai ROE tertinggi adalah PT Total Bangun Persada
Tbk sebesar 19,43 dan terendah adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk
sebesar 2,05.
8. Pada tahun 2019 nilai ROE tertinggi adalah PT Total Bangun Persada
Tbk sebesar 16,30 dan terendah adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk
sebesar 3,04.
Dari tabel diatas diketahui nilai Return on Equity pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi pada tahun 2012-2019 mengalami fluktuasi untuk sebagian
besar perusahaan, namun ada pula yang mengalami fluktuasi ekstrim untuk
beberapa perusahaan. Maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
Dari data pada tabel di atas hasil perhitungan Current Ratio pada
Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi selama 8 tahun berturut-turut (2012-2019),
berikut pembahasannya:
1. Pada tahun 2012 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 1,73 dan terendah adalah PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,10.
2. Pada tahun 2013 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 2,01 dan terendah adalah PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,10
3. Pada tahun 2014 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 1,68 dan terendah adalah PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,12.
4. Pada tahun 2015 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Jaya
Kontruksi Manggala Pratama Tbk sebesar 1,79 dan terendah adalah
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar 1,19.
5. Pada tahun 2016 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 1,78 dan terendah adalah PT Waskita
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,17.
6. Pada tahun 2017 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 1,93 dan terendah adalah PT Waskita
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,00.
7. Pada tahun 2018 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 1,70 dan terendah adalah PT Waskita
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,18.
8. Pada tahun 2019 nilai Current Ratio tertinggi adalah PT Surya
Semesta Internusa Tbk sebesar 2,37 dan terendah adalah PT Waskita
Karya (Persero) Tbk sebesar 1,09.
Dari tabel di atas diketahui nilai Current Ratio pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi pada tahun 2012-2019 mengalami fluktuasi untuk sebagian
besar perusahaan, namun ada pula yang mengalami fluktuasi ekstrim untuk
beberapa perusahaan. Maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
71
2.50
2.00
1.50
0.50
Gambar 4. 3 Grafik Current Ratio Periode 2012-2019
Valid N (listwise) 56
Dari data pada tabel di atas hasil perhitungan Total Assets Trunover
(TATO) pada Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi selama 8 tahun berturut-turut
(2012-2019), berikut pembahasannya:
1. Pada tahun 2012 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,57 dan terendah adalah PT Surya Semesta
Internusa Tbk sebesar 0,73.
2. Pada tahun 2013 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,35 dan terendah adalah PT Surya Semesta
Internusa Tbk sebesar 0,79.
3. Pada tahun 2014 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,23 dan terendah adalah PT Surya Semesta
Internusa Tbk sebesar 0,74.
4. Pada tahun 2015 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,23 dan terendah adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 0,47
73
5. Pada tahun 2016 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,16 dan terendah adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 0,39.
6. Pada tahun 2017 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,07 dan terendah adalah PT Surya Semesta
Internusa Tbk sebesar 0,37.
7. Pada tahun 2018 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,07 dan terendah adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 0,39.
8. Pada tahun 2019 nilai TATO tertinggi adalah PT Jaya Kontruksi Manggala
Pratama Tbk sebesar 1,11 dan terendah adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 0,26.
Dari tabel di atas diketahui nilai Total Assets Trunover pada Perusahaan
Jasa Subsektor Kontruksi pada tahun 2012-2019 mengalami fluktuasi untuk
sebagian besar perusahaan, namun ada pula yang mengalami fluktuasi ekstrim
untuk beberapa perusahaan. Maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai
berikut
2.00
1.50
1.00
0.00
Dari data pada tabel di atas hasil perhitungan Firm Size pada Perusahaan
Jasa Subsektor Kontruksi selama 8 tahun berturut-turut (2012-2019), berikut
pembahasannya:
1. Pada tahun 2012 nilai Firm Size tertinggi adalah PT PP (Persero) Tbk
sebesar 29,78 dan terendah adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
sebesar 23,12.
2. Pada tahun 2013 nilai Firm Size tertinggi adalah PT PP (Persero) Tbk
sebesar 30,15 dan terendah adalah PT Total Bangun Persada Tbk
sebesar 21,52.
3. Pada tahun 2014 nilai Firm Size tertinggi adalah PT PP (Persero) Tbk
sebesar 30,31 dan terendah adalah PT Total Bangun Persada Tbk
sebesar 21,63.
4. Pada tahun 2015 nilai Firm Size tertinggi adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 31,04 dan terendah adalah PT Total Bangun
Persada Tbk sebesar 21,77.
5. Pada tahun 2016 nilai Firm Size tertinggi adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 31,75 dan terendah adalah PT Total Bangun
Persada Tbk sebesar 21,81.
6. Pada tahun 2017 nilai Firm Size tertinggi adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 32,21 dan terendah adalah PT Total Bangun
Persada Tbk sebesar 21,90.
7. Pada tahun 2018 nilai Firm Size tertinggi adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 32,45 dan terendah adalah PT Total Bangun
Persada Tbk sebesar 21,90.
8. Pada tahun 2019 nilai Firm Size tertinggi adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk sebesar 32,44 dan terendah adalah PT Total Bangun
Persada Tbk sebesar 21,81.
Dari tabel di atas diketahui nilai Firm Size pada Perusahaan Jasa Subsektor
Konstruksi pada tahun 2012-2019 mengalami fluktuasi untuk sebagian besar
perusahaan, namun ada pula yang mengalami fluktuasi ekstrim untuk beberapa
perusahaan. Maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut
76
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5.00
WSKT WIKA ADHI JKON
0.00
PTPP SSIA TOTL
Dari gambar di atas terlihat bahwa titik-titik secara acak, tidak membentuk
suatu pola. Serta titik-titik menyebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi tersebut, sehingga model regresi layak dipakai untuk analisa
berikutnya.
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1. Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak
memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut
menjadi tidak baik atau tidak layak di prediksi. Autokorelasi berarti adanya
korelasi antara anggota observasi lain yang berlainan waktu.
Untuk mendeteksi adanya auto korelasi dalam suatu model regresi, dapat
dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson. Kriteria pengujian
Durbin-Watson pada Tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4. 13 Pengujian Hipotesis
Hipotesis Nilai Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < dw < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ dw ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < dw < 4
Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ dw ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif ataupun Tidak du < dw < 4 – du
Negatif ditolak
Sumber: Ghozali (2018:112)
Hasil pengujian autokorelasi pasa data dengan menggunakan bantuan
program SPSS 26.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 14 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Durbin-
R Adjusted R Std. Error of the Watson
Model R Square Square Estimate
1 .682a .466 .420 1.02278 1.896
a. Predictors: (Constant), Return On Equity, Current Ratio, Firm Size, Total
Assets Trunover
b. Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber: Olah Data SPSS Versi 26
82
Keterangan:
X1 = Current Ratio
X2 = Total Assets Trunover
X3 = Firm Size
Z = Return on Equity
𝜌𝑧𝑥1 𝑋1 = Koefisien Jalur Current Ratio terhadap Return on
Equity
𝜌𝑧𝑥2 𝑋2 = Koefisien Jalur Total Assets Truover
terhadap Return on Equity
𝜌𝑧𝑥3 𝑋3 = Koefisien Jalur Firm Size terhadap Return on Equity
𝜀1 = Faktor lain yang mempengaruhi Return on Equity
83
𝜀1=4.188
Z
-1.463
X1 Y
𝜀1=4.188
Z
5.872
X2 Y
84
𝜀1=4.188
Z
-0.221
X3 Y
1. Koefisien regresi dua variabel bebas (Current Ratio dan Total Assets
Trunover) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel
penghubung (Return On Equity). Artinya, apabila Current Ratio dan Total
2. Assets Trunover meningkat, maka variabel Return On Equity menurun.
Sedangkan Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
penghubung (Return On Equity). Artinya, apabila variabel Firm Size
meningkat, maka variabel Return On Equity juga meningkat.
