Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya makalah dengan judul “Penilaian Kinerja Berbasis Balance Scorecard
pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Abc President Indonesia” dapat
selesai dengan baik dan sesuai dengan ketentuannya. Penulis juga ingin menyampaikan
terimakasih kepada segala pihak yang telah ikut berkontribusi dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan keterbatasan materi dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi memperbaiki makalah ini. Terlepas dari kekurangan tersebut,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 3
C. Tujuan....................................................................................................... 3
D. Manfaat..................................................................................................... 3
BAB II TEORI......................................................................................................... 4
A. BalanceScorecard................................................................................... 4
B. Persfektif dalam Balance Scorecard........................................................ 4
C. Kegunaan Balance Scorecard……………………………………......... 8
D. Langkah-Langkah Balanced Scorecard………………………….......... 9
BAB III PEMBAHASAN………………………………....................................... 9
A. Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur TBK....................................... 9
B. Perusahaan PT Abc President Indonesia TBK......................................... 23
C. Perbandingan Balance Scorecard............................................................. 29
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 30
A. Kesimpulan............................................................................................. 30
B. Saran....................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 35

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor industri Food and Beverage merupakan salah satu sektor usaha
yangterus mengalami pertumbuhan. Seiring meningkatnya pertumbuhan
jumlahpenduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap Food and Beverage pun
terusmeningkat. Kecenderungman masyarakat Indonesia untuk menikmati
makananReady to eat menyebabkan banyak bermunculan perusahaan perusahaan
barudibidang makanan dan minuman. Oleh karena itu persaingan antar perusahaan
punsemakin kuat. Dengan persaingan yang semakin kuat ini menuntut
perusahaanuntuk memperkuat fundamental agar perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Ketika suatu perusahaan tidak
mampubersaing dengan perusahaan global akan mengakibatkan penurunan
volumeperusahaan sehingga perusahaan akan mengalami kebangkrutan.

Selain itu perkembangan usaha saat ini sangat menuntut para pelaku
usahauntuk lebih tanggap terhadap setiap perubahan yang ada pada dunia bisnis
saat ini. Perusahaan juga harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang
semakin kompleks akan kebutuhannya.Terlebih dengan kondisi perekonomian
Indonesia yang tiada henti dilanda goncangan memaksa perusahaan harus mampu
beradaptasi dengan kondisi sepertiini dengan cara meningkatkan nilai tambah
perusahaan. Keberhasilan perusahaan ditentukan dari pengelolaan manajemen yang
baik.Untuk mencapai kinerja yang unggul, tentunya harus ada penilaian terhadap
kinerja suatu perusahaan untuk mengukur tercapai atau tidaknya strategi yang telah
ditentukan. Pemahaman visi dan misi perusahaan oleh seluruh anggota perusahaan
memudahkan dalam mengkomunikasikan rencana-rencana bisnis strategis
perusahaan. Sehingga ketika rencana-rencana bisnis strategis tersebut dinyatakan
dalam bentuk pengukuran dan target, karyawan dapat mengerti dan memahami.
Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam
seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi

1
pengukuran dan sistem manajemen strategis. Selain tetap memberi penekanan pada
pencapaian tujuan finansial, Balanced Scorecard juga memuat faktor pendorong
kinerja tercapainya tujuan finansial tersebut. Balance Scorecard mengukur kinerja
perusahaan pada empat perspektif yang seimbang (balanced): finansial, pelanggan,
proses bisnis internal dan proses pembelajaran serta pertumbuhan.

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar
yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan
makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang
hampir di semua daerah di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk
menghasilkan produk makanan olahan bermutu, aman, dan halal untuk
dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan
halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu
produk yang selalu prima. PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki misi
menjadi perusahaan tradisional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan.

PT ABC President Indonesia berdiri pada bulan September 1991 sebagai


bentuk kerjasama antara PT ABC Central Food dari Indonesia dan Uni-President
Enterprises Corporation dari Taiwan. Merek ABC telah cukup lama dikenal luas
masyarakat Indonesia sebagai produk berkualitas tinggi dan merupakan salah satu
pemimpin pasar makanan dan minuman di Indonesia. Merek ABC menyediakan
berbagai kategori produk untuk konsumsi rumah tangga, dan berkeinginan untuk
terus memperluas bidang usahanya ke jenis-jenis makanan dan minuman lainnya.

PT ABC President Indonesia memiliki visi menjadi cita rasa pilihan terkini untuk
hidup yang lebih bermakna.Cita rasa terkini,yaituEnak, Berkualitas, Sehat,
Inovatif, Trendi. Dengan misi untuk masyarakat agar dapat menjadi tempat kerja
bagi orang-orang yang memiliki hasrat untuk mencapai peningkatan kesuksesan
baik secara individual maupun secara organisasional. Dan Agar mampu
memaksimalkan nilai-nilai saham dan dapat menjadi perusahaan yang diterima
dengan baik di kalangan masyarakat.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Balance Scorecard pada PT Indofood Sukses Makmur
Tbk dan PT Abc President Indonesia Tbk?
2. Bagaimana Kinerja yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan
PT Abc President Indonesia Tbkselama dua tahun terakhir?
3. Apa yang dihasilkan dari penerapan Balance Scorecard PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dan PT Abc President Indonesia Tbk?
4. Bagaimana perbandingan hasil dari balance scorecard antara PT Indofood
Sukses Makmur Tbkdan PT Abc President Indonesia Tbk?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja Perspektif dalam Balance Scorecard
2. Memberikan informasi kepada para pembaca tentang Balance Scorecard
3. Menjelaskan penerapan balance scorecard pada PT Indofood Sukses Makmur
dan PT Abc Food
4. Menjelaskan penerapan Balance Scorecard di PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dan PT Abc President Indonesia Tbk.
5. Menjelaskan Kinerja yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT
Abc President Indonesia Tbk.
6. Menjelaskan perbandingan hasil dari balance scorecard antara PT Indofood
Sukses Makmur Tbk dan PT Abc President Indonesia Tbk

