Anda di halaman 1dari 2

jelaskan apakah wilayah anda termasuk memiliki ketimpangan?.

Uraikan bentuk ketimpangan, apa


parameter yang anda gunakan, dan rekomendasi apa yang bisa anda berikan untuk mengatasi
ketimpangan diwilayah anda!

Jawab:

Ketimpangan ekonomi antar wilayah disebabkan oleh ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi di


setiap wilayah. Trend ketimpangan ekonomi antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dari tahun
2001 hingga 2010 yang dianalisis menggunakan Indeks Williamson menunjukkan adanya konvergensi.
Namun, terdapat perbedaan yang sangat jauh antara PDRB per kapita tertinggi dengan terendah pada
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, sehingga kecenderungan ketimpangan di Provinsi Jawa Timur
masih cukup tinggi. Oleh karena itu, salah satu upaya dalam mengatasi ketimpangan ekonomi antar
wilayah adalah dengan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi trend dan tingkat ketimpangan ekonomi antar kabupaten/kota yang terjadi di
Provinsi Jawa Timur, mengidentifikasi daerah relatif tertinggal dan memacu pertumbuhan ekonomi agar
dapat mengurangi ketimpangan antar wilayah, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah miskin agar dapat mengejar ketertinggalan. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat dan Provinsi Jawa
Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif, yakni tujuan pertama
diukur menggunakan Indeks Williamson, tujuan kedua diidentifikasi menggunakan Klassen Typology,
dan tujuan ketiga dianalisis menggunakan metode data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat ketimpangan ekonomi antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang diukur menggunakan
Indeks Williamson cenderung menurun, namun masih termasuk dalam ketimpangan taraf tinggi dengan
nilai indeks ketimpangan antara 0,52-0,58. Ketimpangan ekonomi selama periode analasis berfluktuasi
dan cenderung menurun sebesar 0,034 poin pada tahun 2010 apabila dibandingkan dengan tahun 2001.
Berdasarkan klasifikasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 menggunakan
Klassen Typology, terdapat enam kabupaten/kota yang masuk daerah maju dan pertumbuhan cepat
dengan persentase sebesar 15,80 persen dari jumlah total kabupaten/kota, sembilan kabupaten/kota
masuk dalam daerah berkembang cepat dengan persentase sebesar 23,68 persen dari jumlah
kabupaten/kota, dua kabupaten/kota masuk daerah maju tetapi tertekan dengan persentase sebesar
5,26 persen dari jumlah keseluruhan kabupaten/kota, dan 21 kabupaten/kota masuk daerah relatif
tertinggal dengan persentase sebesar 55,26 persen dari keseluruhan kabupaten/kota. Berdasarkan
analisis regresi data panel mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi
daerah relatif tertinggal, kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, jumlah pekerja, tabungan dan
anggaran pembangunan signifikan berpengaruh terhadap laju PDRB di daerah relatif tertinggal.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kebijakan pemerintah yang sebaiknya dilakukan yaitu
meningkatkan jumlah guru di daerah tertinggal agar kualitas pendidikan dapat meningkat dengan cara
memberikan insentif dan fasilitas yang memadai kepada guru yang mau mengajar di daerah tersebut,
meningkatkan jumlah dokter di daerah tertinggal agar kualitas kesehatan dapat meningkat dengan cara
memberikan tunjangan maupun rumah dinas bagi dokter yang bersedia mengabdi di daerah tersebut,
dan mengembangkan sektor-sektor yang memiliki peranan besar terhadap pertumbuhan ekonomi agar
dapat meningkatkan lapangan pekerjaan di daerah relatif tertinggal. Misalnya mengembangkan sektor
pertanian yang memiliki peranan paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal.
Pengembangan agribisnis dengan basis padat karya sebaiknya dilakukan agar lapangan pekerjaan di
daerah tertinggal dapat meningkat dan hal ini juga dapat meningkatkan daya saing dari komoditi yang
dihasilkan oleh daerah tersebut. Pemerintah juga perlu meningkatkan anggaran pembangunan di daerah
relatif tertinggal untuk pembiayaan perbaikan dan pengembangan infrastruktur maupun kualitas
pendidikan dan kesehatan, serta sektor-sektor lain yang mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal dapat dipacu lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai