Anda di halaman 1dari 22

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

BAB II
TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN

2.1. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan


registrasi tahun 2010 sebanyak 878.210 jiwa, terdiri dari laki-
laki 436.901 jiw dan perempuan 441.309 jiwa. Dibandingkan
tahun 2009 maka terdapat pertambahan penduduk sebanyak
6.454 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,74 jiwa.

Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah


Kecamatan Karanganyar, yaitu 77.413 (8,81%), kemudian
Kecamatan Jaten yaitu 71.109 jiwa (8,10%) dan Kecamatan
Gondangrejo sebesar 69.897 jiwa (7,96%). Sedangkan
kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah
Kecamatan Jenawi yaitu 27.916 jiwa(3,18%), kemudian
Kecamatan Ngargoyoso yaitu 35.854 jiwa (4,08%) dan
Kecamatan Kerjo 37.947 jiwa (4,32%).

Berdasarkan sex ratio diketahui bahwa jumlah penduduk


dikaranganyar lebih besar perempuan dibandingkan laki-laki,
hal ini artinya dari 100 penduduk perempuan hanya ada 99
penduduk laki-laki. Dilihat dari golongan umur lima tahunan,
maka penduduk Kabupaten Karanganyar masih menyerupai
piramida. Penduduk 4 golongan pertama (0 – 19)
menunjukkan adanya kenaikan, tetapi golongan selanjutnya
(20 dan seterusnya) menunjukan adanya penurunan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 1


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk maka jumlah


keluarga juga bertambah, pada Tahun 2010 tercatat
sebanyak 234.480 keluarga atau mengalami pertumbuhan
sebesar 1,09%. Disamping itu kepadatan penduduk juga
mengalami kenaikan. Pada Tahun 2010 kepadatan penduduk
Kabupaten Karanganyar mencapai 1.135 jiwa/km 2. Disisi lain
persebaran penduduk masih belum belum merata. Kepadatan
penduduk didaerah perkotaan secara umum lebih tinggi
dibandingkan daerah pedesaan. Kecamatan dengan
kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan
Colomadu yaitu sebesar 3.954 jiwa/km 2. Dan paling rendah
adalah Kecamatan Jenawi yaitu sebesar 498 jiwa/km2.

2.2. PERMUKIMAN

Rumah penduduk di Kabupaten Karanganyar pada tahun


2010 sebanyak 204.813 unit, yang terdiri dari : rumah
permanen sebanyak 173.784 unit, rumah semi permanen
sebanyak 15.524 unit dan rumah non permanen sebanyak
15.505 unit. Bila dilihat dari tingkat kualitas keluarga
berdasarkan jenis tahapan keluarga sejahtera dan di
bandingkan dengan kondisi permukiman atau perumahan
penduduk, maka kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jumlah keluarga Pra Sejahtera berjumlah 33.878 atau 13,79 %
2. Jumlah keluarga sejahtera I berjumlah 22.900 atau 9,32 %
3. Jumlah keluarga sejahtera II berjumlah 46.893 atau 19,09 %
4. Jumlah keluarga sejahtera III berjumlah 129.779 atau 52,83 %
5. Jumlah keluarga sejahtera III+ berjumlah 12.192 atau 4,96 %

Seiring dengan adanya perkembangan permukiman


penduduk tersebut, ternyata akan berpengaruh cukup besar

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 2


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

terhadap peningkatan penggunaan atau komsumsi air.


jumlah pelanggan PDAM pada tahun 2010 sebanyak 35.810
pelanggan dengan jumlah pemakain air sebanyak 7.573.256
m3 per bulan.

Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi maka


perkembangan kebutuhan rumah tinggal juga semakin tinggi.
Pola pertumbuhan penduduk yang ada saat ini adalah
menuju ke wilayah perkotaan dan wilayah industri, hal ini
disebabkan antara lain adalah :
a. Wilayah perkotaan diharapkan oleh banyak
masyarakat dapat menyediakan lapangan pekerjaan atau
banyak peluang yang dapat dikerjakan untuk memenuhi
dan menunjang kebutuhan kehidupan sehari-hari.
b. Wilayah sekitar industri merupakan pola
pertumbuhan penduduk baru terutama adalah bagi para
perkeja industri yang bertujuan untuk mendekatkan diri
pada tempat mereka bekerja.

