Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PT. BANK DANAMOND INDONESIA

PERIODE 2013-20122

PROPOSAL SKRIPSI

Di Tulis Oleh :

NINIK YUNIATI

NIM. 201010501648

UNIVERSITAS PAMULANG

EKONOMI DAN BISNIS

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim,

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, karunia dan hidayah-Nya,

serta shalawat dan salam dipanjatkan untuk Nabi Muhammad SAW sehingga penelitian proposal ini dapat

diselesaikan dan bermanfaat. Adapun penyusunan prposal skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat

mengikuti ujian sarjana (S-1) dengan judul PENGARUH SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BANK DANAMON.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki.

Namun penulis berusaha untuk mempersembahkan proposal ini sebaik-baiknya agar dapat bermanfaat

bagi banyak pihak. Oleh karena itu, penulis akan menerima segala kritik dan saran yang membangun

dalam perbaikan proposal ini

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) berdiri pada tahun 1956, dan kini tumbuh

berkembang menjadi salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, visi perusahaan ini yaitu “Kami

peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan”.

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa nilai perusahaan pada PT. Bank Danamon Indonesia

Tbk yang terlihat dari Price earning ratio (PER) periode tahun 2013-2022. Dimana nilai Price earning

ratio (PER) biasa digunakan untuk mengukur rasio dan menilai mahal murahnya saham berdasarkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih dalam hal ini adalah laba bersih per saham.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab

Perkembangan dunia usaha telah mengalami transformasi yang luar biasa dalam beberapa dekade

terakhir, terutama seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat. Era digital telah membawa perubahan

mendalam dalam cara perusahaan beroperasi, berinteraksi dengan pelanggan, dan bersaing di pasar

global. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak signifikan terhadap

berbagai aspek bisnis, termasuk proses produksi, pemasaran, distribusi, manajemen, dan komunikasi.

Perusahaan yang memiliki skala besar maupun kecil, sekarang dihadapkan pada tantangan dan

peluang baru muncul dari kemajuan teknologi. Globalisasi dan konektivitas digital telah membuka pintu

bagi akses ke pasar internasional yang lebih luas, sementara alat-alat analisis data dan kecerdasan buatan

memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan informasi yang lebih mendalam tentan

perilaku pelanggan. Penting bagi perusahaan untuk memahami bahwa teknologi bukan hanya tambahan,

tetapi telah menjadi inti dari strategi bisnis yang berhasil. Dalam konteks ini, balik perusahaan besar

iii
maupun kecil dituntut untuk mengembangkan usaha mereka dengan semaksimal mungkin untuk tetap

relevan dan berdaya saing.

Namun, meskipun potensi keuntungan yang ditawrakan oleh teknologi sangat besar, perusahan

juga dihadapkan pada tantangan baru, termasuk ancaman keamanan cyber, perubahan tren konsumen

yang cepat, dan perubahan regulasi terkait privasi data. Dalam konteks global, perusahaan juga perlu

mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka. Tanggung jawab sosial dan

keberlanjutan semakin menjadi perhatian penting bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Oleh karena itu, pengembangan usaha harus mengintegrasikan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dan

keberlanjutan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, perkembangan dunia usaha yang pesat, didorong oleh majunya teknologi,

memberikan tantangan dan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha mereka dengan

semaksimal mungkin. Perusahaan harus mengadopsi teknologi yang pesat, didorong oleh majunya

teknologi, memberikan tantangan dan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha mereka

dengan semaksimal mungkin.

Sebuah perusahaan pada umumnya didirikan dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan perusahaan

yang umumnya diketahui publik adalah untuk mendapatkan laba yang besar. Namun tujuan perusahaan

yang sebenarnya tidak sebatas untuk mendapaykan laba, tetapi juga untuk meningkatkan kemakmuran

pemilik atau para pemegang saham untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Silaban, 2013 dalam Vaeza,

2015).

