Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya makalah dengan judul “Penilaian Kinerja Berbasis Balance Scorecard
pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Abc President Indonesia” dapat
selesai dengan baik dan sesuai dengan ketentuannya. Penulis juga ingin menyampaikan
terimakasih kepada segala pihak yang telah ikut berkontribusi dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan keterbatasan materi dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi memperbaiki makalah ini. Terlepas dari kekurangan tersebut,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sektor industri Food and Beverage merupakan salah satu sektor usaha
yangterus mengalami pertumbuhan. Seiring meningkatnya pertumbuhan
jumlahpenduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap Food and Beverage pun
terusmeningkat. Kecenderungman masyarakat Indonesia untuk menikmati
makananReady to eat menyebabkan banyak bermunculan perusahaan perusahaan
barudibidang makanan dan minuman. Oleh karena itu persaingan antar perusahaan
punsemakin kuat. Dengan persaingan yang semakin kuat ini menuntut
perusahaanuntuk memperkuat fundamental agar perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Ketika suatu perusahaan tidak
mampubersaing dengan perusahaan global akan mengakibatkan penurunan
volumeperusahaan sehingga perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
Selain itu perkembangan usaha saat ini sangat menuntut para pelaku
usahauntuk lebih tanggap terhadap setiap perubahan yang ada pada dunia bisnis
saat ini. Perusahaan juga harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang
semakin kompleks akan kebutuhannya.Terlebih dengan kondisi perekonomian
Indonesia yang tiada henti dilanda goncangan memaksa perusahaan harus mampu
beradaptasi dengan kondisi sepertiini dengan cara meningkatkan nilai tambah
perusahaan. Keberhasilan perusahaan ditentukan dari pengelolaan manajemen yang
baik.Untuk mencapai kinerja yang unggul, tentunya harus ada penilaian terhadap
kinerja suatu perusahaan untuk mengukur tercapai atau tidaknya strategi yang telah
ditentukan. Pemahaman visi dan misi perusahaan oleh seluruh anggota perusahaan
memudahkan dalam mengkomunikasikan rencana-rencana bisnis strategis
perusahaan. Sehingga ketika rencana-rencana bisnis strategis tersebut dinyatakan
dalam bentuk pengukuran dan target, karyawan dapat mengerti dan memahami.
Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam
seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi
1
pengukuran dan sistem manajemen strategis. Selain tetap memberi penekanan pada
pencapaian tujuan finansial, Balanced Scorecard juga memuat faktor pendorong
kinerja tercapainya tujuan finansial tersebut. Balance Scorecard mengukur kinerja
perusahaan pada empat perspektif yang seimbang (balanced): finansial, pelanggan,
proses bisnis internal dan proses pembelajaran serta pertumbuhan.
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar
yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan
makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang
hampir di semua daerah di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk
menghasilkan produk makanan olahan bermutu, aman, dan halal untuk
dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan
halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu
produk yang selalu prima. PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki misi
menjadi perusahaan tradisional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan.
PT ABC President Indonesia memiliki visi menjadi cita rasa pilihan terkini untuk
hidup yang lebih bermakna.Cita rasa terkini,yaituEnak, Berkualitas, Sehat,
Inovatif, Trendi. Dengan misi untuk masyarakat agar dapat menjadi tempat kerja
bagi orang-orang yang memiliki hasrat untuk mencapai peningkatan kesuksesan
baik secara individual maupun secara organisasional. Dan Agar mampu
memaksimalkan nilai-nilai saham dan dapat menjadi perusahaan yang diterima
dengan baik di kalangan masyarakat.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Balance Scorecard pada PT Indofood Sukses Makmur
Tbk dan PT Abc President Indonesia Tbk?
2. Bagaimana Kinerja yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan
PT Abc President Indonesia Tbkselama dua tahun terakhir?
3. Apa yang dihasilkan dari penerapan Balance Scorecard PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dan PT Abc President Indonesia Tbk?
4. Bagaimana perbandingan hasil dari balance scorecard antara PT Indofood
Sukses Makmur Tbkdan PT Abc President Indonesia Tbk?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja Perspektif dalam Balance Scorecard
2. Memberikan informasi kepada para pembaca tentang Balance Scorecard
3. Menjelaskan penerapan balance scorecard pada PT Indofood Sukses Makmur
dan PT Abc Food
4. Menjelaskan penerapan Balance Scorecard di PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dan PT Abc President Indonesia Tbk.
