Anda di halaman 1dari 6

Sistematika laporan hasil analisis situasi :

1.Gambaran umum wilayah

a. Keadaan Geografis dan Administrasi Pemerintahan


Secara geografis Kabupaten Manggarai terletak di antara 080.14’LS – 090.00’ LS dan 1200 .
20’ BT – 1200.37’ BT.
Batas- batas wilayahnya, yaitu:
 Timur dengan Kabupaten Manggarai Timur
 Barat dengan Kabupaten Manggarai Barat
 Utara dengan Laut Flores
 Selatan dengan Laut Sawu.
Dari aspek administrasi Pemerintahan, Kabupaten Manggarai terdiri dari 9 kecamatan yang
meliputi 132 desa dan 17 kelurahan.

b. Luas dan Prosentase Menurut Ketinggian dan Kemiringan Tanah


Luas wilayah Kabupaten Manggarai adalah 1.915,62 KM persegi (19.156,2 Ha) dengan
kondisi topografinya merupakan dataran tinggi
yang didominasi oleh bentuk permukaan daratan yang bergelombang (perbukitan dan
pegunungan). Dari luas wilayah tersebut di atas dapat
di informasikan gambaran tentang prosentase menurut ketinggian dari muka laut dan menurut
tingkat kemiringan tanah.
Prosentase menurut ketinggian dari permukaan laut (masih gabung dengan Manggarai
Timur):
 0 – 100 meter : 16.487 Ha (3,94%)
 100 – 500 meter : 25.310 Ha (6,04%)
 500 – 1000 meter : 81.979 Ha (19,57 %)
 > 1000 meter : 295.121 Ha (70,45%)
Prosentase menurut tingkat kemiringan tanah (masih gabung dengan Manggarai Timur):
 0 – 2° : 16.487 Ha (3,94%)
5
 2 – 15° : 23.310 Ha (6,04%)
 15 – 40° : 81.979 Ha (19,57%)
 > 40° : 295.121 Ha (70,45%)
Faktor topografi sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu faktor penghambat
dalam pelayanan bidang kesehatan di Kabupaten Manggarai.

c. Keadaan Demografi
1. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Manggarai pada tahun 2011 sebesar 303.978 jiwa dengan
kepadatan penduduk 170 jiwa/km² sedangkan
pada tahun 2010 sebesar 293.018 jiwa dengan kepadatan penduduk 153 jiwa/km² dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 5,73% per
tahun. Pada tahun 2009 sebesar 294,869 jiwa dengan kepadatan penduduk 154 jiwa/km².
2. Struktur Penduduk Menurut Umur,

kelompok umur dengan jumlah terbanyak adalah kelompok umur 5-9 tahun (laki-laki
sebanyak 15.920 dan
perempuan sebanyak 18.570) dan yang paling kecil pada kelompok umur 50-54 tahun (laki-
laki sebanyak 1.840 dan perempuan
sebanyak 3.261)

2. analisis derajat/masalah kesehatan.

a.mortalitas

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Jumlah angka kematian ibu dan bayi
pada tahun 2009-2011 mengalami penurunan.status gizi balita mengalami
peningkatan .pada tahun 2009 sebanyak 15 kasus atau 258,66/100.000 KH dan tahun
2010 sebanyak 10 kasus atau 169,9/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2011
mengalami peningkatan sebanyak 11 kasus atau 181,67/100.000 kelahiran hidup.