Nilai perusahaan merupakan cerminan dari harga pasar suatu perusahaan dimana dengan harga

pasar saham yang tinggi berarti saham tersebut akan diminati oleh investor, dengan meningkatnya

permintaan saham akan menyebabkan nilai perusahaan akan semakin tinggi. Meningkatkanya nilai

perusahaan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya (Kayobi dan Desy, 2015).

iv
Solvabilitas merujuk pada kemampuan suatu entitas, seperti perusahaan atau individu, untuk

memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka panjang. Dalam konteks perusahaan, solvabilitas

mengukur sejauh mana perusahaan memiliki aset yang cukup untuk membayar utang-utangnya pada saat

jatuh tempo, serta mampu mempertahankan operasionalnya tanpa menghadapi risiko deafult atau

kebangkrutan. Solvabilitas yang baik sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan

perusahaan. Jika perusahaan memiliki solvabilitas yang rendah, risiko kebangkrutan atau gagal bayar

utang menjadi lebih tinggi, yang dapat mengganggu hubungan dengan kerditur dan menghambat akses ke

pendanaan, Di sisi lain, solvabilitas yang baik dapat memberikan keyakinan kepada kreditur, investor, dan

pemangku kepentingan lainnya, serta memberikan ruang bagi perusahaan untuk tumbuh dan berinvestasi.

Solvabilitas mengukur seberapa besar penggunaan utang dalam pembelajaran perusahaan. Karena

hutang menjadi salah satu sumber dana bagi perusahaan, sehingga menimbulkan beban atau risiko

kedepannya. Semakin besar hutang, maka semakin besar pula beban bunga yang harus dibayarkan.

Situasi tersebut tentu akan mengurangi laba perusahaan atau profitabilitas. Maka hubungan antara

solvabilitas dengan profitabilitas berlawanan arah atau negatif (Hery: 2015).

Profitabilitas mengacu pada kemampuan suatu perusahaan atau keuntungan dari kegiatan

operasionalnya. Ini adalah salah satu indikator utama untuk mengukur kinerja finansial suatu entitas.

Profitabilitas mencerminkan seberapa efisien dan berhasil perusahaan dalam mengubah sumber daya

seperti modal, tenaga kerja, bahan baku, dan aset lainnya menjadi laba bersih setelah mempertimbangkan

semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengan operasi bisnis. Tingkat profitabilitas yang baik sangat

penting untuk keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi

cenderung lebih menarik bagi investor, memiliki akses lebih baik ke sumber pendanaan, dan memiliki

fleksibelitas untuk menginvestasikan kembali keuntungan dalam pengembangan dan pertumbuhan lebih

lanjut. Namun, juga penting untuk melihat profitabilitas dalam konteks industri dan ukuran perusahaan,

karena faktor-faktor ini dapat mempengaruhi interpretasi tingkat profitabilitas yang tepat.

v
Menurut Kashmir (2017:122) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai alat evaluasi kinerja

manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan PT. Bank Danamond

Indonesia di Jakarta Selatan?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan PT. Bank Danamond

Indonesia di Jakarta Selatan?

3. Apakah solvabilitas dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap PT. Bank

Danamond Indonesia di Jakarta Selatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan PT. Bank

Danamond Indonesia di Jakarta Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan PT.

Bank Danamond Indonesia di Jakarta Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas dan profitabilitas berpengaruh secara simultan

terhadap PT. Bank Danamond Indonesia di Jakarta Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu dan juga dapat

memberikan gambaran mengenai solvabilitas dan profitabilitas dalam dunia perbankan.

Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi acuan di dalam penelitian-penelitian

vi
selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini, sehingga dapat bermanfaat bagi

pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh solvabilitas dan

profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT. Bank Danamond di Jakarta Selatan.

Selain itu penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan akademis serta

menumbuhkan sikap kritis terhadap fenomena-fenomena yang ada pada dunia

perbankan.

b. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi mengenai solvabilitas

dan profitabilitas dalam meningkatkan nilai suatu perusahaan khususnya PT. Bank

Danamond Indonesia di Jakarta Selatan. Selain itu diharapkan dapat menambah

wawasan bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun ke dalam dunia kerja.

c. Bagi PT. Bank Danamond Indonesia Jakarta Selatan

Penelitian diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran sebagai masukan berupa

informasi untuk melakukan perbaikan terhadap nilai perusahaan khususnya PT. Bank

Danamond Indonesia Jakarta Selatan.

d. Bagi Universitas Pamulang

Penelitian ini diharapkan dapat menamah khasanah ilmu pengetahuan bagi para

civitas akademika tentang pengaruh solvabilitas dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan, terutama dalam mengkaji tentang solvabilitas dan profitabilitas terhadap

vii
nilai perusahaan PT. Bank Danamond Indonesia Jakarta Selatan, sehingga apabila

memang diperlukan penelitian ini dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah karya

ilmiah yang mempunyai banyak manfaat bagi semua elemen yang ada.

Bab II

Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan teori

2.1.1 Manajemen keuangan

Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha

mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang

palingmenguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.