1.4 Manfaat
Adapun makalah ini dapat digunakan oleh pembaca sebagai salah satu sumber
informasi tentang Implementasi Balance Scorecard dalam Perusahaan industri.

3
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Balance Scorecard


Balanced Scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang
diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (Guru Besar Akuntansi di Harvard Business
School) dan David P. Norton (Presiden dari Renaissance Solutions, Inc.). Balanced
Scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan
memperhatikan keseimbangan sisi keuangan dan non keuangan, jangka panjang
dan jangka pendek, intern dan ekstern.
Balanced Scorecard adalah sistem pengukuran kinerja yang berfokus pada
aspek keuangan dan non keuangan dengan memandang empat perspektif, yaitu
keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, serta proses bisnis
internal yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke
dalam aksi dimana semua perspektif tersebut terjalin dalam suatu hubungan sebab
akibat.Balace Scorecard sangat dibutuhkan dalam dunia Bisnis karena balance
scorecard mempertahankan ukuran financial dan menterjemahkan misi dan
strategis kedalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun kedalam 4 Perpesktif

2.2 Perspektif dalam Balanced Scorecard


A. Perspektif Keuangan
BSC memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih dan
ROI, karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan
untuk mengetahui laba. Tolak ukur keuangan saja tidak dapat
menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan kekayaan yang
diciptakan perusahaan atau organisasi (Mulyadi dan Johny Setyawan, 2000).

Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang di


dalamnya ada keseimbangan antara keuangan dan non-keuangan untuk
mengarahkan kinerja perusahaan terhadap keberhasilan. BSC dapat
menjelaskan lebih lanjut tentang pencapaian visi yang berperan di dalam

4
mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi dan Johny Setyawan,
2000) sebagai berikut:
 Peningkatan customer 'yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui
peningkatan revenue).
 Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga
meningkatkan laba (melalui peningkatan cost effectiveness).
 Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial
returns dengan mengurangi modal yang digunakan atau melakukan
investasi daiam proyek yang menghasilkan return yang tinggi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu:
1. Growth (Bertumbuh)
Merupakan tahap awal dalam siklus suatu bisnis. Pada tahap ini diharapkan
suatu bisnis memiliki produk baru yang dirasa sangat potensial bagi bisnis
tersebut.Untuk itu, maka pada tahap growth perlu dipertimbangkan
mengenai sumber daya untuk mengembangkan produk baru dan
meningkatkan layanan, membangun serta mengembangkan fasilitas yang
menunjang produksi, investasi pada sistem, infrastruktur dan jaringan
distribusi yang akan mendukung terbentuknya hubungan kerja secara
menyeluruh dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan
pelanggan. Secara keseluruhan tujuan fmansial pada tahap ini adalah
mengukur persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat
pertumbuhan penjualan di pasar sasaran.
2. Sustain (Bertahan)
Di mana pada tahap ini timbul pertanyaan mengenai akan ditariknya
investasi atau melakukan investasi kembali dengan mempertimbangkan
tingkat pengembalian yang mereka investasikan. Pada tahap ini tujuan
fmansial yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh keuntungan.
3. Harvest (Menuai)
Berikutnya suatu usaha akan mengalami suatu tahap yang
dinamakan harvest (menuai), di mana suatu organisasi atau badan usaha
akan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya. Tujuan finansial dari

5
tahap ini adalah untuk untuk meningkatkan aliran kas dan mengurangi aliran
dana.

B. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu
menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi
organisasi atau badan usaha dan memiliki alat ukur yang terbaik untuk
mengukur kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya mencapai target
finansialnya. Untuk mendukung pencapaian kinerja keuangan yang superior
dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu
produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka
(Kaplan, dan Norton, 1996).

Ada 2 kelompok pengukuran dalamperspektif pelanggan, yaitu

1. Kelompok pengukuran inti icore measurement group).

2. Kelompok pengukuran nilai pelanggan (customer value proposition)

C. Perspektif Proses Bisnis Internal


Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang
memungkinkan unit bisnis untuk memberi value proposition yang mampu
menarik dan mempertahankan pelanggannya di segmen pasar yang
diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial
retums (Simon, 1999).Tiap-tiap perasahaan mempunyai seperangkat proses
penciptaan nilai yang unik bagi pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan
Norton (1996) membaginya dalam 3 prinsip dasar, yaitu:
1.Proses inovasi
Di dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu:
Identifikasi keinginan pelanggan, dan melakukan proses perancangan
produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Bila hasil inovasi dari
perusahaantidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak
akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi

6
tambahan pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan haras
mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan pengembangan.
2. Proses operasi
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat
penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan.
Proses operasi menekankan kepada penyampaian produk kepada
pelanggan secara efisien, dan tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta
menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar
organisasi.
3. Pelayanan purna jual.
Adapun pelayanan purna jual berupa garansi, penggantian untuk produk
yang rusak, dll.
D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga
perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan
perbaikan jangka panjang.Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka suatu
badan usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan,
yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta
menata ulang prosedur yang ada.Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi
intemal perusahaan, yaitu:
1.Kapabilitas pekerja.
Kapabilitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada
perusahaan. Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus
diperhatikan oleh manajemen, yaitu :
a. Kepuasan pekerja.
Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan
produktivitas, tanggungjawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen.
Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan
pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk

7
mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan
menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan.

b. Retensi pekerja.
Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja
terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan
investasi jangka panjang bagi perusahaan. Contoh ketika keluamya
seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan merupakan loss
pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan
persentase turnover di perusahaan.

c. Produktivitas pekerja.
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari
peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang
dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk
menghasilkan output tersebut.

2. Kapabilitas sistem informasi.


Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah
tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia,
serta jangka waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

3. Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan


pemberdayaan adalah penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif.
Adapun yang menjadi tolak ukur hal tersebut di atas adalah jumlah saran
yang diberikan pekerja.

2.3 Kegunaan Balance Scorecard


 Mengklarifikasi dan menghasilkan konsekuensi mengenai stategi
 Mendapatkan umpan balik

8
 Mengkomunikasikan strategi keseluruh perusahan
 Mengaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran jangka Panjang.
 Mengidentifikasi dan mennyelaraskan berbagai inisiatif strategis
 Meninjau ulang strategis

2.4 Langkah- Langkah Balance Scorecard

Adapun langkah-langkah dalam Balance Scorecard ini meliputi 4 proses


menurut ( Kaplan dan Norton, 1996) yaitu :
1. Meneterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
balance scorecard
3. Menrencanakan, Menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai
inistiatif rencana bisnis
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

BAB 3

PEMBAHASAN

A. PT Indofood Sukses Makmur Tbk


1. Sejarah Perusahaan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis


makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia,
Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi
menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan

9
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para
pedagang eceran.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Dalam mengembangkan usaha dan mencapai tujuan usaha, PT. Indofood


Sukses Makmur Tbk memiliki tujuan dan pedoman yang terdapat dalam visi, misi
dan nilai perusahaan, yaitu:
a) Visi
- Menjadi Total Food Solutions Company
b) Misi
- Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan
teknologi kami.
- Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif,dan terjangkau
- Produk yang disukai oleh pelanggan.
- Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada
pelanggan domestik dan internasional.
- Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi.
- Untuk terus meningkatkan stakeholders ‘value’.

3. Tujuan Pendirian Perusahaan

Tujuan didirikannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah sebagai


berikut:

a) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha


internal maupun pengembangan usaha strategis;
b) mengurangi biaya transportasi;

10
c) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
d) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
e) berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

4. Perencanaan, Startegis & Analisis SWOT Perusahaan Indofood

Jakarta – Indofood Agri Resources Ltd, anak usaha PT Indofood Sukses


Makmur Tbk yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura, menguasai hingga
64,4 persen saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. IndoAgri dan anak
usahanya PT Salim Ivomas Pratama menandatangani perjanjian jual beli bersyarat
dengan pemegang saham mayoritas Lonsum yakni First Durango Pte Ltd, Ashmore
Investment Management Limited selaku manajer investasi serta Keluarga
Sariaatmadja pada 25 Mei 2007. Senin (28/5/2007).

5. Strategi pengembangan perusahaan Indofood

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan


raksasa terbesar di Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya
untuk mencapai keinginan terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu
saja dengan memiliki sistem produksi yang terintegrasi, PT. Indofood dengan
mudah menguasai pasar, dan tidak tergantung terhadap pemasok, karena bahan
baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan,
PT. Indofood menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari
tiga strategi utama yaitu: Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan
Produk.

11
a) Strategi Penetrasi Pasar
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share
suatu produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar.
Dapat diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga
penjual, Iklan, atau usaha promosi
b) Strategi Pengembangan Pasar
Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
c) Strategi Pengembangan Produk
Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada.

6. Strength,Weakness,opportunity Perusahaan Indofood

A. Strength
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal

B. Weakness
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

C. Opportunity
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

12
D. Treath
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

B. Balance Scrocard Institusi


a. Prespektif keuangan

RATIO 2016 2017 2018


LIQUIDITY RATIO
Current Ratio 2.04 1.91 2.00
Quick Ratio 1.46 1.40 1.41
Cash Ratio 1.06 1.02 1.02

ACTIVITY RATIO
Total Asset Turnover 0.81 0.85 0.84
Fixed Asst Turnover 1.41 1.56 1.51
Account receivable Turnover 1.60 15.57 16.61
Accts Rec Days Outstanding 225.03 23.12 21.67
Inventory Turnover 6.80 6.94 6.43
Inventory Days Outstanding 52.91 51.91 55.97

LEVERAGE RATIO
Longterm Debt to Equity 0.90 0.29 0.35
Financial Leverage 1.90 1.70 1.74
Debt Ratio 1.12 0.41 0.42