5. Menjelaskan Kinerja yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT
Abc President Indonesia Tbk.
6. Menjelaskan perbandingan hasil dari balance scorecard antara PT Indofood
Sukses Makmur Tbk dan PT Abc President Indonesia Tbk
1.4 Manfaat
Adapun makalah ini dapat digunakan oleh pembaca sebagai salah satu sumber
informasi tentang Implementasi Balance Scorecard dalam Perusahaan industri.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi dan Johny Setyawan,
2000) sebagai berikut:
Peningkatan customer 'yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui
peningkatan revenue).
Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga
meningkatkan laba (melalui peningkatan cost effectiveness).
Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial
returns dengan mengurangi modal yang digunakan atau melakukan
investasi daiam proyek yang menghasilkan return yang tinggi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu:
1. Growth (Bertumbuh)
Merupakan tahap awal dalam siklus suatu bisnis. Pada tahap ini diharapkan
suatu bisnis memiliki produk baru yang dirasa sangat potensial bagi bisnis
tersebut.Untuk itu, maka pada tahap growth perlu dipertimbangkan
mengenai sumber daya untuk mengembangkan produk baru dan
meningkatkan layanan, membangun serta mengembangkan fasilitas yang
menunjang produksi, investasi pada sistem, infrastruktur dan jaringan
distribusi yang akan mendukung terbentuknya hubungan kerja secara
menyeluruh dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan
pelanggan. Secara keseluruhan tujuan fmansial pada tahap ini adalah
mengukur persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat
pertumbuhan penjualan di pasar sasaran.
2. Sustain (Bertahan)
Di mana pada tahap ini timbul pertanyaan mengenai akan ditariknya
investasi atau melakukan investasi kembali dengan mempertimbangkan
tingkat pengembalian yang mereka investasikan. Pada tahap ini tujuan
fmansial yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh keuntungan.
3. Harvest (Menuai)
Berikutnya suatu usaha akan mengalami suatu tahap yang
dinamakan harvest (menuai), di mana suatu organisasi atau badan usaha
akan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya. Tujuan finansial dari
5
tahap ini adalah untuk untuk meningkatkan aliran kas dan mengurangi aliran
dana.
B. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu
menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi
organisasi atau badan usaha dan memiliki alat ukur yang terbaik untuk
mengukur kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya mencapai target
finansialnya. Untuk mendukung pencapaian kinerja keuangan yang superior
dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu
produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka
(Kaplan, dan Norton, 1996).
6
tambahan pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan haras
mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan pengembangan.
2. Proses operasi
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat
penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan.
Proses operasi menekankan kepada penyampaian produk kepada
pelanggan secara efisien, dan tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta
menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar
organisasi.
3. Pelayanan purna jual.
Adapun pelayanan purna jual berupa garansi, penggantian untuk produk
yang rusak, dll.
D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga
perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan
perbaikan jangka panjang.Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka suatu
badan usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan,
yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta
menata ulang prosedur yang ada.Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi
intemal perusahaan, yaitu:
1.Kapabilitas pekerja.
Kapabilitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada
perusahaan. Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus
diperhatikan oleh manajemen, yaitu :
a. Kepuasan pekerja.
Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan
produktivitas, tanggungjawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen.
Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan
pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk
7
mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan
menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan.
b. Retensi pekerja.
Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja
terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan
investasi jangka panjang bagi perusahaan. Contoh ketika keluamya
seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan merupakan loss
pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan
persentase turnover di perusahaan.
c. Produktivitas pekerja.
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari
peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang
dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk
menghasilkan output tersebut.
8
Mengkomunikasikan strategi keseluruh perusahan
Mengaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran jangka Panjang.
Mengidentifikasi dan mennyelaraskan berbagai inisiatif strategis
Meninjau ulang strategis
BAB 3
PEMBAHASAN
9
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para
pedagang eceran.
10
c) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
d) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
e) berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
11
a) Strategi Penetrasi Pasar
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share
suatu produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar.
Dapat diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga
penjual, Iklan, atau usaha promosi
b) Strategi Pengembangan Pasar
Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
c) Strategi Pengembangan Produk
Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada.
