Anda di halaman 1dari 23

PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN
LETAK GEOGRAFIS
Provinsi Kalimantan Selatan dengan
ibukotanya Banjarmasin dengan luas
wilayah 37.530,52 km2 atau 3.753.052 ha.
terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan
dengan batas-batas: sebelah barat dengan
propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur
dengan Selat Makasar, sebelah selatan
dengan Laut Jawa dan di sebelah utara
dengan propinsi Kalimantan Timur.
Posisi Strategis
Kalimantan Selatan adalah sebuah
provinsi yang terletak di pulau Kalimantan
dengan letak di antara garis bujur 1 21’ 49” LS,
114 19 “33” BT – 116 33’ 28 BT, dan 21’ 49” LS
110 “14” LS di peta. Kalimantan Selatan
memiliki total luas 37.377.53 km2 dan terbagi
menjadi empat daerah. Daerah-daerah tersebut
adalah Kotabaru sebagai daerah terluas di
Kalimantan Selatan dengan luas 13.044.50
km2, kabupaten Banjar dengan luas 5.039.90
km2, kabupaten Tabalong dengan luas 3.039.90
km2, dan kota Banjarmasin sebagai daerah
tersempit dengan luas 72.00 km2.
Kondisi Ekologis
Bencana banjir pada awal tahun 2009,
hingga selanjutnya di sepanjang tahun 2009 bahkan
hingga menjelang akhir 2010 ini Kalimantan Selatan
terus-terusan “dihantam” bencana demi bencana
yang silih berganti berdatangan mulai dari
kekeringan, kebakaran lahan dan hutan serta kabut
asap. Yang parahnya bencana-bencana itu bukan
hanya dipengaruhi oleh faktor alam saja.
Pembangunan yang hanya menekankan kepada
kepentingan ekonomi semata pada akhirnya telah
mengamcam keselamatan keberlangsungan
kehidupan rakyat. Dan ketika bencana telah datang,
pertanyaan kita adalah siapa yang paling dirugikan
akibat terjadinya bencana tersebut?
Budaya dan Kebudayaan
Dalam setiap suku bangsa pasti mempunyai
sistem pengetahuan masing-masing begitu juga dengan
suku banjar yang ada di Kalimantan Selatan,dimana
sistem pengetahuan ini di dapatkan dari warisan turun-
temurun nenek moyang suku Banjar itu sendiri maupun
belajar dari daerah lain .Sistem pengetahuan ini
digunakan untuk menghadapi tantangan kehidupan
yang kompleks.
Suku Banjar pada umumnya mempunyai
pengetahuan tentang:
1.Pengetahuan tentang Alam sekitar/tempat
tinggal.
2.Pengetahuan tentang Fauna dan Flora di
daerahnya.
3.Pengetahuan tentang Pengobatan Tradisional.
Budaya dan Kebudayaan
Pengetahuan suku banjar tentang alam
sekitar,yaitu penngetahuan mengenai musim-musim,dan
gejala alam.Pengetahuan tentang musim ini digunakan
masyarakatnya untuk menentukan kapan musim tanam
bagi mereka yang bertani,sedangkan bagi yang bermata
pencaharian melaut musim digunakn untuk mengetahui
kapan musim yang baik untuk pergi melaut.
Pengetahuan tentang Flora ini berfungsi untuk
mengetahui tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar
mereka,tumbuh-tumbuhan apa saja yang dapat dijadikan
sayur serta tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk
pengobatan suatu penyakit dan tumbuh-tumbuhan yang
digunakan untuk upacara keagamaan.
Mata Pencaharian
Untuk kabupaten banjar masin mata
pencaharian nya adalah Pertanian Sistem
pertanian yang dipraktekkan oleh petani
Banjar di lahan rawa (lahan pasang surut,
lebak, dan gambut) Kalimantan bagian
selatan terutama di kawasan Delta Pulau
Petak oleh para ahli, misalnya Collier, 1980:
Ruddle, 1987; van Wijk, 1951; dan Watson,
1984, disebut sebagai Sistem Orang Banjar
(Banjarese System)
Sistem Kekerabatan
Para pedangan yang ada di sungai terapung
muara kuin ini sebagian besar pedagangnya adalah
wanita. Para pedagang wanita yang berperahu menjual
hasil produksi sendiri atau tetangganya yang disebut
Dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para
dukuh untuk dijual kembali disebut penyambangan.
Pasar terapung kuin dipastikan menyusul punah yang
berganti dengan pasar darat. para wisatawan yang
berkunjung ke kuin harus menelan kekecewaan karena
semakin berkembangnya zaman saat ini, para pedagang
semakin sedikit. Tetapi, sampai saat ini pasar terapung
muara kuin ini masih ada karena banyak juga yang
memilih bertahan berjualan diatas sungai seperti ini.
Bertahannya pasar terapung ini salah satunya dikarenakan
kekerabatan antar individu yang satu dengan yang lainnya.
Kesenian
1. MADIHIN
2. MAMANDA
3. Tari JAPEN
4. BALAMUT
5. MUSIK PANTING
6. UPACARA MARAAK PENGANTEN
7. BAMANDI-MANDI
8. HADRAH (Sholawat Banjari)
9. MAAYUN ANAK
Kesenian
Tarian suku Banjar
Baksa Kambang
Radap Rahayu
Kuda Gepang
Tarian suku Dayak Bukit
Tari Tandik Balian,
Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Rumah adat Bubungan Tinggi
merupakan satu tipe rumah
tradisional yang berada di
Kalimantan Selatan. Memiliki
atap yang menjulang tinggi,
rumah adat ini awalnya adalah
rumah kesultanan di Kalimantan
Selatan. Seiring berjalannya waktu,
banyak rumah warga yang meniru
gaya bangunan tersebut.