13
PROFITABILITY RATIO
Net Margin 0.10 0.11 0.10
Pre-Tax Margin 0.14 0.14 0.13
Operating Margin 0.16 0.15 0.14
Gross Margin 0.32 0.28 0.27
ROA 0.08 0.09 0.08
ROE 0.08 0.15 0.14

1. Liquidity Ratio

Liquidity ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan


untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Berdasarkan tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa mulai dari tahun 2010 sampai 2012 current ratio, quick
ratio dan cash ratio PT. Indofood Tbk stabil, meskipun terjadi kenaikan dan
penurunan pada ketiga rasio tersebut, namun kenaikan atau penurunan tersebut
hanya kecil. Yang berarti bahwa kemampuan PT. Indofood Tbk untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek cukup stabil.

2. Activity Ratio

Activity ratio adalah rasio yang mengukur efektifitas dan efisiensi


perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. Total asset turnover
dan fixed asset turnover PT. Indofood dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan
yang menunjukkan semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva dan aktiva tetap
yang dilakukan oleh manajemen PT. Indofood Tbk. Begitupun untuk account
receivable turnover mengalami kenaikan dan account receivable days outsanding
mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai 2012, ini berarti semakin efektif dan
efisien manajemen piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Namun PT. Indofood
kuranf efektif dalam persediaan, yang ditunjukkan oleh penurunan inventory

14
turnover dan semakin lamanya inventory days outstanding.

3. Leverage Ratio

Leverage ratio adalah rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang
dalam pembelanjaan perusahaan. berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa semakin kecil porsi penggunaan utang PT. Indofood Tbk yang digunakan
dalam membiayai investasi pada aktiva.

4. Profitability Ratio

Profitability ratio adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki
perusahaan. kemampuan PT. Indofood Tbk dalam menghasilkan laba dapat
dikatakan stabil, mekipun tahun 2012 mengalami sedikit penurunan.

b. Prespektif pelanggan

Berdasarkan pie chart diatas dapat diketahui bahwa market share PT


Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2012 sebesar 66% dalam industri ini.

15
Sedangkan kompetitor utama pada tahun tersebut adalah Mayora dengan market
share sebesar 14%. Jadi, PT Indofood yang menjadi market leader dalam industri
makanan dan minuman.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat menguasai pangsa pasar tepung


terigu sebesar 58% di 2010. Volume penjualan tepung terigu nasional tahun 2010
sebesar 4,4 juta ton. Selain itu, Indofood Sukses Makmur Tbk, masih menjadi
perusahaan yang paling diuntungkan dari pertumbuhan pasar mi instan Indonesia,
menurut Departemen Riset IFT. Hal ini dikarenakan posisi Indofood CBP sebagai
pemain mi instan terbesar dengan pangsa pasar sekitar 70% atas pasar mi instan
nasional.

 Customer Acquisition

Mengukur kekuatan unit bisnis dalam menarik dan memenangkan


pelanggan atau bisnis baru. Pengukuran dapat dilakukan melalui
banyaknya jumlah pelanggan baru atau jumlah penjualan kepada
pelanggan baru di segmen yang ada.

 Customer Satisfaction

Retensi dan akuisisi pelanggan ditentukan perusahaan untuk dapat


memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan. Ukuran kepuasan
pelanggan memberikan umpan balik mengenai seberapa baik
perusahaan melaksanakan bisnisnya. Pengukuran terhadap tingkat
kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti
survei melalui surat (pos), interview melalui telepon, personal
interview. Selain itu tingkat kepuasan pelanggan dapat dinilai melalui
berbagai penghargaan yang diterima perusahaan tersebut yaitu
penghargaan ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award).

16
c. Prespektif proses Internal bisnis

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memiliki model


bisnis yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”).
Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak
tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam
kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan
dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek– merek yang
terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.

Grup Produk Konsumen Bermerek saat ini terdiri dari lima divisi yaitu
Mi Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan
Khusus. Selain itu, CBP juga memiliki Divisi Kemasan untuk memproduksi
kemasan fleksibel dan karton untuk mendukung operasi Grup. Divisi ini

17
memasok kebutuhan kemasan berbagai divisi operasional Indofood serta
menjamin kualitas dan ketepatan waktu, dengan demikian memastikan mata rantai
pasokan yang stabil. Selain itu, divisi ini juga melayani konsumen pihak ketiga
baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Kualitas kemasan dan ketepatan
waktu pengiriman dari divisi ini dikenal oleh perusahaan multinasional. Serta
yang terakhir adalah divisi internasional yang merupakan divisi ekspor dari
produk-produk bermerek Indofood, yang menjalankan kegiatan penjualan dan
pemasaran di pasar internasional.

Grup ini menyediakan produk yang berkualitas, inovatif dengan harga


terjangkau, yang merupakan pilihan konsumen di seluruh Nusantara. Berbagai
merek Indofood merupakan merek terkemuka di pasar dan dipercaya oleh para
konsumen atas kualitas, rasa dan harganya.

Dengan memanfaatkan kekuatan dari model bisnis Indofood yang terdiri


dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) tersebut, Indofood telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari

Produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Sehingga kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan
dan unggul dalam setiap kategori bisnisnya.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga
perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan serta perbaikan
jangka panjang. Terdapat tiga kategori utama dalam perspektif ini, yaitu:
1. Kapabilitas Pekerja
Kapabilitas pekerja merupakan bagian kontribusi pekerja pada
perusahaan. Dengan total tenaga kerja sekitar 70 ribu, Indofood percaya
bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari

18
stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan perusahaan yang
berkelanjutan. Setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu perusahaan. Sehubungan
dengan kapabilitas pekerja tersebut, ada 3 hal yang harus diperhatikan
oleh manajemen:
a. Kepuasan pekerja

Kepuasan pekerja merupakan kondisi untuk meningkatkan


produktivitas, tanggung jawab, kualitas, dan pelayanan kepada
konsumen. Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan pekerja adalah
keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses
untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan
menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan.

Dalam usaha untuk mendapatkan tenaga manusia yang berpotensi,


Indofood memperhatikan kepuasan pekerjanya dengan melakukan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. dengan SPSI Sektor RTMM . Isi PKB menyangkut
masalah antara lain :
a. Sistem Penggajian.
b. Insentif.
c. Kenaikan gaji / upah pokok tahunan.
d. Kerja lembur.
e. Tunjangan hari raya keagamaan.
f. Pajak penghasilan.
g. Cuti Hari Libur dan Ijin Meninggalkan Pekerjaan
h. Ijin Meninggalkan pekerjaan.
i. Cuti tahunan.
j. Cuti hamil, gugur kandungan dan haid.
k. Mangkir.Meninggalkan Pekerjaan.

2. Retensi pekerja

19
Retensi pekerja adalah kemampuan untuk mempertahankan
pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja
merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Jadi, kelua-
masuknya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan
merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja
diukur dengan persentase turnover di perusahaan.

Untuk menghindari perputaran kinerja yang tinggi, Indofood melakukan


beberapa penggolongan sumber daya manusia, antara lain dengan:

 PT Indofood mengelola sistem SDM-nya dengan cara membina


hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan.

 Mengadakan program pelatihan yang akan bertujuan untuk


meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk
membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan
keuntungan di pasar yang semakin kompetitif

 Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-


divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

a. Produktivitas pekerja
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan
dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan
kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output
yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya
untuk menghasilkan output tersebut.
Ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan per
pekerja. Semakin efektif pekerja dalam menjual produk dengan nilai

20
tambah, maka pendapatan pekerja juga seharusnya meningkat.

PT. Indofood telah mensosialisasikan kebijakan UMK dengan


baik, meskipun para pekerja kadang-kadang mengeluh dengan adanya
kebijakan tersebut. PT. Indofood dalam memberikan upah telah sesuai
dengan kebijakan upah minimum, agar dapat meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan kemajuan perusahaan serta perekonomian
pada umumnya. Namun menurut pekerja kenaikan upah minimum.

b. Produktivitas Pekerja
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan
dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan
kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output
yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya
untuk menghasilkan output tersebut.
Ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan per
pekerja. Semakin efektif pekerja dalam menjual produk dengan nilai
tambah, maka pendapatan pekerja juga seharusnya meningkat.

PT. Indofood telah mensosialisasikan kebijakan UMK dengan


baik, meskipun para pekerja kadang-kadang mengeluh dengan adanya
kebijakan tersebut. PT. Indofood dalam memberikan upah telah sesuai
dengan kebijakan upah minimum, agar dapat meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan kemajuan perusahaan serta perekonomian
pada umumnya. Namun menurut pekerja kenaikan upah minimum
hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
yang harganya makin tinggi.

21
3. Kapabilitas Sistem Informasi
Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi adalah
tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka
waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dewasa ini
terutama internet, maka perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk
dapat mendukung kegiatan informasi perusahaan. Situs web dapat membantu
perusahaan menyediakan kebutuhan informasi yang menarik dengan praktis (cepat,
akurat, dan mudah) yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
PT Indofood Tbk menggunakan portal Media Indofood sebagai alternatif
pemecahan masalah guna mengingkatkan efektifitas komunikasi dan penyampaian
informasi kepada karyawan. Portal internet untuk karyawan Indofood sudah
diluncurkan beberapa waktu lalu. Melalui portal ini, karyawan dapat melihat informasi
terbaru seputar kegiatan perusahaan, divisi, maupun anak perusahaan.

22
A. PT Abc President Indonesia Tbk.
1. Sejarah PT ABC Indonesia Tbk.
PT. ABC berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972 berdasarkan akte Notaris Djojo Mulyadi, SH
nomor 69. Pada awal pendirian, investasi perusahaan sebesar 50 milyar dan jumlah karyawan
sebanyak 144 orang. PT. ABC terus mengembangkan usahanya ke arah yang lebih maju, sehingga
saat ini perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan alat berat terbesar dan terkemuka di
Indonesia. Setelah setahun berdiri, PT. ABC telah melakukan ekspansi ke seluruh pelosok tanah
air dengan mendirikan kantor-kantor cabang baru terutama di kotakota besar antara lain Jakarta,
Ujung Pandang, Samarinda, Ambon, Tarakan, dan Balikpapan. Untuk menyesuaikan dengan
perkembangan tersebut, PT. ABC melakukan rekruitmen tenaga kerja sebanyak 200 orang untuk
ditugaskan ke seluruh cabang perusahaan tersebut. Pada tahun 1974 didirikan kantor cabang di kota
Jambi dan Manado. Pada tahun yang sama PT. ABC dipercaya sebagai agen penyalur untuk produk
alat-alat berat merek BOMAG, EATO YALE, dan TOWNER. Lalu pada 1975 PT. ABC
mendirikan kantor cabang baru di Palembang dan Teluk Betung dan ditunjuk sebagai penyalur
resmi PMF Speeder Link Belt.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Dalam mengembangkan usaha dan mencapai tujuan usaha, PT. Abc