Menurut Fahmi (2016:2) manajemen keuangan adalah manajemen keuangan merupakan

penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang

manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana,

mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi

para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.

Menurut Jatmiko (2017:1) mengemukakan bahwa “Manajemen keuangan berkaitan dengan

perencanaan, pengarahan, pemantauan, pengorganisasian dan pengendalian sumber daya keuangan suatu

perusahaan”

Berdasrkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah gabungan

antara ilmu dan seni yang melibatkan analisis, perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian sumber daya

keuangan suatu perusahaan.

2.1.2 Laporan keuangan

viii
Menurut Fahmi (2020:22) mengemukakan bahwa “Laporan keuangan merupakan suatu informasi

yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu

informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.”

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2015 yang dikutip oleh Sujarweni (2020:1)

mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai pelaporan arus kas, atau laporan arus dana),

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Kasmir (2017:7) Mengemukakan bahwa pengertian laporan keuangan secara sederhana

yaitu “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini

atau dalam suatu periode tertentu.”

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan mencangkup berbagai

elemen, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (dalam bentuk laporan arus

kas atau laporan arus dana), catatan-catatan, dan laporan lainnya. Semua ini membentuk suatu kesatuan

integral yang menggambarkan secara komprehensif kinerja keuangan perusahaan.

Laporan keuangan juga bisa digunakan untuk menggambarkan bagaimana perusahaan telah

berkinerja selama periode tertentu, yang mencakup informasi tentang pendapatan, biaya, laba, dan

perubahan dalam posisi keuangan.

Adapun tujuan dalam pembuatan laporan keuangan menurut Kasmir (2017:10) sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat

ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan

saat ini.

ix
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode

tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam

suatu periode tertenttu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan

modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tantang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8. Informasi keuangan lainnya.

2.1.3 Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah membandingkan angka yang ada dalam laporan keuangan (Kasmir,

2012:122). Menurut Maulidina (2014) rasio keuangan dapat melakukan prediksi dengan mencari

informasi berupa analisis laporan keuangan dengan rasio keuangan, analisis tersebut memberikan

kemungkinan terjadi finansial distress pada suatu perusahaan.

Tujuan dari analisis rasio keuangan yaitu memperoleh rasio keuangan dalam memberikan

informasi tentang peristiwa kedepan dan dapat digunakan dalam model financial distress atau

memprediksi kebangkrutan (Sayari & Mugan, 2017). Rasio yang digunakan adalah rasio likuidistas,

leverage, profitabilitas, aktivitas dan pertumbuhan.

2.1.4 Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Terdapat 3 manfaat rasio yang digunakan oleh perusahaan yaitu :

 Total Debt to Total Asset Rasio, rasio yang digunakan untuk mengukur presentase besarnya dana

yang berasal dari hutang.

Rumus :

x
Total Hutang
Total Debt to Total Asset Ratio = × 100%
Total Aktiva

 Total Debt to Equity Ratio, rasio yang digunakan untuk mengukur imbangan antara

hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.

Rumus :

Total H utang
Total Debt to Equity Ratio = × 100%
Modal

 Time Interest Earned Ratio, rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang diperolehnya.

Rumus :

Laba Sebelum Bunga dan Pajak


Time Interest Earned Ratio = × 100%
Beban Bunga

2.1.5 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

dalam mendapatkan keuntungan.

 Profit Margin, kemapuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan

penjualan yang dicapai.

Rumus :

Penjualan − HPP
Gross Profit Margin = × 100%
Penjualan

Laba Bersih Setelah Pajak


Net Profit Margin = × 100%
Penjualan

Laba Bersih Sebelum Pajak


Profit Margin = × 100%
Penjualan

xi
 Return On Asset, ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva

yang dimiliki perusahaan.

Rumus :

Laba Bersih Setelah Pajak


Return On Asset = × 100%
Total Aktiva

 Return On Equity, Yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan dengan investasi yang tersedia di dalam perusahaan.

Rumus :

Laba Bersih Setelah Pajak


ReturnOn Equity = × 100%
Ekuitas

2.1.6 Nilai Perusahaan

Menurut hery (2017:5) “Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui

suatu peroses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu mulai dari perusahaan tersebut didirikan sampai

dengan saat ini”.

Sedangkan menurut Harmono (2014:50) “Nilai perusahaan dapat diukur melalui harga saham

dipasar, berdasarkan terbentuknya harga saham dipasar yang merupakan refleksi penilaian oleh publik

terhadap kinerja perusahaan”.