Pola pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karanganyar


mengarah pada kota wilayah kecamatan dan wilayah
industri:
a. Wilayah perkotaan yang paling banyak adalah wilayah
Kecamatan Colomadu, hal ini disebabkan karena
wilayah Kecamatan Colomadu berdekatan dengan kota
Surakarta.
b. Wilayah industri yang paling banyak adalah di wilayah
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakramat.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 3


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Dengan adanya pola pertumbuhan penduduk seperti di atas


maka pertumbuhan pembangunan perumahan juga
cenderung mengarah pada wilayah pertumbuhan penduduk
tersebut. Pada saat ini pembangunan perumahan banyak
mengarah pada wilayah Karanganyar kota dan wilayah
industri – perdagangan seperti di wilayah Colomadu, Jaten,
Kebakramat dan Gondangrejo. Dengan pertumbuhan
penduduk yang cepat dan adanya eksodus masyarakat ke
kota dan daerah industri, akan menyebabkan munculnya
perumahan kumuh atau tak layak huni seperti maraknya
tempat tinggal yang sekaligus digunakan warung berjualan
yang menempel di tembok perusahaan, pembangunan rumah
disekitar perusahaan, pembangunan rumah dibantaran
sungai dan di atas sungai, warung-warung yang menempel di
perkantoran dan pertokoan.
Sehubungan dengan pertumbuhan penduduk dan
permukiman baru tersebut maka kebutuhan akan sarana dan
prasarana kehidupan sehari-hari akan meningkat pula
terutama adalah kebutuhan akan air, listrik, energi/bahan
bakar, prasarana sanitasi, MCK dan sebagainya. Selain itu
juga berpengaruh pula terhadap jumlah sampah yang di
hasilkan sehubungan dengan adanya pertumbuhan
penduduk. Berdasarkan data dari Karanganyar dalam angka
tahun 2011, maka produksi sampah rata – rata per hari pada
tahun 2010 mencapai 390.000 m3 dan yang terangkut baru
273.000 m3. Bila di bandingkan dengan tahun kemarin maka
produksi sampah telah mengalami kenaikan atau
penambahan sebanyak 40.000 m3 atau bertambah
10,256 %.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 4


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Sedangkan sarana pengumpulan sampah saat ini adalah


sebagai berikut :
1. Truk sampah ada 7 buah
2. Truk Countainer ada 5 buah
3. Pick Up ada 1 buah
4. Countainer ada 30 buah
5. Gerobak sampah ada 40 buah
6. Pembuangan sementara ada 38 buah
7. TPA atau Tempat Pembuangan Akhir ada 1 buah
8. Truk tinja ada 1 buah

2.3. KESEHATAN

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten


Karanganyar, pada tahun 2010 jumlah fasilitas kesehatan
yang terdiri dari 6 Rumah Sakit, 21 Puskesmas,
60 Puskesmas pembantu, 25 Rumah Bersalin Swasta dan 46
Balai Pengobatan Swasta.Sementara itu tenaga kesehatan
( tidak termasuk yang di RS ) yang tersedia terdiri dari dokter
spesialis 76 orang, dokter umum 108 orang, dokter gigi 36
orang, bidan 575 orang dan perawat kesehatan 459 orang.
Sedangkan untuk fasilitas yang berupa Posyandu adalah
sebagai berikut : Pratama ada 20 buah, Madya ada 427 buah,
Purnama ada 774 buah dan untuk Mandiri ada 139 buah.

Berdasarkan data yang ada jumlah ibu hamil yang menjalani


persalinan oleh tenaga kesehatan ada sebanyak 11.233 orang
dengan jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 2 orang, bila
dibandingka dengan tahun sebelumnya maka jumlah
kematian ibu bersalin ini mengalami penurunan yaitu 5 orang

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 5


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

atau 250 %, untuk tingkat kematian bayi di bawah 1 ( satu )


tahun mengalami penurunan sebanyak 35 bayi atau 28 %.

Selama tahun 2010, penyakit yang banyak diderita pasien


dan yang berobat ke puskesmas adalah ISPA :58.972 orang
(30,37%), penyakit system otot dan jaringan pengikat :
39.579 orang (20,38%), system pencernaan : 21.448 orang
(11,05%) dan hipertensi : 17.366 orang (8,94%).

2.4. PERTANIAN

Sektor pertanian sebagai salah satu sektor primer masih


memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Karanganyar, yaitu melalui :
1. Tanaman Bahan Makanan
Pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah satu
sektor dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan
pokok hidup rakyat. Kabupaten Karanganyar mempunyai
tekstur tanah yang sangat baik untuk pengembangan
tanaman agro industri. Data dari Dinas Pertanian
Kabupaten Karanganyar selama Tahun 2010 diperoleh
produksi padi sawah sebanyak 292.698 ton, jagung
sebanyak 63.379 ton, ubi kayu sebanyak 101.891 ton dan
kacang tanah sebanyak 10.739 ton. Sebagian tanah di
Kabupaten Karanganyar merupakan tanah pegunungan /
perbukitan (Kec. Jatiyoso, Matesih, Tawangmangu,
Ngargoyoso dan Jenawi) yang sangat potensial untuk
tanaman sayur –sayuran, seperti bawang merah, bawang
putih, kobis, sawi, cabe, tomat, buncis dan lain sebagainya.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 6