b.morbiditas

a. Angka kesakitan. jumlah total angka kesakitan di kabupaten manggarai pada


tahun 2011 sebesar 279.565 kasus,penyakit ISPA masih merupakan masalah
terbesar dari 10 patron penyakit dan penyakit virus dengan jumlah terkecil 10
patron penyakit.
Angka kesakitan yang ditemukan seperti:
 penyakit malaria dengan jumlah kasus di kabupaten manggarai pada
tahun 2011 sejumlah 2.995 kasus dengan penurunan sebanyak 4.735
kasus dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 7.730 kasus. Malaria
positif tahun 2011 sebanyak 513 kasus menurun sebanyak 509 kasus
,bila dibandingkan tahun 2010 yang terdapat 1.022 kasus.baik malaria
klinis maupun malaria positif 100% mendapatkan pengobatan standar.
 Penyakit TB paru ditemukan jumlah kasusu pada tahun 2011 sebanyak
215 kasus dengan jumlah perkiraan kasus baru sebanyak 631 kasus
tercatat penderita TB paru klinis yang ditemukan pada tahun 2011
sejumlah 937 kasus. Jumlah penderita yang diobati sebesar 100%
dengan persen kesembuhan setelah diobati sebesar 78,82% atau 67
kasus.
 Penyakit HIVS/AIDS dan IMS jumlah ditemukan pada tahun 2011
sebanyak 15 kasus ,yaitu 5 kasus HIV dan 10 kasus AIDS, dengan
rincian jenis kelamin,5 kasus HIV ditemukan pada perempuan
sedangkan 10 kasus AIDS dtercatat 8 kasus ditemukan pada laki-
laki,dan 2 kasus lainnya pada perempuan, dengan penurunan jumlah
kasus sebesar 78,94% dibandingkan tahun 2010 yang ditemukan 19
kasus dan tahun 2009 ditemukan 14 kasus. Kasus AIDS mengalami
peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, insiden tertinggi
terjadi padatahun 2011 dengan ditemukan 10 kasus.
 Penyakit kusta penderita kusta dikabupaten manggarai pada tahun
2011,tercatat hanya ditemukan sebanyak 1 kasus yang merupakan tipe
multi-basiler. Sedangkan untuk tipe pausi-basiler tidak ditemukan
kasus,oleh karena itu upaya penemuan penderita kasus terus dilakukan
melalui program pemberantasan penyakit menular di kabupaten
manggarai
 Penyakit diare jumlah kasus tahun 2011 sejumlah 8,144 kasus yaikni:
4.073 laki-laki dan 4.071 perempuan, mengalami penurunan sebesar
83,41% yang pada tahun 2010, tercatat sejumlah 9.763 kasus . hal ini
menunjukan penyakit diare masih menjadi ancaman bagi masyarakat
dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak.
 Penyakit ISPA di kabupaten manggarai situasi patron penyakit terbesar
kurun waktu 2 tahun(2010 dan 2011),penyakit ISPA masih merupakan
penyakit yang paling banyak terjadi di kabupaten manggarai.

3.Analisis Lingkungan Kesehatan

(1) Sistem prasarana pengelolaan lingkungan terdiri atas :


a. Sistem pengelolaan persampahan;
b. sistem penyediaan air baku untuk air minum;
c. sistem drainase;
d. jalur evakuasi bencana; dan
e. sistem pengelolaan air limbah permukiman;
(2) Sistem pengelolaan persampahan terdiri atas :
a. mengembangkan sistem pengelolaan persampahan menjadi sistem berlapis-lapis
(sanitary
landfill) serta kapasitas pelayanan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ncolang Kelurahan
Karot dengan wilayah cakupan Kelurahan Watu, Kelurahan Mbaumuku, Kelurahan Pitak,
Kelurahan Wali, Kelurahan Lawir, KelurahanTenda, Kelurahan Karot, Kelurahan Tenda,
Kelurahan Waso, Kelurahan Carep dan Kelurahan Golodukal.
b. mengembangkan tempat penampungan sampah terpadu sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan prediksi perkembangan penduduk;
c. mengembangkan prasarana dan sarana persampahan untuk mencukupi kebutuhan mulai
dari lingkungan permukiman terkecil hingga skala pelayanan perkotaan; dan
d. menerapkan peraturan zonasi kawasan sekitar TPA yang akan diatur lebih detail dalam
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi.
(3) sistem penyediaan air baku untuk air minum terdiri atas:
a. sistem pelayanan air minum perpipaan untuk kawasan permukiman perkotaan di Ruteng
Kecamatan Langke Rembong, di Cancar Kecamatan Ruteng, di Reo Kecamatan Reok, di
Pagal Kecamatan Cibal dan di Iteng Kecamatan Satar Mese; dan
b. sistem pelayanan air minum non perpipaan untuk kawasan permukiman perkotaan dan
perdesaan.
(4) Sistem jaringan drainase terdiri atas:
a. jaringan drainase tersier dari unit terkecil Rumah Tangga dalam setiap kawasan
permukiman
perkotaan yang terdapat di semua Ibukota Kecamatan;
b. jaringan drainase sekunder terdapat di semua Ibukota Kecamatan;
c. jaringan drainase primer terdapat di semua Ibukota Kecamatan; dan
d. sistem drainase tersier, sekunder, primer diatur lebih lanjut dalam rencana teknis
kawasan
permukiman perkotaan.
(5) Sistem Pengelolaan air limbah rumah tangga terdiri dari :
a. penanganan limbah padat rumah tangga (black water) dilakukan dengan konsep septic
tank,
dan untuk kawasan permukiman padat digunakan sistem septic tank komunal;
b. penanganan limbah untuk kawasan ekonomi, sistem gabungan antara sistem individual
dan
cara kolektif; dan
c. penanganan limbah untuk kawasan Industri dengan sistem Instalasi Pengolahan Air
Limbah
(IPAL) terutama untuk kawasan industri terencana dengan proses pengelolaan secara
biologis melalui proses lumpur aktif