Menurut Indrarini (2019:2) “Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan manajer dalam mengelola sumber daya perusahaan yang dipercayakan kepadanya yang

sering dihubungkan dengan harga saham”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan

merupakan cerminan dari harga saham perushaan, dimana tinggi rendahnya harga saham menunjukkan

kinerja dari perusahaan itu sendiri.

xii
Dalam penelitian ini untuk mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan Price to Book Value

(PBV) dimana banyak digunakan dalam pengambilan keputusan investor. Selain itu, beberapa

keunggulan dari PBV itu sendiri yaitu nilai buku dengan ukuran stabil dan sederhana dapat dibandingkan

dengan harga saham.

Menurut Rivai (2013:163) “Price to Book Value (PVB) adalah rasio yang digunakan untuk

menilai apakah suatu saham undervalued atau overvalued. Suatu saham disebut undervalued atau

overvalued bila harga saham dibawah nilai buku perusahaan. Sebaliknya dikatakan overvalued jika harga

saham melebihi nilai buku”.

Sedangkan menurut Franita (2018:7) “PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai

nilai buku saham suatu peruahaan, semakin baik nilainya hal ini mengartikan bahwa perusahaan tersebut

dipercaya oleh masyarakat. Price to Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan

mampu menciptakan nilai perusahaan relatif dengan jumlah modal yang di investasikan, sehingga

semakin tinggi”.

Sebelum menghitung PBV kita perlu mencari nilai buku saham per lembar saham / Book Value

dengan rumus :

Total Ekuitas
Book Value (BV)=
Jumlah Saham Yang Beresar

Sumber Sri Mulyono, dkk (2022:176)

Berikut rumus Price to Book Value (PBV) :

Harga Saham Per-lembar


Price to Book Value (BV)= ×100 %
Nilai Buku Saham Per-lembar Saham

Sumber Sri Mulyono, dkk (2022:176)

xiii
Nilai standar industri untuk PBV pada perusahaan yaitu >1 dimana dapat diindikasikan

bahwa saham tersebut layak untuk dipertimbangkan.

2.2 Penelitian terdahulu

Melakukan suatu penelitian tentu tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang sedang dilakukan

dan juga sebagai referensi sekaligus perbandingan dalam penelitian yang berkaitan dengan

pengaruh solvabilitas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, maka peneliti menyajikan

paparan penelitian yang sudah dikemukakan oleh peneliti terdahulu, antara lain:

Penelitian Terdahulu
N Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Variable Hasil penelitian
o Penelitian Penelitian
1. A.A Ngr Bgs Aditya Pengaruh Profitabilitas, Metode Variabel Profitabilitas,
Permana, Henny Solvabilitas, Likuiditas Observasi non Independen: Solvabilitas,
Rahyuda, 2019 dan Inflasi terhadap Nilai participant Profitabilitas, Likuiditas, dan
perusahaan Solvabilitas, Inflasi secara
Likuiditas, simultan
Inflasi. Variabel berpengaruh
Dependen: Nilai signifikan
Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan.
Profitabilitas
dan Inflasi
secara parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
Solvabilitas dan
Likuiditas
secara parsial
berpengaruh
negative
terhadap Nilai
Perusahaan
2. Faldy G Lumentut, Pengaruh Likuiditas, Metode Variabel Secara Parsial
Marjam Mangantar, Profitabilitas, Solvabilitas Penelitian Independen: Likuiditas Dan
2019 dan Aktivitas terhadap Kuantitatif Likuiditas, Profitabilitas
Nilai Perusahaan Profitabilitas, Tidak
Manufaktur yang Solvabilitas dan Berpengaruh
Terdaftar di Index Aktivitas. Terhadap Nilai
Kompas100 Periode Variabel Perusahaan.