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

2. Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Karanganyar
yang sangat potensial adalah cengkeh yang mencapai luas
sebesar 1.604,08 Ha dan selama Tahun 2010 produksinya
mencapai 277,70 ton. Tanaman lain yang potensial
dikembangkan adalah kelapa, mete, tebu dan jahe.
Sedangkan untuk tanaman perkebunan besar yang
potensial adalah teh.
3. Peternakan
Populasi ternak yang diusahakan di Kabupaten Karanganyar
adalah sapi potong 49.930 ekor, sapi perah 320 ekor,
kerbau 507 ekor, kuda 271 ekor, kambing 22.213 ekor,
domba 155.428 ekor, babi 38.222 ekor, ayam ras
1.853.142 ekor, ayam buras 847.834 ekor, ayam pedaging
2.574.500 ekor, itik 105.906 ekor, kelinci 11.695 ekor, dan
burung puyuh 485.700 ekor.

2.5. INDUSTRI

Perindustrian memegang peran yang sangat penting bagi


peningkatan perekonomian dan taraf hidup masyarakat.
Industri terbanyak dalam masyarakat adalah industri kecil
yang dilaksanakan oleh rumah tangga dengan produksi dan
pendapatan relatif lebih rendah. Industri menengah dan
besar relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan industri
kecil yang bersifat formal maupun non formlal.

Berdasarkan data yang bersal dari Dinas Perindagkop dan


UMKM Kabupaten Karanganyar sampai Tahun 2010 industri
menengah dan besar ada 148 jenis ekspor atau terjadi
peningkatan 8,82 % dari Tahun 2010. Peningakatan jenis

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 7


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

ekspor dari industri menengah dan besar ataupun industri


kecil ini sudah sangat jelas membantu pemerintah setempat
dalam menangani permasalahan tenaga kerja, selain
tentunya jumlah investasi yang ada di Kabupaten
Karanganyar juga mengalami peningkatan.

Untuk penyerapan tenaga kerja dari 3 jenis industri selama


Tahun 2010 ada kenaikan, yakni 5,44 % dari jenis industri
menengah dan besar non fasilitas, artinya ada peningkatan
tenaga kerja dari 26.923 selama Tahun 2009 menjadi 28.387
Tahun 2010. Sedangkan dari industri kecil formal dan
informal terjadi kenaikan sebesar 3,24 % dan 0,55 % atau
ada peningkatan jumlah tenaga kerja sebanyak 546 orang
dan 170 orang.

Dengan adanya perkembangan kegiatan industri di


Kabupaten Karanganyar yang semakin hari semakin
bertambah dengan pesat, maka hal ini akan berdampak pada
kondisi lingkungan yang berubah yang disebabkan oleh
adanya limbah dari perusahaan yang berupa limbah cair,
limbah padat, kebisingan dan penurunan kualitas udara.
Industri yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten
Karanganyar sebagian besar berada di wilayah Kecamatan
jaten, Kecamatan Kebakramat, Kecamatan tasikmadu dan
Kecamatan Gondangrejo. Dari hasil pantauan di lapangan
terdapat 4 sungai utama yang menjadi tempat atau media
pembuangan air limbah industri, yaitu sungai ngringo, sungai
pengok, sungai sroyo dan sungai kumpul atau kebak.
Industri – industri yang berpotensi mencemari sumber air
adalah adalah sebagai berikut :

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 8


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Tingkat ketaatan industri dalam melaksanakan peraturan di


bidang lingkungan hidup di Kabupaten Karanganyar telah
mengalami kemajuan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat
dari hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan perusahaan
terhadap air limbahnya yang semakin hari semakin baik atau
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan walaupun masih
ada beberapa industri yang kualitas air limbahnya masih di
atas baku mutu yang ditetapkan dan dipenuhinya kewajiban
untuk mendapatkan atau mempunyai Ijin Pembuangan
Limbah Cair ( IPLC ).
Sedangkan untuk industri yang sudah mempunyai Ijin
Pembuangan Limbah cair sebanyak 29 perusahaan, yaitu
Sebagai berikut :

Tabel 2.1. : Daftar Industri yang sudah mempunyai IPLC


No Nama Perusahaan Alamat Jenis Industri

1. PT. Graha Farma Jl. Raya Grompol - Jambangan Obat


Km. 3,5 Kaliwuluh
Kebakkramat, Karanganyar
2 CV. Ranotex Jl. Raya Solo-Sragen Km. 13 Tekstil
Nglarangan, Kebakkramat
Karanganyar
3 PT. Sapi Gunung Jl. Raya Solo-Sragen Km. 6,7 Tekstil
Dagen, Jaten, Karanganyar
4 PT. PG Tasik Madu Ngijo, Tasikmadu Gula
Karanganyar
5 PT. Wijaya Kwarta Penta Tegalrejo, Dagen, Jaten Tekstil
Karanganyar
6 PT. Mutu Gading Tekstil Jl. Raya Solo-Purwodadi Km. 11 Tekstil
Bulurejo, Gondangrejo
Karanganyar
7 PT. Sari Warna Asli I Jl. Raya Solo-Sragen Km. 11,4 Tekstil
Kemiri, Kebakkramat
8 PT. Ifars Pharmaceutical Jl. Raya Solo-Sragen Km. 14,9 Obat
Kebakkramat, Karanganyar
9 PT. Kusumahadi Santosa Jl. Raya Jaten Km. 9,8 Jaten Tekstil
Karanganyar