Dari hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan bahwa faktor Total
Assets Trunover (b1 = 5.872) menjadi faktor yang lebih dominan dalam
mempengaruhi Return On Equity di Perusahaan Jasa Subsektor Pariwisata.
Keterangan :
X1 = Current Ratio
X2 = Total Assets Ratio
X3 = Firm Size
Y = Struktur Modal
𝜌𝑦𝑥1 𝑋1 = Koefisien Jalur Current Ratio terhadap Struktur
85
Modal
𝜌𝑦𝑥2 𝑋2 = Koefisien Jalur Total Assets Trunover
terhadap Struktur Modal
𝜌𝑦𝑥3 𝑋3 = Koefisien Jalur Firm Size terhadap Struktur Modal
𝜀2 = Faktor lain yang mempengaruhi Struktur Modal
𝜀1=4.188
Z
P2 -1.463 P3 0.080
X1 Y 𝜀2=0.731
P1 -3.257
𝜀1=4.188
Z
P2 5.872 P3 0.080
X2 Y 𝜀2=0.731
P1 -0.126
86
𝜀1=4.188
Z
P2 -0.221 P3 0.080
X3 Y 𝜀2=0.731
P1 0.167
Sedangkan sisanya sebesar 53,49% dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan
dalam penelitian ini seperti Struktur Aktiva, Perputaran Kas, Perputaran Piutang
dan Perputaran Persediaan.
Dari perhitungan tabel 4.21 diperoleh nilai t hitung Current Ratio (X1)
sebesar -0,329 dan ttabel 2,00758. Dikarenakan nilai thitung < ttabel, maka H0
diterima dan H1 ditolak, artinya Current Ratio (X1) tidak berpengaruh terhadap
Return on Equity (Z)
Dari perhitungan tabel 4.21 diperoleh nilai t hitung Total Assets Trunover
(X2) sebesar 1,835 dan ttabel 2,00758. Dikarenakan nilai thitung < ttabel, maka
H0 diterima dan H2 ditolak, artinya Total Assets Trunover (X2) tidak berpengaruh
terhadap Return on Equity (Z).
Dari perhitungan tabel 4.21 diperoleh nilai thitung Firm Size (X3) sebesar -
0,902 dan ttabel 2,00758. Dikarenakan nilai thitung < ttabel, maka H0 diterima
dan H3 ditolak, artinya Firm Size (X3) tidak berpengaruh terhadap Return on
Equity (Z).
Dari perhitungan tabel 4.22 diperoleh nilai t hitung Current Ratio (X1)
sebesar -4,308 dan ttabel -2,00758. Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka H0
ditolak dan H1 diterima, artinya Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap
Struktur Modal (Y).
Dari perhitungan tabel 4.22 diperoleh nilai t hitung Total Assets Trunover
(X2) sebesar -0,223 dan ttabel -2,00758. Dikarenakan nilai thitung < ttabel, maka
H0 diterima dan H5 ditolak, artinya Total Assets Trunover (X2) tidak berpengaruh
terhadap Struktur Modal (Y).
Dari perhitungan tabel 4.22 diperoleh nilai t hitung Firm Size (X3) sebesar
3,970 dan ttabel 2,00758. Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan
H6 diterima, artinya Firm Size (X3) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
Dari perhitungan tabel 4.22 diperoleh nilai t hitung Return on Equity (Z)
sebesar 3,276 dan ttabel 2,00758. Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka H0
ditolak dan H7 diterima, artinya Return on Equity (Z) berpengaruh terhadap
Struktur Modal (Y).
H0 : Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan tidak berpengaruh terhadap Return on Equity (Z).
H8 : Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan berpengaruh terhadap Return on Equity (Z).
H0 : Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
H9 : Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
H0 : Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y)
melalui Return on Equity (Z) sebagai variabel intervening.
H10: Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) melalui
Return on Equity (Z) sebagai variabel intervening
Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3) secara
simultan berpengaruh terhadap Return on Equity (Z).