A. Strength
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
B. Weakness
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
C. Opportunity
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
12
D. Treath
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
ACTIVITY RATIO
Total Asset Turnover 0.81 0.85 0.84
Fixed Asst Turnover 1.41 1.56 1.51
Account receivable Turnover 1.60 15.57 16.61
Accts Rec Days Outstanding 225.03 23.12 21.67
Inventory Turnover 6.80 6.94 6.43
Inventory Days Outstanding 52.91 51.91 55.97
LEVERAGE RATIO
Longterm Debt to Equity 0.90 0.29 0.35
Financial Leverage 1.90 1.70 1.74
Debt Ratio 1.12 0.41 0.42
13
PROFITABILITY RATIO
Net Margin 0.10 0.11 0.10
Pre-Tax Margin 0.14 0.14 0.13
Operating Margin 0.16 0.15 0.14
Gross Margin 0.32 0.28 0.27
ROA 0.08 0.09 0.08
ROE 0.08 0.15 0.14
1. Liquidity Ratio
2. Activity Ratio
14
turnover dan semakin lamanya inventory days outstanding.
3. Leverage Ratio
Leverage ratio adalah rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang
dalam pembelanjaan perusahaan. berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa semakin kecil porsi penggunaan utang PT. Indofood Tbk yang digunakan
dalam membiayai investasi pada aktiva.
4. Profitability Ratio
b. Prespektif pelanggan
15
Sedangkan kompetitor utama pada tahun tersebut adalah Mayora dengan market
share sebesar 14%. Jadi, PT Indofood yang menjadi market leader dalam industri
makanan dan minuman.
Customer Acquisition
Customer Satisfaction
16
c. Prespektif proses Internal bisnis
Grup Produk Konsumen Bermerek saat ini terdiri dari lima divisi yaitu
Mi Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan
Khusus. Selain itu, CBP juga memiliki Divisi Kemasan untuk memproduksi
kemasan fleksibel dan karton untuk mendukung operasi Grup. Divisi ini
17
memasok kebutuhan kemasan berbagai divisi operasional Indofood serta
menjamin kualitas dan ketepatan waktu, dengan demikian memastikan mata rantai
pasokan yang stabil. Selain itu, divisi ini juga melayani konsumen pihak ketiga
baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Kualitas kemasan dan ketepatan
waktu pengiriman dari divisi ini dikenal oleh perusahaan multinasional. Serta
yang terakhir adalah divisi internasional yang merupakan divisi ekspor dari
produk-produk bermerek Indofood, yang menjalankan kegiatan penjualan dan
pemasaran di pasar internasional.
Produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Sehingga kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan
dan unggul dalam setiap kategori bisnisnya.
18
stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan perusahaan yang
berkelanjutan. Setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu perusahaan. Sehubungan
dengan kapabilitas pekerja tersebut, ada 3 hal yang harus diperhatikan
oleh manajemen:
a. Kepuasan pekerja
2. Retensi pekerja
19
Retensi pekerja adalah kemampuan untuk mempertahankan
pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja
merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Jadi, kelua-
masuknya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan
merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja
diukur dengan persentase turnover di perusahaan.
a. Produktivitas pekerja
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan
dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan
kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output
yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya
untuk menghasilkan output tersebut.
Ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan per
pekerja. Semakin efektif pekerja dalam menjual produk dengan nilai
20
tambah, maka pendapatan pekerja juga seharusnya meningkat.
b. Produktivitas Pekerja
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan
dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan
kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output
yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya
untuk menghasilkan output tersebut.
Ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan per
pekerja. Semakin efektif pekerja dalam menjual produk dengan nilai
tambah, maka pendapatan pekerja juga seharusnya meningkat.
21
3. Kapabilitas Sistem Informasi
Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi adalah
tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka
waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dewasa ini
terutama internet, maka perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk
dapat mendukung kegiatan informasi perusahaan. Situs web dapat membantu
perusahaan menyediakan kebutuhan informasi yang menarik dengan praktis (cepat,
akurat, dan mudah) yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
PT Indofood Tbk menggunakan portal Media Indofood sebagai alternatif
pemecahan masalah guna mengingkatkan efektifitas komunikasi dan penyampaian
informasi kepada karyawan. Portal internet untuk karyawan Indofood sudah
diluncurkan beberapa waktu lalu. Melalui portal ini, karyawan dapat melihat informasi
terbaru seputar kegiatan perusahaan, divisi, maupun anak perusahaan.