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 9


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

10 PT. Sekar Bengawan Jl. Raya Solo-Sragen Km. 8,6 Tekstil


Jetis, Jaten, Karanganyar
11 CV. Afantex Jl. Raya Solo-Sragen Km. 9,8 Tekstil
Brujul, Jaten, Karanganyar
12 PT. Kusuma Remaja Jl. Raya Solo-Sragen Km. 7,8 Minyak Goreng
Gardu, Jetis, Jaten
Karanganyar
13 PT. Sumber Jaya Garments Jl. Raya Solo-Sragen Km. 9,6 Tekstil
Jaten, Karanganyar
14 PT. New Aiditex Jl. Raya Solo-Sragen Km. 6,8 Tekstil
Dagen, Jaten, Karanganyar
15 PT. Tunggak Waru Semi Jl. Raya Solo-Sragen Km. 7,7 Cyclamate
Jetis, Jaten, Karanganyar
16 PT. Kusuma Mulia Jl. Raya Palur Km. 9 Sroyo Tekstil
Jaten, Karanganyar
17 PT. Kemilau Indah Permana Jl. Raya Solo-Sragen Km. 13 Tekstil
Kebak, Kebakkramat
Karanganyar
18 PT. Tri Rahardja Jl. Raya Solo-Tawangmangu Jamu
Km. 32, Gedangan, Salam
Karangpandan, Karanganyar
Kecap, Saos,
19 PT. Lombok Gandaria Jl. Raya Jaten Km. 7 Dagen Syrup
Jaten, Karanganyar
20 PT. Tsunami Santosa Tegalrejo, Dagen, Jaten Tekstil
Karanganyar
PT. Dexa Sejahtera
21 Bersama Banaran RT. 03 / VII Cat
Ngringo, Jaten, Karanganyar
PT. Javatex Internusa
22 Perkasa Jl. Mahabarata, Banaran Tekstil
RT. 06 / VII, Ngringo
Jaten, Karanganyar
23 PT. Kharisma Parwitex Benowo, Ngringo Tekstil
Jaten, Karanganyar
24 PT. Sari Warna Asli III Jl. Raya Solo-Sragen Km. 9-10 Tekstil
Jaten, Karanganyar
25 PT. Sari Warna Asli I Jl. Raya Solo-Sragen Km. 11,4 Tekstil
Kemiri, Kebakkramat
PT. Dunia Setia Sandang
26 Asli Tekstil Jl. Raya Palur Km. 7,1 Tekstil
Karanganyar
27 PT. New Suburtex I Jl. Raya Solo-Sragen Km. 14,2 Tekstil
Pulosari, Kebakkramat
Karanganyar

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 10


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

28 PT. Indo Acidatama Tbk. Jl. Raya Solo-Sragen Km. 11,4 Ethanol
Kemiri, Kebakkramat
Karanganyar
PT. Agung Sejahtera
29 Sidoraharjatex Jl. Raya Solo-Sragen Km. 9,1 Tekstil
Jaten, Karanganyar
30 RSUD Karanganyar Jl. Laksda Yos Sudarso Bejen Rumah Sakit
Kec. Karanganyar, Karanganyar
31 RSU PKU Muhammadiyah Jl. Papahan - Tasikmadu Rumah Sakit
Papahan, Tasikmadu
Karanganyar
Sumber : BLH Kabupaten Karanganyar

Selain dapat menimbulkan pencemaran sumber air


keberadaan industri tersebut juga dapat mengakibatkan
pencemaran udara. Sumber pencemaran tersebut berasal
dari :
1. Proses produksi
2. Proses pembakaran bahan bakar batu bara
3. Animo keluar masuk kendaraan ke dalam pabrik
4. Suara genset atau diesel perusahaan
5. Dari pemakaian bahan bakar solar untuk boiler
6. Bau yang timbul dari proses produksi, sampah, limbah
padat dan dari air limbah dan sebagainya.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 11


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Industri yang berpotensi mencemari udara adalah sebagai


berikut :
Tabel 2.2. : Industri berpotensi mencemari udara
No NAMA PERUSAHAAN Jenis Industri

1 2 3
1. PT. KUSUMAHADI SANTOSA Tekstil
2. PT. LOMBOK GANDARIA Kecap, Saos
3. PT. MUTU GADING TEKSTIL Tekstil
4. PT. KUSUMA MULIA Tekstil
5. PT. IFARS PHARMACEUTICAL LAB. Farmasi
6. PT. SUMBER JAYA GARMENT Tekstil
7. PT. SEKAR BENGAWAN Tekstil
8. PT. TUNGGAK WARU SEMI Sodium Cyclamat
9. CV. AFANTEX Tekstil
10. PT. KUSUMA REMAJA Tekstil
11. PT. NEW AIDITEX Tekstil
12. PT. TRI TUNGGAL ADYATEX Tekstil
13. PT. TSUNAMI SANTOSA Tekstil
14. PT. WIJAYA KWARTA PENTA Tekstil
15. PT. SARI WARNA ASLI UNIT IV (IPAL II) Tekstil
16. CV. NEW SUBURTEX Tekstil
17. PT. AGUNG SEJAHTERA SIDORAHARJO Tekstil
18. PT. DUNIATEX Tekstil
19. PT. SARI WARNA ASLI UNIT III Tekstil
20. PT. SARI WARNA ASLI UNIT IV Tekstil
21. PT. INDO ACIDATAMA, TBK. Ethanol
22. PT. GRAHA FARMA Farmasi
23. RSUD KAB. KARANGANYAR Rumah Sakit
24. PT. AGRA KENCANA GITA CEMERLANG Tekstil
25. CV. RANOTEX Tekstil
26. PT. TRI RAHARDJA Ekstrak Jamu
27. PT. SAPI GUNUNG Tekstil
28. PG. TASIKMADU Gula
29. PTPN IX KERJOARUM Karet
Sumber : BLH Kabupaten Karanganyar

Tingkat ketaatan industri dalam melaksanakan peraturan di


bidang lingkungan hidup di Kabupaten Karanganyar telah
mengalami kemajuan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat
dari hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan perusahaan
yang semakin hari semakin baik atau memenuhi baku mutu
yang telah ditetapkan walaupun masih ada beberapa industri

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 12


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

yang kualitas air limbahnya masih di atas baku mutu yang


ditetapkan.

2.6. PERTAMBANGAN

Di Kabupaten Karanganyar di temukan batuan yang


terbentuk pada pra Gunung Lawu, yang terdiri dari 2 ( dua )
kelompok besar yaitu Batuan yang berumur Tersier dan
kuarter ( Sampurno dan Samodra, 1989 ).
Batuan tersier terdiri dari :
1. Formasi Semilir : terutama mengandung batu apung,
bersisipan dengan batu pasir konglomeratan dan batu
pasir, pewrselingan batu pasir dengan batu lempung,
berumur Miosen Awal.
2. Formasi Nglanggran : breksi aneka bahan ( breksi
polimik ), dan batu pasir yang secara setempat
merupakan perselingan serta lava basal dengan sisipan
rijang.
3. Formasi Wuni : Anglomerat bersisipan batu pasir tufan
dan batu pasir.
4. Anggota Batugamping formasi Gunung : batu gamping
terumbu bersisipan kolkaremit, napal, batu lempung
gampingan, batu gamping pasiran dan napal tufan,
konglomerat di bagian bawah.
5. Anggota Batu Pasir formasi Gunung : terdiri dari batu
pasir gamping, breksi dan batu pasir.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 13


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Sedangkan untuk batuan yang berumur Kuarter terdiri dari


Batuan Gunungapi Lawu Tua dan Lawu Muda. Batuan Gunung
Api Lawu Tua terdiri dari :
1. Tuf jobo larangan.
2. Tuf Tambal : Breksi Andesit.
3. Breksi Jobo Larangan : Breksi gunungapi. Setempat di
sisisipi lava andesit.
4. Lava Sidoramping : Lava Andesit.
5. Lava Jobo Larangan : lava andesit.

Batuan Gunungapi Lawu Muda terdiri dari :


1. Batuan Gunungapi Lawu : Tuf breksian, Breksi tufaan dan
sisipan lava andesit.
2. Lava Anak : Lava andesit.
3. Lava Condrodimuko : Lava Andesit.
4. Lahar Lawu : Endapan Lahar.

Permasalahan pertambangan merupakan permasalahan yang


cukup delimatis, hal ini di karenakan secara ekonomi adalah
menguntungkan, tetapi di sisi lain apabila kegiatan
penambangan tersebut dilakukan tidak sesuai dengan kaidah
yang benar dan kaidah lingkungan akan berpotensi
mengakibatkan degradasi lingkungan.
Dari hasil penelitian di lapangan dan berdasarkan dari peta
geologi serta stratifigrafi maka wilayah Kabupaten
Karanganyar mempunyai potensi pertambangan khususnya
pertambangan jenis Galian C cukup besar dan tersebar di
beberapa wilayah, tetapi sampai saat ini belum menunjukkan
hasil secara signifikan. Dari usaha pertambangan yang ada
sebagian besar di lakukan oleh masyarakat sekitar dan di
lakukan secara tradisional ( skala kecil ) sebagai mata

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 14


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

pencaharian. Sedangkan untuk usaha pertambangan yang di


lakukan oleh suatu perusahaan yang berskala besar dan
menengah tidak banyak dan kapasitas atau volume
produksinya sampai saat ini belum terdata dengan baik.
Potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Karanganyar
dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3. : Potensi Pertambangan di Kabupaten Karanganyar


Jenis Bahan Luas Areal Cadangan
No. Lokasi
Galian (Ha) (m3)
1. Andesit Tawangmangu, Jenawi, Ngargoyoso 1.820 99.337.500
2. Andesit lepas Karangpandan, Matesih, Jumapolo, 5.031,25 130.387.500
Jumantono, Jatipuro, Kerjo, Jatiyoso,
Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi
3. Batu gamping Tawangmangu, Jenawi 106,25 43.937.500
4. Kaolin Matesih, Jumapolo, Ngargoyoso, 398,75 2.791.250
Jenawi
5. Pasir batu Karangpandan, Jatiyoso, Jenawi, 10.023,75 204.062.500
gunung Tawangmangu, Ngargoyoso.
6. Tanah liat Karangpandan, Matesih, Jumapolo, 15.958,75 296.853.839
Jumantono, Jatipuro, Kerjo, Jatiyoso,
Tawangmangu, Jenawi, Ngargoyoso,
Colomadu, Tasikmadu, Karanganyar,
Gondangrejo, Kebakkramat
7. Tras Matesih, Tawangmangu, Jenawi, 171,25 8.600.000
Jatiyoso, Karangpandan
8. Pasir batu kali Tersebar di setiap sungai - 568.205
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Karanganyar

Untuk jenis tambang pasir batu kali tersebar di setiap sungai


dan hampir seluruh badan sungai di Kabupaten Karanganyar
terdapat pasir batu kali dan untuk jenis tambang berupa
tanah liat tersebar di 13 wilayah kecamatan dengan
ketebalan dari 0,5 – 12 meter.

2.7. ENERGI

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 15


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Informasi perkiraan pemakaian atau konsumsi energi untuk


kegiatan baik kegiatan transportasi, industri maupun rumah
tangga sampai saat belum terdata dengan baik, sehingga
dalam laporan ini belum dapat menyajikan data informasi
penggunaan energi.

2.8. TRANSPORTASI

Pada umumnya infrastruktur perhubungan memiliki fungsi


pelayanan publik yang berfungsi sebagai modal angkutan
orang dan barang. Pembangunan dan peningkatan fasilitas
transportasi seperti jalan dan jembatan menjadi semakin
penting karena berhubungan dengan komunikasi dan
mobilisasi antar daerah. Semakin baik kondisi jalan dan
jembatan disuatu daerah baik kualitas dan kuantitas, akan
semakin memperlancar penditsribusian barang dan jasa
antar wilayah.

1. Panjang Jalan

Berdasarkan data Tahun 2010 yang tercatat dari Dinas PU


Kabupaten Karanganyar panjang jalan yang meliputi jalan
negara, jalan propinsi dan jalan kabupaten sepanjang 944,42
km., jika dibandingkan dengan angka Tahun 2009 hanya
927,83 km maka terjadi peningkatan sepanjang 16,59 km.
Penambahan panjang jalan berada pada jalan kabupaten
yakni sepanjang 52,72 km, dan jalan negara sepanjang
0,6 km.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 16


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Berdasarkan jenis permukaan, jalan kabupaten mengalami


peningkatan secara kualitas, ini dapat dilihat jika pada Tahun
2009 masih ada jalan dengan jenis permukaan kerikil
sepanjang 460,20 km, maka pada Tahun 2010 hanya ada
jalan dengan jenis permukaan aspal. Sayangnya
penambahan panjang maupun jenis permukaan jalan ini
tidak diikuti oleh perawatan jalan sehingga kondisi jalan pada
Tahun 2010 ini ada yang mengalami rusak sepanjang 245,88
km dan rusak berat sepanjang 52,85 km.

Hal yang hampir sama terjadi pada kondisi jalan negara dan
jalan propinsi dimana pada Tahun 2009 kondisi jalan secara
keseluruhan adalah baik, tetapi pada Tahun 2010 ini kondisi
jalan sedang lebih besar di bandingkan kondisi jalan yang
baik, yakni 13,6 km dan 3,9 km, sedangkan untuk kondisi
jalan propinsi masih relative sama.