Gambar 4. 14 Kurva Uji F Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
terhadap Return on Equity
Tabel 4. 24 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 31.637 3 10.546 8.382 .000b
Residual 60.391 48 1.258
Total 92.028 51
a. Dependent Variable: Struktur Modal
b. Predictors: (Constant), Current Ratio, Total Assets Trunover, Firm Size
Sumber: Olah Data SPSS Versi 26
Berdasarkan data tabel 4.24 di atas diketahui Fhitung sebesar 8,382 dengan
p-value (sig) 0,000 dengan α = 5% serta derajat kebebasan dengan df pembilang k
(jumlah variabel independen = 3) dan df penyebut = (n-k-1) = (52-3-1) dengan
taraf kesalahan 0.050, diperoleh nilai ftabel sebesar 2,80. Dikarenakan nilai
Fhitung>Ftabel (8,382 > 2,80), maka H0 ditolak dan H9 diterima, artinya variabel
Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3) secara
simultan berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
98
Gambar 4. 15 Kurva Uji F Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
terhadap Struktur Modal
Gambar4. 16 Kurva Uji F Current Ratio, Total Asset Turnover dan Firm Size
terhadap Struktur Modal melalui Return on Equity
maksimum sebesar 5,67 dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Jika Nilai
Struktur Modal < 0,10 maka perusahaan termasuk dalam kategori
perusahaan tidak baik. Adapun rata-rata sebesar 2,2945 maka
perusahaan sampel yang diteliti memiliki rata-rata diatas 0,10, hal ini
termasuk kedalam kategori perusahaan tidak baik dan standar deviasi
sebesar 1,32670.
2. Analisis Deskriptif Return On Equity
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2019 cenderung mengalami fluktuasi untuk sebagian besar
perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel. Hasil analisis deskriptif
variabel Return On Equity (Z) menunjukan bahwa nilai minimum
sebesar 2,05 dari PT Surya Semesta Internusa Tbk dan nilai maksimum
sebesar 91,78 dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jika nilai Return on
Equity > 40% maka perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan
baik. Adapun rata-rata sebesar 16,5620 maka perusahaan sampel dalam
keadaan tidka baik dan standar deviasi sebesar 12,73703.
3. Analisis Deskriptif Current Ratio
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2019 cenderung mengalami fluktuasi untuk sebagian besar
perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel. Hasil analisis deskriptif
variabel Current Ratio (X1) menunjukan bahwa nilai minimum sebesar
1,00 dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan nilai maksimum sebesar
2,37 dari PT Surya Semesta Internusa Tbk. Jika nilai Current Ratio >
1.5, maka perusahaan tersebut dikategorikan baik. Adapun rata-rata
sebesar 1,4325 maka rata-rata dibawah 1,5, mengidentifikasi adanya
masalah likuiditas namun belum tentu perusahaan tersebut menghadapi
krisis keuangan jika perusahaan bisa mendapatkan cara untuk
menanganinya dan standar deviasi sebesar 0,24615.
101
Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Asyifa dan
Hendratno (2019) menyatakan bahwa total assets turnover tidak berpengaruh
terhadap return on equity. Tetapi berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan Risfa dan Imam (2017) yang menyatakan bahwa total asset turnover
berpengaruh positif terhadap return on equity.
diperoleh nilai thitung Current Ratio (X1) sebesar -4,308 dan ttabel -2,00758.
Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
Selain itu, berdasarkan uji korelasi yang dilakukan, besaran korelasi antara
Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) sebesar -0,437. Hal
tersebut menunjukan bahwa terdapat korelasi negatif yang sedang antara Current
Ratio (X1) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y). Apabila semakin besar nilai
Current Ratio maka perusahaan mampu dalam membayarkan hutang lancarnya
maka semakin kecil nilai Struktur Modal.
Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Umam dan
Mahfud (2016) bahwa current ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Selain itu, berdasarkan uji korelasi yang dilakukan, besaran korelasi antara
Firm Size (X3) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) sebesar 0,340.
Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat korelasi positif yang sedang antara Firm
Size (X3) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y). Apabila semakin besar nilai
Firm Size maka semakin besar Struktur Modal. Hal ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Umam dan Mahfud (2016) yang menunjukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal.
tersebut menunjukan bahwa terdapat korelasi positif yang sedang antara Return on
Equity (Z) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y). Apabila semakin besar nilai
Return on Equity maka semakin besar Struktur Modal
Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Mertha
(2017) menyatakan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap struktur
modal.
simultan berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y). Maka Hipotesis kedua belas
diterima. Keputusan diterimanya hipotesis berdasarkan hasil pengujian hipotesis
simultan dimana diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,382 dengan p-value (sig) 0,000
dengan α = 5% serta derajat kebebasan dengan df pembilang k (jumlah variabel
independen = 3) dan df penyebut = (n-k-1) = (52-3-1) dengan taraf kesalahan
0.050, diperoleh nilai ftabel sebesar 2,80. Dikarenakan nilai Fhitung>Ftabel
(8,382 > 2,80), maka H0 ditolak dan H9 diterima, artinya variabel Current Ratio
(X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3) secara simultan berpengaruh
terhadap Struktur Modal (Y).
Selain itu, berdasarkan hasil koefisien determinasi yang dilakukan,
diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 34,33% yang menunjukkan arti
bahwa Current Ratio (X1), Total Assets Trunover (X2) dan Firm Size (X3)
terhadap Struktur Modal (Y) sebagai variabel intervening memberikan pengaruh
simultan (bersama-sama) sedang sebesar 34,33%. Sedangkan sisanya sebesar
65,67% dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan dalam penelitian ini seperti
Struktur Aktiva, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan
10. Pengaruh Current Ratio, Total Assets Trunover dan Firm Size
Terhadap Struktur Modal Melalui Return on Equity Sebagai Variabel
Intervening
Turnover (X2) dan Firm Size (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Struktur
Modal (Y) melalui Return on Equity (Y) sebagai variabel intervening. Bahwa
Current Ratio (X1), Total Assets Trunover (X2) Firm Size (X3) melalui Return on
Equity (Z) terhadap Struktur Modal (Y) memberikan pengaruh simultan (bersama-
sama) sedang sebesar 45,51%. Sedangkan sisanya sebesar 53,49% dipengaruhi
oleh faktor lain yang diabaikan dalam penelitian ini seperti Struktur Aktiva,
Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian perihal Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover
dan Firm Size terhadap Struktur Modal melalui Return on Equity sebagai variabel
intervening pada Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2019, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2019 cenderung mengalami fluktuasi untuk sebagian besar
perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel. Hasil analisis
deskriptif variabel Struktur Modal (Y) menunjukan nilai minimum
sebesar 0,34 dan nilai maksimum sebesar 5,67. Adapun rata-rata
sebesar 2,2945 dan standar deviasi sebesar 1,32670.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2019 cenderung mengalami fluktuasi untuk sebagian besar
perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel. Hasil analisis
deskriptif variabel Return on Equity (Z) menunjukan nilai minimum
sebesar 2,05 dan nilai maksimum sebesar 91,78. Adapun rata-rata
sebesar 16,5620 dan standar deviasi sebesar 12,73703.
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2019 cenderung mengalami fluktuasi untuk sebagian besar
perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel. Hasil analisis
deskriptif variabel Current Ratio (X1) menunjukan nilai minimum
sebesar 1,00 dan nilai maksimum sebesar 2,37. Adapun rata-rata
sebesar 1,4325 dan standar deviasi sebesar 0,24615.
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Jasa
Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
109
110
sebagai berikut:
a. Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) pada
Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2019. Penilain tersebut bedasarkan nilai
thitung Current Ratio (X1) sebesar -4,308 lebih besar ttabel -
2,00758
b. Total Assets Turnover (X2) tidak berpengaruh terhadap Sturktur
Modal (Y) pada Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2019. Penilain
tersebut bedasarkan nilai thitung Total Assets Trunover (X2)
sebesar -0,223 lebih kecil dari ttabel - 2,00758.
c. Firm Size (X3) berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y) pada
Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2019. Penilain tersebut bedasarkan nilai
thitung Firm Size (X3) 3,970 lebih besar dari ttabel 2,00758.
