Anda di halaman 1dari 21

Geografi Regional Indonesia

“KONDISI WILAYAH PULAU SULAWESI”


Dosen Pengampu
Nur Meily Adlika, M.Pd
Oleh :
Andreas Novianto / F1241151014
Nia Kurniati / F124115016
Wiwik / F1241151026
Yosefus Ronald Wilson / F1241151028
Ranisah / F1241151038
Deskripsi Umum Pulau Sulawesi

Fisiografi,
Geologi,Geomorfologi dan Tanah
Pulau Sulawesi

Klimatologi dan Hidrologi Pulau


Sulawesi
KONDISI WILAYAH PULAU SULAWESI

Flora dan Fauna Pulau Sulawesi

Ekosistem Alami Pulau Sulawesi

Penduduk dan Sumber Daya


Alam Pulau Sulawesi
Deskripsi Umum Pulau Sulawesi

Sulawesi atau Pulau Sulawesi (atau sebutan lama dalam bahasa


Inggris: Celebes) adalah sebuah pulau dalam wilayah Bendera
Indonesia Indonesia yang terletak di antara Pulau Kalimantan
di sebelah barat dan Kepulauan Maluku di sebelah timur. Di
dalam peta Indonesia, Sulawesi mempunyai bentuk yang mudah
diingat, yaitu berbentuk huruf “K” yang memanjang dari utara
hingga selatan. Berbatasan dengan Pulau Kalimantan yang
dipisahkan oleh Selat Makassar, dan berbatasan oleh Kepulauan
Maluku yang dipisahkan oleh Laut Maluku, di sebelah utara
berbatasan dengan Filipina, di sebelah selatan berbatasan
dengan Flores, dan di sebelah tenggara berbatasan dengan Pulau Sulawesi dibagi menjadi 6 propinsi yaitu,
Timor. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km² Sulawesi Barat dengan ibukota Mamuju,
Sulawesi Tengah dengan ibukota Palu,
Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar,
Gorontalo dengan ibukota Gorontalo, Sulawesi
Utara dengan ibukota Manado, dan Sulawesi
Tenggara dengan ibukota Kendari
Di Pulau Sulawesi, Suku Bugis merupakan suku yang paling dominan.
Mayoritas mata pencaharian Suku Bugis adalah pedagang. Suku Bugis
terkenal juga dengan Kapal Pinisi. Pinisi merupakan warisan budaya leluhur
suku Bugis. Selain Suku Bugis, terdapat juga Suku Toraja, penduduk asli
Pulau Sulawesi yang mendiami di bagian selatan. Suku Toraja memiliki
keanekaragaman arsitektur yang indah serta kebudayaannya yang unik. Tradisi
upacara pemakaman suku Toraja. Merupakan ritual yang sangat penting dalam
kehidupan Suku Toraja, karena mereka percaya bahwa seseorang yang
meninggal tanpa adanya upacara pemakaman yang layak, jiwa seseorang yang
meninggal akan membawa musibah bagi kerabat keluarga yang
ditinggalkannya. Islam merupakan agama mayoritas di Sulawesi Indonesia.
Golongan Islam yang paling banyak yaitu Islam Sunni Sulawesi. Agama
Kristen paling banyak berada di ujung semenanjung utara di Kota Manado dan
sekitar Poso di Sulawesi Tengah. Agama lainnya yang masih berkembang
yaitu aliran kepercayaan.
Geologi Pulau Sulawesi

Fisografi Pulau Sulawesi

Fisiografi, Geologi, Geomorfologi dan Tanah Pulau Sulawesi


Geomorfologi Pulau
Sulawesi

Tanah di Pulau Sulawesi


dan Pemanfaatannya
Geologi Pulau Sulawesi

Secara umum, kondisi geologi Pulau Sulawesi sangat kompleks, hal


ini disebabkan oleh pertemuan antara 3 lempeng aktif utama dunia
yaitu Lempeng Hindia - Australia, Lempeng Benua Eurasia dan
Lempeng Samudra Pasifik serta sejumlah lempeng lebih
kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya
sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan
bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama
proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya (Van
Leeuwen, 1994)
Fisografi Pulau Sulawesi

Beberapa pendapat ahli geologi seperti Sukamto


(1975), Hamilton (1979), dan Smith (1983)
menyebutkan bahwa Pulau Sulawesi dapat dibagi
menjadi 3 jalur bagian fisiografi, yaitu:

1. Busur Vulkanik Neogen,


2. Sekis dan Batuan Sedimen Terdeformasi
(Central Schist Belt)
3. Kompleks Ofiolit (Ophiolite)

Van Bemmelen (1949) membagi fisiografi


daerah Sulawesi menjadi lima bagian, yaitu
Lengan Utara, Lengan Timur, Lengan
Tenggara, Lengan Selatan, dan Sulawesi
Tengah.
Pulau Sulawesi memiliki bentuk yang berbeda dengan pulau Geomorfologi Pulau Sulawesi berdasarkan
lainnya. Apabila melihat busur-busur disekelilingnya. Benua orogenesanya dapat dibagi ke dalam tiga daeran (Van
Asia, maka bagian convaknya mengarah ke Asia tetapi Pulau Bemmelen, 1949) sebagai berikut :
Sulawesi memiliki bentuk yang justru convaknya yang Orogenese di bagian Sulawesi Utara
menghadap ke Asia dan terbuka ke arah Pasifik, oleh karena itu Orogenese di bagian Sulawesi Sentral
Pola Sulawesi sering disebut berpola terbalik atau inverted arc. Orogenese di bagian Sulawesi Selatan
Pulau Sulawesi terletak pada zone peralihan antara dangkalan
Sunda dan dangkalan Sahul dan dikelilingi oleh laut yang dalam.
Dibagian utara dibatasi oleh Basin Sulawesi ( 5000 – 5500 m ).
Di bagian Timur dan Tenggara di batasi oleh laut Banda utara
dan Laut Banda Selatan dengan kedalaman mencapai 4500 –
5000m. Sedangkan untuk bagian Barat dibatasi oleh Palung
Makasar (2000-2500m). Sebagian besar daerahnya terdiri dari
pegunungan dan dataran rendah yang terdapat secara sporadik,
terutama terdapat disepanjang pantai. Dataran rendah yang
relatif lebar dan padat penduduknya adalah dibagian lengan
Selatan
Tanah di Pulau Sulawesi

1. Tanah Latosol
2. Tanah Regosol
3. Tanah Aluvial
4. Tanah Andosol
5. Tanah Rendzina
6. Tanah Vulkanis
7. Tanah Laterit
8. Tanah Mediteran
Indonesia sebagai daerah tropis ekuatorial mempunyai variasi suhu yang kecil, sementara
variasi curah hujannya cukup besar. Oleh karena itu curah hujan merupakan unsur iklim
yang paling sering diamati dibandingkan dengan suhu. Ada beberapa sifat khas dari iklim
Sulawesi, terutama mengenai curah hujan, yaitu :
• Sulawesi terletak di daerah peralihan antara rezim hujan Indonesia Barat dan Indonesia
Timur. Garis peralihan itu terletak pada kira-kira 1200 BT atau di lintang Banteang di
Sulawesi Selatan. Tempat-tempat pada lintang tersebut memperoleh hujan maksimum
pada bulan Januari, sedangkan tempat-tempat di sebelah timur lintang tersebut
memperoleh hujan terbanyak pada bulan Mei atau Juni.
• Sulawesi terdiri dari daratan yang sempit dan bergunung, sehingga pengaruh laut
terhadap cuaca sangat besar. Akibatnya di beberapa tempat perubahan cuaca terjadi
sangat cepat. Cuaca terang pada suatu saat bisa dalam sekejap berubah manjadi
mendung dan hujan. Sehingga sering terjadi pula dilanda angin kencang pada musim
pancaroba.
• Punggung-punggung pegunungan yang cukup rapat mengakibatkan terlindungnya
tempat-tempat dari angin pembawa hujan, sehingga tempat itu memperoleh hujan sangat
sedikit.
Hidrologi Pulau Sulawesi