Untuk kelas jalan di Kabupaten Karanganyar terjadi


peningkatan kelas khususnya jalan kabupaten, dimana
sebelumnya kelas jalan tidak dirinci pada Tahun 2010 ini naik
menjadi kelas IIIC, kenaikan kelas jalan ini tidak diikuti oleh
kondisi jalan Negara danjalan propinsi, dimana kedua jalan
ini turun kelas dari kelas I menjadi kelas II untuk jalan
Negara, sedangkan jalan propinsi sebelumnya masih pada
kelas II dan kelas III, maka pada Tahun 2010 hanya masuk
kelas III saja.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 17


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

2. Kendaraan Bermotor

Berdasarkan data yang diperoleh dari UP3AD/ Samsat


Karanganyar diperoleh informasi bahwa kendaraan bermotor
secara umum di Kabupaten Karanganyar mengalami
peningkatan dari 187.501 kendaraan pada Tahun 2009
menjadi 203.409 kendaraan pada Tahun 2010. Peningkatan
terbesar terlihat pada kendaraan jenis E (sepeda motor),
yakni sebanyak 180.444 kendaraan. Peningkatan terbanyak
ke dua adalah kendaraan jenis A1 (sedan, station, jeep dan
sejenisnya) dengan jumlah kenaikan sebanyak 1.291
kendaraan, dan posisi ke tiga berikutnya adalah jenis
kendaraan C1 (pick up, truk/preman) dimana kendaraan ini
mengalami peningkatan sebanyak 389 kendaraan. Adapun
jenis kendaraan A2 (taxi, station wagon(umum)) mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 295
unit kendaraan menjadi 260 unit kendaraan Tahun 2010.

2.9. PARIWISATA

Pariwisata di Kabupaten Karanganyar saat ini ada 7 (tujuh)


jenis obyek wisata yang terdiri dari :
1. Jenis dan nama obyek wisata alam di Kabupaten
Karanganyar
a. Hutan Wisata
1) Puncak Lawu di Gondosuli, Tawangmangu
2) Pringgodani di Blumbang, Tawangmangu
3) Sekipan di Kalisoro, Tawangmangu
4) Gunung Bromo di Delingan, Karanganyar
5) Grojogan Sewu di Kalisoro, Tawangmangu

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 18


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

b. Wisata alam
1) Monumen Tanah Kritis di Jumantono
2) Sendang Kuning di Karanganyar
3) Air Terjun Temanten di Gumeng, Jenawi
4) Tlogo Madigdo di Ngargoyoso
5) Air Terjun Jumok di Ngargoyoso
6) Air Terjun Parang Ijo di Ngargoyoso
c. Sumber Air Panas
1) Sapta Tirta di Pablengan, Karangpandan
2) Balong di Balong, Jenawi
3) Cumpleng di Plumbon, Tawangmangu
d. Goa
1) Goa Cokrokembang di Anggrasmanis, Jenawi
2) Goa Kendali Sodo di anggrasmanis, Jenawi
3) Goa Tlorong di Lempong, Jenawi
e. Bumi Perkemahan
1) Bumi Pramuka di Delingan, Karanganyar

2. Jenis dan nama obyek wisata budaya


a. Peninggalan Purbakala
1) Candi Sukuh di Berjo, Ngargoyoso
2) Candi Cetho di Gumeng, Jenawi
3) Candi Palanggotan di Ngargoyoso
4) Candi Menggung di Bener, Tawangmangu
5) Situs Watu Kandang di Karangbangun, Matesih
6) Penggalian Fosil di Dayu, Gondangrejo.
b. Ziarah
1) Astana Mengadeg di Girilayu, Matesih
2) Astana Giri Bangun di Girilayu, Metesih
3) Astana Derpoyudan di Kwadunga, Kerjo
4) Astana Temuireng di Tegalgede, Karanganyar

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 19


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

5) Astana Randu Songo di Gaum, Tasikmadu


6) Krendowahono di Krendowahono, Gondangrejo
7) Bulakkragan di Kragan, Gondangrejo
8) Jabal Kanil di Bandar Dawung, Tawangmangu
3. Jenis dan nama obyek wisata buatan, taman ria / gelanggang
renang
a. Waduk Lalung di Lalung, Karanganyar
b. Waduk Delingan di Delingan, Karanganyar
c. TR / GK Balekambang di Kalisoro, Tawangmangu
d. TR Camping Lawu Resort di Tawangmangu
e. GR Intan Pari di Ngijo, Tasikmadu
f. GR. Permata di Lalung, Karanganyar

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam


rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Disamping obyek-obyek wisata, dikabupaten Karanganyar
terdapat Hotel Bintang 5 sebanyak 1 buah, hotel bintang 2
sebanyak 1 buah, hotel bintang 1 sebanyak 2 buah, hotel
melati 47 buah dan pondok wisata 39 buah.