8. Bedasarkan hasil penelitian pada uji t Z-Y diperoleh hasil sebagai
berikut: Return on Equity (Z) berpengaruh terhadap Struktur Modal
(Y) pada Perusahaan Jasa Subsektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2019. Penilain tersebut bedasarkan nilai
thitung Return on Equity (Z) sebesar 3,276 lebih besar dari ttabel
2,00758.
9. Berdasarkan hasil penelitian uji F variabel X-Z diperoleh hasil sebagai
berikut:
Current Ratio (X1), Total Asset Turnover (X2) dan Firm Size (X3)
secara simultan berpengaruh terhadap Return on Equity (Z) pada
Perusahaan Jasa Subsektor Kontruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012- 2019. Penilaian berdasarkan nilai Fhitung
sebesar 2,949 dengan p-value (sig) 0,046 dengan α = 5% serta derajat
kebebasan dengan df pembilang k (jumlah variabel independen = 3)
dan df penyebut = (n-k-1) = (52-3-1) dengan taraf kesalahan 0.050,
112
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Buku:
Dalman. (2016). Menulis karya ilmiah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Getut Pramesti, (2016), Statistika Lengkap Secara Teori dan Aplikasi dengan
SPSS 23, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1-
10. Jakarta: Rajawali Pers.
Harrison, Jeffrey S., & John, Caron H. St. 2014. Foundations in Strategic
Management. United States: South-Western
Pranata, Andi Eka. (2013). Manajemen Cairan dan Elektrolit. Yogyakarta: Haikhi
116
Widodo. (2017). Metodelogi Penelitian, Populer & Praktis. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Wirawan, (2015). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi, dan
Penelitian). Jakarta: Salemba Empat.
Refrensi Jurnal:
Finky Uung Victoria, Wijaya Liliana Inggrit dan Ernawati Endang. (2013).
Faktor-faktor Yang Memengaruhi Struktur Modal Pada Industri
Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), h:1-13.
Lambey, R., Tewal, B., Sondakh, J. J., & Manganta, M. (2021). The Effect Of
Profitability, Firm Size, Equity Ownership And Firm Age On Firm
Value (Leverage Basis): Evidence From The Indonesian
Manufacturer Companies. Archives of Business Research. 9(1): 128-
139. Jurnal Akuntansi Vol. 9 No. 1 April 2021
117
Watung, et. al. (2016). “Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas, dan
Struktur Aktiva Terhadap Struktur Moda Industri Barang Konsumsi
Di Bursa Efek”. Jurnal Ekonomika Vol. 4 No. 1 Juni 2016
Peraturan :
LAMPIRAN
TOTAL AKTIVA
KODE
EMITEN
2013 2014 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021
BUDI
2,382,875 2,476,982 3,265,953 2,931,807 2,939,456 3,392,980 2,939,456 2,963,007 9,029,856
DPNS
256,372,669,050 268,877,322,944 274,483,110,371 296,129,565,784 308,491,173,960 322,185,012,261 318,141,387,900 317,310,718,779 1,048,653,172,125
EKAD
343,601,504,089 411,348,790,570 389,691,595,500 702,508,630,708 796,767,646,172 853,267,454,400 968,234,349,555 1,081,979,820,386 3,426,982,523,281
ETWA
1,291,711,270 1,331,049,053,223 1,332,731,163,136 1,158,935,571,034 1,114,568,571,897 1,093,133,957,536 1,123,825,685 1,055,671,083,056 3,124,688,678,892
INCI