Laut Sulawesi
Di wilayah pulau Sulawesi terdapat laut yang luas dan paling dalam yaitu laut Sulawesi. Laut Sulawesi
merupakan laut yang terletak di sebelah barat samudera Pasifik dan dibatasi oleh kepulauan Sulu, laut Sulu
dan pulau Mindanao, Filipina. Batas antara wilayah laut Sulawesi dengan kepulauan Sulu terdapat di Patahan
Sibutu-Basilan. Berikut ini adalah batas-batas wilayah dari laut Sulawei, sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Kepulauan Sulu, laut Sulu serta Pulau Mindanao di Filipina.
- Sebelah timur berbatasan dengan rantai kepulauan Sangihe.
- Sebalah barat berbatasan dengan pulau Kalimantan.
- Sebelah selatan berbatasan dengan pulau Sulawesi
Laut Sulawesi merupakan salah satu jenis laut di Indonesia yang memiliki bentuk basin berbentuk besar dan
memanjang hingga mencapai 420 mil atau sekitar 675 km jika diukur dari arah utara ke arah selatan.
Sementara jika diukur dari arah timur hingga arah barat, panjang dari laut Sulawesi mencapai 520 mil atau
sekitar 837 km. Luas permukaan dari laut Sulawesi adalah kurang lebih sekitar 110.000 mil persegi atau
sekitar 280.000 kilometer persegi. Laut Sulawesi dikategorikan sebagai lau terdalam di Indonesia yang
kedalamannya mencapai 6,2 km atau setara dengan 20.300 kaki. Laut Sulawesi ini membuka jalur lautnya ke
barat daya melalui selat Makassar menuju ke laut Jawa.
Sungai di Pulau Sulawesi

Sebagian besar sungai yang ada di Pulau Sulawesi termasuk kedalam sungai
berstadium tua dan sedang, serta sebagian kecil berstadium muda dengan
pola aliran yang mendominasi adalah pola sentrifugal dan dendritik. Sungai
yang ada di pulau Sulawesi juga didominasi oleh sungai permanen.

SUNGAI LARING SUNGAI PALU


Flora dan Fauna Pulau Sulawesi

Flora Sulawesi

Diospyros celebica bakh (Kayu Eboni)

Agathis celebica (koord.) Warb (Kayu Damar)

Pterospermum celebicum miq Lithocarpus celebica miq


Fauna Sulawesi

Kuskus Beruang Sulawesi


Monyet Hitam Sulawesi

Babirusa
Tarsius
Ekosistem Alami Pulau Sulawesi

Pantai

Pantai Losari

Pantai Pulau Wangiwangi

Pantai Talise Palu


Danau
Rawa

Keberadaan Rawa Gambut Sulawesi dibandingkan dengan


lahan Gambut di Sumatera maupun Kalimantan termasuk
jarang terulas. Selain dari sisi luasan maupun sebarannya
yang tidak terlalu besar, keberadaan gambut Sulawesi kurang
Danau Malili dikenal karena masih minimnya penelitian-penelitian yang
relevan terhadap eksistensi, peranan, fungsi maupun
ancamannya. Whitten et al (1987) telah mengidentifikasi
keberadaan Rawa Gambut Sulawesi di kawasan Rawa Aopa
Sulawesi Tenggara dan menyebutkan bahwa gambut di
kawasan ini merupakan gambut dengan luasan cukup besar
yang masih tersisa di daratan Pulau Sulawesi

Danau Poso
Hutan Dataran Rendah Sulawesi

Hutan dataran rendah merupakan habitat bagi pepohonan


dari famili Dipterocarpaceae. Sejumlah marga utama
dari famili ini yang terdapat pada tipe hutan ini
diantaranya Anisoptera, Balanocarpus, Cotylelobium,
Dipterocarpus, Dryobalanops, Hopea, Parashorea,
Shorea, Upun, dan Vatica. Meski demikian banyak
marga, ternyata jenis yang paling banyak ditemukan di
hutan dataran rendah berasal dari famili Euphorbiaceae.
Pegunungan

Gunung Karangetang Gunung Rantekumbala


Penduduk dan Sumber Daya Alam Pulau Sulawesi

Provinsi Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi Gorontalo

Provinsi Sulawesi Tenggara

Provinsi Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Barat

Anda mungkin juga menyukai