xiv
2012-2016 Dependen: Nilai Solvabilitas Dan
Perusahaan Aktivitas Secara
Parsial
Berpengaruh
Terhadap Nilai
Perusahaan.
Secara Simultan
Likuiditas,
Profitabilitas,
Solvabilitas Dan
Aktivitas
Berpengaruh
Terhadap Nilai
Perusahaan
3. Putu Shiely Pengaruh Profitabilitas, Metode Variabel Profitabilitas
Komala, I dewa Solvabilitas, Likuiditas, Penelitian Independen: dan Keputusan
made wndiana, putu Keputusan Investasi dan Kuantitatif Profitabilitas, Pendanaan
diah kumalasari, ni Keputusan Pendanaan Solvabilitas, berpengaruh
made rahindayati, terhadap Nilai Perusahaan Likuiditas, berpengaruh
2021 Keputusan Positif terhadap
Investasi dan Nilai
Keputusan Perusahaan.
Pendanaan. Solvabilitas
Variabel berpengaruh
Dependen: Nilai negatif terhadap
Perusahaan Nilai
Perusahaan.
Likuiditas dan
Keputusan
Investasi tidak
berpengaruh
terhadap Nilai
Perusahaan
4. Azizah Pengaruh Solvabilitas, Metode Variabel Solvabilitas,
Luthfiana,2019 Profitabilitas dan Penelitian Independen: Profitabilitas
Likuiditas terhadap Nilai kuantitatif Solvabilitas, dan Likuiditas
Perusahaan (Studi Profitabilitas berpengaruh
Empiris pada Perusahaan dan Likuiditas. positif dan
Property dan Real Estate Variabel signifikan
yang terdaftar di Bursa Dependen: Nilai terhadap Nilai
Efek Indonesia Periode Perusahaan Perusahaan.
2014-2017
5. Agatha Santania, Pengaruh Profitabilitas, Metode Variabel Profitabilitas
Jonnardi, 2020 Likuiditas dan Penelitian Independen: berpengaruh
Solvabilitas terhadap kuantitatif Profitabilitas, positif
Nilai Perusahaan Likuiditas dan signifikan
Solvabilitas. terhadap Nilai
Variabel Perusahaan.
Dependen: Nilai Likuiditas
Perusahaan berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
Sedangkan

xv
Solvabilitas
tidak
berpengaruh
signifikan
teradap Nilai
Perusahaan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel yang digunakan

dalam peneltian terdahulu menggunakan lebih dari dua variabel independen yaitusolvabilitas,

profitabilitas, likuiditas, aktivitas, inflasi, keputusan pendanaan dan keputusan investasi

sedangkan dalam penelitian ini mneggunakan dua variabel independen yaitu solvabilitas dan

profitabilitas.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah hasil pemikiran yang bersifat kritis dalam memperkirakan

kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai, dimana kerangka berpikir dari suatu gejala

sosial yang dapat diperkuat untuk menyajikan masalah penelitian dengan cara yang jelas dan

dapat diuji (Sugiyono, 2016).

SOLVABILITAS
(X1)
Return on Asset

NILAI
PERUSAHAAN

(Y)
PROFITABILITAS
(X2)
Debt to Equity Ratio

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rasio kinerja keuangan yang

terdiri dari Profitabilitas (Return on Asset) dan Profitabilitas (Debt to Equity Ratio).

xvi
2.4 Pengembangan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2016) hipotesis merupakan sebuah dugaan atau referensi yang

dirumuskan dan bersifat sementara yang dapat digunakan untuk menerangkan fakta-fakta yang di

amati sebagai petunjuk pengambilan keputusan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum berdasarkan fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data.

Adapun hipotesis yang dikemukakan berdasarkan perumusan masalah adala sebagai

berikut:

H1 : Solvabilitas berpengangaruh positif signifikan terhadap Kinerja Perusahaan PT. Bank

Danamond Indonesia Jakarta Selatan.

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Perusahaan PT. Bank

Danamond Indonesia Jakarta Selatan.

H3 : Sovabilitas dan Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Perusahaan

PT. Bank Danamond Indonesia Jakarta Selatan.

xvii
Bab III

Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif. Peenelitian asosiatif

merupakan pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih variabel untuk

mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel (Sugiyono, 2016). Penelitian asosiatif

digunakan untuk mengetahui hubungan secara linear antara variabel bebas (independent) yaitu

solvabilitas dan profitabilitas dengan variabel terikat (dependent) yaitu nilai perusahaan.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

3.3 Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Variabel Defenisi Indikator


Solvabilitas Merupakan rasio yang Total Hutang
DER = × 100%
(X1) digunakan untuk Total Aktiva
mengukur sejauh
mana aktiva
perusahaan dibiayai
dengan hutang.

xviii
Profitabilitas Merupakan rasio yang Laba Bersih Setelah Pajak
ROA = × 100%
(X2) menunjukan Ekuitas
kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba
selama periode
tertentu.
Nilai Perusaaan Merupakan indikator Total Ekuitas
Book Value (BV)=
(Y) yang digunakan dalam i Saham Yang Beresar
penilaian pasar bagi
perusahaan secara
keseluruhan karena
dengan nilai yang
tinggi menunjukan
kemakmuran
pemegang saham juga
tinggi.