136,142,063,219 147,992,617,351 169,546,066,314 269,351,381,344 303,788,390,330 391,362,697,956 405,445,049,452 444,865,800,672 1,437,286,429,270
MDKI
314,307,595,931 339,445,075,818 303,256,272,848 331,740,032,203 867,451 914,065 923,795 973,684 2,940,491
123
SRSN
420,782,548 463,347,124 574,073,314 717,149,704 652,726,454 686,777,211 779,246,858 903,846,985 2,807,495,113
TPIA
1,907,438 1,923,511 1,862,386 2,129,269 2,987,304 3,173,486 3,451,211 3,593,747 4,993,060
UNIC
269,269,882 236,016,596 222,447,500 226,913,639 223,746,950 236,410,388 219,757,421 242,256,371 834,577,048
AGII
2,555,917,260 3,487,197 4,953,451 5,847,722 6,403,543 6,647,755 7,020,980 7,121,458 23,470,807
BRPT
2,321,067 2,325,396 2,253,084 2,570,590 3,642,928 7,042,491 7,182,435 7,683,159 24,149,026
UTANG LANCAR
KODE
EMITEN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BUDI
1,016,562 945,117 1,491,109 1,090,816 1,019,986 1,467,508 1,019,986 1,085,439 3,549,925
DPNS
16,424,251,535 14,384,941,579 13,865,122,841 11,533,925,524 18,832,789,797 24,857,084,132 8,536,205,993 885,861,221 65,320,742,769
EKAD
98,355,431,960 127,248,837,925 79,594,446,891 69,110,450,442 91,524,721,725 91,381,683,504 70,337,529,585 68,166,758,308 303,529,804,938
ETWA
525,233,987,715 647,372,192,013 440,560,665,313 170,334,228,356 303,431,764,582 864,335,838,685 967,643,373,510 289,613,552,551 905,327,990,804
INCI
6,107,335,794 6,761,434,983 15,494,757,317 20,420,038,273 28,527,518,002 63,071,077,029 56,103,890,638 63,454,190,549 288,077,189,123
MDKI
59,057,510,128 78,757,468,205 70,150,281,887 51,617,144,649 66,077 40,242 42,109 34,759 147,653
SRSN
89,839,668 116,994,521 203,379,900 276,341,289 198,217,020 182,749,220 217,673,718 266,837,335 872,755,955
TPIA
617,699 477,912 377,753 587,174 453,922 680,250 783,962 863,813 931,799
UNIC
108,322,185 71,363,344 61,477,639 51,644,818 60,458,859 66,564,069 38,851,588 37,344,463 145,216,228
AGII
575,007,255 666,251 956,378 1,312,711 1,014,745 1,297,840 1,938,711 1,615,068 6,502,362
BRPT
632,878 494,696 405,554 544,566 873,123 1,168,410 1,105,635 1,099,536 2,743,787
TOTAL UTANG
KODE
EMITEN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BUDI
1,497,754 1,563,631 2,160,702 1,766,825 1,744,756 2,166,496 1,744,756 1,640,851 4,937,285
DPNS
32,944,704,261 32,794,800,672 33,187,031,327 32,865,162,199 40,655,786,593 44,476,413,260 36,039,752,024 32,487,055,094 161,460,863,477
EKAD
105,893,942,734 138,149,558,606 97,730,178,889 110,503,822,983 133,949,920,707 128,684,953,153 115,690,798,743 129,617,262,724 424,515,165,202
ETWA
646,050,835,530 1,029,096,728,617 1,256,957,157,713 1,151,833,904,006 1,235,873,364,699 1,350,106,354,775 1,469,796,558,566 1,323,840,658,770 4,025,498,074,558
INCI
10,050,376,983 10,872,710,103 15,494,757,317 26,524,918,593 35,408,565,186 71,410,278,158 65,323,258,479 75,990,820,673 325,106,067,446
MDKI
186,781,226,348 212,113,187,593 170,825,150,375 88,463,261,980 104,988 82,613 89,397 83,704 289,661
SRSN
106,406,914 134,510,685 233,993,478 315,096,071 237,220,555 208,989,195 264,646,295 318,959,497 1,574,554,030
TPIA
1,053,704 1,057,649 975,540 987,601 1,318,482 1,403,409 1,690,219 1,782,319 2,065,395
UNIC