President Indonesia Tbk memiliki tujuan dan pedoman yang terdapat dalam
visi, misi dan nilai perusahaan, yaitu:
a) Visi
Menjadi cita rasa pilihan terkini untuk hidup yang lebih bermakna.
Citra rasa terkini: Enak, Berkualitas, Sehat, Inovatif, Trendi
b) Misi
Merk : agar konsumen dapat merasakan produk makanan dan
minuman yang berkualitas, yang mampu memberikan kegunaan
optimal dari segi pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.
Masyarakat : agar dapat menjadi tempat kerja bagi orang orang yang
memiliki hasrat untuk mencapai peningkatan kesuksesan baik secara
individual maupun secara organisasional.
Pemegang saham : agar mampu memaksimalkan nilai-nilai saham dan
dapat menjadi perusahaan yang di terima dengan baik di kalangan
masyarakat.

23
3. Srategi dan Analisis SWOT
1. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan
pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok dan para
pesaingnya.
a) Strategi Integrasi ke depan, strategi ini menghendaki agar perusahaan
mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor
atau pengecer mereka bila perlu dengan memilikinya.
b) Strategi Integrasi ke Belakang, Merupakan sebuah usaha strategi yang
mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok
perusahaan.
c) Strategi Integrasi Horizontal Strategi yang mengupayakan kepemilikan
atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaannya.

2. Strategi Intensif (Intensive Strategy)


Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan
posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada
a) Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration) Strategi yang mengusahakan
peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini
melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
b) Strategi Pengembangan Pasar (Market Development) Strategi ini bertujuan
untuk memperkenalkan produkproduk atau jasa yang ada ke daerah-daerah
yang secara geografis merupakan daerah baru.
c) Strategi Pengembangan Produk (Product Development) Strategi yang
mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini.

3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)

Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produkproduk baru.

a) Strategi Diversifikasi Terkait Bisnis dikatakan terkait ketika rantai nilai


bisnis memiliki kesesuaian strategis lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif.

24
b) Strategi Diversifikasi Tak Terkait Bisnis dikatakan tak terkait ketika rantai
nilai bisnis sangat tidak mirip sehingga tidak ada hubungan lintas bisnis yang
bernilai secara kompetitif.

4. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)

Strategi ini dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan agar terlepas dari


kerugian yang lebih besar atau dengan kata lain untuk menghindari kebangkrutan
perusahaan.

a) Strategi Penciutan Strategi ini dilaksanakan melalui reduksi biaya dan aset
perusahaan.
b) Strategi divestasi Strategi ini merupakan pengurangan salah satu divisi atau
bagian dari organisasi.

Analisis SWOT

SWOT merupakan matching tool (alat penyesuaian) yang penting untuk memantu
para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat strategi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Strategi SO (Strengths - Opportunities). Strategi ini menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar perusahaan.
2. Strategi WO (Weaknesses - Opportunities). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil
kelemahankelemahan internal perusahaan dengan memanfaaatkan peluang-peluang
eksternal.
3. Strategi ST (Strengths - Threats). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk
menghindari atau mengurangi dampak dan ancamanancaman eksternal dengan
menggunakan kekuatan yang dimilikinya.
4. Strategi WT (Weaknesses - Threats). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan
dengan cara mengurangi kelemahan internal dan berusaha menghindari ancaman.

25
B. Balance Scorecard Institusi

1. prespektif keuangan

2017 2018 keterangan

ROE (%) 15,72 46,15 meningkat


ATO (kali) 1,50 1,61 meningkat
ROA (%) 4,47 8,13 meningkat
CURRENT RATIO (%) 106,85 105,11 meningkat
QUICK RATIO (%) 59,99 90,70 meningkat
Net Profit Margin Ratio (%) 1,91 Tidak diukur Meningkat

Jika melihat tabel di atas, terlihat nilai rata-rata pencapaian kinerja PT ABC selama kurun
waktu 5 tahun. Harapan atau target yang dicanangkan dalam bentuk forecasting tahun 2017-2018
ternyata tidak semuanya berhasil dicapai. Dari 21 ukuran kinerja kunci, hanya 8 ukuran kinerja
kunci yang bisa tercapai.