3.4 populasi dan sempel

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Sebagian besar tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh data yang relevan, dapat

dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang

dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui

dokumentasi, yaitu memperole data dengan cara menelaah dokumen-dokumen perusahaan yang

berhubungan denan laporan keuangan. Data yang diperoleh berupa laporan posisi keuangan dan

laporan laba rugi.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kauntitatif

yaitu analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode statistik untuk mengetahui pengaruh

xix
solvabilitas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan

adalah Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis, Regresi Linear Berganda, dan Uji Koefisien

Determinasi.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Adapun uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji

multikolinearitas sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk untuk mengetahui dalam suatu model regresi

variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Pengambilan keputusannya ialah jika data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik, heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

xx
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bahwa angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya

korelasi atau hubungan antar variabel bebas dalam model regresi. Korelasi di

antara variabel bebas seharusnya tidak terjadi dalam model regresi yang baik.

Cara mendeteksi terjadinya multikoleniaritas dalam model regresi adalah sebagai

berikut:

1. Jika nilai koefisien determinasi (R2) tinggi; dalam uji secara serempak (Ftest),

variabel-variabel bebas secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel

terikat; tetapi dalam uji secara parsial (t-test), variabel-variabel bebas secara

parsial banyak yang tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat, maka

hal ini mengindikasikan terjadinya multikolinieritas.

2. Menganalisis matrik korelasi antar variabel-variabel bebas. Jika antar variabel

bebas terdapat korelasi yang cukup tinggi, umumnya di atas 0,90, maka hal ini

mengindikasikan terjadinya multikolinieritas.

3. Melihat nilai standard error. Nilai standard error yang besar

mengindikasikan terjadinya multikolinieritas.

xxi
4. Melihat nilai toleransi (tolarance) dan VIF. Dengan kriteria jika toleransi ≤

0,10 dan VIF ≥ 10 : terjadi multikolinieritas. Jika toleransi > 0,10 dan VIF <

10 : tidak terjadi multikolinieritas.

3.6.2 Uji Hipotesis

a. Uji t-hitung (Parsial)

Nilai t-hitung untuk menguji secara statistik apakah koefisien regresi dari masing-

masing variabel bebas yang dipakai secara terpisah berpengaruh nyata atau tidak

terhadap variabel terikat.

Kriteria uji:

1. Jika nilai sig. < 0.05 maka artinya variabel independen (X) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

2. Jika nilai sig. > 0.05 maka artinya variabel independen (X) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

b. Uji F (Simultan)

Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah secara bersama-

sama variabel bebas (independen) mempengaruhi variabel tak bebas (dependen).

Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujiannya:

1. Menentukan F hitung Untuk menentukan F hitung, kita dapat melihat hasil

output spss pada tabel Anova kolom F.

2. Menentukan F tabel untuk menentukan F tabel, kita dapat mencarinya dengan

df 1 = jumlah variabel – 1, df 2 = jumlah data - jumlah variabel independen -

1. Kemudian dicari nilainya pada tabel distribusi F.

xxii
3. Kaidah pJika, F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika, F

hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

4. Membandingkan F tabel dengan F hitung.

5. Tingkat Signifikansi untuk tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 (α

= 5%). Dimana jika signifikansi > 0.05 maka Ho diterima dan jika signifikansi

< 0.05 maka Ho ditolak.

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda menurut Ety Rochaety, Ratih Tresnati, H.Abdul

Madjid Latief (2009:142) bertujuan menghitung pengaruh besarnya dua atau lebih variabel

bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan

dua atau lebih variabel bebas. Dalam hal ini penulis mengemukakan variabel bebas dari satu,

maka hal itu untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel bebas (X1 dan X2)

dengan variabel terikat (Y).

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + e

Keterangan:

Y : Variabel Terikat (Kinerja pegawai)

a : Konstanta

Β : Koefisien regresi

X1 : Variabel bebas (Pendidikan)

X2 : Variabel bebas (Pelatihan)

X3 : Variabel bebas (Motivasi)

e : error (Variabel penggangu)

xxiii
3.6.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase besarnya perubahan variabel

terikat (dependent) yang disebabkan oleh variabel bebas (independent). Koefisien determinasi

merupakan kuadrat dari koefisien kolerasi berganda (R 2). Semakin besar nilai R2 (mendekati

100%), maka semakin besar pengaruh variabel-variabel bebas dalam model regresi yang dipakai

mempengaruhi variabel terikat. Uji Koefisien determinasi juga disebut R Squared (Sugiyono,

2012).

xxiv

Anda mungkin juga menyukai