2.10. LIMBAH B3

Di Kabupaten Karanganyar saat ini telah berkembang cukup


pesat di bidang industri apalagi telah terjadi perubahan
pemakaian bahan bakar dari solar ke batu bara, hal ini
mengakibatkan adanya penambahan limbah padat atau
limbah B-3 yang berasal dari sisa pembakaran batu bara
yang berupa fly ash dan bottom ash. Industri yang
menghasilkan limbah B-3 di Kabupaten Karanganyar adalah
sebagaimana dapat di lihat pada table 2.4. di bawah ini

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 20


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

Tabel 2.4. : Daftar Limbah Padat / Limbah B-3 di Kabupaten


Karanganyar

Jenis BOTTOM
Sludge FLY ASH
NO PERUSAHAAN Kegiatan / ASH
(Kg/bln) (Kg/Hari)
Industri (Kg/Hari)
1. PT. Sari Warna Asli III Tekstil 35 4.307 216
2. PT. Sari Warna Asli IV Tekstil 65 130 2.500
3. PT. Wijaya Kwarta Penta Tekstil 30 2 120
4. PT. Indo Acidatama Ethanol 75 1.000 5.000
5. CV. Afantex Tekstil 25 15 70
6. PT. Sapi Gunung Tekstil 25 12,5 67
7. PT. Delta Dunia Tekstil Tekstil - 1,5 8
8. PT. Kusuma Mulia Tekstil 65 225 870
9. PT. Tsunami Santosa Tekstil 40 13 67
10. PT. Delta Merlin Dunia Tekstil Tekstil - 1,5 45
11. PT. Lawu Busanatama Tekstil Tekstil 1,5 2,75 115
12. PT. Kusumahadi Santosa Tekstil 75 300 1.000
13. PT. Bengawantex Tekstil 1,5 16,5 160
14. CV. New Suburtex Tekstil 45 156 920
15. PT. Agra Kencana Gita Cemerlang Tekstil 55 1 12
16. PT. Agung Sejahtera Sidoharjo (Sroyo) Tekstil 55 1 2
17. PT. Agung Sejahtera Sidoharjo (Jetis) Tekstil - 1 20
18. PT. New Aiditex Tekstil 15 17,5 150
19. PT. Dunia Sandang Abadi Tekstil Tekstil - 5 150
20. PT. Dunia Setia Sandang Asli Tekstil Tekstil 65 25 100
21. PT. Javatex Internusa Perkasa Tekstil 35 10 60
22. PT. Sekar Bengawan Tekstil 65 108 612
23. PT. Mutu Gading Tekstil 25 - -
24. PT. Kemilau Indah Permana Tekstil 1,5 1 333
25. CV. Ranotex Tekstil 10 25 75
26. PT. Agung Wisatex Tekstil - 10 140
27. PT. Agung Kuncorotex Tekstil - 10 140
28. PT. Sumber Jaya Garment Tekstil 10,5 40 150
29. PT. Kharisma Parwitex Tekstil 10,5 15 200
30. PT. H. Anom Solo Sarana Tama Hotel 2,5 10 100
31. Perusahaan Miroso Makanan - 46 560
32. PT. Surya Kebaktex Tekstil - 1 100
33. PT. Citra Pratama Tecnocom Tekstil - 5 115
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

Dari industri yang ada di Kabupaten Karanganyar yang


mengahasilkan limbah B-3 ada beberapa industri yang sudah
mempunyai Tempat Penampungan sementara (TPS)
limbah B-3. Sedangkan untuk perusahaan yang sudah
mempunyai ijin, mengangkut limbah B-3 di Kabupaten
Karanganyar adalah PT. Raja Batu Bara Indonesia, semuanya
di kirim ke perusahaan yang mengelola limbah B-3 yang

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 21


Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2011

berada di Cilengsi Bogor, di Cirebon (TLI) dan di Pasuruan.


Perusahaan yang sudah mempunyai TPS limbah B-3 adalah :
1. PT. Kusuma Mulia
2. PT. Kemilau Indah Permana
3. PT. Mutu Gading Tekstil
4. PT. Wijaya Kwarta Penta
5. PT. Sekar Bengawan
6. PT. Sari Warna Asli Unit III
7. PT. Indo Acidatama Tbk.
8. PT. Kusuma Remaja
9. PT. Sari Warna Asli Unit I (sludge,TL,Accu,oli)
10. PT. Dunia Setia Sandang Asli Tekstil
11. PT. Sari Warna Asli I (fly ash,bottom ash)
12. PT. Sari Warna Asli III (batu bara,TL,Accu,oli,)
13. CV.Afantex
14. PT.Indatex Palur
15. PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG.Tasikmadu
16. PT.Raja Batu Bara Indonesia
17. PT.Surya Kebaktex
18. PT.Lombok Gandaria

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar II - 22

Anda mungkin juga menyukai