Tolok ukur yang belum mencapai target adalah ROE, ATO, ROA dan Quick Ratio yang
kinerja rata-ratanya cenderung turun pada periode 2017 – 2018, sedangkan Current Ratio dan
NPM Ratio, kinerjanya baik dan dapat dipertahankan. Sasaran Perspektif finansial:
Meningkatkan kinerja keuangan melalui efisiensi biaya Sasaran Strategik: Memaksimumkan hasil
dan meningkatkan likuiditas dengan:

- Meningkatkan penjualan upaya pemasaran melalui peningkatan inovasi dan desain untuk
produk yang dihasilkan
- Melakukan audit keuangan secara berkala
- Peningkatan modal usaha dan aset perusahaan
- Optimalisasi pemanfaatan aktiva perusahaan
- Program cost saving di semua departemen
- Peningkatan kemampuan pembayaran hutang
- Mengurangi beban bunga dan persediaan

26
2. Prespektif pelanggan

Actual Forecasting keterangan


- Pangsa Pasar (%) 11,69 16,74 Meningkat
Jumlah Pelanggan (pcs) 359,40 331,40 Meningkat
Customer Retention (%) 36,02 67,88 Meningkat
- Customer Acquisition 64,87 36,76 Meningkat
Customer Complaint 9,20 -1,50 Meningkat
(pcs)
- On Time Delivery (%) 92,09 Tidak diukur Meningkat

Sasaran perspektif pelanggan, peningkatan kuailtas hubungan dengan pelanggan, dan


Sasaran Strategik:

1. Kepemimpinan industri:

- Peningkatan frekuensi mengikuti pamerean kelistrikan dan energy


- Mengikuti berbagai tender yang diadakan oleh PLN dan vendor lain

2. Peningkatan kualitas hubungan dengan pelanggan:

- Program old customer maintenance dan after sales service


- Peningkatan on time delivery
- Program customer relation management
- Mengembangkan budaya organisasi berdasarkan customer focus
- Pengawasan proses lebih ketat, sehingga mutu produk terjaga
- Memperketat pemeriksaan dan pengujian saat incoming material

27
3. Prespektif Proses Internal Bisnis

Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran perspektif: Peningkatan output produksi dan
kualitas produk Sasaran Strategik: Peningkatan penjualan dengan melakukan:

- Peningkatan output produksi dan kualitas produk


- Peningkatan penjualan
- Peningkatan promosi produk
- Pengawasan proses yang lebih ketat, sehingga mutu produk tetap terjaga
- Mengurangi waste/scrap

4. prespektif pembelajaran dan pertumbuhan

Sasaran perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: Peningkatan produktivitas tenaga


kerja. Sasaran strategik:

1. Pengembangan tenaga kerja:

- Membuat blue print man power planning yang lebih jelas


- Peningkatan program training tenaga kerja dan product knowledge secara berkala
- Training refresh Balanced Scorecard
- Peningkatan output dan pemberian reward
- Pengembangan sistem saran (suggestion system)

2. Kepuasan tenaga kerja

- Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja


- Carrier planning yang lebih jelas
28
C. Perbedaan Balanced Scorecard PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan
PT ABC President Indonesia Tbk

Perspektif PT. Indofood Tbk PT. ABC Tbk


Financial perspective Berfokus dalam Berfokus dalam:
pertumbuhan keuntungan Meningkatkan penjualan
berkelanjutan dengan upaya pemasaran melalui
pembukaan rute baru dan peningkatan inovasi dan
meningkatkan promosi desain untuk produk yang
dihasilkan

Customer perspective Berfokus dalam Berfokus dalam


pengukuran kekuatan unit Mengembangkan budaya
bisnis dalam menarik dan organisasi berdasarkan
memenangkan pelanggan customer focus dan
atau bisnis baru dan Peningkatan on time
melakukan Retensi dan delivery
akuisisi pelanggan
ditentukan perusahaan
untuk dapat memuaskan
berbagai kebutuhan
pelanggan
Internal process Berfokus dalam Berfokus dalam:
perspective Pembentukan kelompok - Peningkatan output
usaha strategis (“Grup”) produksi dan kualitas
Atau Produk Konsumen produk dan Pengawasan

Bermerek (“CBP”). Dan proses yang lebih ketat,

melakukan distribusi dan sehingga mutu produk tetap

agribisnis terjaga

29
Learning and growth Berfokus dalam: Berfokus dalam :
perspective Kapabilitas pekerja Peningkatan produktivitas
Kapabilitas sistem tenaga kerja dan
informasi dan Peningkatan program
Motivasi, pemberdayaan, training tenaga kerja dan
dan keselarasan product knowledge secara
berkala

30
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis dan pembahasan menggunakan


Balanced Scorecard dengan menggunakan empat perspektif yaitu,
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard dapat
menunjukkan kinerja perusahaan dalam segi keuangan, pelayanan
tehadap pelanggan, mengenai bisnis internal, dan pertumbuhan maupun
perkembangan perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan dapat terus
memantau dan memproyeksikan apa yang harus mereka hadapi di tiap-
tiap periode berjalan maupun mendatang. Sebagai berikut balance
scorecard setiap perusahaan:
1. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Ukuran Strategis
Tujuan Strategis Pendorong Kinerja
Hasil Utama (Lag)
(Lead)
Financial
F1–Memenuhi Peningkatan
harapan pemegang Return on-Equity Pendapatan setiap
saham Tahunnya
Pengutamaan
F2–Mencapai Bauran Bisnis
kualitas dan mutu
Pertumbuhan
serta Peningkatan
Keuntungan
Brand Image
Berkelanjutan
Bauran pendapatan