123,839,050 92,509,586 81,632,548 65,725,372 65,335,271 70,077,695 43,552,524 43,542,406 162,097,191
AGII
1,763,256,590 2,237,721 3,074,584 2,996,929 2,971,605 3,499,963 3,721,416 3,739,317 13,004,769
BRPT
1,263,943 1,274,085 1,057,175 1,122,222 1,626,029 4,340,449 4,426,628 4,732,198 13,673,215
EKUITAS
KODE
EMITEN
2013 2014 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021
BUDI
885,121 913,351 1,105,251 1,164,982 1,194,700 1,226,484 1,194,700 2,963,007 4,092,571
DPNS
236,082,522,272 223,427,964,789 241,296,079,044 263,264,403,585 267,835,387,367 277,708,599,001 282,101,635,876 284,823,663,685 887,132,308,648
EKAD
237,707,561,355 273,199,231,964 291,961,416,611 592,004,807,725 662,817,725,465 724,582,501,247 852,543,550,822 952,362,557,662 3,002,466,358,079
ETWA
445,660,434,849 301,952,324,606 75,774,005,423 7,101,667,028 121,304,792,802 (256,972,397,239) 345,970,873,554 1,055,671,083,056 900,811,395,666
INCI
126,091,686,236 137,119,907,248 154,051,308,997 242,826,462,751 268,379,825,144 319,952,419,798 340,121,790,973 368,874,979,999 1,112,180,361,824
124
MDKI
127,526,369,583 127,331,888,225 132,431,122,473 331,740,032,203 762,463 831,452 834,398 889,980 2,650,830
SRSN
314,375,634 328,836,439 340,079,836 402,053,633 415,505,899 477,788,016 514,600,563 587,887,398 1,780,468,292
TPIA
853,734 865,862 886,846 1,141,668 1,668,822 1,770,077 1,760,992 1,811,428 2,927,665
UNIC
145,430,832 143,507,010 140,814,952 161,188,267 158,411,679 166,332,693 176,204,897 198,713,965 672,479,857
AGII
792,660,670 1,103,734 1,714,769 2,760,840 3,358,010 3,147,792 3,299,564 3,382,141 23,470,807
BRPT
1,057,124 1,051,311 1,195,909 1,448,368 2,016,899 2,702,042 2,755,807 2,950,961 10,475,811
PENJUALAN
KODE
EMITEN
2013 2014 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021
BUDI
2,568,954 2,284,211 2,378,805 2,193,293 2,162,779 2,162,779 229,712 2,371,651 5,252,944
DPNS
131,333,196,189 132,775,925,237 117,475,319,120 86,448,407,274 24,866,524,341 28,876,521,848 26,306,905,893 20,729,711,920 150,159,087,793
EKAD
418,668,758,096 526,573,620,057 531,537,606,573 198,207,942,498 193,380,369,624 100,695,314,358 110,691,907,058 225,017,511,377 898,883,316,429
ETWA
1,206,066,005,447 1,000,086,695,089 395,798,115,446 243,013,782,107 51,671,051,196 224,066,845,068 23,910,705,666 467,391,344 1,191,021,447
INCI
(63,381,341,326) (110,023,088,698) 136,668,408,270 176,067,561,639 259,706,737,385 367,961,600,950 381,433,524,206 394,017,538,408 687,165,500,235
MDKI
236,570,234,420 284,170,672,292 304,390,396,405 340,008,169,302 368,174 399,193 349,579 349,983 2,265,508
SRSN
392,315,526 472,834,591 531,573,325 500,539,668 521,481,727 600,986,872 684,464,392 890,886,866 1,331,051,833
TPIA
2,506,414 2,460,051 1,277,573 1,930,336 2,418,509 2,543,219 1,880,989 1,806,444 2,580,425
UNIC
438,997,361 400,094,886 285,420,572 276,111,954 320,549,223 350,394,369 322,098,564 324,957,368 478,268,004
AGII
972,104,865 1,098,905 1,426,441 1,651,136 1,838,417 2,073,258 2,203,617 2,188,179 4,013,088
BRPT
2,518,996 2,476,887 1,406,139 1,961,307 2,452,847 3,075,561 2,402,466 2,334,170 4,595,503