Perlu diketahui, Rumah Bubungan
Tinggi adalah satu dari sebelas tipe rumah
tradisional yang berada di Kalimantan
Selatan. Sejatinya, fungsi rumah
tradisional
ini untuk tempat tinggal kesultanan, tetapi kini
telah menjadi ciri khas bangunan rumah
Tari Baksa Kembang,
merupakan tari selamat datang pada tamu agung
dengan menyampaikan untaian bunga
Mandau
Mandau merupakan
senjata tradisional suku
Dayak, semacam golokdan berbentuk
panjang, terbuat
dari bahan pilihan yang diambil
dari batu gunung yang mengandung
besi. Hiasan senjata ini berupa bulu
burung enggang atau rambut manusia,
ditaruh di hulu mandau yang terbuat dari
tanduk atau kayu.
Lagu Daerah
O 1. Anak Pipit
O 2. Ampar-Ampar Pisang
O 3. Paris Berantai
Alat Musik
Alat Musik Tradisional Provinsi Kalimantan
Selatan (Kalsel)
meliputi: Gamelan Banjar, Gamelan Banjar,
Kalampat, Kalang Kupak, Kintung, Kurung-
kurung,Kuriding, Panting, Serunai Banjar,
Terbang Madihin.
Bahasa Daerah
Bahasa masyarakat Kalimantan Selatan pada
umumnya adalah bahasa Banjar. Bahasa
Banjar banyak dipengaruhi oleh bahasa
Melayu, Jawa, dan bahasa Dayak. Bahasa
Banjar, sering pula disebut bahasa Melayu
Banjar terdiri atas dua kelompok dialek,
yaitu bahasa Banjar Hulu dan bahasa Banjar
Kuala.
O Bahasa Banjar Hulu merupakan dialek asli yang
dipakai penduduk yang tinggal di wilayah Kabupaten
Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah,
Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong. Daerah
pahuluan dahulu mempakan pusat kerajaan Hindu,
tempat asal mula perkembangan bahasa Melayu
Banjar. Dialek bahasa Banjar Hulu dituturkan dengan
logat yang kental (ba-ilun). Dialek bahasa Banjar
Hulu juga dapat ditemukan di kampung-kampung
(handil) yang penduduknya berasal dari Hulu Sungai
seperti di Kecamatan Gambut, Aluh Aluh, dan
Tamban. Ketiga kecamatan tersebut berada di
wilayah Banjar Kuala.
Destinasi Wisata
Martapura sebagai salah satu kota
yang memiliki nilai sejarah yang erat kaitannya
dengan perkembangan agama Islam yang
melatar belakangi perlawanan dan
kepahlawanan rakyat Martapura.
Sehingga Martapura sebagai salah
satu kota tujuan wisata memiliki banyak
potensi wisata yang didominasi oleh wisata
alam, wisata sejarah, wisata budaya dan
wisata agama dan lain-lain.
O Martapura berada diantara 2°49’55 -3°43’38 Lintang
Selatan dan diantara 114°30’20″ – 115°35’37″ Bujur
Timur. Kondisi topografi di wilayah beraneka ragam,
tidak sepenuhnya dataran. Perbukitan dan pegunungan
dibagian sebelah utara dan timur. Bagian sebelah barat
dan selatan terdapat dataran rendah berupa tanah
biasa dan tanah rawa. Hidrografi ditutupi oleh batu-
batuan sedimen dan terdiri dari dataran tinggi sebagian
dari daerah Kabupaten Banjar merupakan daerah
dataran rendah yang dilewati sungai besar yaitu sungai
Martapura, sungai Riam Kanan dan sungai Riam Kiwa
serta beberapa sungai-sungai kecil dengan keadaan
hidrografinya sangat dipengaruhi oleh curah hujan,
terlebih lagi daerah rawa.
O Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Datu Kalampaian
O Makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani
(Guru Ijai)
O Makam Datuk Abulum
O Dan lain-lain
O objek wisata Hutan Raya Sultan Adam di Mandiangin
O Taman Hutan Pulau Pinus
O Pulau Bukit Batas
O Bumi Perkemahan Awang Bangkal
O Riam Tambela
O Danau Riam Kanan
O Air Terjun Bagugur
O Air Terjun Surian
O Air Terjun Kahung
O Lembah Kahung
O Wisata Sungai
O Wisata Pasar Terapung Lok Baintan
O Festival lomba Jukung hias dan tanglong Sungai Rangas
O Festival Budaya Pasar Terapung
O Masjid Al Karomah
O Kampung Banjar
O Rumah Adat Banjar di Teluk Selong yang berusia lebih dari 150 tahun
O Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampaian
O Makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai)
O Makam Datuk Abulum
O Festival Bedug 1 Syawal
O Wisata Belanja
O Pusat toko intan Jl. A Yani
O Wisata Kuliner
O Soto banjar
O Ketupat Kandangan
O Ikan Panggang
O Nasi Kuning
O Wisata Budaya dan Seni
O Upacara Aruh Adat Bawanang
O Balogo
O Madihin
O Festival Sinoman Hadrah
O Bakarasminan
O Dagongan

Anda mungkin juga menyukai