30
F3–Mengurangi Perubahan biaya jasa
Struktur Biaya deposito -
F4–Meningkatkan Rasio gabungan
kinerja operasi
Pelanggan
P1–Meningkatkan
Kedalaman
Kepuasan Pelanggan Pangsa Segmen
Hubungan
atas produk kita
P2–Meningkatan
kepuasan "Purna Retensi Pelanggan Survey Kepuasan
Jual"
P3–Meningkatkan Akuisisi/Retensi (vs Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan Rencana) (vs Rencana)
Proses Bisnis
Internal
I1– Mengembangkan Bauran bisnis (per Pengembangan
pasar sasaran segmen) bisnis ( vs rencana)
I2–Meningkatkan Mempertahankan
Tingkat Operasional
Produktivitas kualitas dan mutu
Perusahaan
Perusahaan produk

I3–Memahami Penghasilan produk


pelanggan kita baru
Siklus
I4–Menciptakan
pengembangan
produk inovatif Rasio lintas-jual
produk
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
P1–Meningkatkan Pengembangan Staf
Produktivitas Staf
Kompetensi Staf (vs Rencana)

31
P2–Mengembangkan Seleksi dan
Keterampilan Kualitas Staf Penempatan Staf
Strategis yang sesuai
Kepuasan Pekerja
P3–Menyediakan Rasio Ketersediaan
Penghasilan per
Informasi Strategis Informasi Strategis
pekerja

2. PT. Abc President Tbk


Ukuran Strategis
Tujuan Strategis Pendorong Kinerja
Hasil Utama (Lag)
(Lead)
Finansial
Peningkatan
F1–Memenuhi
Pelanggan dan
Harapan pemenuh Return on-Equity
Pendapatan setiap
saham
Tahunnya
F2–Mencapai Bauran Bisnis
Peningkatan akivitas
Pertumbuhan
ekonomi untuk
Keuntungan
menarik investor.
Berkelanjutan

F3–Memperluas Pertumbuhan
Bauran pendapatan
bauran pendapatan pendapatan
Pelanggan Meningkatkan
Promosi
P1–Meningkatkan kualitas dan harga
Berkelanjutan
Jumlah Pelanggan terjangkau
P2–Meningkatkan Kedalaman
Pangsa Segmen
Kepuasan Pelanggan Hubungan

32
atas produk dan
pekerja kita
P3–Meningkatan
kepuasan "Purna Retensi Pelanggan Survey Kepuasan
Jual"
P4–Meningkatkan Akuisisi/Retensi (vs Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan Rencana) (vs Rencana)
Proses Bisnis
Internal
I1–Meminimalkan Tingkat Kesalahan Waktu bersama
Problem Operasional Pelayanan Konsumen
I2–Meningkatkan Headcount
Produktivitas Rasio Pengeluaran Movement Managed
Perusahaan Spending Movement
I3–Mengembangkan Bauran Bisnis (per Pengembangan
Pasar Sasaran Segmen) Bisnis (vs Rencana)
I4–Mengembangkan Pertumbuhan Produk Peningkatan
Produk dan Servis dan Servis Marketing Bisnis
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
P1–Meningkatkan Pengembangan Staf
Produktivitas Staf
Kompetensi Staf (vs Rencana)
Peningkatan Strategi
P2–Peningkatan Kesiapan Strategi
dan Fungsi
Strategi Kinerja Kinerja
Keuangan
Kepuasan Pekerja
P3–Menyediakan Rasio Ketersediaan
Penghasilan per
Informasi Strategis Informasi Strategis
Pekerja

Dengan meningkatnya tren pertumbuhan industri makanan dan minuman pada

33
tahun 2019 ini, tentu saja membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang
bergerak di industri makanan dan minuman. PT. Indofood pada tahun 2018 memiliki
pendapatan nomor 1 dalam industri ini, lebih tinggi dari pada pesaing-pesaingnya
seperti PT. Abc
4.2 Saran

Jika PT Indofood dan PT ABC ingin memperbaiki kinerja yang lebih baik
untuk tahun 2019 sehingga terjadi peningkatan laba bersih, ROA, ROE, EPS, maka
keduua perusahaan tersebut PT Indofood dan PT ABC dapat melakukan hal berikut:

a. Dari segi atau prespektif keuangan


Sedikit menggunakan hutang dan dan mampu mengelola
asetnya dengan baik dan cermat perusahaan harus lebih
mengawasi dan terus meningkatkan kinerja perspektif non
keuangan agar menghasilkan pendapatan yang besar
b. Perspektif Pelanggan
Ketika perusahaan ingin meningkatkan kepuasaan pelanggan dan
kualitas hubungannya denga pelanggan lama maupun baru, balance
scorecard dapat memberikan pemetaan untuk membantu terwujudnya hal-
hal tersebut.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Membuat program-program promosi yang mengikuti arus trend saat ini


untuk memenuhi target dan membuat progam seperti give away kepada
costumer agar tertarik kepada produk dan lebih meningkatkan inovasi
inovasi yang ada

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Untuk mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM), perusahaan perlu


membuka program pelatihan untuk pegawai maupun bukan pegawai.

34
DAFTAR PUSTAKA

Https;/36377-ID-strategi-pengembangan-bisnis-pt-abc.pdf

https;/Isi_Artikel_988133115350.pdf

file:/// /afbe1164ac39f1c79f5f0e5450735330.pd

https//ptindofood.com

https//ptabc.com

35

Anda mungkin juga menyukai