22
A. PT Abc President Indonesia Tbk.
1. Sejarah PT ABC Indonesia Tbk.
PT. ABC berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972 berdasarkan akte Notaris Djojo Mulyadi, SH
nomor 69. Pada awal pendirian, investasi perusahaan sebesar 50 milyar dan jumlah karyawan
sebanyak 144 orang. PT. ABC terus mengembangkan usahanya ke arah yang lebih maju, sehingga
saat ini perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan alat berat terbesar dan terkemuka di
Indonesia. Setelah setahun berdiri, PT. ABC telah melakukan ekspansi ke seluruh pelosok tanah
air dengan mendirikan kantor-kantor cabang baru terutama di kotakota besar antara lain Jakarta,
Ujung Pandang, Samarinda, Ambon, Tarakan, dan Balikpapan. Untuk menyesuaikan dengan
perkembangan tersebut, PT. ABC melakukan rekruitmen tenaga kerja sebanyak 200 orang untuk
ditugaskan ke seluruh cabang perusahaan tersebut. Pada tahun 1974 didirikan kantor cabang di kota
Jambi dan Manado. Pada tahun yang sama PT. ABC dipercaya sebagai agen penyalur untuk produk
alat-alat berat merek BOMAG, EATO YALE, dan TOWNER. Lalu pada 1975 PT. ABC
mendirikan kantor cabang baru di Palembang dan Teluk Betung dan ditunjuk sebagai penyalur
resmi PMF Speeder Link Belt.
23
3. Srategi dan Analisis SWOT
1. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan
pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok dan para
pesaingnya.
a) Strategi Integrasi ke depan, strategi ini menghendaki agar perusahaan
mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor
atau pengecer mereka bila perlu dengan memilikinya.
b) Strategi Integrasi ke Belakang, Merupakan sebuah usaha strategi yang
mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok
perusahaan.
c) Strategi Integrasi Horizontal Strategi yang mengupayakan kepemilikan
atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaannya.
24
b) Strategi Diversifikasi Tak Terkait Bisnis dikatakan tak terkait ketika rantai
nilai bisnis sangat tidak mirip sehingga tidak ada hubungan lintas bisnis yang
bernilai secara kompetitif.
a) Strategi Penciutan Strategi ini dilaksanakan melalui reduksi biaya dan aset
perusahaan.
b) Strategi divestasi Strategi ini merupakan pengurangan salah satu divisi atau
bagian dari organisasi.
Analisis SWOT
SWOT merupakan matching tool (alat penyesuaian) yang penting untuk memantu
para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat strategi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Strategi SO (Strengths - Opportunities). Strategi ini menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar perusahaan.
2. Strategi WO (Weaknesses - Opportunities). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil
kelemahankelemahan internal perusahaan dengan memanfaaatkan peluang-peluang
eksternal.
3. Strategi ST (Strengths - Threats). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk
menghindari atau mengurangi dampak dan ancamanancaman eksternal dengan
menggunakan kekuatan yang dimilikinya.
4. Strategi WT (Weaknesses - Threats). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan
dengan cara mengurangi kelemahan internal dan berusaha menghindari ancaman.
25
B. Balance Scorecard Institusi
1. prespektif keuangan
Jika melihat tabel di atas, terlihat nilai rata-rata pencapaian kinerja PT ABC selama kurun
waktu 5 tahun. Harapan atau target yang dicanangkan dalam bentuk forecasting tahun 2017-2018
ternyata tidak semuanya berhasil dicapai. Dari 21 ukuran kinerja kunci, hanya 8 ukuran kinerja
kunci yang bisa tercapai.