4,Analisis Perilaku Kesehatan

 Perilaki gizi seimbang


pada masyarakat kabupaten manggarai perilaku gizi seimbang belum
merata,contohnya seperti mereka jarang makan 3 kali sehari,dan menu yang
mereka makan tidak seimbang.ini disebabkan oleh kurangnya informasi
melalui promkes,sehingga pengetahuan,sikap,dan tindakan akan pentingnya
menu gizi seimbang.
 Perilaku olahraga
Perilaku berolahraga pada masyarakat manggarai belum sepenuhnya
terpenuhi,kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa olahraga merupakan
hal sepele sebab hanya akan membuang waktu mereka sehingga lebih
mementingkan aktivitas lain mereka.
 Perilaku merokok
Kebiasaan merokok disana masih banyak dilakukan sering oleh anak muda
dan mereka juga beranggapan bahwa merokok mati ,tidak merokok pun mati.

5.Analisi Faktor Keturunan

6.Analisis program dan pelayanan kesehatan

1. Analisis pelayanan kesehatan


a. Tenaga kesehatan
jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan masih relatif rendah. Sebagian besar
puskesmas belum memiliki tenaga kesehatan yang lengkap. Jumlah tenaga
kesehatan tahun 2011 dinas kesehatan kabupaten manggarai sebanyak 865 orang
dengan rincian persebaran menurut jenis ketenagaan : tenaga medis sebanyak 50
orang,perawat dan bidan 582 orang,tenaga farmasi 15 orang, tenaga gizi 17
orang,tekhnis medis 14 orang,tenaga sanitasi 28 orang,tenaga kesehatan
masyarakat 20 orang.
b. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan
Jumlah sarana pelayanan kesehatan yang meiliki laboratorium kesehatan sebanyak
15 buah (88,24%).
Jumlah ketersediaan jenis obat sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar tahun
2011 sebanyak masing-masing 33 jenis.
c. Pembiayaan kesehatan
Anggaran kesehatan di kabupaten manggarai di tahun anggaran tahun 2011
bersumber dari PBD kabupaten,APBD provinsI NTT ,dan APBN dan pinjaman
atau hibah luar negri (PHLN)
d. Sarana kesehatan
Kabupaten manggarai sampai dengan akhir 2011 telah memiliki beberapa jenis
sarana :
1. Rumah sakit
 Rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe C,dengan 4 pelayanan spesialis
dasar lengkap yakni spesialis penyakit dalam,spesialis kandungan
,spesialis bedah umun,spesialis anak,dan 3 pelayanan spesialis tidak tetap
dan jumlahnya tidak lengkap.
 Rumah sakit umum swasta(RS St.Rafael Cancar) dan panti kusta
2. Puskesmas
Terdiri dari 17 puskesmas, dengan rincian puskesmas rawat inap ada 6 buah
dan puskesmas rawat jalan 11 buah
3. Puskesmas pembantu ada 62 buah
4. Poskesehatan desa ada 51 buah
5. Posbersalin desa(Polindes) ada 23 buah
6. Pusyandu ada 565 buah,dengan rincian madiah 312 buah(56,73%), purnama
218 buah(39,64%),mandiri 20 buah(3,64%)

7.Daftar masalah

Anda mungkin juga menyukai