Tolok ukur yang belum mencapai target adalah ROE, ATO, ROA dan Quick Ratio yang
kinerja rata-ratanya cenderung turun pada periode 2017 – 2018, sedangkan Current Ratio dan
NPM Ratio, kinerjanya baik dan dapat dipertahankan. Sasaran Perspektif finansial:
Meningkatkan kinerja keuangan melalui efisiensi biaya Sasaran Strategik: Memaksimumkan hasil
dan meningkatkan likuiditas dengan:
- Meningkatkan penjualan upaya pemasaran melalui peningkatan inovasi dan desain untuk
produk yang dihasilkan
- Melakukan audit keuangan secara berkala
- Peningkatan modal usaha dan aset perusahaan
- Optimalisasi pemanfaatan aktiva perusahaan
- Program cost saving di semua departemen
- Peningkatan kemampuan pembayaran hutang
- Mengurangi beban bunga dan persediaan
26
2. Prespektif pelanggan
1. Kepemimpinan industri:
27
3. Prespektif Proses Internal Bisnis
Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran perspektif: Peningkatan output produksi dan
kualitas produk Sasaran Strategik: Peningkatan penjualan dengan melakukan:
agribisnis terjaga
29
Learning and growth Berfokus dalam: Berfokus dalam :
perspective Kapabilitas pekerja Peningkatan produktivitas
Kapabilitas sistem tenaga kerja dan
informasi dan Peningkatan program
Motivasi, pemberdayaan, training tenaga kerja dan
dan keselarasan product knowledge secara
berkala
30
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
30
F3–Mengurangi Perubahan biaya jasa
Struktur Biaya deposito -
F4–Meningkatkan Rasio gabungan
kinerja operasi
Pelanggan
P1–Meningkatkan
Kedalaman
Kepuasan Pelanggan Pangsa Segmen
Hubungan
atas produk kita
P2–Meningkatan
kepuasan "Purna Retensi Pelanggan Survey Kepuasan
Jual"
P3–Meningkatkan Akuisisi/Retensi (vs Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan Rencana) (vs Rencana)
Proses Bisnis
Internal
I1– Mengembangkan Bauran bisnis (per Pengembangan
pasar sasaran segmen) bisnis ( vs rencana)
I2–Meningkatkan Mempertahankan
Tingkat Operasional
Produktivitas kualitas dan mutu
Perusahaan
Perusahaan produk
31
P2–Mengembangkan Seleksi dan
Keterampilan Kualitas Staf Penempatan Staf
Strategis yang sesuai
Kepuasan Pekerja
P3–Menyediakan Rasio Ketersediaan
Penghasilan per
Informasi Strategis Informasi Strategis
pekerja
F3–Memperluas Pertumbuhan
Bauran pendapatan
bauran pendapatan pendapatan
Pelanggan Meningkatkan
Promosi
P1–Meningkatkan kualitas dan harga
Berkelanjutan
Jumlah Pelanggan terjangkau
P2–Meningkatkan Kedalaman
Pangsa Segmen
Kepuasan Pelanggan Hubungan
32
atas produk dan
pekerja kita
P3–Meningkatan
kepuasan "Purna Retensi Pelanggan Survey Kepuasan
Jual"
P4–Meningkatkan Akuisisi/Retensi (vs Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan Rencana) (vs Rencana)
Proses Bisnis
Internal
I1–Meminimalkan Tingkat Kesalahan Waktu bersama
Problem Operasional Pelayanan Konsumen
I2–Meningkatkan Headcount
Produktivitas Rasio Pengeluaran Movement Managed
Perusahaan Spending Movement
I3–Mengembangkan Bauran Bisnis (per Pengembangan
Pasar Sasaran Segmen) Bisnis (vs Rencana)
I4–Mengembangkan Pertumbuhan Produk Peningkatan
Produk dan Servis dan Servis Marketing Bisnis
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
P1–Meningkatkan Pengembangan Staf
Produktivitas Staf
Kompetensi Staf (vs Rencana)
Peningkatan Strategi
P2–Peningkatan Kesiapan Strategi
dan Fungsi
Strategi Kinerja Kinerja
Keuangan
Kepuasan Pekerja
P3–Menyediakan Rasio Ketersediaan
Penghasilan per
Informasi Strategis Informasi Strategis
Pekerja
33
tahun 2019 ini, tentu saja membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang
bergerak di industri makanan dan minuman. PT. Indofood pada tahun 2018 memiliki
pendapatan nomor 1 dalam industri ini, lebih tinggi dari pada pesaing-pesaingnya
seperti PT. Abc
4.2 Saran
Jika PT Indofood dan PT ABC ingin memperbaiki kinerja yang lebih baik
untuk tahun 2019 sehingga terjadi peningkatan laba bersih, ROA, ROE, EPS, maka
keduua perusahaan tersebut PT Indofood dan PT ABC dapat melakukan hal berikut:
34
DAFTAR PUSTAKA
Https;/36377-ID-strategi-pengembangan-bisnis-pt-abc.pdf
https;/Isi_Artikel_988133115350.pdf
file:/// /afbe1164ac39f1c79f5f0e5450735330.pd
https//ptindofood.com
https//ptabc.com
35